Anda di halaman 1dari 8

Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

Pendampingan Penyusunan Peraturan Perusahaan Berdasarkan UU


Ketenagakerjaan

Verlina1, Hari Sutra Disemadi2


Universitas Internasional Batam
Email: 191085.verlina@uib.edu, hari@uib.ac.id

Abstrak
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh pelaksana di PT. Aura Putra
Abadi yaitu perusahaan swasta di kota Batam yang bergerak di bidang usaha real estate
developer. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan perusahaan, ditemukan fakta
di lapangan bahwasanya perusahaan tersebut belum memiliki peraturan perusahaan secara
tertulis, peraturan perusahaan ini hanya disampaikan dan disepakati secara lisan yang mana
hal ini bertentangan dengan aturan yang diatur oleh UU Ketenagakerjaan. Maka dari itu,
pelaksana mengajukan solusi untuk membantu perusahaan menyelesaikan masalah tersebut.
Adapun solusi yang ditawarkan yaitu Pendampingan Penyusunan Peraturan Perusahaan
dengan berpedoman pada UU Ketenagakerjaan. Pelaksanaan PkM ini terbagi menjadi 3
(tiga), yaitu Tahapan pra-pelaksanaan, Tahapan pelaksanaan, dan Tahapan evaluasi. Tahap
pra-pelaksaan diawali dengan obeservasi, meminta izin, wawancara dan pengajuan proposal.
Pada tahap pelaksanaan, pelaksana menyusun peraturan perusahaan PT. Aura Putra Abadi,
kemudian meminta persetujuan untuk dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Tahap terakhir, yaitu
evaluasi dimana pelaksana melakukan revisi hingga finalisasi seluruh luaran PkM.
Pelaksanaan PkM ini membuahkan hasil luaran berupa Peraturan Perusahaan dan Pernyataan
Komitmen Integritas yang ditujukan kepada karyawan perusahaan dan disambut serta
diterima dengan baik oleh seluruh pihak perusahaan. Rekomendasi untuk kegiatan PkM
selanjutnya adalah membantu PT. Aura Putra Abadi utuk merancang surat perjanjian kerja
secara tertulis antara klien yang bekerja sama dengan perusahaan.

Abstract
The author carries out social empowerment program at PT. Aura Putra Abadi, a private
company in the city of Batam which is engaged in the real estate developer business. Based
on the results of observations and interviews with the company, it was found that the
company did not have a written company regulations and that these company regulations
were only conveyed and agreed upon orally. which is contrary to the rules regulated by the
Manpower Act. Therefore, the implementer proposes a solution to help the company solve
the problem. The solution offered is "Assistance in Compiling Company Regulations Based
on the Manpower Act”. The implementation of this PkM is divided into three (3) stages,
namely the pre-implementation stage, the implementation stage, and the evaluation stage. The
pre-implementation stage begins with observation, asking for permission, interviewing, and
submitting a proposal. At the implementation stage, the executor prepares company
regulations for PT. Aura Putra Abadi and asks for approval to proceed to the next stage. The
last stage is evaluation, where the implementer makes revisions to finalize all PkM outputs.
The implementation of this PkM resulted in outputs in the form of company regulations and a
statement of integrity commitment, which were addressed to the company's employees and
were welcomed and well received by all parties in the company. The recommendation for the
next PkM activity is to help PT. Aura Putra Abadi create a written work agreement between
clients who work with the company.

1499 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

Keywords: Company, Company Regulations Entrepreneur, Employee


.
Pendahuluan pendukung kemajuan pembangunan
Kota Batam yang merupakan bagian ekonomi di Indonesia.
dari Provinsi Kepulauan Riau adalah kota Pembangunan ekonomi harus
yang dikenal sebagai kota industri. Julukan dilakukan dengan pembangunan di bidang
kota industri tersebut diberikan karena ketenagakerjaan. Keterkaitan antara
hampir semua pabrik industri ada di kota perusahaan sebagai pendukung
ini sehingga kota Batam memiliki laju pembangunan ekonomi dan sumber daya
pertumbuhan ekonomi terpesat di manusia sebagai pelaku penggeraknya
Indonesia (Arisandi & Pradana, 2018). tidaklah dapat terpisahkan. Sebuah
Posisi Kota Batam yang sangat strategis perusahaan yang terpenuhi sumber daya
dengan jalur perdagangan dunia yaitu lainnya namun tidak memiliki sumber
berada di kawasan Selat Singapura dan daya manusia didalamnya akan jauh lebih
Selat Malaka sangat mendukung sektor sulit untuk berjalan sebagaimana mestinya.
industri di kota ini. Tingginya angka Sumber daya manusia atau lebih sering
pelaku usaha yang mendirikan dan disebut sebagai tenaga kerja atau karyawan
menjalankan usahanya di Kota Batam serta memiliki peran dan kedudukan yang
pengembangan kawasan secara terstruktur sangat penting dalam pembangunan
oleh pemerintah setempat membuktikan nasional. Oleh sebab itu, Undang –
bahwa perkembangan industrialisasi Undang 1945 melindungi hak tenaga kerja
menjadikan Batam sebagai sentra ekonomi yang diatur dalam pasal 27 ayat (2) dan
yang sangat kuat dan tidak dapat pasal 28D ayat (2) UUD 1945, yang
disangkalkan lagi (Nasution, 2014). Salah menyebutkan bahwa seluruh warga negara
satu dampak positif yang dapat dirasakan mempunyai hak yang sama untuk bekerja
oleh masyarakat dengan banyaknya dan memiliki penghidupan selayaknya
industri dan usaha di kota ini adalah manusia (Indonesia, 1948). Atas usahanya
meningkatnya penyediaan lapangan kerja. dalam bekerja, setiap tenaga kerja juga
Tidak hanya itu, Kota Batam juga berhak untuk mendapat imbalan setelah
berbatasan langsung dengan negara bekerja dan diperlakukan secara
Singapura dan Malaysia sehingga akan manusiawi dan adil selama hubungan kerja
jauh lebih mudah untuk melakukan berlangsung. Akibat tuntutan zaman yang
hubungan internasional dengan negara terus berkembang dengan pesat kian hari,
lain. Hal ini dapat dilihat dari besarnya resiko, tanggung jawab, dan tantangan
peluang untuk menarik investor agar yang dihadapi oleh karyawan dalam
menanamkan modalnya dan membangun pekerjaan yang juga semakin meningkat.
perusahaan – perusahaan di kota ini. Oleh sebab itu, pemeliharaan atas
Perusahaan menurut Undang – Undang kesejahteraan karyawan selama bekerja
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang perlu untuk mendapat perlindungan.
Ketenagakerjaan adalah setiap bentuk Pengusaha sebagai pemberi kerja dan
usaha yang berbadan hukum atau tidak, karyawan merupakan kerangka penting
termasuk usaha sosial milik perseorangan dalam suatu perusahaan. Perlindungan
atau milik persekutuan, yang mempunyai terhadap hak dan kewajiban pengusaha
pengurus dan mempekerjakan pekerja dan karyawan diwujudkan dalam bentuk
dengan membayar upah atau imbalan peraturan perusahaan. Peraturan
dalam bentuk lain (KEMENPERIN, 2003). perusahaan yang dituangkan dalam bentuk
Tujuan didirikannya perusahaan adalah tertulis merupakan wujud dari
untuk menghasilkan keuntungan (Afdal, profesionalisme sebuah perusahaan dalam
W., & Tan, 2019). Perusahaan yang maju menjamin keseimbangan antara hak dan
dan berkembang pesat adalah salah faktor kewajiban pekerja, kewenangan dan

1500 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

kewajiban pengusaha serta menciptakan Penyampaian dengan cara lisan tentu


hubungan kerja yang harmonis, dinamis, membuat peraturan perusahaan tidak
dan aman sehingga jika terjadi berfungsi efektif dan dianggap remeh.
pelanggaran atau perselisihan antara Karyawan akan cenderung untuk
perusahaan dan pekerja ada pedoman yang melupakannya dan tidak melaksanakannya
memiliki konsekuensi hukum bagi pihak karena merasa peraturan tersebut tidak
yang melanggar sehingga tidak mengikat. Hal seperti ini jika tidak segera
menimbulkan perselisihan kepentingan. diperbaiki, dikhawatirkan di kemudian hari
(Sonhaji, S., & Puspitasari, 2015).Dalam akan menimbulkan konflik hukum antara
UU ketenagakerjaan pasal 108 diatur perusahaan dan karyawan. Meskipun
bahwa pengusaha yang mempekerjakan jumlah karyawan PT. Aura Putra Abadi
karyawan sedikitnya 10 (sepuluh) orang saat ini belum mencapai 10 (sepuluh)
diwajibkan untuk membuat peraturan orang seperti kewajiban pembuatan
perusahaan kecuali adanya perjanjian kerja peraturan perusahaan yang diatur dalam
antara perusahaan dan karyawan maka UU Ketenagakerjaan, namun PT. Aura
kewajiban ini tidak berlaku. Adapun Putra Abadi kini terus berkembang dan
peraturan perusahaan yang dibentuk tidak tentu jumlah karyawan perseroan ini akan
boleh lebih rendah atau bertentangan terus bertambah dari waktu ke waktu.
dengan perundang – undangan yang Sehingga persiapan dan pembentukan
berlaku, harus sesuai dengan hukum peraturan perusahaan yang ideal sedari
positif Indonesia, memenuhi persyaratan dini merupakan landasan atau pedoman
HAM dan wajib ditaati oleh seluruh yang baik bagi operasional perusahaan dan
pekerja (Fitriani, 2015). Sebuah peraturan juga akan meningkatkan displin kerja pada
perusahaan dapat diakui sebagai pedoman karyawan.
yang sah dalam pelaksanaan hubungan
kerja di perusahaan setelah mendapatkan Metode
pengesahan dari menteri atau pejabat Pelaksanaan Pengabdian Kepada
ketenagakerjaan yang berwenang Masyarakat (PkM) ini dibagi menjadi tiga
(Zulkarnaen, 2017). Namun, pada tahapan yaitu tahap pra-pelaksanaan,
kenyataan di lapangan, masih banyak implementasi, dan evaluasi. Dalam
perusahaan yang tidak memiliki peraturan penelitian hukum, terdapat 2 (dua) jenis
perusahaan. Salah satunya adalah penelitian yaitu penelitian normatif dan
PT Aura Putra Abadi, yaitu perusahaan penelitian empiris, Dalam pelaksanaan
swasta yang menjalankan usahanya di kota PkM ini, metode penelitian yang
Batam yang beralamat di Komplek Ruko digunakan oleh pelaksana terkait
Taras blok A2 No. 1, Batam Centre adalah penyusunan peraturan perusahaan
perusahaan dengan bidang usaha yaitu real berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah
estate developer. penelitian yuridis empiris. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan langsung
Masalah terhadap objek penelitian dari studi
Berdasarkan observasi dan lapangan untuk mendapatkan data
wawancara dengan mitra, salah satu informasi yang akan mendukung
permasalahan yang dihadapi oleh pelaksanaan PkM ini. Adapun teknik
perseroan ini adalah tidak adanya pengumpulan data dilakukan dengan cara
peraturan perusahaan yang menjadi observasi, melakukan wawancara dengan
pedoman bagi pengusaha dan pekerjanya pimpinan PT. Aura Putra Abadi di
dalam melaksanakan tugas masing – lapangan, dan studi kepustakaan. Data –
masing. Peraturan perusahaan selama ini data primer yang telah dikumpulkan juga
tidak dibuat secara tertulis, melainkan akan didukung oleh data sekunder untuk
hanya disebutkan secara lisan. mencapai luaran yang sesuai dengan

1501 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

ketentuan hukum positif Indonesia.


Pengumpulan data menjadi langkah
terpenting dari sebuah penelitian, hal ini
karena sumber yang terpercaya dan hasil
data yang diperoleh dengan akurat akan
menghasilkan peraturan perusahaan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
perusahaan.

Pembahasan
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Gambar 2
Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan mulai Proses melakukan observasi
tanggal 17 Februari 2022 yang melibatkan Sumber: Pelaksana (2022)
PT. Aura Putra Abadi, salah satu Berdasarkan data yang dikumpulkan,
perusahaan swasta yang bergerak di pada dasarnya perusahaan paham
bidang usaha real estate developer yang mengenai perlunya pengaturan yang
menjalankan usahanya di kota Batam yang mengatur hak dan kewajiban pengusaha
beralamat di taman raya square (Taras) dengan karyawan yang dipekerjakan.
Blok D1 No.22A, batam centre. Dari hasil Namun, selama ini, peraturan – peraturan
observasi di lapangan dan wawancara yang tersebut tidak dituangkan dalam bentuk
dilakukan pelaksana dengan pimpinan tertulis dan tidak mengikat para pihak di
perusahaan, ditemukan fakta bahwa PT. dalamnya. Dalam penerapannya, peraturan
Aura Putra Abadi memiliki permasalahan hanya disampaikan dan disepakati para
terkait minimnya kesadaran hukum pihak secara lisan. Kondisi seperti ini
mengenai pentingnya peraturan dikhawatirkan akan menghambat
perusahaan sebagai landasan atau perkembangan dan operasional perusahaan
pedoman bagi operasional perusahaan. serta menyebabkan konflik hukum antara
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengusaha dan karyawannya di kemudian
pelaksanaan PkM ini adalah untuk hari. Maka dari itu, pelaksana
berkontribusi dalam hal menjaga memberikan solusi kepada perusahaan
keseimbangan antara hak dan kewajiban terkait permasalahan yang sedang dihadapi
pengusaha dan karyawan, menciptakan dengan merancangkan peraturan
keteraturan yang memiliki dasar hukum perusahaan yang dapat membantu
bagi karyawan, dan menciptakan perusahaan dalam menerapkan UU
hubungan kerja yang dinamis serta ketenagakerjaan dalam lingkungan
meminimalisir perselisihan kepentingan perusahaan dan dilakukan pengesahan
yang memiliki konsekuensi hukum melalui peraturan secara sah jika rancangan
pendampingan penyusunan peraturan peraturan tersebut disepakati oleh
perusahaan berdasarkan UU perusahaan dan karyawan.
Ketenagakerjaan. Luaran yang akan dihasilkan dari
pelaksanaan PkM ini adalah Peraturan
Perusahaan PT. Aura Putra Abadi yang
dibentuk dengan berpedoman pada UU
No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan. Peraturan Perusahaan
merupakan pengaturan yang bersifat
dinamis, karena hanya berlaku selama 2
(dua) tahun, dan harus diperbaharui setelah
Gambar 1 2 (dua) tahun. Setelah mendapatkan izin
Lingkungan Kantor PT. Aura Putra Abadi dari pihak perusahaan untuk melakukan

1502 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

pelaksanaan PkM, pelaksana menyusun Kewajiban karyawan; Pasal 18


peraturan perusahaan yang terdiri dari 9 tentang Hak dan Kewajiban
(Sembilan) bab dan 28 (dua puluh perusahaan; Pasal 19 tentang
delapan) pasal, dengan rincian sebagai Seragam Kerja; Pasal 20 tentang
berikut : Pelanggaran dan Sanksi
Gambar 3 7. Pasal VII membahasa Pemutusan
Halaman Judul dan Logo Perusahaan Hubungan Kerja (PHK) yang
terdiri dari 7 pasal, yaitu Pasal 20
tentang Umum; Pasal 21 tentang
Pemutusan Hubungan Kerja karena
Pelanggaran Berat; Pasal 22
tentang Pemutusan Hubungan
Kerja karena Tidak Mencapai
Standar Prestasi Kerja; Pasal 23
1. Bab I membahas hal mengenai tentang Pemutusan Hubungan
Ketentuan Umum yang terdiri dari Kerja karena Alasan Kesehatan;
3 pasal, yaitu Pasal 1 tentang Pasal 24 tentang Pemutusan
Pengertian; Pasal 2 tentang Ruang Hubungan Kerja karena Alasan
Lingkup; dan pasal 3 tentang Mendesak; Pasal 25 tentang
Maksud dan Tujuan. Pengunduran Diri; Pasal 26 tentang
2. Bab II membahas Hubungan Kerja Masa Pensiun.
yang terdiri dari 3 pasal yaitu Pasal 8. Pasal VIII membahas Penyelesaian
4 tentang; Pasal 5 tentang Keluh Kesah yaitu pasal 27 tentang
Penerimaan Karyawan; Pasal 6 Tata Cara Penyelesaian Keluh
tentang Masa Percobaan dan Kesah.
Evaluasi Penilaian Kinerja. 9. Pasal IX membahas Penutup yaitu
3. Pasal III membahas Waktu Kerja pasal 28 tentang Ketentuan Lain –
yaitu pasal 7 tentang Hari dan Jam lain.
Kerja.
4. Pasal IV membahas Pembebasan Merujuk pada pasal 111 UU
dari Kewajiban Untuk Bekerja Ketenagakerjaan yang mengatur mengenai
yang terdiri dari 5 pasal yatiu Pasal muatan yang harus ada dalam sebuah
8 tentang Cuti Tahunan; Pasal 9 peraturan perusahaan, adapun ketentuan
tentang Cuti Sakit, Pasal 10 tentang tersebut juga dimuat dalam luaran
Cuti Melahirkan / Keguguran; pelaksanaan PkM ini, dengan gambar
Pasal 11 tentang Izin berikut:
Meninggalkan Pekerjaan; Pasal 12 Gambar 4
Tenang Meninggalkan Pekerjaan Hak dan Kewajiban Pengusaha
Tanpa Izin / Mangkir.
5. Pasal V membahas tentang
Pengupahan yang terdiri dari 4
pasal, yaitu Pasal 13 tentang
Sistem Pengupahan; Pasal 14
tentang Penyesuaian Gaji; Pasal 15
tentang Lembur; dan Pasal 16
tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan. Gambar 5
6. Pasal VI membahas Tata Tertib
Kerja yang terdiri dari 4 pasal,
yaitu Pasal 17 tentang Hak dan

1503 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

Hak dan Kewajiban Pekerja/buruh Hasil luaran lainnya yang di rancang oleh
pelaksana adalah poster edukasi mengenai
peraturan perusahaan dan Pernyataan
Komitmen Integritas yang merupakan
bagian dari peraturan perusahaan yang
ditujukan kepada karyawan yang bekerja
di PT. Aura Putra Abadi dengan tujuan
agar setiap karyawan bertanggung jawab
dalam pekerjannya sehari – hari.
Gambar 9
Poster edukasi Peraturan Perusahaan

Gambar 6
Syarat Kerja

Gambar 7
Tata Tertib Perusahaan

Gambar 10
Proses edukasi oleh pelaksana
kepada mitra
Sumber: Pelaksana (2022)

Gambar 8 Jangka Waktu


berlakunya peraturan
perusahaan

Gambar 12

Gambar 8
Jangka Waktu berlakunya peraturan
perusahaan

1504 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

Aura Putra Abadi dengan karyawan yang


dipekerjakannya, untuk kemudian
dilakukan pengesahan dari Menteri
Ketenagakerjaan dan dijadikan sebagai
landasan perusahaan yang sah.
2. Dampak yang dihasilkan dari
pelaksanaan PkM ini adalah memberikan
solusi kepada PT. Aura Putra Abadi dalam
menyelesaikan persoalan yang ada, dengan
pembentukan pedoman perusahaan yang
memiliki dasar hukum dengan tujuan
untuk menciptakan keteraturan bagi
pengusaha dan karyawan. Setelah
Gambar 11 mendapat edukasi dan
Pernyataan Komitmen Integritas mengimplementasikan hasil luaran yang
Sumber: Pelaksana (2022) dibentuk oleh pelaksana, tingkat kesadaran
Dari beberapa potongan bagian hukum perusahaan menjadi bertambah dan
draft Peraturan Perusahaan diatas dapat lebih memahami betapa pentingnya
kita lihat bahwasanya Peraturan peraturan perusahaan dalam suatu badan
Perusahaan yang dibuat oleh pelaksana usaha.
membuktikan terealisasikannya 3. Rekomendasi yang diharapkan untuk
Pendampingan Penyusunan Peraturan kegiatan PkM selanjutnya adalah
Perusahaan berdasarkan UU membantu PT. Aura Putra Abadi utuk
Ketenagakerjaan dengan proses merancang surat perjanjian kerja secara
pelaksanaan PkM yang dilakukan selama 3 tertulis antara klien yang bekerja sama
(tiga) bulan. Luaran yang dihasilkan dengan perusahaan.
sebagai solusi untuk menyelesaiakan 4. Terakhir, penulis ingin mengucapkan
permasalahan di perusahaan diharapkan terima kasih kepada semua dosen yang
dapat segera mendapat pengesahan dari telah memberikan ilmu dan membimbing
Pejabat UU Ketenagakerjaan sehingga dari awal proses pelaksanaan PkM hingga
dapat dijadikan sebagai pedoman selesai sehingga pelaksanaan PkM ini
perusahaan yang sah dan dapat diterima dapat berjalan dengan lancer. Selanjutnya,
dengan baik oleh perusahaan dan seluruh pelaksana ingin mengucapkan terima kasih
karyawan PT. Aura Putra Abadi. kepada Pimpinan Perusahaan PT. Aura
Putra Abadi, jajarannya, dan seluruh
Simpulan karyawan atas kesempatan dan ruang yang
1. Luaran yang hendak dicapai dari diberikan kepada pelaksana untuk
pelaksanaan PkM ini adalah mencari solusi melaksanakan kegiatan pegabdian kepada
untuk membantu PT. Aura Putra Abadi masyarakat di PT. Aura Putra Abadi.
dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi yaitu tidak adanya peraturan Daftar Pustaka
perusahaan yang dibuat secara tertulis dan Afdal, W., & Tan, C. (2019). Hubungan
mengikat para pihak. Luaran yang
Hukum Pekerja dan Keberlakuan
dihasilkan oleh pelaksana yaitu berupa
Peraturan Perusahaan dalam
Peraturan Perusahaan yang berpedoman
Perusahaan Konglomerasi. Journal of
dengan UU Ketenagakerjaan diterima dan Judicial Review, 2(2), 168–181.
mendapat respon yang baik dari
perusahaan dan seluruh karyawan. Arisandi, D., & Pradana, M. N. R. (2018).
Peraturan Perusahaan tersebut selanjutnya Pengaruh Penggunaan Social Media
akan di diskusikan oleh pimpinan PT. Terhadap Brand Awareness Pada

1505 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

Objek Wisata Di Kota Batam. JMD: Management, and Business, 2(3),


Jurnal Riset Manajemen & Bisnis 351-360.
Dewantara, 1(2), 109–116. Zulkarnaen, A. H. (2017). Penyuluhan
https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.263 Tentang Tata Cara Membuat
Fitriani, D. (2015). Penjabaran Hak Peraturan Perusahaan Di Pt. Pelangi
Tenaga Kerja Perempuan Atas Upah Warna Kreasi Bandung. Journal of
Dan Waktu Kerja Dalam Peraturan Empowerment, 1(1), 37.
Perusahaan Dan Perjanjian Kerja. https://doi.org/10.35194/je.v1i1.19
Jurnal Magister Hukum Udayana
(Udayana Master Law Journal), 4(2),
374–381.
https://doi.org/10.24843/jmhu.2015.v
04.i02.p17
Hetharie, Y. (2020). Pemenuhan Hak
Pekerja Perempuan Dalam Peraturan
Perusahaan. Bacarita Law Journal,
1(1), 54–61.
Indonesia, R. (1948). Undang-undang
Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia. 1945, 14–25.
KEMENPERIN. (2003). Undang - Undang
RI No 13 tahun 2003.
Ketenagakerjaan, 1.
Meliana, M., & Tan, D. (2021).
Pendampingan Perancangan
Peraturan Perusahaan PT Pelangi
Latex Batam. In ConCEPt-
Conference on Community
Engagement Project, 1(1), 449–467.
https://journal.uib.ac.id/index.php/con
cept
Nasution, A. P. (2014). Peran Dan
Kompetensi Kemampuan Pemerintah
Terhadap Perkembangan Ekonomi
Dan Kesejahteraan Masyarakat Di
Kota Batam. Jurnal Dimensi, 3(1).
https://doi.org/10.33373/dms.v3i1.80
Sonhaji, S., & Puspitasari, P. S. (2015).
Pelaksanaan Peraturan Perusahaan di
CV Mekar Jaya Sentosa Pekalongan.
Diponegoro Law Review, 4(13), 1–
14.
Wahyudi. (2019). Pengaruh Displin dan
Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan. Scientific Journal of
Reflection: Economic, Accounting,

1506 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro

Anda mungkin juga menyukai