Anda di halaman 1dari 8

Kasus Pelanggaran Etika dalam Bidang Manajemen

Sumber Daya Manusia PT. Indosiar Terhadap Karyawan

Oleh : Kelompok 2
Ardelia Nur Eka Fitriyani (20220410450)
Berliana Martanti (20220410454)
Amir Hoed Lubis (20220410454)
Siti Fadhillah (20220410489)

Muhammad Sofwan Sahal (20220410495)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2010 PT. Indosiar Visual Mandiri memecat puluhan
karyawannya secara sepihak. Pemecatan secara sepihak disini bermaksud
bahwa karyawan PT. Indosiar tersebut dipecat dengan tanpa adanya prosedur
atau alasan yang sesuai. Hal tersebut tentunya menjadi perbincangan
masyarakat pada saat itu dan berakibat pada terancamnya nama baik PT.
indosiar sendiri. Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan hal tersebut
terjadi adalah masalah keuangan, rekontruksi perusahaan, kebijakan internal,
perubahan strategi bisnis, dll.
Selain itu, PT. Indosiar ini juga mendapat permasalahan terkait upah para
pekerja yang telah dipecat. Saat pemecatan terjadi para karyawan tersebut
belum mendapat upah dari pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.
Sehingga hal tersebut semakin manambah kekecewaan para karyawan PT.
Indosiar yang dipecat. Tindakan yang dilakukan PT. Indosiar tersebut sudah
melanggar undang-undang ketenagakerjaan di Indonesia.
Puncak dari permasalahan tersebut akhirnya para karyawan melakukan aksi
demontrasi dengan memblokade pintu masuk kantor indosiar di Jalan Damai
nomor 11, Daan Mogot Raya, Jakarta Barat. Tidak hanya itu, demontran juga
membentangkan sejumlah poster dan spanduk yang mewakili perasaan mereka.
Menurut Ketua Serikat Karyawan Dicky Irawan, pihak manajemen PT. Indosiar
tidak adil dan pilih kasih dalam memecat karyawan mereka.
Dalam mengelola perusahaan sudah sepantasnya kita berlaku adil pada
karyawan kita karena mereka juga memiliki hak atas apa yang telah mereka
lakukan. Tidak hanya itu, kepada stakeholder perusahaan pun adil adalah hal
yang utama. Hal tersebut bertujuan supaya perusahaan kita mampu
meningkatkan stakeholder value dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
oleh perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Permasalahan
Kamis, 11 Maret 2010, puluhan karyawan PT Indosiar Visual
Mandiri kembali berdemo dengan memblokade pintu masuk kantor Indosiar
di Jalan Damai 11, Daan Mogot Raya, Jakarta Barat. Tak hanya itu, para
pengunjuk rasa juga membentangkan berbagai poster dan spanduk yang
mengekspresikan perasaan mereka.
Dalam demonstrasi tersebut, para demonstran memprotes
manajemen Indosiar karena memecat mereka secara sepihak. Karyawan
yang memblokade Jalan Damai menyebabkan kemacetan total di Jalan Daan
Mogot Raya. Menurut Dicky Irawan, Ketua Serikat Pekerja, manajemen
tidak adil dan memihak dalam pemecatan tersebut.
Oleh karena itu, karyawan yang terlantar menunjukkan tuntutan
akan keadilan. Selain itu, pengunjuk rasa menuntut pembayaran gaji yang
belum dibayar dari perusahaan.
dalam kasus indosiar tersebut, manajemen PT. Indosiar Visual
Mandiri telah melakukan pelanggaran terhadap hak karyawan. PT.Indosiar
Visual Mandiri melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak,
artinya manajemen tidak mengungkapkan karyawan diberhentikan. selain
itu, pihak manajemen PT.Indosiar Visual Mandiri juga melanggar hak atas
upah karena belum dibayarkannya gaji karyawan saat manajemen
perusahaan diberhentikan secara sepihak.
B. Penyelasaian Masalah
Pemecatan secara sepihak adalah tindakan pengusaha yang
melanggar hukum ketenagakerjaan. Sehingga dalam proses
penyelesaiannya pun cenderung melibatkan hukum. Namun dalam kasus
yang terjadi pada PT. Indosiar ini kami belum menemukan informasi
mengenai tindakan yang dilakukan PT. Indosiar untuk menyelesaikan kasus
ini

Tetapi terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan apabila kita


mendapati kasus seperti PT. Indosiar ini. Berikut beberapa tindakan yang
dapat dilakukan :
1. Evaluasi alasan pemecatan: Periksa alasan pemecatan dan pastikan
bahwa itu didasarkan pada alasan yang sah dan sesuai dengan
undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku. Pastikan bahwa kita
memiliki bukti yang cukup untuk mendukung alasan pemecatan.
2. Periksa kontrak kerja atau perjanjian kerja: Tinjau kontrak kerja atau
perjanjian kerja dengan karyawan yang dipecat. Periksa ketentuan
yang mengatur pemecatan dan pastikan bahwa kita mengikuti
prosedur yang ditetapkan dalam kontrak atau perjanjian tersebut.
3. Konsultasikan dengan ahli hukum: Jika kita menghadapi tuntutan
atau klaim hukum terkait pemecatan sepihak, konsultasikan dengan
ahli hukum yang berpengalaman dalam hukum ketenagakerjaan.
Mereka akan membantu kita memahami hak-hak kita sebagai pihak
perusahaan dan memberikan nasihat hukum yang tepat.
4. Jalin komunikasi dengan karyawan: Cobalah menjalin komunikasi
dengan karyawan yang dipecat dan tawarkan mediasi atau negosiasi
untuk mencapai penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah
pihak. Jika memungkinkan, cari solusi yang memuaskan untuk
kedua belah pihak tanpa melibatkan proses hukum yang panjang.
5. Pertimbangkan penyelesaian alternatif: Jika tuntutan hukum tidak
dapat dihindari, pertimbangkan opsi penyelesaian alternatif seperti
mediasi atau arbitrase. Ini dapat membantu mencapai penyelesaian
yang lebih cepat dan lebih efisien daripada melalui proses
pengadilan.
6. Persiapkan diri untuk proses hukum: Jika tuntutan hukum tidak
dapat diselesaikan secara damai, persiapkan diri untuk menghadapi
proses hukum. Bekerja sama dengan ahli hukum untuk menyusun
strategi dan mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk membela
kasus perusahaan.

C. Undang – Undang atau Peraturan yang Dilanggar


Dalam hal ini Indosiar telah melanggar UU No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan. Disebutkan bahwa :
➢ Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja
karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan
kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha.
Jadi hal tersebut merupakan kesepakatan dua belah pihak yang sejak
awal telah disepakati dalam kontrak kerja / PKWT, yang diatur
dalam bab IX Pasal 50 mengenai hubungan kerja. Yaitu, hubungan
kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan
pekerja/buruh. Yang hanya dapat berakhir apabila waktu yang
ditentukan berakhur masanya, atau pekerja telah meninggal dunia.
Selain itu dalam pemutusan hubungan kerja ada baiknya jika suatu
perusahaan memberikan kebijakan berupa pesangon dan telah
membayar seluruh kewajibannya dalam hal membayar upah
karyawannya, yang merupakan hak mutlak yang harus mereka
terima ( Pengupahan ).
➢ Pasal 88
Yaitu setiap pekerja/ berhak memperoleh penghasilan yang
memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
➢ Sedangkan dalam pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam
Pasal 150 tentang PHK, yaitu :
Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-
undang ini meliputi pemutusan hubungan kerja yang terjadi di badan
usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan,
milik persekutuan atau milik badan hukum, baik milik swasta
maupun milik negara, maupun usaha-usaha sosial dan usaha-usaha
lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. Dan
pemberian pesangon telah di tetapkan pemerintah dalam Pasal 156
yaitu;
1) Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha
diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang
seharusnya diterima.
2) Perhitungan uang pesangon sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)
Dalam hal ini Indosiar telah melanggar etika hukum dalam
ketenagakerjaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemecatan secara sepihak terhadap karyawan merupakan
pelanggaran etika dalam manajemen sumber daya manusia. Pelanggaran
kode etik hukum dalam ketenagakerjaan yang dilakukan oleh PT.Indosiar
menyebabkan bertambahnya pengangguran di Jakarta. Tindakan tersebut
melanggar hak-hak karyawan dan dapat merugikan mereka secara finansial,
emisional, dan professional.
Pelanggaran kode etik hukum dalam ketenagakerjaan yang
dilakukan oleh Indosiar, menyebabkan bertambahnya pengangguran di
Jakarta. secara umum, beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari kasus
pelanggaran etika dalam manajemen sumber daya manusia adalah sebagai
berikut:

• Pelanggaran terhadap hak-hak karyawan: Jika terdapat bukti


yang menunjukkan bahwa PT. Indosiar melanggar hak-hak
karyawan, seperti upah yang tidak dibayar dengan adil, jam kerja
yang berlebihan tanpa kompensasi yang sesuai, atau diskriminasi
dalam penggajian atau promosi, maka kesimpulannya adalah bahwa
perusahaan telah melanggar etika dalam mengelola sumber daya
manusia.

• Kurangnya komunikasi dan transparansi: Jika kasus tersebut


melibatkan kurangnya komunikasi dan transparansi dalam kebijakan
perusahaan, pengambilan keputusan yang tidak adil, atau
penyalahgunaan kekuasaan manajerial, maka kesimpulannya adalah
bahwa PT. Indosiar gagal mematuhi prinsip-prinsip etika yang
penting dalam manajemen sumber daya manusia.

• Dampak negatif terhadap karyawan: Jika kasus tersebut


menghasilkan dampak negatif yang signifikan pada karyawan,
seperti stres yang berlebihan, kehilangan pekerjaan, atau
penghentian kontrak kerja secara tidak adil, maka dapat disimpulkan
bahwa PT. Indosiar telah melanggar etika dalam memperlakukan
karyawan.

• Kewajiban perusahaan untuk memperbaiki: Jika ada bukti


pelanggaran etika, kesimpulan yang mungkin adalah bahwa PT.
Indosiar memiliki kewajiban untuk mengakui kesalahan mereka,
memperbaiki masalah yang ada, dan mengambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk memastikan bahwa pelanggaran serupa tidak
terjadi di masa depan.

B. Saran
Dalam situasi seperti ini, sangat penting untuk mengambil tindakan
yang tepat untuk menangani pelanggaran tersebut dan mencegah kejadian
serupa terjadi di perusahaan lain di masa depan. Berikut ini adalah beberapa
saran yang dapat pertimbangkan:

1) Investigasi Internal: PT. Indosiar harus melakukan investigasi internal


yang menyeluruh mengenai kasus pemecatan karyawan secara sepihak
dan konsekuensi yang timbul. Investigasi ini harus dilakukan dengan
objektif dan adil untuk mencari tahu fakta-fakta yang terjadi dan
menentukan siapa yang bertanggung jawab.

2) Restorasi dan Kompensasi: Jika pemecatan karyawan tersebut terbukti


melanggar hukum atau kode etik yang berlaku, PT. Indosiar harus
mengambil tindakan untuk mengembalikan hak-hak karyawan yang
terkena dampak. Ini bisa termasuk memberikan restorasi, seperti
pemulihan status kerja atau kompensasi yang layak.

3) Perbaikan Kebijakan dan Prosedur: PT. Indosiar perlu meninjau


kembali kebijakan dan prosedur terkait ketenagakerjaan mereka.
Mereka harus memastikan bahwa kebijakan mereka sesuai dengan
hukum ketenagakerjaan yang berlaku dan mengikuti standar etika yang
adil dalam memperlakukan karyawan. Jika terdapat kelemahan dalam
kebijakan dan prosedur yang ada, perusahaan harus melakukan
perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan.

4) Pelatihan Karyawan dan Manajemen: Penting bagi PT. Indosiar


untuk memberikan pelatihan kepada karyawan dan manajemen tentang
hak-hak tenaga kerja, etika bisnis, dan pentingnya menghormati hak
asasi manusia dalam konteks ketenagakerjaan. Pelatihan ini dapat
membantu mencegah pelanggaran di masa depan dan meningkatkan
kesadaran akan pentingnya memperlakukan karyawan dengan adil dan
hormat. Kerjasama dengan Otoritas dan Serikat Pekerja: PT. Indosiar
harus berkoordinasi dengan otoritas terkait, seperti Departemen
Ketenagakerjaan, untuk mendapatkan panduan dan memastikan bahwa
tindakan mereka sesuai dengan hukum. Jika ada serikat pekerja yang
terlibat, perusahaan harus membuka dialog dengan mereka dan bekerja
sama untuk menyelesaikan masalah ini.
5) Hukuman Pasal: Jika pelanggaran tersebut melanggar undang-undang
yang berlaku, maka PT. Indosiar harus siap menerima konsekuensi
hukum yang sesuai. Pasal-pasal yang ada dalam undang-undang
ketenagakerjaan bertujuan untuk melindungi hak-hak karyawan dan
mencegah pelanggaran semacam ini. Hukuman yang diberikan kepada
perusahaan yang melanggar undang-undang dapat berupa denda, sanksi
administratif, atau tuntutan

6) Kerjasama dengan Otoritas dan Serikat Pekerja: PT. Indosiar harus


berkoordinasi dengan otoritas terkait, seperti Departemen
Ketenagakerjaan, untuk mendapatkan panduan dan memastikan bahwa
tindakan mereka sesuai dengan hukum. Jika ada serikat pekerja yang
terlibat, perusahaan harus membuka dialog dengan mereka dan bekerja
sama untuk menyelesaikan masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai