Anda di halaman 1dari 10

Hendrik Eko Aprilianto, I Nyoman Suputra, Pe ran serikat Pe kerja dalam Membangun Hubungan | 129

Peran serikat Pekerja dalam Membangun Hubungan Industrial


(Studi Kasus Pada Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)
Unit Kerja PT. Ekamas Fortuna Malang)

Hendrik Eko Aprilianto


I Nyoman Suputra
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang

Abstract: This study aimes to determine: (1) The role of unions in fighting for the rights of
employees in building the indusrial relations in PT. Ekamas Fortuna Malang, (2) The measures
taken SPSI to fight for the rights of employees layoff PT. Ekamas Fortuna Malang. By using
qualitative descriptive study with case study approach data was taken semi-structured interviews
with four informants, (1) Chairman SPSI UK PT. Ekamas Fortuna Malang, (2) HRD PT. Ekamas
Fortuna Malang, (3) Board SPSI, (4) Employee members of SPSI. Based on the analysis it can be
concluded that the dominant role of the SPSI UK PT. Ekamas Fortuna Malang is as a means of
channeling the aspirations of the rights and interests of its members. In solving problems of layoffs,
the SPSI and management companies have been in talks amicably Bi-parties level. But not finding
a word consensus. Therefore, SPSI and management companies are asking the Department of
Labor (Disnaker) Malang regency appointed as a third party mediator to help resolve this issue. In
the Mediation talks, produced a Joint Decision of canceling the layoff three employees SPSI
members with efficiency as the reason.

Keywords: Labor Union, the Industrial Relations, Layoffs.

Abstrak: Penelitian in bertujuan untuk mengetahui: (1) Peran serikat pekerja dalam
memperjuangkan hak-hak karyawan dalam membangun hubungan industrial di PT. Ekamas
Fortuna Malang. (2) Tindakan yang diambil SPSI untuk memperjuangkan hak-hak karyawan PHK
PT. Ekamas Fortuna Malang. Dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan data
pendekatan studi kasus diambil wawancara semi-terstruktur dengan empat informan, (1) Ketua
SPSI PT UK. Ekamas Fortuna Malang, (2) HRD PT. Ekamas Fortuna Malang, (3) Dewan SPSI, (4)
Anggota karyawan SPSI. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa peran dominan dari
SPSI UK PT. Ekamas Fortuna Malang adalah sebagai sarana penyaluran aspirasi hak dan
kepentingan anggotanya. Dalam memecahkan masalah PHK, SPSI dan manajemen perusahaan
dalam pembicaraan damai di tingkat Bi-parties. Tapi tidak menemukan kesepakatan. Oleh karena
itu, SPSI dan manajemen perusahaan meminta Departemen Tenaga Kerja Kabupaten (Disnaker)
Malang ditunjuk sebagai mediator pihak ketiga untuk membantu mengatasi masalah ini. Dalam
pembicaraan mediasi, menghasilkan keputusan bersama membatalkan PHK tiga anggota karyawan
SPSI dengan efisiensi sebagai alasan.

Kata Kunci: Perserikatan kerja, Kerjasama Industri, PHK.

Tenaga kerja merupakan elemen yang penting peran pekerja dalam kinerja perusahaan diwakili
dalam proses pembangunan. Pembangunan dalam serikat pekerja tersebut. Terbukti dengan
ketenagakerjaan diarahkan untuk meningkatkan sikap Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)
kualitas dan kontribusi tenaga kerja dalam yang menolak secara tegas terhadap keputusan
pembangunan. Sering munculnya permasalahan pihak manajemen perusahaan tentang Pemu-
antara pekerja dan majikan di Indonesia tusan Hubungan Kerja (PHK) tiga karyawan
membuat peran serikat pekerja menjadi sangat anggota SPSI dengan alasan efisiensi.
krusial. Tujuan dibentuknya Serikat Pekerja Berdasarkan hasil analisis dapat disim-
adalah untuk menyeimbangkan posisi buruh pulkan bahwa peran yang sangat dominan dari
dengan majikan, memperjuangkan dan juga SPSI UK PT. Ekamas Fortuna Malang adalah
melindungi hak-hak para pekerja. Adanya sebagai sarana penyalur aspirasi dalam mem-
Serikat Pekerja di PT. Ekamas Fortuna Malang, perjuangkan hak dan kepentingan anggotanya.
130 | Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 20, Nomor 2, Juli 2015, hlm 53 - 138

Dalam penyelesaian permasalahan PHK, pihak Berdasarkan temuan penelitian yang belum
SPSI dan manajemen perusahaan telah mela- konklusif tersebut, penting kiranya untuk
kukan perundingan secara musyawarah di mengurai dan mengamati implementasi peran
tingkat Bipartit namun tidak menemukan sebuah serikat pekerja di berbagai industri lain, salah
kata mufakat. Hal tersebut menyebabkan SPSI satunya di Malang agar peran serikat pekerja
dan manajemen perusahaan meminta pihak bisa lebih dioptimalkan.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ma-
lang sebagai pihak ke tiga menunjuk Mediator HASIL
untuk membantu menyelesaikan permasalahan Peran Serikat Pekerja dalam Memper-
ini. Dalam perundingan secara Mediasi, dihasil- juangkan Hak Karyawan dalam Mem-
kan sebuah Keputusan Bersama yaitu pihak bangun Hubungan Industrial di PT. Eka-
manajemen tidak berhak mem-PHK tiga orang mas Fortuna Malang.
karyawan anggota SPSI dengan alasan efisiensi. Peran Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
Serikat pekerja memiliki banyak manfaat (SPSI) Unit Kerja PT. Ekamas Fortuna Malang
terutama bagi karyawan, karena memang pada dalam kaitannya memperjuangkan hak karyawan
dasarnya serikat pekerja atau serikat buruh mengenai PHK yang telah terjadi sudah sangat
adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan baik. Pernah terdapat konflik diantara SPSI
untuk pekerja atau buruh baik di dalam dengan manajemen perusahaan, namun tidak
perusahaan maupun di luar perusahaan, yang berarti hubungan kedua belah pihak tidak
bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan harmonis. Secara normatif, manajemen peru-
bertanggungjawab guna memperjuangkan, mem- sahaan telah melaksanakan dan memberikan apa
bela serta melindungi hak dan kepentingan yang menjadi tugas perusahaan, seperti men-
pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja jalankan UU ketenagakerjaan, perjanjian kerja,
dan keluarganya (Ridwan, 2009). Tidak hanya itu peraturan perusahaan, dan juga menjalankan isi
saja, keberadaan serikat pekerja diharapkan PKB (Perjanjian Kerja Bersama). Kejadian lain,
mampu menjembatani terciptanya hubungan pada bulan maret tahun 2012 pihak manajemen
industrial harmonis antara pelaku bisnis yaitu memutuskan untuk mem-PHK (Pemutusan
pengusaha, karyawan dan pemerintah, sehingga Hubungan Kerja) tiga orang karyawan dengan
tercapai ketenangan bekerja dan kelangsungan alasan efisiensi.
berusaha (industrial peace) (Guntur, 2010) Tujuan SPSI UK PT. Ekamas Fortuna
Beberapa penelitian tentang peran serikat Malang yaitu untuk mengayomi, melindungi,
pekerja menemukan bahwa serikat pekerja sudah penyalur aspirasi anggota, dan juga menjem-
berperan sangat baik dalam proses penyusunan batani komunikasi antara manajemen dengan
Perjanjian Kerja Bersama (Anggraeni, 2011), anggota dalam proses penyelesaian hubungan
membantu penyusunan peraturan perusahaan industrial. Berbagai usaha telah ditempuh, hal ini
(Muaddib, 2009) meskipun keberadaan lembaga agar anggota yang lain tidak merasa posisi
kerjasama bipartit secara formal memang belum pekerjaanya menjadi lemah dan tidak aman
ada, tetapi dalam pelaksanaannya sudah seperti rekan kerja mereka yang sedang
berfungsi dengan baik. Serikat pekerja juga mengalami permasalahan PHK, sehingga akan
ditemukan mendorong pelaksanaan good menimbulkan kecemasan kerja, mengganggu
corporate governance di PT Coca Cola Bottling jalannya poduksi dan mengurangi produktivitas
Indonesia Central Java. karyawan maupun perusahaan, selain itu juga
Namun terkadang keberadaan serikat hubungan industrial di dalam perusahaan tidak
pekerja juga belum mampu memperjuang secara akan berjalan dengan baik.
penuh hak-hak pekerja anggotanya. Penelitian Perundingan ditingkat LKS Bipartit meru-
Malikah (2010) pada PT Usaha Tani Maju pakan langkah awal yang wajib dilaksanakan
Kediri, menemukan bahwa hak dan kewajiban dalam penyelesaian hubungan industrial oleh
mengenai berserikat selama 18 tahun belum pengusaha yang diwakili oleh pihak manajemen
dipenuhi. Upah pekerja yang berstatus harian perusahaan dengan SPSI. Hal ini mendorong
dari pihak perusahaan belum sesuai dengan upah dibentuknya sebuah tim, dimana anggotanya
minimum Kabupaten Kediri. Sarana transportasi berjumlah 10 orang diantaranya empat orang
dari pihak perusahaan juga tidak terpenuhi. wakil dari pengurus SPSI, dua orang wakil dari
Hendrik Eko Aprilianto, I Nyoman Suputra, Pe ran serikat Pe kerja dalam Membangun Hubungan | 131

anggota SPSI, dan empat orang lagi perwakilan ditengahi oleh seorang mediator yang netral
dari manajemen. Perundingan secara mu- ditunjuk oleh Pemerintah terkait. Dalam hal
syawarah di LKS Bipartit dilakukan beberapa ini, Dinas Tanaga Kerja Kabupaten Malang
kali di bulan april 2012 dalam kurun waktu 30 sebagai pihak Pemerintah terkait yakni dapat
hari kerja setelah perundingan awal dilaksanakan mengangkat seorang Mediator yang bertugas
namun nihil hasil, sehingga batal demi hukum. melakukan Mediasi atau Juru Damai yang
Dalam tiga kali perundingan di bulan april dapat menjadi penengah dalam menyelesaikan
2012 di LKS Bipartit, pihak manajemen men- sengketa antara karyawan diwakili oleh SPSI
coba menawarkan beberapa solusi dian- dan pengusaha diwakili oleh manajemen
taranya pemberian kompensasi PHK yang perusahaan.
nilainya lumayan besar. Pihak SPSI tetap tidak Perundingan dilakukan sebanyak dua kali
menghendaki solusi yang diberikan pihak di bulan Mei 2012, pihak Mediasi banyak
manajemen. Dalam hitung- hitungan, tiga kar- membantu proses perundingan. Pihak ketiga
yawan yang di PHK dua karyawan diantaranya sebagai Mediasi tidak bisa mengintervensi
telah bekerja selama dua setengah tahun, dan yaitu memberikan pemaksaan kepada salah
satu karyawan lagi telah bekerja selama tiga satu pihak apalagi sampai menjatuhkan sanksi,
tahun lebih satu bulan. Total kompensasi yang hanya sebagai penengah dan pemberi saran,
diberikan oleh pihak manajemen kepada sehingga memunculkan satu keputusan ber-
karyawan yang di PHK yaitu, untuk karyawan sama dimana pihak manajemen tidak berhak
yang bekerja selama dua setengah tahun mem-PHK tiga karyawannya dikarenakan
masing- masing mendapatkan Rp. 14.375.000,, alasan efisiensi. Hal ini dirasa hanya mengada-
sedangkan untuk karyawan yang bekerja sela- ada, sedangkan yang terjadi di lapangan pihak
ma tiga tahun lebih satu bulan mendapatkan manajemen perusahaan masih menerima pe-
Rp. 17.250.000,-. rekrutan karyawan baru. Kesepakatan tersebut
Pihak SPSI telah mendapatkan tawaran dinamakan Perjanjian Bersama yang ditanda-
kompensasi dari pihak manajemen, kemud ian tangani oleh kedua belah pihak, antara pihak
pihak SPSI telah merundingkan besarnya nilai SPSI, manajemen perusahaan dan juga oleh
kompensasi itu kepada ke-tiga karyawan Mediator sebagai saksi dan dicatatkan di
korban PHK dan mereka bertiga telah sepakat Pengadilan Negeri Kepanjen Kabupaten Ma-
untuk menolak kompensasi yg ditawarkan oleh lang. Hal ini perlu dilakukan, agar Perjanjian
pihak manajemen dengan alasan lebih memilih Bersama sah di mata hukum dan kelak
untuk bertahan dan ingin terus bekerja karena dikemudian hari tidak ada lagi yang mem-
mereka sudah merasa betah dan nyaman perkarakan masalah ini.
dengan pekerjaannya, selain itu juga mereka
merasa takut bila nantinya telah di PHK maka Langkah-langkah yang diambil SPSI untuk
mereka akan kesulitan mencari pekerjaan baru Mempe rjuangkan Hak Karyawan yang di
dikarenakan skill yang mereka miliki sangat PHK PT. Ekamas Fortuna Malang.
terbatas untuk bersaing dengan calon tenaga Sejak awal, penolakan disuarakan
kerja yang lain. keras oleh pihak SPSI menentang keputusan
Karena perundingan Bipartit telah batal bahwa akan ada tiga karyawan anggota SPSI
dimata hukum, disebabkan telah lebih dari 30 yang akan di PHK di bulan Maret 2012.
hari setelah perundingan awal dilakukan Manajemen perusahaan beralasan, efisiensi
sampai tiga kali diselenggarakan tetap tidak sedang dilakukan oleh perusahaan sehingga
membuahkan hasil sehingga dalam Undang- mengambil jalan untuk mem-PHK tiga
Undang Ketenagakerjaan dijelaskan bahwa karyawan tersebut. SPSI menilai keputusan ini
perundingan dilanjutkan ketahap berikutnya. hanya dibuat sepihak oleh manajemen
Tahap Tripartit melalui beberapa cara: Me- perusahaan, tanpa melalui prosedur seperti
diasi, Konsiliasi, dan juga Arbitrasi. Mediasi pemberian Surat Peringatan (SP) 1, 2, 3 baru
ialah penyelesaian perselisihan hak, perse- kemudian karyawan berhak untuk di PHK.
lisihan kepentingan, perselisihan PHK, dan Pada kasus ini, manajemen tiba-tiba langsung
perselisihan antar serikat pekerja hanya dalam melaksanakan keputusan dari kantor pusat,
satu perusahaan, melalui musyawarah yang yaitu dari Sinar Mas Group yang notabene
132 | Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 20, Nomor 2, Juli 2015, hlm 53 - 138

menjadi pemilik dari PT. Ekamas Fortuna karyawannya dikarenakan alasan efisiensi di-
Malang. rasa hanya mengada-ada dan kurang mendasar,
Karena di perusahaan ini telah ada LKS sedangkan yang terjadi di lapangan pihak
Bipartit, sehingga langkah awal perundingan manajemen perusahaan masih menerima pe-
dalam kaitannya memperjuangkan hak-hak rekrutan karyawan baru. Kesepakatan tersebut
karyawan yang akan di PHK melalui lembaga dinamakan “Perjanjian Bersama” yang ditan-
kerjasama ini. Langkah selanjutnya dibentuk- datangani oleh kedua belah pihak, antara pihak
lah sebuah tim, dimana anggotanya berjumlah SPSI, manajemen perusahaan dan juga oleh
10 orang diantaranya empat orang wakil dari Mediator sebagai saksi dan dicatatkan di
pengurus SPSI, dua orang wakil dari anggota Pengadilan Negeri Kabupaten Malang. Hal ini
SPSI, dan empat orang lagi perwakilan dari perlu dilakukan, agar Perjanjian Bersama sah
manajemen. dimata hukum dan kelak dikemudian hari tidak
Dengan diadakannya perundingan di LKS ada lagi yang memperkarakan masalah ini.
Bipartit sebanyak tiga kali dalam 30 hari kerja
di bulan April 2012, namun tidak memperoleh PEMBAHASAN
hasil. Didalam perundingan pihak manajemen Peran Serikat Pekerja dalam Memper-
berusaha memberikan beberapa solusi, namun juangkan Hak Karyawan dalam Mem-
tetap ditolak oleh pihak SPSI. Oleh karena itu, bangun Hubungan Industrial di PT.
perundingan ditingkat LKS Bipartit dinyatakan Ekamas Fortuna Malang
batal di mata hukum. Industri atau perusahaan adalah kombinasi
Perundingan di tingkat LKS Bipartit telah dari modal/pengusaha, manajemen dan karya-
dinggap gagal, maka selanjutnya dilakukan wan. Mereka adalah suatu kesatuan yang
perundingan di tingkat LKS Tripartit. Di bulan terpisah dan mempunyai motivasi yang berbeda
Mei tahun 2012, SPSI meminta Pemerintah pula. Pemodal/pengusaha adalah yang mena-
turut andil dalam membantu menyelesaikan namkan modal perhatian utama mereka adalah
permasalahan mengenai PHK yang dialami untuk mendapat keuntungan semaksimal
anggotanya. Dalam hal ini Pemerintah menja- mungkin. Manajemen selalu berada disana untuk
lankan fungsinya sebagai pihak pengatur, melindungi kepentingan dari para pemodal/
pembina, dan juga pengawas sangat diperl- pengusaha. Pada prosesnya, karyawan selalu
ukan. Pihak Dinas Tenaga Kerja Kab. Malang menjadi korban ekploitasi mereka. Sebagai
sebagai Dinas Pemerintah terkait dan badan partner dari industri, karyawan menginginkan
yang berwenang menangani permasalahan ini keadilan dan mendapatkan kembali hak sebagai
menunjuk Mediator sebagai pihak ketiga. hasil pelaksana industri.
Dengan adanya Mediator yang bersikap netral Tentunya karyawan mempunyai kekuatan
diantara pihak SPSI dan juga pihak mana- untuk menghilangkan permasalahan seperti
jemen perusahaan dirasa menjadi jembatan rendahnya pengupahan, buruknya kondisi
untuk mencapai kata sepakat dalam pelayanan kesehatan, keselamatan kerja dan
permasalahan PHK ini. sebagainya. Secara individul karyawan tidak
Tahapan demi tahapan telah dilalui, mampu untuk berjuang atas hak-haknya
berawal dari perundingan LKS Bipartit di melawan hebatnya kombinasi antara pengusaha
tingkat perusahaan, lalu ke tahap LKS Tripartit dan manajemen di mana mereka mempunyai
dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang kekuasaan, uang dan pengaruh.
sebagai badan yang berwenang dalam per- Karyawan harus mengetahui dan mema-
masalahan ini memberikan Mediator sebagai hami bahwa sebagai perseorangan dan karyawan
pihak ketiga, penengah dan penjembatani tidak akan banyak yang bisa dicapai. Hanya
dalam proses Mediasi. Mediator tidak bisa melalui usaha mengorganisir dirinya dan
mengintervensi yaitu memberikan pemaksaan kegiatan kolektif mereka dapat secara efektif
kepada salah satu pihak apalagi sampai menjunjung tinggi martabatnya sebagai individu
menjatuhkan sanksi. Mediator disini hanya dan karyawan, menghormati perintah dari
sebagai penengah dan pemberi saran, sehingga pengusaha berusaha keras untuk memperbaiki
memunculkan satu keputusan bersama dimana dan memelihara mata pencaharian, meningkatan
pihak manajemen tidak berhak mem-PHK tiga
Hendrik Eko Aprilianto, I Nyoman Suputra, Pe ran serikat Pe kerja dalam Membangun Hubungan | 133

pengupahan, status sosial ekonomi, kesejah- dalam memperjuangkan hak dan kepentingan
teraan yang lebih baik dan upah-upah lainnya. anggota dalam penyelesaian perselisihan. (6)
Organisasi yang dibutuhkan karyawan Menyediakan manfaat lainnya (untuk kesejah-
adalah serikat pekerja, tetapi kenyataannya teraan anggota). (7) Sebagai suara pekerja. (8)
banyak karyawan tidak menyadari bahwa Menyediakan sarana komunikasi. (9) Melakukan
Serikat Pekerja adalah hak yang melekat bagi kerjasama dan menjalin solidaritas dengan
karyawan seperti yang tercantum dalam karyawan atau serikat pekerja lainnya baik
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Pasal 23 secara nasional ataupun internasional. (10)
ayat (1) Setiap orang berhak atas pekerjaan, Meningkatakan pelaksanaan hubungan industrial
berhak bebas memilih pekerjaan, berhak atas untuk menciptakan keharmonisan hubungan
syarat-syarat pekerjaan yang adil dan antara karyawan anggota dan SPSI dengan pihak
menguntungkan serta berhak atas perlindungan pengusaha/manajemen.
akan pengganguran; ayat (2) Setiap orang tanpa Menurut Hasibuan (dalam Zulfiandri,
diskriminasi, berhak atas pengupahan yang sama 2012), pemberhentian adalah pemutusan hu-
untuk pekerjaan yang sama; ayat (3) Setiap bungan kerja seseorang karyawan dengan suatu
orang yang bekerja berhak atas pengupahan organisasi perusahaan. Tergantung alasannya,
yang adil dan menguntungkan, yang mem- PHK mungkin membutuhkan penetapan Lem-
berikan jaminan kehidupan yang bermartabat baga Penyelesaian Perselisihan Hubungan
baik dirinya sendiri maupun keluarganya, dan Industrial (LPPHI) mungkin juga tidak. Meski
jika perlu ditambah dengan perlindungan sosial begitu, dalam praktek tidak semua PHK yang
lainnya; ayat (4) Setiap orang berhak mendirikan butuh penetapan dilaporkan kepada instansi
dan memasuki serikat-serikat pekerja untuk ketenagakerjaan, baik karena tidak perlu ada
melindungi kepentingannya. penetapan, PHK tidak berujung sengketa hukum,
Setahun setelah PT. Ekamas Fortuna atau karena karyawan tidak mengetahui hak
Malang berdiri tepatnya tahun 1995 para mereka. Sebelum Pengadilan Hubungan Indus-
karyawan sepakat hanya mendirikan satu trial berdiri pada 2006, perselisihan hubungan
organisasi pekerja Serikat Pekerja Seluruh industrial masih ditangani pemerintah lewat
Indonesia (SPSI) di dalam perusahaan, hal ini Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan
bertujuan untuk mempermudah pengontrolan Pusat (P4P) dan Panitia Penyelesaian Perse-
kepada anggotanya, dan juga untuk memi- lisihan Perburuhan Daerah (P4D) serta Peng-
nimalisir tingkat konflik internal karyawan adilan Tata Usaha Negara.
didalam perusahaan. Menurut Bapak Slamet Konflik yang terjadi di PT. Ekamas Fortuna
selaku pengurus SPSI UK PT. Ekamas Fortuna Malang yaitu adanya keinginan pihak
Malang, serikat pekerja juga sebagai organisasi manajemen perusahaan untuk mem-PHK tiga
demokratis yang berkesinambungan dan orang karyawan dengan alasan efisiensi.
permanen dibentuk secara suka rela dari, oleh Didalam UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 164 Ayat
dan untuk karyawan sebagai maksud untuk: (1) 3 tentang Ketenagakerjaan memang disebutkan
Melindungi dan membela hak dan kepentingan bahwa salah satu alasan pengusaha dapat
anggota. (2) Memperbaiki kondisi-kondisi dan melakukan PHK dengan alasan efisiensi.
syarat-syarat kerja melalui perjanjian kerja Namun, dalam Surat Edaran Nomor 907/
bersama (PKB) dengan manajemen/pengusaha. MEN/PHI-PPHI/X/2004 tentang Pencegahan
(3) Melindungi dan membela karyawan beserta Pemutusan Hubungan Kerja Massal dika-takan
keluarganya. (4) Mengupayakan agar manaje- bahwa pemutusan hubungan kerja merupakan
men/pengusaha mendengarkan dan mempertim- upaya terakhir setelah berbagai upaya yang lain
bangkan suara atau pendapat SPSI sebelum dilakukan. Selanjutnya, jika terjadi PHK maka
membuat keputusan. perusahaan wajib mengeluarkan sejumlah uang
Menurut Bapak Madra’i selaku ketua SPSI, kompensasi, yang disesuaikan berdasarkan
peran dan fungsi SPSI UK PT. Ekamas Fortuna alasan-alasan ketika melakukan PHK. Menurut
Malang, yaitu: (1) Perlindungan. (2) Peningkatan Bapak Madra’i selaku Ketua SPSI menyebutkan
akan kondisi dan syarat kerja. (3) Perjanjian bahwa PHK yang dilakukan oleh pihak
Kerja Bersama (PKB). (4) Menangani keluh manajemen kepada tiga karyawan anggota SPSI
kesah anggota. (5) Sarana penyalur aspirasi tidak didahului dengan pemberian surat
134 | Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 20, Nomor 2, Juli 2015, hlm 53 - 138

peringatan (SP) terlebih dahulu. Hal ini benar- SPSI terhadap manajemen maka pihak
benar telah menyalahi aturan yang ada. Disisi manajemen terpaksa mempekerjakan lagi
lain, jika pihak manajemen beralasan PHK mereka. Pihak manajemen diancam oleh pihak
dilakukan dikarenakan efisiensi, namun SPSI jika tidak mengembalikan tiga karyawan
kenyataan di lapangan pihak manajemen masih anggota SPSI maka akan diadakan demo dan
menerima recruitment karyawan baru. Jika pemboikotan kerja, sehingga pihak manajemen
memang perusahaan melakukan efisiensi, maka tidak mau menerima risiko. Dalam proses
seharusnya pihak manajemen harus berani penyelesaian perselisihan PHK ini, ketiga
bersikap tegas. Pihak manajemen yang diwakili karyawan masih menerima hak-hak dan masih
oleh Bapak Rofi’i menjelaskan bahwa pihak melakukan kewajiban sebagai karyawan di PT.
manajemen tidak bisa berbuat apa-apa, hanya Ekamas Fortuna Malang, begitupun juga dengan
bisa melakukan perintah dari Sinar Mas Group perusahaan masih memberikan hak-hak dan
yang notabene pemilik dari PT. Ekamas Fortuna kewajiban kepada tiga karyawan tersebut hingga
Malang. Jika tidak dapat menjalankan perintah permasalahan benar-benar selesai.
tersebut, maka jabatan kami taruhannya. Di bulan April 2012 telah diadakan tiga kali
Untuk mengatasi problema PHK perlu perundingan membahas tentang PHK tiga
adanya proses demokratisasi di tempat kerja. Hal karyawan anggota SPSI dengan alasan efisiensi
ini disebabkan demokratisasi di tempat kerja karyawan namun tidak menghasilkan satu
merupakan suatu proses pengambilan keputusan keputusan yang disetujui pihak SPSI dan juga
yang obyektif, sehingga kebijakan yang diambil manajerial perusahaan. Dalam perundingan
secara demokratis, diharapkan dapat dilaksana- tersebut disampaikan bahwa pihak manajemen
kan dengan sebaik-baiknya oleh para pengambil PT. Ekamas Fortuna menawarkan beberapa
keputusan itu sendiri. Di samping itu, proses solusi semisal dengan pemberian kompensasi
pengambilan keputusan secara demokratis ini berupa uang sesuai dengan peraturan yang ada,
pada gilirannya dapat mendorong terciptanya namun hal tersebut ditolak oleh SPSI yang
hubungan kemitraan antara karyawan dan sebelumnya telah didiskusikan dahulu kepada
pengusaha, yang cenderung bersifat bermusuh- yang terkait yakni tiga karyawan yang terkena
an, namun saling membutuhkan antara satu PHK. Menurut SPSI, bukan besarnya
dengan lainnya. Dalam kaitannya akan hal ini, kompensasi yang dipermasalahkan namun ketiga
SPSI UK PT. Ekamas Fortuna Malang meng- karyawan tersebut lebih memilih untuk bertahan
apresiasi bentuk demokratisasi dengan cara ikut dan terus bekerja karena sudah merasa nyaman
serta melibatkan perwakilan dari anggotanya dan betah dengan pekerjaanya, mereka juga
untuk ikut bergabung di dalam tim yang beralasan jika nantinya mereka di PHK mereka
berjumlah 10 orang terdiri dari empat orang akan kesulitan untuk mencari pekerjaan baru lagi
wakil dari pengurus SPSI, dua orang wakil dari di jaman seperti ini dengan skill seadanya.
anggota SPSI, dan empat orang perwakilan Oleh sebab itu, SPSI tetap menolak
manajemen untuk menyelesaikan permasalahan berbagai solusi yang ditawarkan oleh pihak
PHK. manajemen perusahaan. Dikarenakan perunding-
Awalnya isu mengenai PHK dihembuskan an di tingkat perusahaaan melalui Bipartit batal
pada bulan Maret tahun 2012, namun baru bisa dimata hukum disebabkan tidak adanya kepu-
ditindak lanjuti dibulan April. Dalam penye- tusan dan telah lebih dari 30 hari setelah
lesaian permasalahan di PT. Ekamas Fortuna perundingan awal dilakukan, maka permasa-
Malang diawali dengan perundingan musyawa- lahan ini dilanjutkan ke tahap berikutnya melalui
rah di tingkat perusahaan melalui Lembaga Tripartit.
Kerjasama Bipartit. Oleh sebab itu dibentuklah Perhitungan Kompensasi:
sebuah tim untuk menangani permasalahan ini,  Masa Kerja Karyawan yang di- PHK:
berjumlah 10 orang yang terdiri dari empat • 1 karyawan bekerja selama 2 tahun 5
orang perwakilan pengurus SPSI, dua orang bulan
perwakilan anggota SPSI, dan empat orang lagi • 1 karyawan bekerja selama 3 tahun 1
perwakilan dari manajemen perusahaan. tiga bulan
karyawan yang telah di PHK sempat beberapa • 1 karyawan bekerja selama 2 tahun 5
hari tidak bekerja, namun karena desakan pihak bulan
Hendrik Eko Aprilianto, I Nyoman Suputra, Pe ran serikat Pe kerja dalam Membangun Hubungan | 135

 Uang Pesangon (UP): oleh karyawan diwakili oleh SPSI dan


• Masa kerja > 2 tahun < 3 tahun = 3 bulan pengusaha diwakili oleh manajemen perusahaan.
upah = Rp 7.500.000,- (1 bulan upah Rp Perundingan dilakukan sebanyak dua kali
2.500.000,-) di bulan Mei 2012, pihak Mediasi banyak
• Masa kerja > 3 tahun < 4 tahun = 4 bulan membantu proses perundingan. Pihak ketiga
upah = Rp 10.000.000,- (1 bulan upah Rp sebagai Mediasi tidak bisa mengintervensi
2.500.000,-) yaitu memberikan pemaksaan kepada salah
• Masa kerja > 2 tahun < 3 tahun = 3 bulan satu pihak apalagi sampai menjatuhkan sanksi,
upah = Rp 7.500.000,- (1 bulan upah Rp hanya sebagai penengah dan pemberi saran,
2.500.000,-) sehingga memunculkan satu keputusan ber-
 Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK): sama dimana pihak manajemen tidak berhak
Masa kerja 3 – 6 tahun = 2 bulan upah = @ Rp mem-PHK tiga karyawannya dikarenakan
5.000.000,- alasan efisiensi dirasa kurang tepat, sedangkan
 Upah penggantian hak (UPH) = 15% x yang terjadi di lapangan pihak manajemen
(UP + UPMK) perusahaan masih menerima perekrutan kar-
• 15% x (7.500.000 + 5.000.000) = Rp yawan baru. Kesepakatan tersebut dinamakan
1.875.000,- Perjanjian Bersama yang ditandatangani oleh
• 15% x ( 10.000.000 + 5.000.000) = Rp kedua belah pihak, antara pihak SPSI,
2.250.000,- manajemen perusahaan dan juga oleh Mediator
• 15% x (7.500.000 + 5.000.000) = Rp sebagai saksi dan Perjanjian Bersama dicatatkan
1.875.000,- di Pengadilan Negeri Kepanjen Kabupaten
 Total Kompensasi = UP + UPMK + UPH Malang. Hal ini perlu dilakukan, agar Perjanjian
• Untuk karyawan yang telah bekerja Bersama sah dimata hukum dan kelak dike-
selama 2 tahun 5 bulan mendapatkan mudian hari tidak ada lagi yang memper-
kompensasi sebesar = 7.500.000 + karakan masalah ini.
5.000.000 + 1.875.000 = Rp 14.375.000,- Peran SPSI yang sangat dominan dalam
• Untuk karyawan yang telah bekerja menyelesaikan permasalahan hubungan
selama 3 tahun 1 bulan mendapatkan industrial yaitu sebagai sarana penyalur asprasi
kompensasi sebesar = 10.000.000 + dalam memperjuangkan hak dan kepentingan
5.000.000 + 2.250.000 = Rp 17.250.000,- anggotanya. Melihat dari perjuangan yang
• Untuk karyawan yang telah bekerja telah dilakukan oleh SPSI terhadap hak-hak
selama 2 tahun 5 bulan mendapatkan karyawan anggotanya dalam kaitannya
kompensasi sebesar = 7.500.000 + membangun hubungan industrial di PT.
5.000.000 + 1.875.000 = Rp 14.375.000,- Ekamas Fortuna Malang sangat baik dan
Dalam perundingan Tripartit ada beberapa sangat penting, terlihat dari keberpihakan
cara penyelesaian, yaitu: Mediasi, Konsiliasi, pengurus SPSI kepada anggotanya. Tidak
dan Arbitrasi. Mediasi ialah penyelesaian jarang bahwa para pengurus serikat pekerja
perselisihan hak, perselisihan kepentingan, didalam sebuah perusahaan lebih berpihak
perselisihan PHK, dan perselisihan antar kepada pihak manajerial (pemimpin serikat
serikat pekerja hanya dalam satu perusahaan, pekerja kuning (yellow unionism)).
melalui musyawarah yang ditengahi oleh
seorang mediator yang netral dalam jangka Langkah-langkah yang diambil SPSI untuk
waktu 30 hari kerja. Dalam permasalahan ini Mempe rjuangkan Hak Karyawan yang di
pihak SPSI meminta bantuan kepada peme- PHK PT. Ekamas Fortuna Malang.
rintah, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja Hubungan Industrial, yang merupakan
(DisNaKer) Kabupaten Malang untuk mem- keterkaitan kepentingan antara pekerja/karya-
bantu menyelesaikan permasalahan PHK wan dengan pengusaha, berpotensi menimbul-
dengan cara mengangkat seorang Mediator kan perbedaan pendapat, bahkan perselisihan
yang bertugas melakukan Mediasi atau Juru antara kedua belah pihak. Perselisihan di
Damai yang dapat menjadi penengah dalam bidang hubungan industrial yang selama ini
menyelesaikan perselisihan PHK yang dialami dikenal dapat terjadi mengenai hak yang telah
ditetapkan, atau mengenal keadaan ketena-
136 | Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 20, Nomor 2, Juli 2015, hlm 53 - 138

gakerjaan yang belum ditetapkan baik dalam kesepakatan bersama. Perundingan Bipartit
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, per- antara SPSI dan manajemen perusahaan
janjian kerja bersama maupun peraturan dianggap gagal dan batal di mata hukum. Hal
perundang-undangan. ini dikarenakan perundingan dilakukan
Perselisihan hubungan industrial dapat melebihi dari batas 30 hari kerja yang telah
pula disebabkan oleh pemutusan hubungan ditentukan.
kerja (PHK). Ketentuan mengenai pemutusan Pihak manajemen perusahaan telah mem-
hubungan kerja yang selama ini diatur di berikan solusi dengan memberikan kompen-
dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1964 sasi kepada tiga karyawan yang akan di PHK
tentang Pemutusan Hubungan Kerja di sesuai dengan aturan yang berlaku. Penawaran
Perusahaan Swasta, ternyata tidak efektif lagi itu ditolak oleh SPSI yang sebelumnya telah
untuk mencegah serta menanggulangi kasus- didiskusikan dahulu kepada yang terkait yakni
kasus pemutusan hubungan kerja. Hal ini tiga karyawan yang terkena PHK. Menurut
disebabkan karena hubungan antara pekerja/ SPSI, bukan besarnya kompensasi yang diper-
karyawan dan pengusaha merupakan hubung- masalahkan namun ketiga karyawan tersebut
an yang didasari oleh kesepakatan para pihak lebih memilih untuk bertahan dan terus bekerja
untuk meningkatkan diri dalam suatu hu- karena sudah merasa nyaman dan betah
bungan kerja. Dalam hal salah satu pihak tidak dengan pekerjaanya, mereka juga beralasan
menghendaki lagi untuk terikat dalam jika nantinya mereka di PHK mereka akan
hubungan kerja tersebut, maka sulit bagi para kesulitan untuk mencari pekerjaan baru lagi di
pihak untuk tetap mempertahankan hubungan jaman seperti ini dengan skill seadanya. Oleh
yang harmonis. Oleh karena itu perlu dicari karena perundingan Bipartit telah gagal,
jalan keluar yang terbaik bagi kedua belah sehingga menurut UU No. 13 Tahun 2003
pihak untuk menentukan bentuk penyelesaian, tentang Ketenagakerjaan maka perundingan
sehingga Pengadilan Hubungan Industrial dilanjutkan ketahap berikutnya, yaitu perun-
yang diatur dalam Undang-Undang ini akan dingan Tripartit dan Mediasi merupakan jalan
dapat menyelesaikan kasus-kasus pemutusan keluar yang disepakati antara pihak manaje-
hubungan kerja yang tidak diterima oleh salah men dan juga pihak SPSI. Mediasi yaitu
satu pihak. perundingan permasalahan diluar pengadilan
Karyawan PT. Ekamas Fortuna Malang yang melibatkan pihak-pihak yang bersengketa
sepakat hanya mendirikan satu organisasi antara SPSI dengan manajemen perusahaan,
pekerja Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dan dibantu seorang Mediator.
(SPSI) didalam perusahaan, hal ini bertujuan Dikarenakan perundingan ditingkat Bipar-
untuk mempermudah pengontrolan kepada tit telah gagal, maka permasalahan perselisihan
anggotanya, juga untuk meminimalisir tingkat PHK di PT. Ekamas Fortuna Malang dilan-
persaingan dan konflik internal karyawan jutkan ke tahap Tripartit dengan jalan Mediasi.
didalam perusahaan. Merujuk Undang-Undang Dalam permasalahan ini pihak SPSI meminta
No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perse- bantuan kepada pemerintah, dalam hal ini
lisihan Hubungan Industrial, manajemen PT. Dinas Tenaga Kerja (DisNaKer) Kabupaten
Ekamas Fortuna dan juga SPSI mencoba Malang untuk membantu menyelesaikan per-
menyelesaikan perselisihan PHK di luar masalahan PHK dengan cara mengangkat
pengadilan melalui Penyelesaian Bipartit, yang seorang Mediator yang bertugas melakukan
merupakan perundingan antara SPSI dengan Mediasi atau Juru Damai yang dapat menjadi
pengusaha yang diwakili oleh pihak manaje- penengah dalam menyelesaikan perselisihan
men ditingkat perusahaan untuk menyelesai- PHK yang dialami oleh karyawan diwakili
kan perselisihan hubungan industrial dalam hal oleh SPSI dan pengusaha diwakili oleh
ini mengenai perselisihan PHK secara musya- manajemen perusahaan.
warah untuk mencapai mufakat dan harus Seorang Mediator yang diangkat tersebut
diselesaikan paling lama 30 hari kerja sejak mempunyai syarat-syarat sebagaimana di-
dimulainya perundingan awal, namun setelah tuangkan dalam Pasal 9 Undang-Undang No.2
dilakukan tiga kali perundingan di bulan April Tahun 2004 minimal berpendidikan S-1.
2012 secara musyawarah tidak mendapatkan Dalam waktu tujuh hari setiap menerima
Hendrik Eko Aprilianto, I Nyoman Suputra, Pe ran serikat Pe kerja dalam Membangun Hubungan | 137

pengaduan karyawan, Mediator telah meng- Mediator sebagai saksi, kemudian dicatatkan
adakan duduk perkara sengketa yang akan di Pengadilan Negeri Kepanjen Kabupaten
diadakan dalam pertemuan Mediasi antara Malang. Gunanya, agar sah dimata hukum dan
kedua belah pihak tersebut. Penunjukkan pihak jika nanti ada pihak yang dirugikan maka bisa
ketiga dianggap sebagai alat komunikasi dan diproses secara hukum.
menjembatani agar perundingan menghasilkan Jadi bisa disimpulkan SPSI memperjuang-
sebuah kesepakatan. Dua kali perundingan di kan hak karyawan anggota SPSI mulai dari
bulan Mei 2012 antara SPSI dan juga pihak perundingan ditingkat Bipartit, namun
manajemen perusahaan yang dibantu Mediator perundingan gagal. Oleh sebab itu dilanjutkan
dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabu- ditingkat Tripartit, dan Mediasi dipilih sebagai
paten Malang, akhirnya menghasilkan sebuah jalan keluar. Perjuangan SPSI membuahkan
kata sepakat, yang dinamakan dengan Per- hasil, dalam perundingan Mediasi didapatkanlah
janjian Bersama. Pihak manajemen tidak keputusan dituangkan dalam Perjanjian Bersama
berhak untuk mem-PHK tiga karyawan ang- yang disetujui oleh pihak SPSI, manajemen
gota SPSI dengan alasan efisiensi dikarenakan perusahaan, dan juga disaksikan oleh Mediator
alasan kurang kuat dan pada kenyataan di sebagai pihak ketiga.
lapangan pihak manajemen masih menerima
perekrutan karyawan baru. Dalam proses KETERBATASAN DAN SARAN PENE-
Mediasi yang menghasilkan kesepakatan LITIAN SELANJUTNYA
bersama, Mediator sebagai pihak ketiga tidak Mengingat dalam penelitian ini peneliti
bisa dan tidak boleh memberikan intervensi hanya membahas tentang Pemutusan Hubungan
yaitu memberikan pemaksaan kepada salah satu Karyawan (PHK) dengan alasan efisiensi, maka
pihak apalagi sampai menjatuhkan sanksi, peneliti selanjutnya diharapkan meneliti lebih
Mediator hanya sebagai pihak penengah. Lalu lanjut mengenai: hal-hal yang melatarbelakangi
Perjanjian Bersama ditandatangani oleh kedua- PHK dengan alasan efisiensi yang bisa
belah pihak antara SPSI dan juga manajemen mengakibatkan PHK massal.
perusahaan dan juga tak ketinggalan tandatangan

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, V. 2011. Peranan Serikat Pekerja Muaddib. 2009. Peran Serikat Pekerja Dalam
Dalam Memantapkan Hubungan Industrial Membina Hubungan Industrial (Studi Kasus
(Studi Kasus Pada Serikat Pekerja Serikat Pekerja Pada BRI Kantor Cabang
Kesehatan Unit Kerja Rumah Sakit Baptis Martadinata Malang). Skripsi tidak
Kediri). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: diterbitkan. Malang: FE. UM.
FE. UM. PT Ekamas Fortuna. 2012. Ekamas Fortuna
Apindo. 2012. Prosedur Penyelesaian Industrial Paper Manufacturing. (Online,
Perselisihan Hubungan Industrial. (Online, http://ekamasfortuna.com/index.php/about-
http://apindo.or.id/index.php/dppdpk/79- us, diakses pada tanggal 20 Februari 2012).
bipartit-tripartit, diakses pada tanggal 13 PT Ekamas Fortuna. 2011. Perjanjian Kerja
November 2012). Bersama antara PT. Ekamas Fortuna
Guntur, A. 2010. Hubungan Industrial Malang dengan Serikat Pekerja Seluruh
(Industrial Relations). (Online, Indonesia (SPSI) Unit Kerja PT. Ekamas
http://www.stekpi.ac.id/informasi/datas/user Fortuna Malang.
s/1-hubungan20industrial.pdf, diakses pada Ridwan. 2009. Serikat Pekerja. (Online,
tanggal 20 Februari 2012). http://allopowae.blogspot.com/2009/12/
Malikah. 2010. Analisis Hak Dan Kewajiban serikat-peker-ja-bab-i-pendahuluan .html,
Dalam Mengimplementasikan Hubungan diakses pada tanggal 20 Februari 2012).
Industrial Pada PT Usaha Tani Maju Suwardiyono. 2006. Peran Serikat Pekerja
Kediri. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FE. Dalam Pengelolaan Perusahaan Dan
UM. Mewujudkan Good Corporate Governance
138 | Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 20, Nomor 2, Juli 2015, hlm 53 - 138

(Studi Peran Serikat Pekerja Rokok Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2000 tentang
Tembakau, Makanan Dan Minuman Serikat Serikat Pekerja/Serikat Buruh. 2007. (Online,
Pekerja Seluruh Indonesia. (Online, www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/43/360.b
http://etd.eprints.ums.ac.id/7272/1/R1000400 pkp, diakses pada tanggal 28 Mei 2012).
26.pdf, diakses pada tanggal 20 Februari Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang
2012). Hak Asasi Manusia. 2007. (Online,
Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2004 tentang http://www.komisiinformasi.go.id/assets/data
Penyelesaian Perselisihan Hubungan /arsip/UU_Nomor 39 tentang_HAM.pdf,
Industrial. 2005. (Online, diakses pada tanggal 13 November 2012).
http://ebookbrowse.com/gdoc.php? Zulfiandri. 2012. Pemutusan Hubungan Kerja
id=403196510&url=1c9dc3ad563509a5822f (PHK). (Online, Error! Hyperlink reference
906b2bc80a09, diakses pada tanggal 13 not valid.phk/, diakses pada tanggal 13
November 2012). November 2012).
Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. 2007. (Online,
http://www.pendidikan-
diy.go.id/file/uu/uu_13_2003.pdf, diakses
pada tanggal 28 Mei 2012).

Anda mungkin juga menyukai