Anda di halaman 1dari 26

Pertemuan ke-4

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Sikula mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya
manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai
proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti
mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya
berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan Nystrom mendefinisikan bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan,
pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara
otomatis lebih bermanfaat”.
Berdasarkan kedua pendapat diatas , maka perencanaan
sdm atau perencanaan tenaga kerja dapat diartikan :
Sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga
kerja berdasarkan peramalan, pengembangan,
pengimplementasian, dan pengontrolan kebutuhan yang
berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta
jumlah pegawai, penempatan pegawai secara tepat dan
bermanfaat secara ekonomis.
Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan fungsi
pertama-yang harus dilaksanakan dalam organisasi.
Perencanaan SDM merupakan langkah-langkah tertentu yang
diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat pada waktu yang
tepat. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan dan
berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan
Dengan adanya perencanaan sumber daya manusia, dapat
dipersiapkan calon-calon pegawai berpotensi untuk menduduki
posisi tertentu di masa yang akan datang. Model ini terdiri dari
lima komponen yaitu tujuan sumber daya manusia,
perencanaan organisasi, pengauditan SDM, peramalan SDM
dan pelaksanaan SDM (Sikula, dalam Mangkunegara, 2005).
Kepentingan perencanaan SDM
Ada 3 kepentingan dalamperencanaan SDM
1. Kepentingan individu, dalam membantu meningkatkan
potensinya, begitupula kepuasan pegawai dapat dicapai melalui
perencanaan karier
2. Kepentingan organisasi, dalam mendapatkan calon pegawai
yang memnuhi kualifikasi. Dengan adanya perencanaan SDM
dpt dipersiapkan calon-calon pegawai yang berpotensi untuk
menduduki posisi manajer untuk m.y.a.d
3. Kepentingan nasional, hal ini karena pegawai2 yang berpotensi
tinggi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan produktifitas nasional. Dpt dijadikan tenaga-
tenaga ahli dalam bidang tertentu.
Komponen-komponen perencanaan SDM
Komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM
yaitu :
1. Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan
kepentingan individu, organisasi, dan kepentingan
2. Perencanaan organisasi
Aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan
perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi.
Beberapa variabel penting dan berpengaruh dalam aktivitas
perencanaan organisasi adalah 1) peramalan bisnis, 2)peluasan
dan pengembangan, 3) rancangan dan perubahan struktur, 4)
falsafah manajemen, 5) peranan pemerintah, 6) serta produk
dan 7) kemampuan manusia.
1. Peramalan bisnis,
menyangkut masalah keadaan ekonomi secara
umum, inflasi, tingkat upah, harga, dan biaya, yang
diperlukan org. m.y.a.d
2. Peluasan dan pengembangan usaha
Perusahaan yang akan memperluas dan
mengembangkan kegiatan usaha perlu
mempersiapkan input untuk perencanaan organisasi.
3. Rancangan dan perubahan struktur
dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern, banyak perusahaan perlu
mengadakan perubahan Struktur organisasi agar
aktivitas organisasi tidak mengalami hambatan.
4. Falsafah manajemen.
perencanaan organisasi harus sesuai dengan falsafah
manajemen
5. Peranan pemrintah
perubahan kebijakan pemerintah dalam menentukan
harga dasar, pajak, produk ekspor dapat
mempengaruhi perencanaan organisasi.
6. Produk dan kemampuan manusia
pendayagunaan pegawai untuk pengembangan
produk baru perlu pertimbangan dalam perencanaan
org.
3. Pengauditan SDM
suatu proses intensif, penyelidikan, penganalisisan, dan
pembandingan informasi yang ada dengan norma
standar yang berlaku.
meliputi : a) Penelusuran secara normal dan sistematis
mengenai efektifitas program kepegawaian, b) Testing
Pelatihan dan pengembangan manajemen, c) Promosi
jabatan, d) transfer, e) taksiran pegawai, f) hubungan
kerja, g) pelayanan pegawai, h) moral dan sikap kerja, i)
penyuluhanpegawai, j) upah, k) administrasi upah, l)
penelitian pegawai.
 Pengauditan penekananya lebih mengutamakan hal yang
berhubungan dengan keadaan sekarang
 Lebih menitik beratkan terhadap perubahan eksternal
organisasi
4. Peramalan SDM
Peramalan SDM untuk m.y.a.d, Lebih menitik beratkan
terhadap perubahan eksternal organisasi, dipengaruhi oleh
tingkat produksi.
dalam meramalkan SDM perlu memperhitungkan peubahan
teknologi,kondisi permintaan dan penawaran , dan
perencanaan karier.
Sistem perencanaan SDM
Ada 2 kegiatan dalam sistem perencanaan SDM
Penyusunan anggaran tenaga kerja (manpower budgeting)
disebut juga penyusunan formasi
Kegiatan memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan
jumlahtenaga kerja yang diprlukan. Tujuannya untuk
mendapatkan gambaran kebutuhan tenaga kerja.

Penyusunan program tenaga kerja (manpower programming)


Kegiatan untuk mengisi formasi yang meliputi program
pengadaan tenaga kerja, promosi jabatan pegawai, pelatihan
dan pengembangan pegawai,pengembangan karier, program
pemeliharaan pegawai, dan program pemberhentian pegawai
TUGAS ke -3

Ada 4 model perencanaan SDM yang dikemukakan oleh :


Model sistem perencanaan SDM
Model sosio ekonomi Battelle
Model perencanaan SDM dari Vetter
Model sistem perencanaan SDM dari Wayne Cascio
buat ke 4 model tersebut dan beri penjelasan dan
kesimpulan berikan contoh.
PERENCANAAN FUNGSI-FUNGSI MSDM

 Agar setiap fungsi MSDM dapt diterapkan dengan baik dan


tepat maka perlu adanya perencanaan.
1. Perencanaan organisasi
organisasi merupakan alat dan wadah orang-orang dalam
bekerja sama, terintegrasi, terkoordinasi, efektif, dan
harmonis, maka perlu direncanakan terlebih dahulu. hal-hal
yang perlu direncanakan antara lain :
 Besar kecilnya organisasi yang dibutuhkan
 Tipe organisasi yang paling tepat (lini, staff, lini dan staf,
fungsional atau komite)
 Hubungan dan saluran perintah serta tanggung jawab
 Struktur dan jumlah depatemen/bagian
 Job description untuk setiap jabatan
 Rentang kendali setiap departemen/bagian sesuai
2. Perencanaan pengarahan
pengarahan SDM perlu direncanakan agar dapat bekerja giat, efektif dan
efisien. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengarahan (directing)
SDM anata lain :
 Peraturan-peraturan perusahaan dan sanksi hukuman bagi yang
melanggar
 Delegation of outhority (apakah desentralisasi atau sentralisasi)
 Cara pelaksanaan komunikasi dan simbolis komunikasi
 Alat-alat motivasi
 Pengaturan pemberian insentif dan upah insentif
3. Perencanaan pengendalian
pengendalian (controlling) SDM harus direncanakan (untuk
mengantisipasi tidak terjadinya kesalahan)
 Sistem dan poin-poin yang akan dinilai
 Periode dan proses penilaian yang akan dilakukan
 Metode penilaian yang akan diterapkan
 Tindakan hasil penilaian terhadap SDM
4. Perencanaan pengadaan
pengadaan (procurement) SDM harus direncanakan supaya
kualitas dan kuantitas SDM sesuai kebutuhan. Hal-hal yang
perlu direncanakan antara lain :
 Penentuan jumlah dan kualitas SDM yang diperlukan
 Sumber calon karyawan dan cara-cara penarikannya
 Dasar, sistem, metode dan tingkat-tingkat seleksi yang akan
dilakukan
 Kualifikasi2 dan prosedur seleksi
 Cara penempatan calon pegawai
5. Perencanaan pengembangan
pengembangan (development) SDM harus direncanakan
untuk meningkatkan produktivitas karyawan masa kini dan
m.y.a.d. hal-hal yang perlu direncanakan dalam
pengembangan anatara lain :
 Tujuan dan peserta pengembangan
 Metode2 dan kurikulum pengembangan yang akan diberikan
 Tolok ukur metode pengembangan yang akan diterapkan
 Dasar penilaian dan unsur-unsur yang dinilai
 Asas dan dasar2 promosi karyawan
 Biaya2 pengembangan yang akan dikeluarkan
 Penilai dan ruang lingkup penilai
6. Perncanaan kompensasi
kompensasi (compensation) SDM perlu direncanakan untuk
mendorong gairah kerja karyawan. Hal yang perlu
direncanakan antara lain :
 Dasar, sistem, dan metode kompensasi yang akan dilakukan
 Kebijaksanaan kompensasi yang diberlakukan
 Waktu pembayaran kompensasi yang akan diterapkan
7. Perencanaan pengintegrasian
tujuan untuk memotivasi, hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
 Metode pengintegrasian yang akan dilakukan
 Alat2 dan jenis2 motivasi yang akan diberikan
 Pemimpin dan kesepakatan kerja bersama
 Biaya2 untuk alat2 motivasi yang dikeluarkan
8. Perencanaan pemeliharaan (maintenance)
tujuan supaya labor turnover relatif rendah. Hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
 Jenis-jenis kesejahteraan ekonomis, fasilitas, yang akan
diberikan dan pelayanan yang akan disediakan
 Biaya-biaya yang akan dikeluarkan
 Cara dan waktu pemberian kesejahteraan
9. Perencanaan kedisiplinan
kedisiplinan cermin tanggungjawab karyawan. Hal yang
perlu diperhatikan antara lain :
 Peraturan2 perusahaan dan sanksi hukuman yang akan
diberikan
 Sistem pengawasan yang diterapkan
 Penyelesaian persaingan konflik yang diberlakukan
10. Perencanaan pemberhentian (separation)
Hal yang perlu diperhatikan antara lain :
 Penetapan syarat2 status karyawan (tetap, kontrak,
percobaan)
 Peraturan2 pemberhentian yang dikaitkan dengan
status SDM dan alasan2 pemberhentian
 Persyaratan pensiun dan pembayaran uang pensiun
dan atau pesangon
 Prosedur pemberhentian dengan tidak hormat
Audit Sdm
 Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi
perencanaan2 yang telah dilakukan.
 Penting untuk dilakukan untuk mengetahui apakah
karyawan bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai
rencana dan juga penting bagi perusahaan maupun
karyawan.
 Kepntingan Audit bagi perusahaan adalah untuk mengetahui
:
1. Prestasi karyawan
2. Menetapkan besarnya kompensasi karyawan
3. Kreativitas dan perilaku karyawan
4. Menetapkan apakah karyawan perlu di mutasi (V – H) dan
atau diberhentikan.
5. Apakah karyawan dapat bekerja sama dengan karyawan
lainnya.

