Anda di halaman 1dari 18

FARMASI KLINIK

PARKINSON
Studi Kasus
PARKINSON

Riwayat penyakit sekarang:


Ny. HNS umur 60 tahun dating ke sebuah klinik neurologi diantar anaknya
memeriksakan diri dengan keluhan tremor yang meningkat, badannya
kaku dan gerakan tubuhnya jadi melambat dan sudah 3 kali jatuh dalam
sebulan terakhir, dia sangat terganggu dengan keadaanya dan merasa
depresi dan tidak dapat tidur, selain itu juga, sering mengompol tanpa
sadar
Riwayat Penyakit Lain:
Ia mempunyai riwayat penyakit hipertensi yang dikontrol dengan atenolol
25 mg 2 kali sehari. Osteoporosi sejak dua tahun yang lalu dan
mendapatkan terapi pengganti hormone estrogen dan kalsium karbonat.
Ny. HNS sudah pensiun, dia adalah seorang guru di sebuah Sekolah Dasar
Negeri. Ia mengalami Parkinson stage 3 skala Hoen dan Yarr
Berikan terapi farmakologi dan Non-farmakologi
untuk gangguan diatas
Berikan terapi atau tatalaksana pengobatan yang
tepat dan rasional bagi pasien tersebut
Berikan ala an dan evaluasi terapi terpilih
Monitoring dan follow up apa yang harus
diperhatikan?
Berikan KIE bagi pasien tersebut
 Terapi Farmakologi :
Levodopa dan Karbidopa dengan dosis awal 125-500 mg/hari
dalam dosis terbagi setelah makan, dosis ditingkatkan berkala
sesuai respon. Untuk tablet kunyah 10/100 mg, Carbidopa 10 mg
dan Levodopa 100 mg, Kalsium (Ca 2+)
Terapi Non-Farmakologi : berikan makanan yang mengandung
serat untuk mengatasi sembelit akibat kurang aktifitas, dehidrasi.
Pemberian makanan harus diperhatikan agar tidak terjadi malnutrisi
karena penderita mengalami kekakuan otot sehingga sulit menelan,
perlu juga dilakukan latihan bergerak seperti biasa. Mengkonsumsi
Ikan salmon dan Susu Low-Fat (Rendah lemak) yang banyak
mengandung Vitamin D akan membantu penanganan Osteoporosis.
Obat Dopaminergik (L-Dopa) atau Antikolinergik
dapat diberikan untuk mengurangi gejala.
Penatalaksanaannya, dengan memberikan edukasi,
penunjang, latihan fisik, dan nutrisi (George dewanto
et al, 2009)
Pilihan petama adalah Levodopa, teapi lain yang dapat
dipakai antaa lain: Agonis Dopamin (Bromakripten
mesilat) gabungan L-Dopa dan Agonis Dopamin, Anti
Kolinegik Inhibito MAO dan Popanolol.
Untuk kasus ini, digunakan Levodopa dan Karbidopa sebagai
obat Pakinson , serta Kalsium dan Vitamin D untuk osteoporosis.
Pemilihan Levodopa dilakukan karena Levodopa adalah obat Anti
kolinergik yang mampu menembus sawar otak, yang kemudian
dirubah menjadi dopamin pada ganglia basalis untuk mengurangi
tremor dan kekakuan otot, serta memperbaiki gerakan.
Kombinasi dengan Karbidopa dimaksudkan untuk meningkatkan
efektifitas levodopa dan mengurangi efek levodopa yang tidak
diinginkan setelah mengkonsumsi levodopa.
Karbidopa mengurangi metabolisme levodopa dalam saluran
pencernaan dan jaringan perifer sehingga meningkatkan
ketersediaan levodopa di SSP
Vitamin D dan Kalsium digunakan untuk mengurangi atau
mencegah terjadinya pengeroposan tulang
Lanjutan

Famakokinetika Levodopa:
Cepat mengalami pemecahan dalam lambung
Dirusak oleh flora usus dalam dinding usus bagian
distal
Lambatnya mekanisme absorbsi , juga dihambat oleh
makanan tinggi protein .Penggunaan CaCo3 sebaiknya
digunakan 1 jam setelah penggunaan levodopa.
Untuk kasus ini, perlu dilakukan pemantauan berkala
oleh dokter, ubah pola hidup sehat, hindari bergerak
cepat, hindari membawa barang saat berjalan,
usahakan selalu menghadap kedepan saat berjalan
jangan menunduk kebawah, hindari memutar badan
secara paksa
a. Olahraga fisik secara teratur
b. konsumsi Kalsium dan Vitamin D3 untuk mengatasi osteoporosis, karena
wanita yang sudah menopause sangat membutuhkan kalsium, pada kondisi
manopause kalsium diekskresikan melalui urin, jadi kalsium dan vitamin D3
(membantu penyerapan kalsium pada kasus Ny.HNS sangat dibutuhkan)
kontra indikasi: Hiper sensitif, gangguan ginjal, hati, endokrin , psikosis,
wanita hamil, umur <25 tahun.
Efek samping: Anoreksia, Aritmia, mual, muntah, depresi dan reaksi psikosis.
Mekanisme kerja levodopa: meningkatkan kadar dopamin di otak dengan cara
melintasi suatu penghalang darah-otak dengan bantuan enzim Dekarboksilase.
Karena pada penderita parkinson sendiri kehilangan dopamin sebesar 60-80%.
Dopamin yang terbentuk akan memicu reseptor Dopaminergik. Levodopa
diserap dengan baik pada saluran cerna dan secara luas didistribusikan dalam
jaringan, termasuk Sistem Saraf Pusat. Waktu paruhnya kurang lebih 2-3 jam
TERIMA
KASIH
Obat Angina
GTN (Glesril Tri Nitrat) termasuk dalam golongan nitrat.
Golongan Nitrat ada 4 macam Gliseril Tri Nitrat, Nitrogliserin,
Isosrbid Dinitrat Dan Isosorbid mononitrat.
EFEK SAMPING GTN
Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing hipotensi,
takikardia, efek samping serius adalah pingsan.
Sakit kepala biasanya terjadi akibat obat pada saat bekerja dan
vasodilatasi (Pelebaran pembuluh darah) maka semua
pembuluh darah akan berelaksasi secara menyeluruh.
Akibatnya darah mengalir keotak menjadi banyak
menyebabkan terjadinya sakit kepala.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan GTN :
Mengatasi nyeri angina dengan menyeimbangkan suplai
kebutuhan oksigen miokard
Mula kerja obat tamapak dalam 1-2 menit
Obat akan terhindar dari metabolisme pertama dihati.
Absorbsinya berlangsung cepat
Bioavailabilitas obat meningkat
Kerugian GTN:
- nyeri dada, sesak nafas, sakit kepala, mual, muntah dan nyeri
perut.
FAKTOR RESIKO
- Dapat diubah atau dimodifikasi :
Pola hidup diperbaiki dengan cara mengontrol pola makan dengan baik,
olahraga secara teratur (jalan kaki atau jogging), mengurangi aktivitas fisik,
pernbanyak istirahat, kurangnya atau berhenti merokok, kurangi stress.
Penyakit dengan cara mengontrol tekanan darah tetap stabil, mengontrol kadar
gula darah
- Tidak dapat diubah atau dimodifikasi:
Usia, semakin tua semakin rentan terkena angina disfungsi organ organ tubuh
atau jantung.
Jenis kelamin. Laki-laki lebih beresiko (aktifitas fisik lebih banyak, merokok)
Ras. Suku, kelompok, budaya termasuk lingkungan.
Genetika. Pembawaan sejak lahir karena adanya faktor genetika bisa
menyebabkan timbulnya resiko penyakit angina.
GEJALA, CIRI, TANDA
- Sakit atau nyeri dada,
- sesak nafas,
- kadang menjerit keringat dingin,
- pusing,
- kelelahan,
- palpitasi (denyut jantung kencang).
ANGINA
Angina adalah nyeri dada yang timbul karena kurangnya
suplai oksigen keotot jantung adanya penyempitan pembuluh
darah koroner.
KLASIFIKASI ANGINA
angina stabil merupakan nyeri dada yang terjadi tetapi
tidak dapat diprediksi karena timbulnya setelah
aktifitas berat, nyeri segera hilang pada saat istirahat.
Angina tidak stabil merupakan nyeri dada yang timbul
tetapi tidak dapat di prediksi karena nyeri timbul pada
saat tidak melakukan aktifitas atau pada saat istirahat
dan merupakan angina stabil yang telah membusuk
Angina variant merupakan nyeri yang timbul pada saat
suhu dingin biasanya pada saat pagi hari.
HUBUNGAN ROKOK DENGAN ANGINA/ SARAN UNTUK PASIEN YANG
MEROKOK
Jika rokok dibakar menghasilkan ribuan zat berbahaya, diantaranya gas C02 dan Nikotin
Gas CO2
Dihasilkan oleh sebatang rokok 3-6%, gas ini mempunyai kemampuan untuk mengikat
hemoglobin yang terdapat didalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding 02
(oksigen). Sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah
karbon dioksida dan 02. Jika tubuh kekurangan oksigen maka akan berusaha meningkatkan
melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Spasme jika terus
berlangsung maka pembuluh darah akan mudah rusak dan terjadi proses
atherosklerosis/penyempitan. Dijantung, otak, paru-paru, ginjal dan lain-lain.
Nikotin
Nikotin terkandung dalam asap rokok antara 0.5 -3 ng dan semuanya diserap sehingga dalam
cairan plasma/ darah 40-50 ng/ml merangsang hormon kathekolamin (adrenalin) yang
memacu jantung dan tekanan darah meningkat.
Nikotin merangsang trombosit untuk membeku, membeku kemudian menggumpal dan
akhirnya menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap C0 yang berasal dari
rokok. Asap ini akan merusak pembuluh darah.
KONSELING PADA MR AG
Penggunaan spray meliputi :
Spray NGT (Tablet sublingual) dosisnya 400 mikrogram = 0.4 mg.
Pada serangan akut digunakan dibawah lidah (sublingual) 0.4-1 mg sebagai tablet,
spray atau kapsul harus digigit, jika perlu dapat diulang sesudah 3-5 menit bila efek
sudah dicapai obat harus dikeluarkan dari mulut.
Penggunaan sublingual dibawah lidah, akan larut, diserap, masuk kedalam pembuluh
darah yang ada dimukosa mulut, sehingga lebih cepat mencapai reseptor dan cepat
memberikan efek.
KONSELING MENGENAI MASALAH SAKIT KEPALA
Menggunakan parasetamol ( NSAID)
Karena tingkat efek samping lebih rendah dibandingkan dengan obat NSAI lain.
Kecuali pasien memiliki reaksi hipersensitifitas, tidak mudah bereaksi dengan obat
lain, anti nyeri paling aman digunakan juga untuk swamedikasi sehingga untuk
mengatasi masalah sakit kepala yang disebabkan oleh efek samping obat GTN. Dosis
500 mg 2x1/hari. Jika sakit kepala hilang hentikan penggunaan obat PCT.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai