PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dihindari dan tidak diinginkan oleh para pekerja / buruh yang masih
1
Mahran Yahdiani https: //www.academia.edu//.Makalah PHK Pemutusan
Hubungan Kerja diakses tanggal 27 Januari 2020
2
Husni, Lalu, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, Cet.ke-3, 2003, hlm. 6
Bila seseorang diterima sebagai karyawan pada suatu
3
Asyhadie, Zaeni dan Rahmawati Kusuma. Hukum Ketenaga Kerjaan dalam Teori
dan Praktik di Indonesia Edisi Pertama. Jakarta : Prenadamedia Group. 2014, hlm. 36
4
Hamalik, Oemar. Pengembangan Sumber Daya Manusia : Manajemen Pelatihan
Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara. 2010, hlm. 62
5
Pitoyo, Whimbo. Panduan Praktis Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta :
Transmedia Pustaka, 2010, hlm. 53
Proses penyelesaian kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Industrial.6
berkedudukan di Gedung Graha Agape Lt. 2 Jalan Haji Ten Nomor 12,
bertempat tinggal di Gedung Graha Agape Lt. 2 Jalan Haji Ten Nomor
yang semula Rp10.550.000,00 (sepuluh juta lima ratus lima puluh ribu
Surat Peringatan (SP) I, II, dan III, sesuai dengan yang diamanatkan
Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 161 ayat (1) tentang
(hak upah dan hak tunjangan hari raya) yang berjumlah sebesar
enam puluh lima ribu rupiah).7 Putusan ini diperkuat oleh Putusan
7
Cuplikan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Nomor : 271/Pdt. Sus-
PHI/2015/PN Jkt. Pst.
PROMEDRAHARDJO FARMASI INDUSTRI UNTUK MEMBAYAR
K/Pdt.Sus-PHI/2016)”
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari judul skripsi ini , maka rumusan masalah yang
yang bersangkutan ;
Industri
Farmasi Industri
D. Landasan Teori
kepentingan tersebut.8
kedalamannya.9
8
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 53.
9
Philipus. M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina
Ilmu, Surabaya, 2007, hlm. 29
karena ada pengakuan terhadap itu. Hak tidak hanya mengandung
pemerintah.”12
10
Ibid., hlm. 54
11
Lili Rasjidi dan B. Arief Sidharta, Filsafat Hukum Madzab dan Refleksi, Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2004, hlm. 64.
12
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Rakyat Bagi Rakyat di Indonesia
(sebuah Studi tentang Prinsip-Prinsipnya, Penanganannya oleh Pengadilan dalam
Lingkungan Peradilan Umum dan Pembentukan Peradilan Administrasi Negara),
Surabaya: PT. Bina Ilmu, 2007, hlm. 74
setiap produk yang dihasilkan oleh legislatif harus senantiasa
wenang oleh penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk
istilah sebagai terjemahan dari dua istilah rechstaat dan rule of law.
law), tidak ada kekuasaan diatas hukum (above the law), semuanya
13
Setiono, Rule of Law (Supremasi Hukum), Tesis Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2004, hlm. 3.
ada dibawah hukum (under the rule of law), dengan kedudukan ini,
E. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
14
Muh. Hasrul, Eksistensi Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah
Dalam Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Disertasi, Program Doktor Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin, Makasar, 2013, hlm. 15.
15
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Radja
Grafindo Persada, 2014, hlm.13.
16
Bambang, Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika,
2008, hal. 13
hukum normatif mengkaji hukum yang dikonsepsikan sebagai
2. Sumber Data
b. Bahan Sekunder
17
Soerjono, Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Pers, 2010, hlm. 67
c. Bahan Hukum Tersier
penelitian. 18
a. Studi Kepustakaan
kerja ;
18
Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, hlm. 39
19
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2008, hlm. 52
4. Metode Analisis
primer yang telah diperoleh dan diolah sebagai satu yang utuh.20
20
Afifuddin dan Beni Ahmad. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka
Setia.2009, hlm. 29