 Kepentingan Audit bagi SDM


1. Memenuhi kepuasan ego manusia (ingin diperhatikan dan
dapat nilai/pujian dari hasil kerjanya)
2. Karyawan ingin mengetahui apah prestasi kerjanya lbeih
baik daripada karyawan lainnya
3. Untuk kepentingan jasa dan promosi
4. Mengakrabkan hubungan para karyawan dengan pimpinan
 Tujuan Audit SDM
1. Apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana
2. Apakah semua karyawan dapat menyelesaikan job descreption dengan
baik dan tepat waktu
3. Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap
karyawan
4. Dasar pertimbangan pemberian pujian atau hukuman kepada setiap
karyawan
5. Dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi Vertikal (promosi/demosi) dan
Horizontal dan atau alih tuigas
6. Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja dan
disiplin karyawan
7. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dan tindakan perbaikan dapat
dilakukan secepatnya.
8. Dasar pertimbangan ikut sertanya karyawan mengikuti
pengembangan (pelatiahn pendidikan)
9. Memenuhi ego dan kepuasan dengan memperhatikan nilai
10. Sebagai pedoman dalam melaksanakan seleksi penerimaan
karyawan di m.y.a.d
11. Dasar penilaian kembali rencana SDM (sudah baik/tidak
atau masih perlu disempurnakan).

 Pelaksanaan Audit SDM dilakukan ;


1. Atasan langsung dan manajer urusan SDM baik secara
individu maupun kolektif.
2. Secara formal dan informal, baik langsung maupun tidak
langsung (laporan tertulis)
3. Audit formal oleh atasan langsung atau orang yang dapat
memberikan sanksi
4. Audit informal dilakukan oleh masyarakat sehingga tidak
dapat memberikan sanks, tetapi penilaiannya sangat obyektif
maka perlu diperhatikan penilai formal sebagai masukan
5. Audit SDM baru memiliki arti jika ada tindak lanjut dari
hasilnya. Hal ini perlu untuk supaya karyawan termotivasi
untuk meningkatkan disiplin, semangat kerja dan
perilakunya.
 Tindak Lanjut Audit Sdm
1. Apabila nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas jasa
(gaji dan atau kesejahteraan karyawan), dipromosikan dan
atau mendapat penghargaan seperti : bintang jasa, piagam dll
2. Jika nilai auditnya kurang/jelek, dikenakan
hukuman seperti gajinya tidak naikkan, demosi dan
atau diberhentikan.
 Ruang Lingkup Audit SDM
cara, sistem, metode penilaian, dan penilai harus
diinformasikan secara jelas kepada karyawan
supaya mereka mengetahuinya.
 What (apa) yang dinilai yaitu prestasi kerja,
perilaku, kesetiaan, kejujuran, kerjasama,
kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi
akan datang, sifat, dan hasil kerja.
 Why (kenapa) dinilai untuk meningkatkan kepuasan
kerja karyawan, kepentingan, pengembangan.
3. Where (di mana) dinilai, didalam atau di luar
pekerjaan
4. When (kapan) dinilai secara periodik (formal) dan
secara terus menerus (informal)
5. Who (siapa) yang menilai yaitu dengan metode
tradisional atau modern.
 Tradisional seperti : rating scale, employer
comperation, alternative ranking, paired
comparation.
 Modern seperti assesment centre dan management
by objective atau manajemen berdasarkan sasaran.
(MBS=MBO)
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai