Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MSDM

Mengapa di Kota Pematangsiantar Terjadi Demo Para Pekerja?

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah MSDM


Dosen Pengampu Bapak Entis Sutisna, SE., M.M.

Disusun oleh:
Amelia Safitri 6214088

LOGISTIK BISNIS
UNIVERSITAS LOGISTIK & BISNIS INTERNASIONAL
BANDUNG
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Mengapa di Kota
Pematangsiantar Terjadi Demo Para Pekerja? ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Entis
Sutisna, SE., M.M. pada mata kuliah MSDM. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Mengapa di Kota Pematangsiantar Terjadi Demo Para Pekerja?
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Entis Sutisna, SE., M.M. selaku dosen
MSDM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Pematangsiantar (lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan Kota


Siantar saja) adalah salah satu kota di provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Secara
Geografis Kota Pematangsiantar merupakan kota nomor 2 terbesar di Propinsi Sumatera
Utara setelah kota Medan, dengan berbagai sektor kegiatan al. perekonomian, pertanian
dan industri dimana kegiatan tersebut mempergunakan pekerja atau buruh sehingga
melahirkan organisasi – organisasi serikat pekerja dan buruh seperti : SPSI (Serikat
Pekerja Sejahtera Indonesia), SBSI (Serikat Buruh Solidaritas Indonesia), SPTI (Serikat
Pekerja Transportasi Indonesia) serta sebagai wadah penghubung antara pengusaha dan
buruh yang dapat mengakomodir hak-hak dan kewajiban para pekerja, buruh dan
pengusaha.

Hubungan kerja adalah hubungan (hukum) antara pengusaha dengan pekerja/buruh


(karyawan) berdasarkan perjanjian kerja. Dengan demikian hubungan kerja tersebut
merupakan sesuatu yang abstrak, sedangkan perjanjian kerja adalah sesuatu yang konkrit,
nyata. Menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, unsur-unsur hubungan
kerja terdiri dari adanya pekerjaan, adanya perintah dan adanya upah (Pasal 1 angka 15
UUK).

Mengapa terjadi begitu banyak protes dari buruh atau pekerja terhadap
pemerintah? Bila dikaji lebih dalam ternyata masih terlihat adanya penyelewengan atau
ketidakadilan dalam pelaksanannya, padahal tenaga kerja adalah salah satu faktor
terpenting dalam perusahaan yang perlu mendapatkan perhatian khusus agar mereka
mendapatkan hak mereka dengan baik dan benar. Apabila kebutuhan pekerja sudah
tercukupi, secara otomatis kinerja mereka akan menjadi baik juga, dan hal ini pasti
menguntungkan perusahaan.

Pemenuhan kebutuhan pekerja tidak dapat dilepaskan dengan hak dan kewajiban.
Karyawan dapat menuntut haknya secara layak apabila mereka telah melakukan
kewajibannya dengan baik. Demikian juga pemilik perusahaan tidak bisa hanya
mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya melalui kesetiaan, kesungguhan, kejujuran
dan kerja keras dari karyawannya saja, tetapi pemilik atau pemimpin perusahaan harus
memenuhi kewajibannya membayar secara layak kepada karyawannya sehingga mereka
merasa senang dan tenteram bekerja diperusahaan.

Demonstrasi yang semakin marak dilakukan oleh pekerja dari hari ke hari terasa
semakin menyudutkan pihak pengusaha, banyak kalangan yang menilai bahwa pengusaha
semakin tidak memperhatikan pekerja, menelantarkan pekerja dan berusaha untuk
membayar pekerja dengan upah sekecil mungkin.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan alasan apa saja yang menjadi dasar bagi pekerja untuk melakukan demo?
2. Apakah alasan tersebut layak dijadikan dasar melakukan demo?
3. Bagaimana cara untuk mengurangi aktivitas kegiatan demo tersebut?

C. Tujuan
1. Mengetahui alasan apa saja yang menjadi dasar bagi pekerja untuk melakukan demo.
2. Mengetahui apakah alasan tersebut layak dijadikan dasar melakukan demo atau tidak.
3. Mengetahui cara untuk mengurangi aktivitas kegiatan demo tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Sekitar 85 buruh dari Sidikalang, Kabupaten Dairi gelar aksi unjuk rasa (demo) di
Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sumatera Utara Unit Pelayanan Tekhnis
(UPT) Siantar di Jalan Adam Malik, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat,
Kota Siantar, Selasa (08/03/2022) dan berlangsung empat hari sampai Jumat (11/03/2022).

Mereka merupakan buruh dari PT Wahana Graha Makmur (WGM). PT WGN


sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kopi dan tanaman holtikultura
lainnya. Perusahaan itu juga memproduksi kopi bubuk.

A. Alasan apa saja yang menjadi dasar bagi pekerja untuk melakukan demo?

Alasan yang menjadi dasar bagi pekerja PT. Wahana Graha Makmur (WGM)
untuk melakukan demo adalah banyak hak buruh yang tidak diberikan perusahaan. Seperti
upah layak (upah minimum), hak cuti, hak akan jaminan sosial (BPJS) dan bahkan
tanggungjawab perusahaan terhadap buruh yang mengalami kecelakaan kerja.

B. Apakah alasan tersebut layak dijadikan dasar melakukan demo atau tidak?

Berdasarkan kasus demo yang dilakukan pekerja PT. Wahana Graha Makmur
(WGM) di Pematangsiantar, menurut saya alasan tersebut layak dijadikan dasar melakukan
demo. Mereka melakukan demo menuntut hak mereka sebagai pekerja di perusahaan
tersebut, hak yang sudah seharusnya mereka dapatkan dari perusahaan. Para pekerja
melakukan demo karena adanya ketidakadilan antara pihak perusahaan dengan mereka.
Perusahaan tidak bertanggung jawab atas pemberian hak dasar pekerjanya.

C. Bagaimana cara untuk mengurangi aktivitas kegiatan demo tersebut?

Menurut saya cara untuk mengurangi aktivitas kegiatan demo tersebut adalah pihak
perusahaan seharusnya memberikan hak pekerja sesuai dengan apa yang telah disepakati
dalam kontrak kerja ataupun yang memang sudah menjadi hak dasar pekerja. Para pekerja
dengan perusahaan seharusnya dapat berkomunikasi dengan baik agar hal seperti unjuk rasa
(demo) tidak terjadi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan kasus demo pekerja PT.
Wahana Graha Makmur (WGM) di Pematangsiantar yang berlangsung selama empat hari
antara lain:

1. Alasan yang menjadi dasar bagi pekerja PT. Wahana Graha Makmur (WGM)
untuk melakukan demo adalah banyak hak buruh yang tidak diberikan
perusahaan. Seperti upah layak (upah minimum), hak cuti, hak akan jaminan
sosial (BPJS) dan bahkan tanggungjawab perusahaan terhadap buruh yang
mengalami kecelakaan kerja.
2. Menurut saya alasan tersebut layak dijadikan dasar melakukan demo. Mereka
melakukan demo menuntut hak mereka sebagai pekerja di perusahaan tersebut,
hak yang sudah seharusnya mereka dapatkan dari perusahaan.
3. Menurut saya cara untuk mengurangi aktivitas kegiatan demo tersebut adalah
pihak perusahaan seharusnya memberikan hak pekerja sesuai dengan apa yang
telah disepakati dalam kontrak kerja ataupun yang memang sudah menjadi hak
dasar pekerja.

B. Saran

Diharapkan para pekerja dan perusahaan mengetahui hak mereka masing-masing.


Adanya hubungan antara pekerja dengan pengusaha di sebuah perusahaan pastinya ada
kesepakatan diantara keduanya, seperti pemberian upah, hak cuti, hak jaminan kesehatan, dan
lain-lain. Perusahaan seharusnya memberikan hak para pekerjanya sesuai dengan apa yang
menjadi hak dasar para pekerjanya. Dengan begitu para tingkat kinerja pekerja akan baik dan
membawa hal positif ke perusahaan dalam mencapai tujuan.
Daftar Pustaka

080, W. (2022, Mei 16). Kapolres Pematangsiantar Hadiri Pelaksanaan Hari Buruh/May Day Tahun
2022 Kota Pematangsiantar. Retrieved from WAROENG BERITA:
https://waroengberita.com/2022/05/16/kapolres-pematangsiantar-hadiri-pelaksanaan-hari-
buruh-may-day-tahun-2022-kota-pematangsiantar/

Glendoh, S. H. (2000, September -). Budaya Organisasi Unjuk Rasa di Perusahaan. Retrieved from
Budaya Organisasi Unjuk Rasa di Perusahaan: file:///C:/Users/safit/Downloads/15602-Article
%20Text-15600-1-10-20080829.pdf

Indonesia, J. K. (2014, November 04). Hubungan Kerja dan Pemutusan Hubungan Kerja. Retrieved
from JDIH Nasional: https://jdih.kemnaker.go.id/berita-hubungan-kerja-dan-pemutusan-
hubungan-kerja.html#:~:text=Hubungan%20kerja%20adalah%20hubungan%20(hukum,kerja
%2C%20maka%20akan%20lahir%20perikatan.

SBN-pro. (2022, Maret 08). Upah Tidak Layak, 85 Buruh PT WGM di Sidikalang Demo Disnaker di
Siantar. Retrieved from SBN-pro Siantar: https://www.sbnpro.com/upah-tidak-layak-85-
buruh-pt-wgm-di-sidikalang-demo-disnaker-di-siantar/

Wikipedia. (2022, Juli 23). Kota Pematangsiantar. Retrieved from Wikipedia Ensiklopedia Bebas:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pematangsiantar

Anda mungkin juga menyukai