Disusun oleh :
Shofia Nur Aini (152180001)
Fira Ayu Ramadhani (1521800
Alifia Wida Utami (152180037)
Tasyamala Putri. S (1521800
Salah satu karyawan yang pertama kali diangkat menjadi karyawan tetap
pada September 2002 atau sekitar 17 tahun lalu. Ketika itu, hak dan kewajibannya
diberikan sesuai Undang-undang 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Kemudian per 1 Maret 2019 lalu, dirinya diangkat menjadi Deputy Head Sales are
Corporate dengan perincian gaji yang didapatkan sebesar Rp 11.225.000. Namun,
faktanya gaji tersebut tidak pernah didapat hingga kini. Padahal dari awal sesuai
perjanjian pekerjaan atasan akan memberikan sejumlah gaji yang ditawarkan
tetapi justru atasan tidak memberikan sejumlah gaji yang sesuai. Dan bisa saja
mengapa atasan melakukan hal tersebut bisa dikarenakan karena dari karyawan
tersebut memang tidak bisa mencapai target sesuai dengan kontrak kerja yang
dibuat perusahaan tersebut.
2. Penyebab
Pelanggaran terhadap perjanjian yang ada tentunya ada sanksi yang berupa
teguran lisan atau surat tertulis. Surat peringatan tertulis dapat dilakukan sampai 3
kali, dimana masing-masing berlakunya surat peringatan selama 6 bulan sehingga
apabila pekerja sudah diberi peringatan sampai 3 kali berturut-turut dalam kurun
waktu 6 bulan terhadap pelanggaran yang sama. Maka berdasarkan peraturan
yang ada kecuali ditentukan lain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
perjanjian kerja bersama, maka perusahaan dapat melakukan PHK. Perusahaan
berkewajiban memberikan uang pesangon 1 dari ketentuan, uang penghargaan
masa kerja 1 kali ketentuan dan uang pengganti hak yang besarnya ditentukan
dalam peraturan yang ada. Dan penyebab masalah yang terjadi dengan salah satu
karyawan PT Astra Daido yang dimana karyawan tersebut menuntut perusahaan
tersebut yang dipicu karena gaji yang dijanjikan tidak sesuai. Dengan melihat
permasalahaan tersebut perusahaan pasti mendapati mengapa tidak mau menggaji
karyawan sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan dikarena perusahaan tersebut
melihat dan mengawasi setiap karyawannya nah besar kemungkinan mengapa
perusahaan melakukan hal tersebut dikarena kinerja dari karyawan tersebut yang
dimana karyawan secara terus menerus mengalami penurunan kinerjanya yang
dimana tidak bisa mencapai target dari perusahaan tersebut. Dan faktor lainnya itu
bahwa karyawan tersebut didapati selalu bermalas-malasan dan tidak konsen
dengan pekerjaannya.
3. Solusi
Dengan pemberian insentif bagi pengusaha dan pekerja, dalam situasi yang
sulit ini pemerintah juga harus menjadi pihak yang mampu menengahi dialog
antara pengusaha dengan pekerja dan serikat pekerja baik untuk mencegah
terjadinya PHK. Peran pemerintah dapat diupayakan sebagai penengah
mencari solusi yang disepakati kedua pihak terutama terkait pemenuhan hak-
hak pekerja, apabila PHK tidak terhindarkan.
Dalam hal ini pemerintah dapat membentuk Satuan Tugas Penanganan PHK
agar lebih respons terhadap permasalahan pengusaha dan pekerja selama
pandemi ini dapat diantisipasi dan diselesaikan sejak dini.
Untuk mencegah PHK adalah dengan mengurangi jam kerja karyawan. Bagi
perusahaan yang memiliki karyawan harian (gaji dibayar berdasarkan jumlah
jam kerja), kebijakan ini cukup membantu perusahaan dalam
mempertahankan karyawan. Alternatif ini biasanya diterapkan di pabrik yang
memiliki jumlah karyawan cukup banyak.
Tentu saja para karyawan harian menjadi yang paling terkena dampak
kebijakan ini. Otomatis pendapatan bulanan mereka akan turun. Setidak-
setidaknya ini satu-satunya cara terbaik yang dilakukan perusahaan di masa
krisis.
KASUS II
Kasus penganiayaan ini dilakukan oleh tenaga kerja asing dalam hal ini warga
negara Korea terhadap ketua PUK. Di mana terjadi kesepakatan antara
perusahaan dengan PUK bahwa pernyataan yang melibatkan orang tua tidak di
kumpulkan ke perusahaan diganti dengan quisioner yang isinya mempertanyakan
mengenai pencurian yang terjadi di dalam perusahaan.
2. Penyebab
3. Solusi
a. Mediasi
Langkah efektif untuk jangka panjang untuk menghindari tindakan kekerasan dan di
tempat kerja adalah dengan cara mendidik, melatih dan memberdayakan manajemen
dan pekerja itu sendiri, mensosialisasikan aturan-atuaran mengenai larangan tindakan
kekerasan dan pelecehan kepada pekerja dan segenap manajemen termasuk pekerja
asing dan pimpinan perusahaan, sehingga mereka memahami mengenai tindakan-
tindakan yang diperbolehkan dan tindakan-tindakan yang dilarang dan dampaknya baik
bagi dirinya, maupun orang lain dan perusahaan.
Maka pernyataan yang paling efektif untuk menghindari agar diri anda tidak menjadi
korban atau agar tidak terjadi tindakan kekerasan, intimidasi, diskriminasi dan
pelecehan di tempat kerja adalah dengan memastikan bahwa ada peraturan atau PKB
yang mengatur soal itu dan mempunyai sanksinya yang tegas.