Anda di halaman 1dari 79

SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM

PENGUPAHAN DAN PEMBAGIAN BONUS KARYAWAN DI CV

TRIO HUTAMA MAGELANG

Ahmad Rafi Rizqi Al Azmi

41.2020.326009

Pembimbing:

Al-Ustadz Daud Sukoco, S.H.I., M.E.

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI'AH

FAKULTAS SYARI'AH

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

1
1444 H/2023 M

2
ABSTRAK

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM

PENGUPAHAN DAN PEMBAGIAN BONUS KARYAWAN DI CV

TRIO HUTAMA MAGELANG

Ahmad Rafi Rizqi Al Azmi

412020326009

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia modal dan teknologi menempati posisi yang

amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Penggunaan

sumber daya manusia, modal dan teknologi secara ekstensif telah banyak

ditinggalkan orang. Sebaliknya, pola itu bergeser menuju penggunaan

secara lebih intensif dari semua sumber-sumber ekonomi. Sumber-sumber

ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan

organisator dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi.

Artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.

Melalui berbagai perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan

berbagai input lainnya akan bisa dikurangi sejauh mungkin.1

Hubungan sosial yang paling dominan dalam kehidupan manusia

adalah hubungan ekonomi. Karena untuk memudahkan pemenuhan segala

kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan bantuan orang lain, terutama dalam

hal kehidupan modern dimana kehidupan manusia sudah mengarah pada

spesialisasi profesi dan produksi. Dalam hubungan ekonomi kegiatan tukar

menukar terjadi dalam sebuah proses yang dinamakan transaksi. Secara hukum

transaksi adalah bagian dari kesepakatan perjanjian, sedangkan perjanjian

bagian dari perikatan.2

1
Drs. Muchdarsyah Sinungan, (Sumber Daya Manusia, Apa dan Bagaimana: 2000) Hal 1
2
Muhammad dan Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam
(Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta, 2004), 153.

1
Dalam kegiatan ekonomi sendiri terdapat banyak sekali peran di

dalamnya, seperti produsen, distributor, dan konsumen yang tentunya dalam

salah satu peran terdapat profesi yang berbeda-beda. Profesi yang ada tentunya

terdiri dari pemilik perusahaan dan karyawan. Hal ini telah menjadi mutlak

adanya dalam lapangan pekerjaan, di mana pemilik atau pendiri perusahaan

membutuhkan orang lain dalam mengembangkan usahanya. Karyawan atau

pekerja akan menerima upah dari pemilik usaha, dan jenis upah sendiri di

hitung dengan cara bermacam-macam sesuai dengan perjanjian karyawan

dengan pemilik usaha. Ada yg menerima upah di hitung dengan jumlah hari,

jumlah jam kerja, target pekerjaan/produksi, dan lain-lain.

Pada prinsipnya setiap orang yang bekerja pasti akan mendapat imbalan

dari apa yang dikerjakannya dan masing-masing tidak akan dirugikan.

Sehingga terciptalah suatu keadilan diantara mereka.3 Allah SWT berfirman:

‫َو َخ َلَق الّٰل ُه الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض ِباَحْلِّق َو ِلُتْج ٰز ى ُك ُّل َنْف ٍۢس َمِبا َك َس َبْت َو ُه ْم اَل ُيْظَلُمْو َن‬

Artinya: Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang

benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan

mereka tidak akan dirugikan. (QS. Al-Jaatsiyah : 22)

Dalam ketentuan fiqh ijarah harus ada keadilan dan kelayakan dalam

memberikan upah. Islam memberi pedoman kepada para pihak yang

mempekerjakan orang lain bahwa prinsip pemberian upah harus mencakup dua

hal, yaitu adil dan mencukupi. Prinsip tersebut terangkum dalam sebuah hadith

Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi, “Berikanlah gaji

3
Vikha Vardha Aulia, Praktik Pengupahan Buruh Gendong Di Pasar Blimbing Malang
Perspektif Mazhab Syafi‟i, Skripsi (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016), 3.

2
kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan beritahukan ketentuan gajinya,

terhadap apa yang dikerjakan”.4

Di kehidupan sehari hari sebagai makhluk sosial tentunya kita akan

membutuhkan satu sama lain, seperti membeli sesuatu di pasar maupun toko,

di mana mitra tersebut menyediakan apa yang biasa kita butuhkan, karena kita

tidak dapat memproduksi dan menghasilkannya sendiri. Dalam sebuah toko

sendiri (toko yang menyediakan berbagai macam barang) pastinya

membutuhkan pasokan barang barang yang di produksi oleh produsen yang

berbeda. Prosuden sendiri memiliki distributor dalam mendistribusikan barang

barang nya. Dalam istilah toko sendiri menyebut distributor dengan istilah

supplier, distributor sendiri ada yang langsung dari pihak produsen, maupun

distributor tangan kedua ataupun ketiga.

Seperti salah satu CV yang bergerak di bidang distribusi di daerah

Magelang yaitu CV Trio Hutama yang merupakan salah satu supplier tetap

juga di Minimarket Gontor Kampus 5. Dalam perusahaan tersebut terdapat

beberapa macam pekerjaan yang satu-sama lain saling bergantung contohnya

adalah admin yang mengurus faktur dalam pengiriman barang, selain itu

terdapat pula kurir yang bertugas mengirim barang sesuai dengan faktur yang

di buat oleh admin, dan ada juga bagian sales yang bertugas memasarkan

barang-barangnya ke toko-toko. Mereka semua bekerja dalam naungan CV

Trio Hutama Magelang yang bekerja layaknya sebagai tim untuk mengejar

target penjualan dan memperbanyak perputaran barang yang ada di perusahaan

distributor tersebut sehingga keuntungan perusahaan akan naik juga. M,ereka

4
Vikha Vardha Aulia, “Praktik Pengupahan Buruh Gendong Di Pasar Blimbing Malang
Perspektif Mazhab Syafi‟i”, Skripsi, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016), 2.

3
di haruskan bekerja dengan berkolaborasi agar data penjualan dan pemasaran

akan makin luas dan tertata dengan rapi.

Sales atau biasa di panggil salesman selain bertugas untuk memasarkan

barang kepada toko-toko yang ada di sekitarnya, juga menjadi pihak yang

menerima order dari toko dan mitra yang terdaftar khususnya, dan

menyampaikan kepada pihak gudang serta melakukan penagihan bila sudah

jatuh tempo atau barangnya habis terjual di mana sistem nya adalah menitipkan

barangnya pada toko-toko untuk di jual.

Di CV Trio Hutama sendiri banyak sekali divisi kategori-kategori

barang yang semuanya memiliki bagian admin, sales, gudang, dan ekspedisi

yang berbeda. Sebagai contoh bagian divisi Nutrisari, bagian divisi Tic Tac

dan bagian divisi Oreo. Sales Oreo adalah sales yang mendistribusikan produk

dari PT modelez Indonesia, sales Tic Tac adalah sales yang mendistribusikan

produk dari PT Dua Kelinci, dan sales Nutrisari adalah sales yang

mendistribusikan produk dari PT Nutrifood.

Seperti yang telah di jelaskan di atas setiap sales dan karyawan bagian

divisi memiliki tugas yang berbeda dan tentunya hasil dari penjualan mereka

akan berbeda pula, di sisi lain terdapat beberapa bonus yang kemungkinan di

dapatkan oleh karyawan bagian divisi. Ada dua macam bonus yang ada di CV

Trio Hutama Magelang seperti bonus dari pabrik dengan karyawan bagian

divisi terkait dan ada juga bonus dari CV Trio Hutama sendiri yang dalam

pembagiannya terdapat kriteria-kriteria tertentu.

Setiap karyawan di CV Trio Hutama memiliki gaji pokok yang sama

sesuai upah minimum regional (UMR) tetapi mendapatkan bonus yang

4
berbeda-beda sesuai dengan pencapain yang di raih sesuai dengan kriteria-

kriteria yang ada. Tetapi setiap divisi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan

masing-masing. Seperti contoh dari karyawan bagian divisi Tic Tac dan

nutrisari tentunya kedua produk tersebut memiliki perbadaan yang cukup jauh,

produk nutrisari contohnya yang lebih murah dari Tic Tac yang tentunya

margin penjualan Tic Tac akan lebih besar di banding penjualan nutrisari dan

dari pihak pabrik sendiri akan memberikan bonus kepada karyawan bagian

divisi penjualan Tic Tac yang cukup besar, sedangkan pabrik nutrisari akan

memberikan bonus yang lebih kecil di bandingkan Tic Tac karena total

penjualan lebih kecil dari Tic Tac.

Dalam hal tersebut sebagai pemilik perusahaan yang akan menentukan

atau membagi bonus karyawan mereka maka harus selalu memperhatikan

keseimbangan dan keadilan dengan berbaga macam hal. Meskipun penjualan

Tic Tac bisa lebih besar dan nutrisari lebih kecil tetapi usaha yang masing-

masing karyawan bagian divisi lakukan sudah maksimal karena memang

produk yang mereka tangani sudah berbeda nilai seperti emas dan perak.

Sistem pembagian bonus dari pabrik tentunya harus di perhatikan

Kembali mengingat CV Trio Hutama adalah distributor dari berbagai macam

barang dari pabrik-pabrik yang berbeda. Pendapatanan tiap pabrik akan

berbeda-beda yang bisa jadi mempengaruhi nilai dari bonus yang akan pabrik

berikan kepada karyawan bagian divisi yang bertugas sebagai pihak pemasaran

dari pabrik terkait meskipun mereka dalam satu naungan yaitu CV Trio

Hutama Magelang.

5
Permasalahan Pendukung yang turut mempengaruhi sistem pembagian

bonus dari pabrik bagi karyawan bagian divisi di CV Trio Hutama antara lain

adalah penempatan karyawan bagian divisi yang selalu tetap yang tidak di

lakukan rolling rutin sesuai frekuensi dan hanya akan di lakukan rolling jika

ada kenaikan jabatan ataupun pertukaran lainnya. karyawan bagian divisi yang

mendapatkan bonus secara langsung dari pabrik maka karyawan bagian divisi

tersebut langsung menjadi pemilik dari bonus tersebut tanpa perantara dari

perusahaan sehingga dapat memungkinkan antara karyawan bagian divisi

merasa kurang berun tung karena di tempatkan di produk atau produk tertentu.

Kurangnya intervensi perusahaan dalam mengelola pembagian bonus

dari pabrik adalah termasuk penyebab antar karyawan bagian divisi ingin

pindah ke divisi yang lain. Seperti yang diketahui bahwa bonus dari pabrik

biasanya langsung di miliki oleh karyawan bagian divisi yang bersangkutan

yang kemungkinan perusahaan sendiri kurang memngetahui perbedaan kriteria

yang di berlakukan di beberapa pabrik, sehingga ada semacam kesenjangan

jika terdapat karyawan bagian divisi yang lebih unggul dari yang lain dan

mendapat bonus dari pabrik padahal kemungkinan usaha mereka sama tetapi

karena beda penilaian antar pabrik membuat mereka terlihat berbeda dan bonus

yang di dapatkan juga berbeda.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Dan

Pembagian Bonus Karyawan Di Cv Trio Hutama Magelang”.

6
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sistem pengupahan karyawan di CV Trio Hutama menurut

hukum islam?

2. Bagaimana sistem pembagian bonus karyawan dari pabrik tanpa ada

perantara dari CV Trio Hutama jika di tinjau dalam hukum islam?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki maksud dan tujuan yang berpijak pada landasan

di atas, maka terdapat beberapa hal yang hendak dicapai penulis adalah:

1. Untuk mengetahui sistem pengupahan karyawan di CV Trio Hutama

Magelang jika di tinjau menurut hukum islam.

2. Untuk mengetahui sistem pembagian bonus karyawan dari pabrik tanpa ada

perantara dari CV Trio Hutama jika di tinjau dalam hukum islam.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian di bagi menjadi dua diantara lain:

1.4.1. Manfaat secara akademik yang terdiri dari:

a. Menambah wawasan keilmuan dan pemikiran dalam khasanah ilmu

pengetahuan terkait dengan system pengupahan ataupun sistem

pembagian bonus karyawan yang di dapat dari pabrik oleh pihak CV

Trio Hutama Magelang.

b. Sebagai bahan evaluasi dan informasi serta masukan bagi penelitian

yang lain yang akan melakukan penelitian dalam hal sistem

7
pengupahan karyawan dan pembagian bonus karyawan di tinjau

dalam hukum islam atau syariah.

1.4.2. Kegunaan secara praktis yang terdiri dari:

a. Memberikan kontribusi hasil pemikiran dari penelitian yang

dilakukan terkait dengan sistem pembagian bonus karyawan CV

Trio Hutama jika di tinjau dalam hukum islam atau syariah.

b. Menjadikan bahan acuan atau pertimbangan bagi para pemilik

perusahan di bidang distribusi barang dalam penentuan bonus

karyawan dan khususnya yang bertugas sebagai karyawan yang di

dapat di luar dari perusahaan tersebut.

1.5. Kajian Pustaka

Pada penelitian yang akan peneliti lakukan, peneliti telah mengumpulkan

beberapa pembahasan terkait dengan penelitian-penelitian sejenis sehingga

memudahkan peneliti dalam mencari variabel penelitian, dengan tujuan untuk

memperoleh suatu gambaran yang sesuai dengan topik pembahasan yang akan

diteliti dari penelitian terdahulu atatu saling keterkaitan, sehingga tidak terjadi

pengulangan penelitian terdahulu yang hampir sama dengan penelitian yang

akan peneliti kaji.

Pertama, Pada penelitian yang diteliti oleh Yeni Erwinda dengan judul

Analisis Tingkat Pendapatan Sales Tetap Dan Sales Kontrak Pada Dealer

Honda Dalam Persperktif Akad Samsarah mengemukakan bahwa Bagaimana

Sistem Pengupahan Sales Tetap dan Kontrak Pada Dealer Honda Kota Banda

Aceh, Bagaimana pengaruh kinerja sales kontrak dan sales tetap pada

8
penjualaan motor pada Dialer Honda di Banda Aceh, Bagaimana Analisis

Tingkat Pendapatan Sales Tetap dan Sales Kontrak Menurut Akad Samsarah.5

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian tersebut

adalah bahwa peneliti tersebut meneliti mengenai akad samsarah dan penelitian

di lakukan di dealer dimana sales dialer adalah sales yang hanya manjaga dan

mengirim sedangkan peneliti akan melakukan penelitian tentang TINJAUAN

HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENGUPAHAN DAN

PEMBAGIAN BONUS KARYAWAN DI CV TRIO HUTAMA

MAGELANG

Kedua, Pada penelitian yang diteliti oleh M. Saleh dengan judul analisis

kebijaksanaan sistem pengupahan untuk memotivasi kinerja karyawan pada

PT. Brans corporation banjarmasin mengemukakan bahwa Volume Penjualan

PT. Brans Corporation Banjarmasin cenderung mengalami penurunan, hal ini

disebabkan karena kurangnya kebijaksanaan sistem pengupahan yang

diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan, perusahaan belum memberikan

gaji yang sesuai, atau sistem penggajian yang masih rendah. Hal inilah yang

menyebabkan terjadinya penurunan penjualan peda PT. Brans Corporation

Banjarmasin. Dan Kinerja Karyawan yang menurun ini terjadi karena faktor

kemalasan, penundaan kerja dan sebagainya dari para karyawan bagian

penjualan atau sales.6

5
Yeni Erwinda, Analisis Tingkat Pendapatan Sales Tetap Dan Sales Kontrak Pada
Dealer Honda Dalam Persperktif Akad Samsarah (Suatu Penelitian Di Kota Banda
Aceh), (2022).
6
Muhammad Saleh Analisis Kebijaksanaan Sistem Pengupahan Untuk Memotivasi
Kinerja Karyawan Pada Pt. Brans Corporation Banjarmasin, 2021.

9
Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian tersebut

adalah bahwa penelitian tersebut meneliti tentang bagaimana meningkatkan

penjualan dengan penambahan bonus atau perbaikan dari sistem pengupahan

sales yang sudah berjalan sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan

adalah bagaimana system pembagian bonus sales yang di dapat dari pabrik

pada C.V Trio Hutama berdasarkan hukum ekonomi syariah.

Ketiga, Pada penelitian yang diteliti oleh Aptu Priyanto dengan judul

Sistem Kompensasi pada PT. Patria Anugrah Sentosa Bengkulu Ditinjau dari

Ekonomi Islam mengemukakan bahwa Sistem kompensasi pada PT. Patria

Anugrah Sentosa Bengkulu ditinjau dari Ekonomi Islam yaitu PT. Anugrah

Sentosa kurang memenuhi konsep keadilan bermakna proposional dan tidak

memenuhi pembayaran upah yang layak bermakna sesuai dengan pasaran atau

standar gaji minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah Daerah.7

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian tersebut

adalah bahwa penelitian tersebut meneliti tentang Sistem Kompensasi pada PT.

Patria Anugrah Sentosa Bengkulu Ditinjau dari Ekonomi Islam dan tidak

melakukan penelitian tentang TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP

SISTEM PENGUPAHAN DAN PEMBAGIAN BONUS KARYAWAN DI

CV TRIO HUTAMA MAGELANG

Keempat, Pada Penelitian yang ditulis oleh Pamungkas Hapsari dengan

judul Analisis Upah Karyawan Ditinjau Dari Jam Kerja, Target Sales,

Pendidikan, Pengalaman, Kedisiplinan Dan Jenis Pegawai Di PT. Nusantara

Indah Makmur Solo mengemukakan bahwa terdapat pengaruh variabel jenis

7
Aptu Priyanto, Sistem Kompensasi pada PT. Patria Anugrah Sentosa Bengkulu Ditinjau
dari Ekonomi Islam.

10
pegawai terhadap upah seluruh karyawan di PT. Nusantara Indah Makmur

Solo, terbukti ada perbedaan nyata antara pegawai tetap dengan pegawai

outsourcing, Variabel jam kerja, target sales, pendidikan, pengalaman, dan

kedisiplinan secara simultan terhadap upah seluruh karyawan di PT. Nusantara

Indah Makmur Solo, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap upah

karyawan.8

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian tersebut

adalah bahwa penelitian tersebut meneliti tentang peninjaun hal hal tersebut

berdasarkan ketentuan konvensional dan tidak meneliti dan meninjau

berdasarkan hukum islam ataupun hukum syariah.

Kelima, Pada jurnal yang ditulis oleh Chintia Iscahayawati dan Rito

Cipta Sigitta Hariyono dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan

Bonus Gaji Untuk Karyawan Menggunakan Metode Topsis, bahwasannya

Kendala yang dihadapi oleh DNS ini pada proses penentuan bonus gaji untuk

karyawannya belum memiliki suatu alat perhitungan evaluasi kinerja karyawan

sales sebagai suatu faktor penting dalam penentuan karyawan sales yang

berhak mendapatkan bonus. penilaian karyawan pada DNS untuk karyawan

yang berhak mendapatkan bonus hanya berdasarkan target sales.9

Perbedan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan adalah bagaimana membuat sistem pembagian bonus sesuai dengan

akad yang di perbolehkan dalam hukum syariah.

8
Hapsari Pamungkas Analisis Upah Karyawan Ditinjau Dari Jam Kerja, Target Sales,
Pendidikan, Pengalaman, Kedisiplinan Dan Jenis Pegawai Di PT. Nusantara Indah Makmur
Solo.
9
Chintia Iscahayawati dan Rito Cipta Sigitta Hariyono, Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Bonus Gaji Untuk Karyawan Menggunakan Metode Topsis.

11
Keenam, Pada jurnal yang ditulis oleh Fuad Riyadi dengan judul Sistem

Dan Strategi Pengupahan Perspektif Islam mengemukakan bahwa sistem

penentuan upah buruh adalah kesepakatan antara buruh dan pengusaha dengan

menjadikan manfaat tenaga sebagai patokan penentuannya. Beban kebutuhan

hidup, biaya kesehatan dan tanggungan lain buruh tidak menjadi faktor penentu

upah. Tidak ada unsur eksploitasi terhadap buruh karena semua hal sudah

saling diketahui. Juga tidak akan membebani penguasa karena menanggung

beban biaya yang tidak memberikan pengaruh terhadap produksi semisal

asuransi kesehatan, tunjangan pendidikan dan dana pensiun.10

Perbedaan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian tersebut

adalah bahwa penellitian tersebut meneliti tentang Sistem Dan Strategi

Pengupahan Perspektif Islam dan belum meneliti tentang Tinjauan Hukum

Islam Terhadap Sistem Pembagian bonus sales Di Cv Trio Hutama Magelang.

oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai

sistem pembagian bonus sales di CV Trio Hutama Magelang yang bergerak

di bidang distribusi barang yang belum pernah diteliti oleh penelitian

sebelumnya. Peneliti tertarik untuk menulis penelitian dengan judul “Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Sistem Pembagian Bonus Karyawan Di CV Trio

Hutama Magelang”.

1.6. Metode Penelitian

1.6.1. Jenis Dan Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Data yang

diperoleh berupa data kualitatif yang dikembangkan dengan metode

deskriptif. Metode deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan


10
Fuad Riyadi, Sistem Dan Strategi Pengupahan Perspektif Islam

12
gambaran atas uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa adanya

perlakuan terhadap objek yang diteliti. Dimana data yang berupa kata-kata,

hasil wawancara, catatan lapangan, dan arsip-arsip dokumen resmi dari

perusahaan terkait yang akan dikumpulkan, kemudian diolah, dan

dijelaskan sesuai dengan apa adanya.11

Berdasarkan penelitian tersebut diatas, dapat dipahami bahwa

penelitian deskriptif adalah menguraikan atau memaparkan kejadian secara

teliti. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menguraikan atau

memaparkan hasil wawancara dan membandingkan dengan literature buku

atau pustaka yang ada.

Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field reserch).

Penelitian lapangan yaitu suatu metode untuk menemukan secara spesifik

dan realis tentang apa yang terjadi dimasyarakat. Berdasarkan pengertian

tersebut diatas, dapat dipahami bahwa penelitian lapangan dilakukan untuk

mempelajari secara teratur kejadian-kejadian atau sebab akibat terjadinya

sesuatu yang berkaitan dengan sistem pengupahan sales dan karyawan di

C.V Trio Hutama Magelang sesuai syariah.

1.6.2. Sumber Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam

penelitian ini menggunakan sumber data sebagai berikut:

2.1.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

subyek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung

11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Roda Karya,
2009),. p.4.

13
pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari bisa diperoleh dari

hasil wawancara kepada manajer, karyawan, dan pelanggan CV Trio

Hutama.

2.1.2.2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung dari subyek penelitian melainkan melalui pihak lain. 12 Data

sekunder penelitian ini diperoleh dari buku yang ditulis oleh Wahbah

Bin Musthofa Az-Zuhaili dengan judul Fiqih Islam Wa Adillatuhu,

jurnal CV Trio Hutama Magelang, dan penelitian-penelitian yang

bersangkutan dengan CV Trio Hutama magelang.

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan

standar untuk memperoleh data yang diperoleh. Dalam pengumpulan

data, metode penelitian yang digunakan adalah:

1.6.3.1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan

pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat-alat standar lain untuk

keperluan pengumpulan data tersebut.13 Dan yang akan peneliti

lakukan untuk melakukan observasi adalah dengan cara survei atau

datang ke tempat penelitian secara langsung, serta melihat sistem

12
Sobry sutikno dan Prosmala hadisaputra, Penelitian kualitatif, (Lombok : Holistica
ceatakan April 2020),. p.163.
13
Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011),. p. 175.

14
rutinitas pekerjaan yang beroperasi di kantor terkait barang-barang

serta sirkulasi keuangan yang beredar di kantor tersebut.

1.6.3.2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan serangkaian wawancara atau tanya jawab dengan

informan atau narasumber yang telah ditentukan. Yang mana

wawancara bisa didefinisikan sebagai pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksi makna dalam suatu topik tertentu. Salah satu diantara

keduanya berperan sebagai pewawancara (interviewer), yaitu yang

mengajukan pertanyaan dan satunya lagi menjadi terwawancara

(interviewee), yaitu yang menjawab pertanyaan.14

Wawancara terstrruktur digunakan sebagai Teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah

menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan

wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang

sama, dan pengumpulan data mencatatnya. Dengan wawancara

terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa

pewancara sebagai pengumpul data.15


14
Sobry sutikno dan Prosmala hadisaputra, Penelitian kualitatif, (Lombok : Holistica
ceatakan April 2020),. p.130.
15
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, Cetakan
pertama, 2019),. p.195.

15
Wawancara langsung kepada Semua yang terlibat seperti

Owner di CV Trio Hutama Magelang, para karyawan yang bertugas

di bagian-bagian yang ada di Perusahaan tersebut , para sales

khususnya yang akan kami kaji secara mendalam, serta para pihak

yang menjadi pelannggan tetap di CV Trio Hutama Magelang seperti

Minimarket Gontor dan beberapa toko retail lainnya, guna

mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan lebih akurat

mengenai Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Dan

Pembagian Bonus Karyawan Di Cv Trio Hutama Magelang.

1.6.3.3. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan dokumen (dokumentasi)

dilakuakan untuk penelitian yang menggunakan sumber data

sekunder. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental

seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya laporan

keuangan, harga saham, berita acara rapat, biografi, kebijakan dan

lain-lain. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya struktur

organisai, sketsa, peta, bagan sistem informasi perusahaan,

sementara yang berbentuk karya misalnya patung, candi, prasasti,

tugu dan sebagainya.16

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder,

yakni dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dan literatur yang

dibutuhkan berkaitan dengan Tinjauan Hukum Islam Terhadap

16
Sayidah, Metodologi Penelitian Disertai dengan Contoh Penerapannya,. p.86.

16
Sistem Pengupahan Dan Pembagian Bonus Karyawan Di Cv Trio

Hutama Magelang.

1.7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis,

menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari dan membuat simpulan sehingga mudah dipahami oleh

peneliti sendiri dan orang lain.17

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, menemukan pola, memilih-memilahnya

menjadi satuan yang akan dikelola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

ke orang lain.18

Analisis data induktif adalah melakukan pengumpulan data

yang akurat diperlukan observasi partisipasi atau pengamatan yang

berperan serta dan informan sebagai subjek, maka itu sebagai objek

penelitian.19

17
Sobry sutikno dan Prosmala hadisaputra, Penelitian kualitatif, (Lombok : Holistica
ceatakan April 2020),. p.130.
18
Lexy J. Meleong, Metode Penulisan Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009),. p.248.
19
Suyitno, Metode Penelitian Kualitatif, Konsep, Prinsip Dan Operasionalnya,
(Perum.BMW Madani Kavling 16, Tulung Agung, Cetakan Pertama, Mei 2018),. p.102.

17
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode kualitatif lapangan, karena data yang diperoleh

merupakan keterangan-keterangan dalam bentuk uraian.

Proses pemecahan masalah yang digunakan oleh peneliti

adalah melalui proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

dan orang lain.20

Dari uraian di atas, maka teknik analisis data yang ingin

digunakan oleh peneliti yaitu teknik analisis kualitatif. Peneliti akan

berusaha memaparkan data hasil survei dengan membandingkan data

pustaka yang telah ada.

Penelitian ini memaparkan tentang Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Sistem Pengupahan Dan Pembagian Bonus Karyawan Di

Cv Trio Hutama Magelang.

Berdasarkan keterangan di atas, maka peneliti berfikir secara

induktif dalam penelitian ini nantinya akan membahas secara khusus

tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Dan

Pembagian Bonus Karyawan Di Cv Trio Hutama Magelang.

20
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, Cetakan
pertama, 2019),. p:318.

18
BAB II

Landasan Teori

2.1. Upah Atau Ijarah

2.1.1. Pengertian Upah Dalam Islam

Upah dalam Islam dikenal dengan istilah ijarah. Secara Etimologi

kata Al-Ijarah berasal dari kata al-ajru’ yang berarti al-‘iwad yang dalam

bahasa Indonesia berarti ganti atau upah. 21 Sedangkan secara istilahi ijarah

adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) sutu barang atau jasa dalam

waktu tertentu dengan adanya pembayaran upah, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Oleh karenanya, Hanafiyah

mengatakan bahwa ijarah adalah akad atas manfaat disertai imbalan.22

Ijarah adalah “pemilikkan jasa dari seorang yang menyewakan

(mu’ajjir) oleh orang yang menyewa (musta’jir), serta pemilikan harta dari

pihak musta’jir oleh seorang mu’ajjir. Dengan demikian, ijarah berarti

merupakan transaksi terhadap jasa tertentu, dengan disertai kompensasi

tertentu pula.

Ijarah dalam konsep awalnya yang sederhana adalah akad sewa

sebagaimana yang telah terjadi pada umumnya. Hal yang harus diperhatikan

dalam akad ijarah ini adalah bahwa pembayaran oleh penyewa merupakan

timbal balik dari manfaat yang telah ia nikmati. Maka yang menjadi objek

dalam akad ijarah adalah manfaat itu sendiri, bukan bendanya. Benda

bukanlah objek akad ini, meskipun akad ijarah kadang-kadang menganggap

benda sebagai objek dan sumber manfaat. Dalam akad ijarah tidak
21
198 ‫ ص‬،)1983 ،‫ دار الفكر‬:‫ (بريوت‬،13 ‫ جزء‬،"‫السيد سابق؛ "فقه السنة الطبعة الرابعة‬
22
180 ‫ ص‬,) 1985 ‫ دار الفكرء‬:‫ (دمشق‬,5 ‫وهّبة الُبَحْيِلَى ؛ الفّق ُه اإلسالمُي وأدلُت الطبعة الثانية» جزء‬

19
selamanya manfaat diperoleh dari sebuah benda, akan tetapi juga bisa

berasal dari tenaga manusia. Ijarah dalam pengertian ini bisa disamakan

dengan upah-mengupah dalam masyarakat.23

Upah dalam pengertian Islam merupakan imbalan atau balasan yang

menjadi hak bagi buruh atau pekerja karena telah melakukan pekerjaannya.

Surat Az Zumar ayat 35 :

‫َخ َل َق الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض ِب اَحْلِّۚق ُيَك ِّو ُر اَّلْي َل َعَلى الَّنَه اِر َو ُيَك ِّو ُر الَّنَه اَر َعَلى اَّلْي ِل‬

‫َو َس َّخ َر الَّش ْم َس َو اْلَق َم َۗر ُك ٌّل ْجَّيِر ْي َاِلَج ٍل ُّم َس ًّم ۗى َااَل ُه َو اْلَعِز ْيُز اْلَغَّفار‬

Artinya: Agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka

perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka

dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.s. az

zumar : 35).

Ujrah sendiri dalam bahasa Arab mempunyai arti upah atau upah

dalam sewa-menyewa, sehingga pembahasan mengenai ujrah ini termasuk

dalam pembahasan ijarah yang mana ijarah sendiri mempunyai arti sendiri.

Pengertian upah dalam kamus bahasa Indonesia adalah uang dan sebagainya

yang dibayarkan sebagai pembalasan jasa atau sebagai pembayaran tenaga

yang sudah dilakukan untuk mengerjakan sesuatu.24

Yang dimaksud dengan al-ujrah adalah pembayaran (upah kerja)

yang diterima pekerja selama ia melakukan pekerjaan. Islam memberikan

23
M. Yazid Affandi, Fiqih Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan
Syari’ah, Logung Pustaka, Yogyakarta, hal.180
24
Departemen pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,
2000), 1108

20
pedoman bahwa penyerahan upah dilakukan pada saat selesainya suatu

pekerjaan. Dalam hal ini, pekerja dianjurkan untuk mempercepat pelayanan

kepada majikan sementara bagi pihak majikan sendiri disarankan

mempercepat pembayaran upah pekerja.

Dari uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa upah

atau al-ujrah adalah pembayaran atau imbalan yang wujudnya dapat

bermacam-macam, yang dilakukan atau diberikan seseorang atau suatu

kelembagaan atau instansi terhadap orang lain atas usaha, kerja dan prestasi

kerja atau pelayanan (servicing) yang telah dilakukannya.

1. Landasan Hukum

a. Dasar Hukum Ijarah. Jumhur ulama berpendapat bahwa ijarah

disyariatkan berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.

1) Al-Quran.

Di dalam surat Al-Qashas Allah SWT berfirman:

( ‫َقاَلْت ِإْح َد اَمُها َيا َأَبِت اْس َتْأِج ْر ُهۖ ِإَّن َخ ْيَر َم ِن اْس َتْأَجْر َت اْلَق ِو ُّي اَأْلِم ُني‬

‫يِن‬ ‫ِنْي‬ ‫ِك ِإ‬ ‫ِإ ِر‬


‫) َقاَل يِّن ُأ يُد َأْن ُأْن َح َك ْح َد ى اْبَنَّيَت َه اَت َعَلٰى َأْن َت ْأُج َر َمَثاَيِن‬٢٦

ۚ ‫ِح َج ٍج ۖ َف ِإْن َأَمْتْم َت َعْش ًر ا َفِم ْن ِعْن ِدَك ۖ َو َم ا ُأِر يُد َأْن َأُش َّق َعَلْي َك‬

)٢٧( ‫َس َتِج ُد يِن ِإْن َش اَء الَّلُه ِم َن الَّص اِحِلَني‬

Yang Artinya: Salah seorang dari kedua wanita itu berkata:

"Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita),

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil

21
untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya".(26) Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku

bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua

anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun

dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu

kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan

kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang

baik".(27) (Surat Al Qashash ayat 26)

2) As-Sunnah

Di samping ayat al-Qur’an di atas, ada hadits yang

menegaskan tentang upah, hadits Rasulullah SAW menegaskan:

‫أعطوا االجری اجره قبل ان جیف عرقه‬

Artinya:Berikanlah upah bekerja sebelum keringatnya

kering. (HR.Ibn Majah dari Ibn Umar).

b. Ijma Ulama

Umat Islam pada masa sahabat telah berijma’ bahwa ijarah

dibolehkan sebab bermanfaat bagi manusia. Segala sesuatu yang dapat

mendatangkan manfaat, maka pekerjaan itu menjadi baik dan halal.

Para ulama tak seorangpun yang membantah kesepakatan ijma’ ini.

Sebagaimana diungkapkan Sayyid Sabiq: “Dan atas disyari’atkannnya

sewa menyewa umat Islam telah sepakat, dan tidak dianggap (serius)

pendapat orang yang berbeda dengan kesepakatan ijma’ para ulama

ini”, karena Al-ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas

22
barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.25 Ibnu Rusyd dalam

kitab Bidayah Al-Mujtahid, juga mengatakan bahwa “sesungguhnya

sewa menyewa itu diperbolehkan oleh seluruh fuqaha negeri besar dan

fuqaha masa pertama”.26 Al-ijarah merupakan “Akad pemindahan hak

guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

2. Penentuan Upah dalam islam

Terkait penentuan upah pekerja, syari’at islam tidak memberikan

ketentuan yang rinci secara detail, baik dalam ketentuan Al-Qur’an dan As-

Sunnah Rasulallah SAW. Secara umum ketentuan Al-Qur’an yang ada

kaitannya dengan penentuan upah kerja adalah surat An-Nahl ayat 90:

‫ِإَّن الَّل َه َيْأُم ِباْلَع ْد ِل َو اِإل ْح اِن َو ِإْيَت اِء ِذي اْلُق ْر ىَب َو َيْنَه ى َعِن اْلَف ْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر‬
‫َس‬ ‫ُر‬

‫ َيِعُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُر ْو َن‬. ‫َو اْلَبْغِي‬

Yang artinya: Sesungguhnya Allah SWT menyuruh (kamu) berlaku

adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah SWT

melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi

pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Jumlah upah boleh ditetapkan dengan perundingan, boleh tergantung

pada persetujuan antara kedua belah pihak, boleh diperlakukan berdasarkan

kebiasaan atau praktek perusahaan, atau ditetapkan menurut kombinasi


25
181 ‫) ص‬1977 ، ‫ دار الكتاب العريب‬:‫ (بريوت‬،٣ ‫ جزء‬،‫ الطبعة الثالثة‬،‫السيد سابق؛ فقه السنة‬
26
5 ‫ ص‬،)2004 ،‫ دار احلديث‬:‫ (القاهرة‬،4 ‫ جزء‬،‫ بداية المجتهد ونهاية المقتصد‬،‫ابن رشد احلفيد‬

23
dengan cara tersebut. Yang terpenting adanya kewajiban membayar upah

dengan jumlah yang pantas.

2.1.2. Prinsip-prinsip Upah

Upah menjadi aspek yang sangat esensial dalam konteks hubungan

antara pekerja dan pengusaha. Bagi pengusaha, ini menjadi keuntungan karena

mereka memperoleh layanan dari pekerja untuk menjalankan tugas-tugas

spesifik yang diperlukan. Sebaliknya, pekerja mendapatkan manfaat dengan

memberikan layanan mereka kepada pengusaha. Dalam pandangan Islam,

hubungan ketenagakerjaan dianggap sebagai kemitraan yang seharusnya

memberikan manfaat timbal balik, dan tidak diperkenankan adanya pihak

yang dirugikan atau saling menzalimi. Islam mengatur hal ini secara rinci

melalui hukum-hukum yang berkaitan dengan ijarah al-ajir (kontrak kerja).

Adapun peraturan-peraturan kontrak kerja dalam Islam antara pengusaha dan

pekerja melibatkan:

1. Kedua orang yang berakad saling ridha. Apabila salah satu dari keduanya

dipaksa untuk melakukan akad penyewaan, maka akad yang dilakukan

tidak sah.27 Dalam konteks hubungan perusahaan dan karyawan, prinsip

pentingnya ridha atau persetujuan sukarela tetap berlaku. Jika terdapat

paksaan atau tekanan pada salah satu pihak dalam penandatanganan

kontrak kerja, kontrak tersebut dapat dianggap tidak sah. Prinsip ini

menegaskan perlunya kesetaraan dan keseimbangan dalam hubungan

kerja, melibatkan aspek-aspek seperti gaji, jam kerja, hak, kewajiban, dan

ketentuan lainnya. Oleh karena itu, dalam menyusun kontrak kerja,

perusahaan perlu memastikan pemahaman dan persetujuan sukarela dari


27
181 ‫) ص‬1977 ، ‫ دار الكتاب العربي‬:‫ (بيروت‬،٣ ‫ جزء‬،‫ الطبعة الثالثة‬،‫السيد سابق؛ فقه السنة‬

24
karyawan tanpa unsur paksaan, sejalan dengan prinsip-prinsip hukum

ketenagakerjaan yang mengadvokasi perlindungan hak-hak karyawan dan

terciptanya hubungan kerja yang adil dan transparan.

2. Manfaat atas sesuatu yang diakadkan diketahui secara jelas sehingga tidak

akan menimbulkan perselisihan. Untuk mengetahui sesuatu yang dijadikan

akad dengan jelas, maka perlu dilakukan beberapa hal, di antaranya:

pertama, memberikan informasi yang terperinci mengenai pekerjaan yang

akan dijalankan. Kedua, menentukan durasi kontrak, misalnya, satu tahun

atau sesuai dengan kesepakatan yang lebih singkat atau lebih panjang.

Ketiga, merinci tanggung jawab dan tugas yang diharapkan dari karyawan

tersebut.

3. Penetapan besaran upah sebaiknya didasarkan pada prinsip keadilan, di

mana proses negosiasi antara pekerja dan majikan menjadi cara umum

dalam menentukan upah dalam masyarakat. Dengan demikian,

kepentingan kedua belah pihak dapat dipertimbangkan secara seimbang.

Ketika pemerintah menetapkan Upah Minimum Regional (UMR), harus

memastikan tingkatnya adil, tidak terlalu rendah sehingga kebutuhan

pekerja tidak terpenuhi, namun juga tidak terlalu tinggi sehingga tidak

memberatkan majikan dan menjaga keseimbangan hasil kerjasama

tersebut.

4. Hak pekerja dan majikan, di mana dalam kontrak kerja masing-masing

pihak mempunyai hak dan kewajiban, suatu kewajiban yang harus

dilakukan dan hak dapat diperoleh.28

28
181 ‫) ص‬1977 ، ‫ دار الكتاب العربي‬:‫ (بيروت‬،٣ ‫ جزء‬،‫ الطبعة الثالثة‬،‫السيد سابق؛ فقه السنة‬

25
Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan dengan baik

ketentuan -ketentuan yang telah diatur dalam Islam, baik oleh pengusaha

ataupun pekerja. Tujuannya adalah mencegah terjadinya kedzaliman dalam

kontrak kerja, dan dalam Islam memberlakukan hukum hukum yang tegas

terhadap siapa pun yang melakukan kezaliman, baik pengusaha maupun

pekerja. Hukum-hukum tersebut diberlakukan untuk memastikan bahwa tidak

ada kezaliman yang terjadi dari satu pihak terhadap pihak lainnya.

Dalam menanggapi permasalahan upah, Islam menyediakan solusi yang

positif untuk menjaga kepentingan baik buruh maupun pengusaha. Beberapa

persyaratan harus dipenuhi berdasarkan prinsip-prinsip Ijarah, seperti prinsip

keadilan, kebajikan, dan kelayakan.

2.1.2.1. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan dalam hubungan kerja menegaskan bahwa seorang

pengusaha tidak boleh bertindak kejam terhadap buruh dengan merampas hak

mereka sepenuhnya. Upah harus ditetapkan dengan cara yang paling tepat

tanpa menindas pihak manapun, sehingga setiap pihak mendapatkan bagian

yang adil dari kerjasama mereka tanpa menyebabkan ketidakadilan kepada

pihak lain. Upah minimum seharusnya mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan pokok sesuai dengan tingkat kehidupan masyarakat sekitar.

Keadilan memerlukan pembayaran upah yang seimbang dengan jasa yang

diberikan oleh buruh.

Dalam mencapai keadilan, terdapat dua model pemberian upah kepada

buruh. Pertama adalah keadilan distributif, yang menekankan agar buruh

dengan kemampuan dan pekerjaan yang sama memperoleh imbalan atau upah

26
yang setara tanpa mempertimbangkan kebutuhan individu atau keluarganya.

Kedua adalah keadilan harga kerja, yang menuntut agar buruh diberi upah

yang sesuai dengan tenaga yang diberikan, tanpa dipengaruhi oleh hukum

penawaran dan permintaan yang menguntungkan pemilik perusahaan. Prinsip

ini sejalan dengan firman Allah SWT.

Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 282

‫َٰٓيَأُّي ا ٱَّلِذي ا ُنٓو ْا ِإَذا َتَد ا ن م ِبَد ۡي ٍن ِإَل َأ ٍل ُّم ًّم ى َفٱۡك وُۚه ۡل ۡك ب َّبۡي َنُك ۡم َك اِتٌۢب‬
‫ُتُب َو َي ُت‬ ‫َج َس‬ ‫َي ُت‬ ‫َه َن َء َم‬

‫ِبٱۡل َعۡد ِۚل‬

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang

piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan adil. (QS.

Al-Baqarah: 282)

Dalam Surat Al-Ma'idah Ayat 1

‫َٰٓيَأُّيَه ا ٱَّلِذيَن َءاَم ُنٓو ْا َأۡو ُفوْا ِبٱۡل ُعُقوِۚد ُأِح َّلۡت َلُك م ِهَبيَم ُة ٱۡل َأۡن َٰع ِم ِإاَّل َم ا ُيۡت َلٰى َعَلۡي ُك ۡم َغ َرۡي‬

‫ِحُم ِّلى ٱلَّصۡي ِد َو َأنُتۡم ُح ُر ٌۗم ِإَّن ٱلَّلَه َيُك ُم َم ا ُيِر يُد‬

Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak

dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak

menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah).

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Ma'idah: 1)

27
Berdasarkan kedua ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa prinsip utama

keadilan terletak pada kejelasan akad (transaksi) dan komitmen untuk

melaksanakannya. Akad dalam perburuhan adalah kesepakatan yang terjadi

antara pekerja dan pengusaha sebelum pekerjaan, yang mencakup jangka

waktu dan besarnya upah yang akan diterima oleh pekerja. Allah SWT

menegaskan dalam kalimat: "Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu

menulisnya dengan adil," yang berarti dengan kebenaran tanpa melanggar

ketentuan Allah dan perundangan yang berlaku dalam masyarakat. Hal

tersebut juga tidak boleh merugikan salah satu pihak yang bertransaksi,

sebagaimana tercermin dari makna "adil" dan "diantara kamu." Oleh karena

itu, terdapat tiga kriteria yang diperlukan, yaitu pengetahuan tentang aturan

dan tata cara menulis perjanjian, serta kejujuran dalam menyusun perjanjian.29

2.1.2.2. Prinsip Kebajikan

Kebajikan berarti menuntut agar pemberian jasa membawa keuntungan

besar bagi buruh dan pengusaha.30 Dalam perjanjian kedua belah pihak,

diingatkan untuk bersikap jujur dan adil dalam semua urusan, guna mencegah

tindakan kezaliman yang dapat merugikan kepentingan pengusaha dan buruh.

Kezaliman terhadap buruh mencakup ketidakadilan dalam pembayaran yang

tidak sesuai dengan hasil kerja mereka, sementara kezaliman terhadap

pengusaha mencakup tuntutan pembayaran upah buruh melebihi batas

kemampuan mereka.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam, untuk menjaga

upah pada standar yang wajar, memberikan kebebasan sepenuhnya dalam


29
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah jilid 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 733.
30
Ahmad Azhar Basyir, Refleksi atas Persoalan KeIslaman: Seputar Filsafat, Hukum,
Politik dan Ekonomi, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 195.

28
mobilitas tenaga kerja sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati (akad).

Individu bebas bergerak untuk mencari penghidupan di berbagai wilayah

dalam negaranya tanpa adanya pembatasan perpindahan dari satu daerah ke

daerah lain guna mencari upah yang lebih tinggi. Metode kedua yang

dianjurkan oleh Islam dalam menetapkan standar upah di seluruh negeri

adalah memberikan kebebasan penuh dalam bekerja. Setiap orang bebas

memilih jenis pekerjaan sesuai dengan pilihannya, dan tidak ada pembatasan

yang dapat menyulitkan para pekerja dalam memilih pekerjaan atau lokasi

kerja yang sesuai.

2.1.2.3. Prinsip Kelayakan

Layak bermakna cukup pangan, sandang, papan, artinya upah harus

mencukupi kebutuhan minimum dari ketiga kebutuhan yang merupakan

kebutuhan dasar.31

‫ۡظ ِف‬ ‫ِف‬


‫ َو َأَّنَك اَل َت َم ُؤ ْا يَه ا َو اَل َتۡض َح ٰى‬، ‫ِإَّن َلَك َأاَّل ُجَتوَع يَه ا َو اَل َتۡع َر ٰى‬

Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan

dan tidak akan telanjang. Dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa

dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari. (QS. Ta Ha Ayat 118 – 119)

Sesungguhnya, di dalam surga, engkau tidak akan merasakan kelaparan

sesaat pun karena pangan yang melimpah, tidak akan telanjang karena tersedia

pakaian beraneka ragam, dan tidak akan merasa dahaga. Kata "Tadha"

diartikan sebagai tidak disengat matahari, dan banyak ulama memahaminya

sebagai naungan atau rumah. Ayat tersebut dengan teliti menyebut kebutuhan

31
Eggi Sudjana, Bayarlah Upah Sebelum Keringatnya Kering,(Yogyakarta PPMI, 2000), hlm
35-36

29
pokok manusia di mana pun mereka berada, yaitu pangan, sandang, dan

papan. Ini adalah hal yang akan bersifat material minimal yang harus dipenuhi

manusia.32

Kata "Tazmau" memiliki arti merasa haus atau menginginkan sesuatu.

Oleh karena itu, tugas negara adalah menetapkan upah minimum pada tingkat

tertentu sehingga individu mampu memenuhi kebutuhannya. Mereka harus

dapat memperoleh makanan, pakaian yang mencukupi, dan tempat tinggal

(rumah) sesuai dengan standar kebutuhan hidup.

2.1.3. Rukun Upah

Rukun adalah unsur-unsur yang membentuk suatu entitas, sehingga

eksistensinya terwujud berkat keberadaan unsur-unsur tersebut yang

membentuknya. Sebagai contoh, rumah terbentuk karena adanya unsur-unsur

seperti pondasi, tiang, lantai, dinding, atap, dan komponen lainnya. Dalam

konteks konsep Islam, unsur-unsur yang membentuk suatu entitas disebut

sebagai rukun.

Rukun upah atau ujrah menurut Jumhur Ulama terdiri dari empat macam,

yaitu:

1. Aqid (orang yang berakad)

adalah seseorang yang terlibat dalam proses akad sewa menyewa

atau upah mengupah. Pihak yang memberikan upah dan yang

menyewakan disebut mu'jir, sedangkan pihak yang menerima upah untuk

melakukan suatu tindakan dan yang menyewa sesuatu disebut musta'jir.33

32
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan Kesan dan Keserasihan Al-Qur’an,(Jakarta:Lentera
Hati, 2002), hlm. 384
33
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 117

30
Karena kecakapan bertindak dianggap sangat penting sebagai

syarat untuk melakukan akad tertentu, golongan Syafi'i dan Hanbali

menambahkan bahwa pelaku akad harus menjadi orang yang sudah

dewasa, tidak cukup hanya menjadi mumayyiz saja.

2. Sighat

Pernyataan kehendak yang umumnya dikenal sebagai sighat akad

(sigatul-'aqd), terdiri dari ijab (penawaran) dan qabul (penerimaan). Dalam

konteks hukum perjanjian Islam, ijab dan qabul dapat dilakukan melalui

berbagai cara, yaitu: 1) melalui ucapan, 2) dengan menggunakan utusan

dan tulisan, 3) melalui isyarat, 4) secara diam-diam, 5) atau bahkan hanya

melalui diam saja.

3. Upah (Ujrah)

Yaitu sesuatu yang diberikan kepada musta’jir atas jasa yang telah

diberikan atau diambil manfaatnya oleh mu’jir.

4. Ma’qud alaihi (barang yang menjadi Objek)

Yaitu sesuatu yang dikerjakan dalam upah-mengupah, disyaratkan

pada pekerjaan yang dikerjakan dengan beberapa syarat. Adapun salah

satu syarat terpenting dalam transaksi ini adalah bahwa jasa yang

diberikan adalah jasa yang halal. Dilarang memberikan jasa yang haram

seperti keahlian membuat minuman keras atau membuat iklan miras dan

sebagainya. Asal pekerjaan yang dilakukan itu dibolehkan Islam dan aqad

atau transaksinya berjalan sesuai aturan Islam. Bila pekerjaan itu haram,

sekalipun dilakukan oleh orang non muslim juga tetap tidak

diperbolehkan.

31
2.1.4. Syarat Upah

Syarat adalah ketentuan atau perbuatan yang harus dipenuhi sebelum

melaksanakan suatu pekerjaan atau ibadah. Tanpa memenuhi ketentuan atau

perbuatan tersebut, suatu pekerjaan dianggap tidak sah. Sebagai contoh,

menutup aurat sebelum dan selama mengerjakan shalat. Dalam hukum Islam,

terdapat beberapa persyaratan yang terkait dengan ujrah (upah), antara lain:

1. Upah harus dilakukan dengan cara-cara musyawarah dan konsultasi

terbuka, sehingga dapat terwujudkan di dalam diri setiap individu pelaku

ekonomi, rasa kewajiban moral yang tinggi dan dedikasi yang loyal

terhadap kepentingan umum.

2. Upah harus berupa mal mutaqawwim dan upah tersebut harus dinyatakan

secara jelas. Konkrit atau dengan menyebutkan kriteria-kriteria. Karena

upah merupakan pembayaran atas nilai manfaat, nilai tersebut disyaratkan

harus diketahui dengan jelas.

3. Upah hendaklah jelas dengan bukti dan ciri yang bisa menghilangkan

ketidakjelasan dan disebutkan besar dan bentuk upah.

4. Upah harus dibayarkan sesegera mungkin atau sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan dalam akad.

5. Upah tersebut bisa dimanfaatkan oleh pekerja untuk memenuhi kebutuhan

kehidupannya dan keluarganya (baik dalam bentuk uang atau barang atau

jasa).

6. Upah yang diberikan harus sesuai dan berharga. Maksud dari sesuai adalah

sesuai dengan kesepakatan bersama, tidak dikurangi dan tidak ditambahi.

Upah harus sesuai dengan pekerjaan yang telah dikerjakan, tidaklah tepat

32
jika pekerjaan yang diberikan banyak dan beraneka ragam jenisnya,

sedangkan upah yang diberikan tidak seimbang. Sedangkan berharga

maksudnya adalah upah tersebut dapat diukur dengan uang.

7. Upah yang diberikan majikan bisa dipastikan kehalalannya, artinya

barang-barang tersebut bukanlah barang curian, rampasan, penipuan atau

sejenisnya.

8. Barang pengganti upah yang diberikan tidak cacat, misalnya barang

pengganti tersebut adalah nasi dan lauk pauk, maka tidak boleh diberikan

yang sudah basi atau berbau kurang sedap.34

2.2. Pekerja (‘Ajir)

Pekerja atau karyawan terbagi menjadi dua, yaitu pekerja khusus dan

pekerja umum.

2.2.1. Pekerja Khusus (Karyawan Kontrak)

Maksudnya adalah orang yang diberi upah untuk bekerja

selama masa tertentu. Jika masanya tidak diketahui, maka akadnya

tidak sah. Masing-masing dari pekerja dan orang yang memberi

bayaran boleh mermbatalkan akad kapanpun. Jika pekerja telah

menyerahkan dirinya kepada orang yang memberinya upah selama

waktu tertentu, maka dia tidak berhak mendapatkan selain upah

yang wajar (ajru al-mitsli) selama dia bekerja sesuai dengan

kesepakatan jam kerjanya. Selama masa yang disepakati dalam

akad, pekerja tidak boleh bekerja untuk selain orang yang

memberinya upah (gaji, red). Jika dia bekerja untuk selain orang

34
‫ الزحيلي‬3822 ‫ ص‬,) 1985 ‫ دار الفكرء‬:‫ (دمشق‬,5 ‫ جزء‬،‫وهّبة الزحيلي؛ الفّقُه اإلسالمُي وأدلُت الطبعة ا اجلزءلثانية‬

33
yang memberinya gaji selama masa kerja, maka gajinya boleh

dikurangi sesuai dengan kadar pekerjaannya.

Pekerja (karyawan, red) berhak mendapatkan gaji setelah

dia menyerahkan dirinya dan tidak boleh menolak untuk

melakukan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan. Dia tetap berhak

mendapatkan gaji penuh, meskipun orang yang mempekerjakannya

membatalkan akad sebelum masa yang disepakati habis, selama

tidak ada alasan yang bisa diterima untuk membatalan akad

(merumahkan pekerja, red). Misalnya, pekerja tidak mampu

bekerja atau terkena penyakit yang tidak memungkinkannya

baginya untuk melakukan pekerjaannya. Jika ada alasan, seperti

cacat dan ketidakmampuan, lalu orang yang mempekerjakannya

membatalkan akad, maka pekerja tidak berhak mendapatkan selain

upah selama dia bekerja. Orang yang mempekerjakannya tidak

berkewajiban untuk memberinya gaji secara penuh.35

2.2.2. Pekerja Umum (Freelance)

Pekerja umum adalah orang yang bekerja untuk lebih dari

satu orang, dan mereka semua memiliki bagian yang sama dalam

rengambil manfaat darinya, seperti rukang celup, tukang jahit,

tukang besi, tukang kayu, dan tukang setrika. Orang yang

memberinya upah tidak boleh menghalanginya bekerja untuk orang

lain selain dirinya. Dia juga tidak berhak mendapatkan upah

kecuali jika dia telah menyelesaikan pekerjaannya.

35
196 ‫) ص‬1977 ، ‫ دار الكتاب العربي‬:‫ (بيروت‬،٣ ‫ جزء‬،‫ الطبعة الثالثة‬،‫السيد سابق؛ فقه السنة‬

34
Apakah orang yang bekerja secara freelance termasuk

kontrak dengan jaminan atau amanah? Sayyidina Ali ra., Umar ra.,

qadhi Syuraih, Abu Yusuf, Muhammad, dan para ulama mazhab

Maliki berpendapat bahwa pekerja freelance bertanggungjawab

atas apa yang rusak, meskipun tanpa ada unsur kesengajaan atau

kwalitas hasil pekerjaannya buruk, demi menjaga harta orang lain

dan memelihara maslahat mereka. Baihaki meriwayatkan dari Ali

ra. bahwa dia memberi tanggungjawab kepada tukang celup dan

pengrajin. Dia berkata, "Tidak ada yang dapat memberikan

maslahat kepada manusia kecuali itu.

Dalam satu riwayat disebutkan, Imam Syaf'i mengatakan

bahwa Syuraih memberi beban tanggungjawab kepada tukang

celup yang rumahnya terbakar. Si tukang celup berkata,

"Bagaimana mungkin kamu memberikan tanggungjawab ini

kepadaku, sementara rumahku terbakar?" Syuraih lantas berkata,

"Bagaimana seandainya rumahnya (orang yang memberinya

pekerjaan, red) yang terbakar, apakah kamu tidak akan meminta

upah darinya?'

Abu Hanifah dan Ibnu Hazm berpendapat bahwa pekerjaan

merupakan amanah sehingga orang yang melakukan pekerjaan

yang diserahkan kepadanya (kerja freelance, red), dia tidak harus

bertanggung jawab atas pekerjaannya kecuali jika dia lalai, ada

unsur kesengajaan, dan tidak mengerjakan pekerjaan tersebut

sebagaimana mestinya. Ini adalah pendapat yang benar menurut

35
mazhab Hambali. Dan, ini adalah yang benar di antara perkataan

Imam Syafii. Ibnu Hazm berkata, tidak ada tanggungjawab bagi

orang yang bekerja dengan sistem kontrak atau freelance atas

pekerjaannya kecuali jika ada bukti bahwa lalai dan tidak

menganganinya dengan baik.36

36
196 ‫) ص‬1977 ، ‫ دار الكتاب العربي‬:‫ (بيروت‬،٣ ‫ جزء‬،‫ الطبعة الثالثة‬،‫السيد سابق؛ فقه السنة‬

36
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum CV Trio Hutama Magelang

3.1.1. Sejarah Singkat CV Trio Hutama Magelang

CV Trio Hutama adalah perusahaan yang bergerak di bidang

distribusi dan berlokasi di Magelang. CV Trio Hutama didirikan pada

27 November 2015. Kantor pusat CV Trio Hutama beralamat di Jl.

Tentara Pelajar 31, Kota Magelang.

CV Trio Hutama Magelang adalah perusahaan distributor yang

bergerak di bidang distribusi barang-barang kebutuhan sehari-hari,

seperti bahan makanan, minuman, barang kebutuhan rumah tangga, dan

kosmetik. Perusahaan ini berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dan

telah beroperasi selama beberapa tahun.

Sebagai perusahaan distributor, CV Trio Hutama Magelang

memiliki jaringan distribusi yang luas, mencakup toko-toko retail dan

pasar tradisional. Dengan jaringan distribusi yang kuat, perusahaan ini

dapat memastikan ketersediaan produk yang cukup di pasaran dan

kemudahan akses bagi konsumen untuk memperoleh produk yang

mereka butuhkan.

CV Trio Hutama mendistribusikan barang barang secara grosir

di beberapa tempat yang paling banyak adalah toko-toko retail di daerah

magelang dan sekitarnya. Barang-barang yang didistribusikan juga

tergolong lengkap dan bervariasi, perusahaan tersebut juga terbagi

37
menjadi beberapa bagian yang memiliki tugas di jenis jeenis barang

yang berbeda.

Selain itu, CV Trio Hutama Magelang juga berkomitmen untuk

menyediakan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.

Perusahaan ini bekerja sama dengan produsen terkemuka di Indonesia

untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang bersaing.

Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa CV Trio Hutama Magelang

menjadi pilihan utama bagi konsumen dan toko-toko retail di daerah

Magelang dan sekitarnya.

Untuk memastikan kelancaran operasional bisnis, CV Trio

Hutama Magelang juga memiliki tim yang profesional dan terlatih

dalam mengelola stok produk dan melakukan pengiriman produk yang

cepat dan tepat waktu. Tim ini juga siap memberikan pelayanan terbaik

bagi pelanggan, termasuk memberikan informasi produk dan menjawab

pertanyaan pelanggan dengan ramah dan kompeten.

Secara keseluruhan, CV Trio Hutama Magelang adalah

perusahaan distributor yang handal dan terpercaya di bidang distribusi

barang-barang kebutuhan sehari-hari di daerah Magelang dan

sekitarnya. Dengan jaringan distribusi yang kuat, produk berkualitas,

harga yang terjangkau, dan tim yang profesional, perusahaan ini terus

berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan

meningkatkan kinerja bisnisnya.37

CV. Trio Hutama memiliki 14 principal (pemasok) yang

memasok produk-produk yang tersedia, yaitu:


37
C.V Trio Hutama Magelang, peerusahaan distributor.

38
1. PT. Nestle Indonesia

2. PT. Kraft Heinz Indonesia

3. PT. Bina Karya Prima

4. PT. Universal Robina Corporate

5. PT. Aman Indah Makmur

6. PT. Intim Harmonis Food Industri

7. PT. Bintang Tujuh

8. PT. Mondelez Internasional

9. PT. Gunung Slamet

10. PT. Dua Kelinci

11. PT. Garudafood

12. PT. Kalbe

13. PT. Kao

14. PT. Sinar Sosro

3.1.2. Lokasi CV Trio Hutama Magelang

Cv Trio Hutama Magelang beralamat di Jalan Soka,

Kedungdowo, Mertoyudan, Kec. Mertoyudan, Kabupaten Magelang,

Provinsi Jawa Tengah.

39
Gambar 1 Peta Letak CV Trio Hutama Magelang

3.1.3. Visi Dan Misi CV Trio Hutama

3.1.3.1. Visi

Total satisfaction for customer, partner, and stakeholder.

(Kepuasan total untuk pelanggan, mitra, dan pimpinan).

3.1.3.2. Misi

Spread every product as closest as possible to the customer

in time. (Sebarkan setiap produk sedekat mungkn dengan

pelanggan tepat waktu).

Be the most reliable distributor in the area. (Menjadi

distributor yang paling dapat diandalkan di daerah tersebut).

3.1.4. Struktur Pengurus Dan Organisasi

Setiap perusahaan harus menerapkan struktur pengurus dan

pengorganisasian, yang merupakan fungsi manajemen yang melibatkan

pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta penentuan

40
hubungan antara satuan organisasi. Tujuan dari struktur ini adalah agar

tugas dapat diselesaikan dengan lancar dan tertib dan agar tercipta

hubungan yang harmonis antara pimpinan dan karyawan.

Gambar 2 Struktur Organisasi

3.1.5. Tugas Dan Wewenang

1. Sales Supervisor

Sales Supervisor memiliki tanggung jawab yang luas dan

kompleks dalam mengelola operasional cabang serta menjalankan

tugas-tugas manajerial. Tugas-tugasnya mencakup:

Penjualan dan Pemesanan:

a. Menentukan area salesman.

b. Membuat order booking.

c. Memeriksa sisa order booking yang belum terkirim ke principle.

d. Menyetujui atau menolak surat pesanan dari salesman.

e. Menyetujui atau menolak nota penjualan kanvas dari salesman,

dengan penolakan jika tidak sesuai dengan SOP.

41
Manajemen VAN dan Tagihan:

a. Memeriksa, menyetujui atau menambahkan penambahan VAN

dari salesman.

b. Memeriksa, menyetujui atau menolak BTTBR dari salesman.

c. Memeriksa daftar tagihan yang akan ditagih.

d. Menandatangani penagihan antar cabang / HO.

e. Menandatangani laporan penerimaan bilyet giro bulanan dan

dari orang lain bulanan.

f. Menandatangani laporan tolakan bilyet giro setiap Senin.

Manajemen Penjualan dan Analisis:

a. Memonitor dan memberi pengarahan atas kerja karyawan

cabang.

b. Membuat target bulanan dan realisasinya untuk salesman in

value, per customer, dan per barang.

c. Membuat laporan penjualan per salesman in value dan per

principle.

d. Membuat laporan new outlet dan menganalisis registrasi outlet

baru.

e. Membuat rekap laporan penjualan per customer dan per

salesman.

f. Membuat work plan dan mengkoordinasi kerja bawahan.

Pengawasan dan Manajemen Karyawan:

a. Melakukan pengawasan, termasuk stock opname VAN dan

gudang, serta monitoring laporan dinding.

42
b. Menganalisis persediaan barang dan mengambil tindakan atas

over stock (approval OM).

c. Menggantikan sales yang tidak masuk.

d. Mengontrol kedatangan, pulang, dan absensi karyawan.

e. Mengajukan kenaikan gaji secara berkala atau karena prestasi.

Manajemen Internal:

a. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional cabang.

b. Bertanggung jawab atas jalannya work plan.

c. Menciptakan suasana kerja yang kondusif.

d. Mengkoordinir setiap bagian sesuai SOP dan struktur

perusahaan.

e. Memberikan, menciptakan, dan memperbaiki agar tercipta

efisiensi perusahaan.

f. Bertanggung jawab atas inventaris kantor.

g. Menjaga rahasia perusahaan.

h. Bertanggung jawab terhadap karyawan yang tidak masuk

dengan menanyakan surat izinnya.

i. Memberi contoh dan keteladanan bekerja yang baik bagi

bawahannya.

j. Berani mengambil keputusan restrukturisasi.

Manajemen Eksternal:

a. Menciptakan suasana kerja yang kondusif.

b. Membangun hubungan organisasi yang baik dengan pihak luar

(principal).

43
c. Menjaga rahasia perusahaan.

d. Memberikan informasi yang tepat dan akurat.

e. Mampu mengembangkan perusahaan di masa depan.

Dengan tanggung jawabnya yang mencakup aspek internal

dan eksternal, Sales Supervisor berperan krusial dalam menjaga

operasional dan pertumbuhan perusahaan.

2. Salesman

Salesman memiliki tanggung jawab yang berfokus pada

kegiatan penjualan dan pelayanan pelanggan. Tugas-tugas mereka

mencakup:

Perencanaan Kunjungan dan Penjualan:

a. Membuat jadwal kunjungan.

b. Menyusun planning penjualan.

c. Membuat surat pesanan.

d. Mengetahui posisi stok terakhir barang sebelum transaksi.

Manajemen Penjualan:

a. Mengecek faktur penjualan kredit.

b. Membuat BTTBR.

c. Menyetor uang hasil tagihan ke kasir pada hari yang sama.

d. Menjalankan peran customer service pada toko dan pelanggan.

e. Melakukan kegiatan merchandising.

f. Membawa sample box produk baru ke toko.

g. Bertanggung jawab terhadap piutang outlet.

44
h. Membawa form order per principal sebagai bahan laporan

penjualan per produk per principal dari sales supervisor untuk

evaluasi kerja salesman.

Pelaporan dan Administrasi:

a. Membuat laporan kunjungan harian salesman.

b. Membuat laporan penjualan per customer.

c. Menyimpan file-file sesuai job description dengan rapih.

Etika Bisnis:

a. Dilarang keras membuat faktur fiktif.

Salesman adalah representatif perusahaan di lapangan dan

memainkan peran penting dalam membangun hubungan baik

dengan pelanggan. Dengan fokus pada penjualan, pelayanan

pelanggan, dan administrasi yang akurat, salesman membantu

mencapai tujuan penjualan dan menjaga integritas bisnis

perusahaan.

3. Salesman Kanvas

Salesman Kanvas memiliki tanggung jawab yang khusus

terkait dengan kegiatan penjualan lapangan dan manajemen

kendaraan (VAN). Tugas-tugas mereka mencakup:

Perencanaan dan Kunjungan:

a. Membuat jadwal kunjungan.

b. Menyusun planning penjualan.

c. Menjalankan rute kunjungan sesuai dengan yang telah

ditentukan.

45
Manajemen VAN:

a. Mengajukan atau menambahkan VAN yang diperlukan.

b. Memeriksa dan menandatangani bukti penambahan VAN.

c. Bertanggung jawab terhadap stock minus VAN.

Penjualan:

a. Mengetahui posisi stok terakhir barang sebelum transaksi.

b. Melakukan kegiatan kanvas sesuai rute yang ditentukan.

c. Membuat nota penjualan kanvas.

d. Menagih faktur penjualan kredit.

e. Menyetor uang hasil tagihan ke kasir pada hari yang sama saat

kembali dari kanvas.

f. Mengecek dan memeriksa barang yang akan diretur oleh outlet.

g. Membuat BTTBR.

Pelayanan Pelanggan dan Promosi:

a. Menjalankan peran customer service pada toko dan pelanggan.

b. Melakukan kegiatan merchandising.

c. Membawa sample box produk baru ke toko.

Manajemen Data dan Laporan:

a. Bertanggung jawab terhadap piutang outlet.

b. Membuat laporan kunjungan harian.

c. Membuat laporan prestasi kerja salesman.

d. Membuat laporan penjualan per customer.

e. Menyimpan file-file sesuai job description dengan rapih.

Integritas dan Larangan:

46
a. Bertanggung jawab terhadap stock minus VAN.

b. Dilarang keras membuat faktur fiktif.

Salesman Kanvas memiliki peran yang sangat aktif dalam

menjalankan kegiatan penjualan lapangan dengan fokus pada

keberhasilan kunjungan, manajemen VAN, dan pemeliharaan

hubungan baik dengan pelanggan. Integritas dan kepatuhan

terhadap larangan membuat faktur fiktif menjadi aspek penting

dalam menjalankan tugas mereka.

4. Head Admin

Sebagai Head Admin, tanggung jawab dan tugasnya sangat

mencakup berbagai aspek administratif dan keuangan. Berikut

adalah rincian dari tugas dan tanggung jawab Head Admin:

Input Data dan Transaksi:

a. Input KIL di komputer.

b. Input pembelian di kartu hutang.

c. Input transaksi kas besar, kas kecil, bank di komputer.

d. Input pencairan bilyet giro di komputer.

e. Input pembayaran hutang dagang di komputer.

Pengawasan dan Verifikasi:

a. Memeriksa dan menandatangani bukti kas masuk.

b. Memeriksa dan menandatangani bukti kas keluar.

c. Memeriksa dan menandatangani perincian biaya lain-lain.

d. Memeriksa dan menandatangani laporan pemakaian BBM.

e. Memeriksa dan menandatangani ikhtisar penggunaan kas kecil.

47
f. Memeriksa dan menandatangani bukti kas keluar.

g. Memeriksa dan menandatangani laporan penerimaan bilyet giro

bulanan.

h. Memeriksa dan menandatangani laporan penerimaan bilyet giro

orang lain bulanan.

i. Memeriksa dan menandatangani laporan tolakan bilyet giro

setiap Senin.

j. Memeriksa laporan aging overdue piutang dagang.

k. Memeriksa dan menandatangani bukti bank masuk.

l. Membuat insentif karyawan.

m. Memeriksa laporan retur.

Manajemen Keuangan:

a. Membuat pengajuan pembayaran hutang dagang, hutang antar

cabang, hutang HO.

b. Input pembayaran hutang dagang di komputer.

c. Rekap retur pembelian di buku hutang.

d. Klaim retur potong tagihan principle.

e. Merekap faktur pajak keluaran, noa retur pajak keluaran, faktur

pajak masukan, nota retur pajak masukan.

f. Melaksanakan control administrasi.

g. Mengkoordinir pembelian dan pemakaian alat tulis kantor.

Rencana dan Laporan:

a. Membuat work plan bersama OM dan SS.

b. Membuat monthly report.

48
c. Melaksanakan stock opname setiap tutup bookmonth.

d. Membuat laporan stock opname.

e. Melaksanakan stock opname tahunan tutup tahun.

Manajemen dan Pengembangan:

a. Memberi pengarahan kepada semua staf administrasi.

b. Memberi usulan/rekomendasi untuk perbaikan sistem dan

prosedur operasional.

c. Mengawasi jalannya SOP.

d. Mengusulkan penambahan dan penjualan inventaris kantor jika

dianggap penting.

e. Membuat master customer, master persediaan.

Pengelolaan Data dan Arsip:

a. Menyimpan arsip semua transaksi untuk keperluan pajak dan

audit.

b. Menyimpan file-file sesuai job description dengan rapih.

Tanggung Jawab:

a. Ketepatan mengumpulkan, kebenaran, keakuratan dan

kewajiban penyajian laporan keuangan.

b. Menjaga kelancaran operasional administrasi cabang.

c. Bertanggung jawab atas jalannya work plan.

d. Menjaga rahasia perusahaan.

e. Memberi contoh dan keteladanan bekerja yang baik bagi

bawahannya.

5. Kasir

49
Sebagai kasir, tanggung jawab dan tugasnya sangat penting

dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Berikut adalah rincian

dari tugas dan tanggung jawab kasir:

Setoran dan Kas Masuk:

a. Membuat, menerima, dan membuat bukti kas masuk atas hasil

setoran salesman cash dan input di kas besar.

b. Membuat bukti kas masuk.

Setoran Bank:

a. Membuat bukti kas keluar diampiri dengan bukti setoran bank.

b. Membuat setoran bank dan menyetorkan hasil tagihan ke bank.

c. Membuat bukti bank masuk atas penerimaan pembayaran lewat

transfer dan outlet.

d. Membuat bukti bank masuk atas pencairan bilyet giro.

e. Input pencairan bilyet giro di buku bilyet giro.

f. Membuat bukti bank masuk atas pembayaran piutang antar

cabang.

Pembayaran Klaim dan Keuangan:

a. Memeriksa klaim biaya apakah sudah sesuai dengan SOP dan

membayar klaim tersebut (jika sesuai SOP).

b. Membayar KU ke principle dan tagihan antar cabang.

Pemeriksaan dan Rekonsiliasi:

a. Meminta print out rekening koran sebagai bukti bank

masuk/keluar dan cross-check dengan semua bukti transfer

bank.

50
b. Kroscek kas bank depo dan bilyet giro.

c. Stok fisik kas, bilyet giro, bank, dan mengkroscek dengan

bagian finance.

Pelaporan Keuangan:

a. Membuat laporan penerimaan bilyet giro bulanan.

b. Membuat laporan penerimaan bilyet giro orang lain bulanan.

c. Membuat laporan tolakan bilyet giro setiap Senin.

d. Membuat laporan BKK per minggu.

e. Membuat laporan perincian biaya lain-lain bulanan.

f. Membuat laporan pemakaian BBM.

Administrasi dan Penyimpanan:

a. Menyimpan file-file sesuai job description dengan rapih.

Tanggung Jawab:

a. Menjaga keamanan kas dan bilyet giro.

b. Menjaga rahasia perusahaan.

Kasir memegang peran yang kritis dalam menjaga akurasi

dan keamanan keuangan perusahaan, serta memastikan ketaatan

terhadap SOP dan kebijakan keuangan.

6. Admin Inkaso (Piutang)

Sebagai Admin Inkaso (Piutang), tugas dan tanggung

jawabnya berfokus pada manajemen piutang dan pengelolaan

dokumen penjualan. Berikut adalah rincian tugas dan tanggung

jawabnya:

Penerimaan dan Input Data:

51
a. Menerima faktur penjualan, faktur penjualan kanvas, retur

penjualan, dan retur penjualan kanvas dari admin penjualan

(memastikan tanda tangan, cap, dan nama terang outlet atas

dokumen tersebut sebelum diterima).

b. Input faktur penjualan, faktur penjualan kanvas, dan BTTBR di

buku piutang.

Tagihan dan Klaim:

a. Membuat daftar tagihan.

b. Memeriksa dan menginput hasil tagihan salesman ke komputer

dan buku piutang.

c. Memeriksa klaim BTTBR dan memasukkan informasi ke buku

piutang (memastikan tidak ada klaim ganda).

Pelaporan dan Rekonsiliasi:

a. Membuat laporan aging overdue piutang dagang setiap Senin,

dengan persetujuan dari Head Admin atau Sales

Supervisor/Operations Manager.

b. Mengkroscek kas intern dengan data komputer.

Administrasi dan Penyimpanan:

a. Menyimpan file-file sesuai job description-nya dengan rapih.

Tanggung Jawab:

a. Menjaga keamanan faktur.

b. Menjaga rahasia perusahaan.

Admin Inkaso memiliki peran krusial dalam memastikan

keakuratan dan keamanan data piutang, serta dalam

52
menyelenggarakan proses administrasi yang efisien dan rapi.

Tanggung jawabnya mencakup pengelolaan dokumen piutang

dengan teliti dan menjaga kerahasiaan informasi perusahaan.

7. Admin Penjualan

Sebagai Admin Penjualan, tugas dan tanggung jawabnya

mencakup berbagai aspek dari proses penjualan, administrasi stok,

hingga keuangan perusahaan. Berikut adalah rincian tugas dan

tanggung jawabnya:

Penjualan:

a. Input surat pesanan yang sudah disetujui oleh SS/OM ke

komputer.

b. Membuat dan mencetak faktur penjualan, serta

menandatanganinya.

c. Membuat dan mencetak faktur pajak penjualan.

d. Merekap faktur penjualan di kas intern.

e. Input penambahan VAN.

f. Membuat rekapan serah terima atas faktur penjualan.

g. Membuat dan mencetak faktur penjualan nota penjualan

kanvas, serta menandatangani faktur tersebut.

h. Membuat dan mencetak faktur pajak penjualan atas nota

penjualan kanvas.

i. Merekap faktur penjualan atas nota penjualan kanvas di kas

intern.

j. Input BTTBR ke komputer dan mencetak retur penjualan.

53
k. Membuat dan mencetak retur pajak penjualan.

l. Input BTTBR ke komputer.

m. Memeriksa tanda tangan, cap, dan nama terang outlet atas

faktur penjualan yang kembali dari gudang.

n. Input di kartu stok atas pembelian barang.

o. Input di kartu stok atas penjualan barang.

p. Input di kartu stok atas penambahan VAN.

q. Input di kartu stok atas retur penjualan.

r. Input di kartu stok atas retur pembelian.

s. Input di kartu stok atas penukaran barang.

t. Update price list.

u. Update produk baru dan produk discontinuance.

v. Stock opname mingguan.

w. Menyimpan file-file sesuai job description-nya dengan rapih.

Keuangan dan Stok:

a. Input di kartu stok atas pembelian barang.

b. Input di kartu stok atas penjualan barang.

c. Input di kartu stok atas penambahan VAN.

d. Input di kartu stok atas retur penjualan.

e. Input di kartu stok atas retur pembelian.

f. Input di kartu stok atas retur piutang.

g. Input pembayaran piutang di buku piutang.

h. Cross-check dengan kartu stok gudang.

i. Melaksanakan stock opname setiap akhir pekan.

54
j. Melaksanakan stock opname bulanan tutup book month.

k. Melaksanakan stock opname tahunan tutup tahun.

l. Menyimpan file-file sesuai job description-nya dengan rapih.

Pembelian:

a. Input order pembelian di komputer.

b. Memeriksa dan mengecek antara SJ (DN) dengan PO cabang

apakah sudah sesuai, dan dibuatkan Berita Acara "Serah

Terima Barang".

c. Input retur pembelian di komputer.

d. Menyimpan file-file sesuai job description-nya dengan rapih.

Tanggung Jawab:

a. Menjaga keamanan faktur.

b. Menjaga rahasia perusahaan.

Admin Penjualan memiliki peran penting dalam menjaga

akurasi data penjualan dan stok, serta dalam mengelola proses

pembelian dan retur dengan cermat. Tanggung jawabnya mencakup

pengelolaan dokumen dan menjaga kerahasiaan informasi

perusahaan.

8. Gudang

tugas dan tanggung jawabnya mencakup manajemen

operasional gudang, pengelolaan stok, dan memastikan kepatuhan

terhadap prosedur yang ditetapkan. Berikut adalah rincian tugas

dan tanggung jawabnya:

Tugas:

55
Penerimaan dan Pengeluaran Barang:

a. Dilarang mengeluarkan barang tanpa dokumen yang sah sesuai

SOP.

b. Dilarang menerima barang tanpa dokumen yang sah sesuai

SOP.

c. Pastikan pengeluaran barang menggunakan metode FIFO (First

In First Out) dan FEFO (First Expired First Out).

d. Mengecek dan menerima barang dari Principal dengan

menandatangani Surat Jalan yang jelas.

e. Input barang masuk ke Kartu Stock Manual Gudang.

f. Mencatat pengiriman barang atas Faktur Penjualan di Buku

Delivery.

g. Memeriksa barang yang akan dikirim sesuai dengan Faktur

Penjualan.

h. Input barang keluar atas Faktur Penjualan ke Kartu Stock

Manual Gudang.

i. Memeriksa tanda tangan, cap, dan nama terang outlet pada

Surat Jalan penjualan yang kembali dari pengiriman.

j. Memeriksa copy Surat Jalan penjualan kanvas sesuai dengan

laporan di VAN.

k. Memeriksa barang atas penambahan VAN.

l. Input barang keluar atas penambahan VAN ke Kartu Stock

Manual Gudang.

56
Pengelolaan Retur:

a. Merekap BTTBR dan mencatatnya di Buku Rekap BTTBR.

b. Memeriksa barang yang diretur sesuai dengan kriteria yang

diizinkan.

c. Stock Opname random harian, mingguan, bulanan, dan

tahunan.

d. Segera menginformasikan perubahan status barang (BS ke

Baik, Baik ke BS).

e. Membuat Laporan Barang Rusak (BS) ke Sales Supervisor.

f. Membuat daftar barang retur ke Principle.

g. Input retur pembelian ke Kartu Stock Manual Gudang.

Tanggung Jawab:

a. Bertanggung jawab terhadap selisih stok gudang.

b. Mengkoordinir pengambilan barang dari gudang.

c. Mengkoordinir aktivitas loading.

d. Menjaga kerapian dan kebersihan gudang dan sekitarnya.

e. Mengontrol gudang dan memastikan pihak-pihak yang tidak

berkepentingan tidak masuk ke gudang.

f. Memisahkan fungsi gudang baik dan barang rusak (BS).

g. Memisahkan barang karton dan eceran.

h. Dilarang menerima titipan barang dari Customer/Outlet.

i. Memastikan pendingan kiriman barang yang sudah dicetak

faktur tidak lebih dari 3 hari.

57
Penyimpanan barang harus di atas palet, jika ditemukan

penyimpanan tidak sesuai, segala kerusakan menjadi tanggung

jawab Gudang.

9. Driver

Pengecekan dan Pengiriman Barang:

a. Mengecek dan memeriksa barang yang akan dikirim sesuai

dengan faktur Penjualan.

b. Mengirim barang ke Outlet dengan memeriksa Tanda Tangan

(TTD), Cap, dan Nama Terang Outlet.

c. Memeriksa dan menarik barang retur sesuai dengan kriteria

yang bisa diretur.

Persiapan Kendaraan:

a. Menyiapkan kendaraan setiap pagi.

b. perlu.

c. Membuat laporan Buku Perawatan Berkala.

Administrasi Kendaraan:

a. Mengecek perpanjangan STNK dan KIR.

b. Membantu aktivitas loading.

c. Mencatat dan membuat laporan kilometer (KM) berangkat dan

pulang kendaraan.

d. Membuat laporan biaya pemakaian BBM kendaraan dilampiri

dengan Kartu BBM.

Tanggung Jawab:

Surat-surat dan Kebersihan Kendaraan:

58
a. Bertanggung jawab atas surat-surat kendaraan.

b. Menjaga keutuhan dan kebersihan kendaraan.

Pengiriman dan Barang:

c. Bertanggung jawab atas barang di box yang akan dikirim.

d. Bertanggung jawab atas expired date STNK dan KIR.

e. Biaya atas keterlambatan perpanjangan STNK dan KIR

menjadi tanggung jawab Driver.

Biaya dan Klaim:

a. Bertanggung jawab atas kebenaran klaim biaya Ongkos

Bongkar, Parkir, Service, Mel, Izin Masuk Kota, dan lain-lain.

10. Helper

Tugas:

Penataan dan Pengiriman Barang:

a. Menata barang loading kiriman ke box.

b. Mengecek dan memeriksa barang yang akan dikirim sesuai

dengan faktur Penjualan.

c. Mengirim barang ke Outlet dengan memeriksa Tanda Tangan

(TTD), Cap, dan Nama Terang Outlet.

d. Memeriksa dan menarik barang retur sesuai dengan kriteria

yang bisa diretur.

Persiapan dan Aktivitas Kendaraan:

e. Menyiapkan kendaraan setiap pagi.

f. Membantu aktivitas loading.

59
g. Membuat laporan biaya pemakaian BBM kendaraan dilampiri

dengan Kartu BBM.

Tanggung Jawab:

Uang Penjualan Tunai:

a. Bertanggung jawab atas uang penjualan tunai.

Pengiriman dan Kebersihan Kendaraan:

a. Bertanggung jawab bersama Driver atas barang di box yang

akan dikirim.

b. Menjaga keutuhan dan kebersihan kendaraan bersama Driver.

11. Office Boy

Tugas:

Kebersihan dan Perawatan Ruangan:

a. Membersihkan semua ruangan (termasuk toilet) setiap hari.

b. Mencuci peralatan rumah tangga kantor.

c. Menyiapkan minuman setiap pagi.

Bantuan Operasional Kantor:

a. Membantu aktivitas kantor seperti fotokopi, pos surat, dan

tugas lainnya.

b. Mengecek, membetulkan, dan mengajukan perbaikan ruangan

yang memerlukan perbaikan.

c. Memelihara kebersihan kantor.

Pemeliharaan Lingkungan Kantor:

a. Memelihara tanaman di area kantor.

Tanggung Jawab:

60
Kebersihan dan Kesejahteraan Kantor:

a. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kesejahteraan

lingkungan kantor.

Perawatan dan Keteraturan Peralatan:

a. Bertanggung jawab atas perawatan peralatan rumah tangga

kantor.

Bantuan Operasional:

a. Bertanggung jawab atas ketersediaan minuman setiap pagi.

b. Menjaga keteraturan dan kebersihan area kerja.

Kemudahan Aktivitas:

a. Bertanggung jawab atas kelancaran aktivitas kantor dengan

memberikan bantuan yang diperlukan.

3.2. Praktik Pengupahan Di CV Trio Hutama

Di CV Trio Hutama terdapat tiga macam karyawan yaitu karyawan

percobaan, karyawan kontrak, dan karyawan tetap. Karyawan percobaan akan

dicoba selama tiga bulan masa kerja dan kemudian karyawan kontrak akan

mengikuti satu tahun kontrak kerja dan karyawan tetap mengikuti undang

undang pemerintah.38

3.2.1 Karyawan Percobaan

Untuk baru karyawan percobaan CV trio Hutama memberlakukan

masa percobaan selama tiga bulan sesuai dengan undang-undang

pemerintah tentang tenaga kerja. UU Ketenagakerjaan menjelaskan

38
Hasil wawancara dengan Edi, HRD, Pada Tanggal 2 Maret 2024

61
mengenai masa probation bahwa perjanjian kerja untuk waktu tidak

tertentu dapat mensyaratkan masa percobaan kerja paling lama 3 bulan.

Karyawan yang baru bergabung akan menjalani periode probasi

sebelum resmi menjadi karyawan tetap. Selama masa ini, HRD dan

manajer akan menilai prestasi karyawan dan membuat keputusan

mengenai kelanjutan hubungan kerja antara mereka dan perusahaan.

Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu dapat mensyaratkan

masa percobaan kerja paling lama 3 (tiga) bulan.Dalam masa percobaan

kerja sebagaimana dimaksud, pengusaha dilarang membayar upah di

bawah upah minimum yang berlaku.39

3.2.2 Karyawan Tetap


Setelah mengalami masa percobaan selama tiga bulan maka

karyawan yang malas akan dijadikan karyawan tetap dan semua peraturan

nya sesuai dengan undang undang cipta kerja yang berlaku. Di CV trio

Hutama sendiri seluruh karyawannya adalah karyawan tetap yang akan

digaji sesuai dengan peraturan pemerintah atau (UMR) upah minimum

regional. Seluruh karyawan akan mendapatkan gaji pokok yang sama yaitu

sesuai UMK Magelang Rp. 2.140.000,00. Yang membedakan gaji tiap

karyawan adalah tunjangan jabatan, tunjangan transportasi, dan tunjangan

lain lain.40

3.3. Pembagian Bonus Karyawan

Di CV Trio Hutama terdapat dua macam bonus yaitu bonus yang

diberikan langsung oleh CV trio utama kepada para karyawan yang telah

mendapat target sales dan yang kedua adalah bonus dariCV trio utama kepada
39
Pasal 60 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
40
Hasil Wawancara Dengan Edi, HRD Trio Hutama Magelang, Pada 9 Maret 2024

62
para karyawan yang telah mendapat target sales dan yang kedua adalah bonus

dari perusahaan pemasok barang kepada CV Trio Hutama langsung kepada para

karyawan yang bersangkutan atau yang mengurus barang dari perusahaan

terkait.

3.3.1 Bonus Dari CV Trio Hutama

Dalam perusahaan distributor Di CV Trio Hutama, sistem

penjualan yang umumnya diterapkan adalah sebagai distributor yang

memiliki beberapa pelanggan tetap yang harus dikirim secara rutin. Selain

itu, salesman bertanggung jawab untuk menambah jumlah pelanggan baru,

memperluas jaringan distribusi, meningkatkan pangsa pasar perusahaan,

dan mencapai target penjualan bulanan atau tahunan.

Salesman di Di CV Trio Hutama memiliki tanggung jawab untuk

mencapai target penjualan yang melibatkan penambahan pelanggan baru

dan peningkatan volume penjualan. Dengan mencapai atau bahkan

melebihi target penjualan, salesman memiliki kesempatan untuk

mendapatkan bonus tambahan di luar gaji pokok mereka.

Dalam hal ini, sistem bonus yang diterapkan mencakup dua

komponen, yaitu bonus untuk penambahan pelanggan baru dan bonus

untuk mencapai atau melebihi target penjualan. Salesman yang berhasil

mencapai keduanya akan memperoleh bonus sesuai dengan pencapaian

mereka, memberikan motivasi tambahan untuk mencapai kinerja yang

lebih baik.

Dengan memberikan bonus tambahan kepada sales yang berhasil

mencapai target penjualan dan penambahan pelanggan baru, Di CV Trio

63
Hutama mendorong motivasi dan kinerja yang tinggi di antara tim

penjualan untuk mengembangkan basis pelanggan dan meningkatkan

volume penjualan perusahaan.

Pentingnya koordinasi dan kolaborasi antara bagian Administrasi,

Sales, Gudang, dan Logistik sangat terlihat dalam perusahaan-perusahaan

besar seperti Nestle, Kalbe, Kao, Sosro, dan Garudafood. Meskipun setiap

departemen memiliki fungsi dan tanggung jawabnya sendiri-sendiri, tetapi

kerja sama di antara mereka menjadi kunci keberhasilan operasional.

Dalam konteks CV Trio Hutama, kerja sama yang baik antara

Administrasi, Sales, Gudang, dan Logistik juga menjadi faktor krusial

dalam mencapai target penjualan dan memastikan kelancaran operasional.

Setiap divisi harus saling berkoordinasi untuk memenuhi permintaan

pelanggan dengan efisien, menjaga ketersediaan stok, dan meningkatkan

efektivitas distribusi.

Misalnya, koordinasi antara Sales dan Gudang memastikan bahwa

stok yang diperlukan untuk memenuhi pesanan pelanggan selalu tersedia.

Admin dapat membantu dalam proses administratif yang mendukung

aktivitas penjualan, gudang, dan logistik. Sementara itu, Logistik bekerja

sama dengan Gudang untuk mengatur pengiriman barang agar tepat waktu.

Bonus yang diberikan kepada seluruh tim, termasuk Administrasi,

Sales, Gudang, dan Logistik, mencerminkan pencapaian bersama dalam

mencapai target perusahaan. Hal ini mendorong semangat kerjasama dan

kolaborasi di antara semua bagian, seiring dengan semangat untuk

mencapai tujuan bersama.

64
Disimpulkan bahwa di perusahaan distributor CV trio Hutama

bekerja sama dengan beberapa produsen jadi tidak hanya terdapat satu

kategori barang tetapi ada banyak kategori barang ada produk dari Nestle,

kao, Sosro, Kalbe, garuda food, dll. Dari beberapa macam produk tersebut

yang diproduksi oleh perusahaan yang berbeda beda setelah masuk di CV

trio utama maka akan dikelompokkan sesuai dengan kategori agar

memudahkan dalam me manajemen barang yang ada. Contoh: produk

Nestle, sosro, dan Kalbe digabung dan memiliki admin, sales,

pergudangan, dan logistik yang sama.

3.3.2 Bonus Dari Perusahaan Produsen

CV Trio Hutama menjalin hubungan dengan beberapa pemasok

barang langsung dari perusahaan produsen. Dalam struktur organisasi Trio

Utama, peran karyawan seperti admin, sales, logistik, dan lainnya

memiliki keterkaitan dengan berbagai perusahaan produsen tertentu.

Adanya hubungan ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan

barang langsung dari sumber produsen, dan karyawan memiliki

kesempatan untuk memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh produsen untuk

menerima bonus.

Sebagai contoh, kerjasama dengan perusahaan Nestle

menunjukkan adanya persaingan di antara sales dari berbagai distributor.

Nestle memberikan bonus kepada sales yang berhasil mencapai margin

penjualan tertinggi, tidak hanya terbatas pada sales dari Trio Hutama. Oleh

karena itu, para sales di Trio Hutama harus bersaing dengan rekan-rekan

65
mereka di distributor lain untuk memenuhi kriteria dan mendapatkan

bonus yang ditawarkan oleh produsen.

tidak hanya sales yang memiliki peluang untuk mendapatkan

bonus. Karyawan lain seperti admin, pergudangan, dan logistik juga dapat

memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh produsen untuk menerima

penghargaan atau bonus. Hal ini menunjukkan bahwa produsen mengakui

kontribusi yang beragam dari berbagai bagian perusahaan distribusi dalam

mendukung penjualan dan distribusi produk mereka.

Penting untuk dicatat bahwa proses penerimaan bonus dilakukan

secara langsung antara karyawan dan perusahaan produsen, tanpa

melibatkan CV Trio Hutama sebagai perantara padahal karyawan tersebut

adalah karyawan tetap CV Trio Hutama. Bonus yang diterima oleh

karyawan mencakup berbagai bentuk, seperti uang tunai, barang

elektronik, atau bahkan kendaraan bermotor. Manajemen di Trio Utama

memandang bahwa penerimaan bonus ini adalah hak yang patut diterima

oleh karyawan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan kontribusi

mereka, dan CV Trio Hutama tidak ikut campur dalam proses tersebut.

3.4. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Pengupahan Dan Pembagian

Bonus Pada CV Trio Hutama Magelang

3.4.1 Analisis Sistem Pengupahan Islam

Sistem pengupahan karyawan di CV. Trio Hutama Magelang,

melibatkan penggunaan metode upah bulanan. Berdasarkan hasil

penelitian penulis, untuk menentukan upah yang sesuai dengan prinsip-

prinsip Islam, diperlukan pemenuhan beberapa karakteristik, di antaranya:

66
a. Upah harus Disebutkan Sebelum Pekerjaan Dimulai

Di CV. Trio Hutama, upah karyawan disusun sesuai dengan

ketentuan undang-undang pemerintah. Dalam kontrak kerja untuk karyawan

tetap, terdapat penjelasan mengenai kesepakatan upah, termasuk tunjangan

jabatan dan transportasi. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip yang

dianjurkan dalam peraturan pemerintah, dan semua detailnya telah diatur

dengan jelas dalam kontrak kerja karyawan tetap di CV. Trio Hutama. Jadi

para karyawan sudah mengetahui jelas berapa upah yang diterimanya.

Dalam hal ini antara karyawan dan pemilik CV saling ridho.

Praktek pengupahan yang diterapkan pada CV. Trio Hutama

tersebut sudah sesuai dengan yang dianjurkan oleh Rasulullah yaitu

majikan harus menyebutkan terlebih dahulu berapa upah yang akan

diterima sebelum pekerja mulai bekerja. Rasulullah SAW. Bersabda :

‫من استأجر أجريًا فليعلمه أجره‬

Artinya :

Barangsiapa yang mempekerjakan seseorang hendaklah ia

memberitahukan upahnya. (HR. Al-Baihaqi dan Ibn Syaibah)41.

Mempekerjakan pekerja adalah kontrak untuk pekerjaan yang

diketahui yang akan dilakukan oleh pekerja, misalnya mengerjakan ini

dan itu, atau akan di beri upah berupa ini dan itu. suatu tindakan

pencegahan atas hal yang tak terduga dengan membuat kesepakatan

terhadap pekerja di awal.42

41
224 ‫ ص‬،)2000 ‫ دار الكتب العلمية‬:‫ (بريوت‬،10 ‫ جزء‬،‫ البناية شرح اهلداية‬،‫حممود بن أمحد املعروف بـ بدر الدين العيىن‬

42
293‫ ص‬،)2008 ‫ دار الوطن للنشر والتوزيع‬:‫ (الرياض‬،4‫ جزء‬،‫حممد بن أمحد الطيار؛ َو َبُل الَغَم اَم ِة يف َش ْر ِح ُعْم َد ِة الِف ْق ِه الْبِن ُقَد اَم ة‬

67
b. Upah Dibayarkan Sebelum Keringatnya Kering

Di CV. Trio Hutama, sistem pembayaran upah kepada

karyawan tidak hanya sesuai dengan undang-undang yang berlaku,

tetapi juga mencerminkan pemahaman terhadap ajaran agama. HRD

di CV. Trio Hutama memiliki kesadaran akan pentingnya membayar

upah karyawan tepat waktu, sejalan dengan hadis Rasulullah SAW

yang menyatakan:

‫اعطوا األجري أجره قبل أن جيف عرقه‬

Artinya : Berilah upah orang yang bekerja sebelum

keringatnya mengering (HR. Ibnu Majah).

Hal ini menunjukkan komitmen untuk menghormati hak-

hak karyawan dan menerapkan nilai-nilai etika Islam dalam

pengelolaan pembayaran upah.

3.4.2 Nilai-nilai Islam Dalam Pengupahan

Sistem pengupahan karyawan dalam Islam itu memiliki Nilai-nilai.

Adapun nilai-nilai Islam dalam sistem pengupahan karyawan di CV. Trio

Hutama yaitu:

a. Keadilan

Keadilan dalam penetapan Upah di CV Trio Hutama bisa

dikatakan kurang adil jika dilihat dari gaji pokok yang didapat. Gaji

pokok yang didapat oleh seluruh karyawan adalah sama yaitu sesuai

dengan aturan pemerintah yaitu UMR atau UMK. Tetapi setiap

karyawan memiliki tunjangan jabatan yang berbeda di mana ini menjadi

68
pembeda antara pekerjaan tiap karyawan. Bahkan untuk karyawan yang

memerlukan mobilitas kendaraan akan mendapatkan tunjangan berupa

uang untuk transportasi atau untuk membeli BBM. Selain tunjangan

tunjangan tersebut terdapat juga tunjangan tunjangan lainnya seperti

THR dan lain lain. Pekerja yang keras dan bekerja kurang atau bahkan

pemalas tetap akan mendapatkan gaji pokok dan akan mendapatkan

tunjangan tunjangan tersebut untuk UMR sendiri di kota Magelang

adalah Rp.2.140.000,00 ditambah dengan tunjangan tunjangan yang

bervariasi antara Rp.500.000,00 hingga Rp.3.000.000,00 Sesuai dengan

jabatan dan senioritas. Untuk gaji pokok dan tunjangan di sini tidak

memperhatikan kinerja karyawan sehingga antar karyawan dapat terjadi

kecemburuan antara karyawan yang sangat rajin dengan karyawan yang

kurang rajin yang mempunyai jabatan lebih tinggi.

b. Kelayakan

CV. Trio Hutama dalam menentukan upah pekerjanya sudah

sesuai dengan kategori upah yang layak. Upah yang layak dapat dilihat

dari tiga aspek, yaitu cukup pangan, sandang dan tempat tinggal.

Karena menurut keterangan dari karyawan bahwa upah dari hasil

kerjanya sudah bisa mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

pemberian gaji pokok yang didasarkan pada UMR dan UMK

sangatlah layak dan dapat mencukupi kebutuhan, ditambah lagi dengan

tunjangan tambahan setiap jabatan dan tunjangan tunjangan lainnya jika

dihitung dari UMR atau UMK maka kota Magelang memiliki upah

69
minimum Rp.2.142.000,00 sesuai dengan keputusan pemerintah Jawa

tengah.43

Perhitungan besaran upah karyawan CV trio Hutama adalah

sebagai berikut: gaji pokok sesuai UU MK Magelang Rp.2.142.000,00

ditambah tunjangan rata-rata tiap jabatan yaitu Rp.700.000,00 –

Rp.3000.000,00. Jadi total gaji para karyawan bervariasi antara

Rp.2.842.000,00 – Rp.5.142.000,00 sesuai dengan jabatan karyawan.

3.4.3 Pembagian bonus dari CV Trio Hutama

Bonus dari CV trio utama memiliki kriteria kriteria di mana

seluruh karyawan pasti mengetahui akan hal tersebut dan mengetahui apa

bonus yang akan mereka dapatkan jika mencapai target yang sudah

disepakati oleh karyawan dan CV trio utama. Bonus yang diberikan

sendiri menjadi motivasi antar karyawan agar mereka saling berlomba-

lomba untuk memperbaiki kinerja mereka.

Sistem keadilan di sini sangat berlaku karena target pencapaian

setiap sales dan karyawan lainnya untuk mendapatkan bonus tersebut

didasarkan pada persentase kenaikan penjualan dan persentase perluasan

pasar. Serta beberapa kinerja kinerja yang akan dinilai langsung oleh CV

Trio Hutama. Sehingga antar karyawan tidak ada iri satu sama lain karena

mereka yang tahu sendiri data data penjualan mereka atau data data kinerja

mereka selama pekerjaan mereka dalam satu bulan tersebut. Jadi

perhitungan target bukan perhitungan nominal uang yang didapat dari

penjualan tetapi presentasenya yang naik dari penjualan sebelumnya.

43
Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561 / 57 Tahun 2023 tanggal 30 November
2023

70
3.4.4 Pemberian bonus dari produsen

Seperti diketahui karyawan karyawan di CV trio utama adalah

karyawan tetap sehingga posisi pekerjaan mereka tergolong tetap juga

setiap karyawan yang terdiri dari admin, salesman, gudang, dan logistic

membentuk sebuah tim di mana tim tersebut bertanggung jawab atas

pendistribusian kategori barang tertentu yang berhubungan langsung

dengan produsen atau pabrik tertentu meskipun mereka adalah karyawan

tetap milik CV Trio Hutama.

Beberapa produsen atau pabrik biasanya memberikan hadiah atau

bonus kepada karyawan yang bersangkutan tanpa adanya campur tangan

dari CV trio utama. Macam-macam bonus tersebut bervariasi bisa berupa

uang tunai bisa berupa barang bisa berupa barang elektronik bahkan ada

juga sepeda motor. Setiap pabrik tentunya memiliki margin penjualan dan

laba penjualan yang berbeda atau keuntungan setiap pabrik pasti berbeda

sehingga bonus yang diberikan dari pabrik akan berbeda beda pula

tergantung keuntungan yang didapat oleh pabrik tersebut.

Islam selalu mewajibkan intervensi untuk mencapai keadilan

dengan memulihkan keseimbangan ekonomi ketika ada kekurangan, dan

mengendalikan kesenjangan dan kesenjangan dalam distribusi kekayaan

dan pendapatan, semuanya sampai mencapai tujuannya, yaitu kesetaraan.44

Jika ditinjau dari landasan teori tentang keadilan maka system

keadilan di pembagian bonus yang didapatkan dari pabrik produsen tidak

sesuai karena dapat menimbulkan kecemburuan antar karyawan di mana

karyawan yang bekerja dan menghandle produk produk dari perusahaan


44
23‫ ص‬،)‫ وزارة األوقاف‬:‫ (الكويت‬،‫حممد شوقى الفنجرى؛ اإلسالم والتوازن االقتصادي بني األفراد والدول‬

71
perusahaan besar akan lebih diuntungkan sedangkan beberapa karyawan

yang bekerja untuk mengatur produk produk dari pabrik yang tergolong

sedang dengan profit yang lebih rendah pula akan iri dengan karyawan

yang mendapatkan bonus lebih tinggi dari eksternal.

Mengingat mereka adalah karyawan tetap yang bekerja dengan

kontrak perusahaan yang sama tetapi mendapatkan bonus yang berbeda

beda di mana bonus kedua ini yang didapatkan dari pabrik produsen akan

di dapatkan langsung oleh karyawan yang bersangkutan tanpa adanya

intervensi ataupun campur tangan dari CV trio Hutama sebagai perusahaan

yang mempekerjakan mereka secara sah menurut undang undang.

72
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, analisis terhadap sistem pengupahan dan

pembagian bonus di CV. Trio Hutama Magelang telah dilakukan dengan

merujuk pada perspektif hukum Islam. Dari hasil penelitian, dapat ditarik

beberapa kesimpulan penting:

4.1.1 Kesesuaian dengan Prinsip-prinsip Islam:

Sistem pengupahan di CV. Trio Hutama Magelang secara umum

telah mencapai kesesuaian dengan prinsip-prinsip Islam, terutama terkait

transparansi dalam pengumuman upah sebelum pekerjaan dimulai dan

pembayaran upah sebelum keringat karyawan mengering. Kejelasan

kontrak kerja dan pemenuhan hak-hak karyawan menunjukkan komitmen

perusahaan terhadap prinsip-prinsip Islam dalam pengelolaan sumber

daya manusia.

4.1.2 Nilai-nilai Islam dalam Pengupahan

Meskipun terdapat upaya untuk menerapkan nilai-nilai Islam,

terdapat aspek keadilan yang perlu diperhatikan lebih lanjut, terutama

dalam penentuan tunjangan jabatan dan perlakuan terhadap karyawan

dengan kinerja yang berbeda. Diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk

memastikan bahwa sistem pengupahan mencerminkan nilai-nilai Islam

secara holistik.

73
4.1.3 Pembagian Bonus dan Keadilan

Sistem pembagian bonus di CV. Trio Hutama menunjukkan

keberhasilan dalam meningkatkan motivasi karyawan melalui kriteria

yang jelas. Namun, bonus dari produsen memberikan tantangan terkait

keadilan, yang perlu dipertimbangkan ulang agar tidak menimbulkan

ketidaksetaraan dan kecemburuan di antara karyawan.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran dapat diajukan untuk

perbaikan dan pengembangan lebih lanjut:

4.2.1 Optimalisasi Keadilan dalam Pengupahan

Perusahaan disarankan untuk meningkatkan keadilan dalam

penentuan tunjangan jabatan dan perlakuan terhadap karyawan dengan

kinerja yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan melalui evaluasi kembali

kriteria penentuan tunjangan dan pembaharuan kebijakan pengupahan

yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

4.2.2 Revisi Sistem Pembagian Bonus

Diperlukan revisi dalam sistem pembagian bonus dari produsen

untuk memastikan keadilan di antara karyawan dengan tanggung jawab

yang berbeda. Pihak manajemen dapat mengkaji ulang kriteria atau

persentase bonus, serta mempertimbangkan pendekatan yang lebih

transparan untuk meminimalkan potensi konflik di antara karyawan.

4.2.3 Pengembangan Kesadaran Islam dan Pelatihan

Perusahaan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran terkait

nilai-nilai Islam dalam pengelolaan sumber daya manusia melalui program

74
pelatihan dan sosialisasi kepada manajemen dan karyawan. Hal ini akan

membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih bermartabat dan

sesuai dengan ajaran Islam.

Dengan menerapkan saran-saran tersebut, diharapkan CV. Trio

Hutama Magelang dapat terus meningkatkan keberlanjutan dan

kesejahteraan karyawan, sejalan dengan prinsip-prinsip Islam dalam

pengelolaan sumber daya manusia.

75
‫‪DAFTAR PUSTAKA‬‬

‫سابق‪ ،‬السيد‪. 5198 ،‬فقه السنة‪ .‬بريوت‪ :‬دار الفكر‪ ،‬الطبعة الرابعة‪ .‬جزء‬
‫‪.13‬‬
‫الزَح ْيِلَى ‪ ،‬وهّب ة‪ .1985 .‬الفّق ُه اإلس المُي وأدلُت ‪ ،‬دمش ق‪ :‬دار الفك ر‪،‬‬
‫الطبعة األوىل‪ .‬جزء ‪5.‬‬

‫س ابق‪ ،‬السيد‪. 1977 ،‬فق ه الس نة‪ .‬بريوت‪ :‬دار الكتاب الع ريب‪ ،‬الطبع ة‬
‫الثالثة‪ .‬جزء ‪.3‬‬
‫احلفي د‪ ،‬ابن رشد‪ .2004.‬بداي ة المجته د ونهاي ة المقتص د‪ ،‬الق اهرة‪ :‬دار‬
‫احلديث‪ .‬جزء ‪.4‬‬
‫الَغ ا ِة في َش ِح ُع َد ِة‬
‫ْر ْم‬ ‫الطيار‪ ،‬عبد اهلل بن حممد بن أمحد‪َ .2004.‬و َب ُل َم َم‬
‫الِف ْق ِه الْبِن ُقَد اَمة‪ .‬الرياض‪ :‬دار الوطن للنشر والتوزيع‪ .‬جزء‪.4‬‬

‫الفنجرى‪ ،‬حممد شوقى‪ .‬اإلسالم والتوازن االقتصادي بين األفراد والدول‪.‬‬


‫الكويت‪ :‬وزارة األوقاف‪.‬‬

‫‪76‬‬

Anda mungkin juga menyukai