a. Pemberdayaan Masyarakat.
b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
c. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara
pertanahan.
d. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.
11. Otentik adalah menghayati dan menunjukkan diri sesuai dengan
keasliannya, kepribadian yang sebenarnya, yang bukan otentik pribadi
profesional hukum, adalah :
a. Kemandirian moral.
b. Mendahului kepentingan klien.
c. Bertanggung jawab.
d. Tidak menyalahgunakan wewenang.
12. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali:
(1) Menerima permintaan untuk membuat akta yang rancangannya telah disiapkan
PPAT lain. (Pelanggaran Pasal 4 huruf i Kode Etik)
(2) Menggunakan rumusan yang terdapat dalam akta yang telah menjadi milik klien
yang dibuat oleh atau dihadapan PPAT lain. (Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode
Etik)
(3) Menjadi alat pihak lain untuk semata-mata menandatangani akta buatan orang
lain sebagai akta yang dibuat oleh atau di hadapan PPAT yang bersangkutan.
(Pelanggaran Pasal 4 huruf o Kode Etik)
(4) Menggunakan kalimat atau pasal yang terdapat dalam akta yang telah menjadi
milik klien yang dibuat oleh atau di hadapan PPAT lain. (Pengecualian Pasal 5 huruf
d Kode Etik)
a. hanya 1 dan 3 yang benar.
b. hanya 4 yang benar.
c. hanya 2 dan 4 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4 benar.
13. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali
(1) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan ikut berduka cita yang
bersifat pribadi
(2) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan keagamaan yang bersifat pribadi
(3) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan adat yang bersifat pribadi
(4) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat ulang tahun
yang bersifat pribadi
a. 1, 2, 3, 4 benar.
b. hanya 1 dan 3 yang benar.
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
d. hanya 4 yang benar.
14. Penjatuhan sanksi-sanksi terhadap angota IPPAT yang melakukan
pelanggaran Kode Etik disesuaikan dengan:
(1) Kualitas pelanggaran
(2) Tingkat pendidikan pelanggar
(3) Kualitas pelanggaran
(4) Senioritas pelanggar
a. Bukan pelanggaran Kode Etik karena kesalahan ada pada pihak BPN.
b. Bukan pelanggaran Kode Etik karena Pejabat BPN diduga melakukan
pungli.
c. Bukan pelanggaran Kode Etik karena merupakan salah satu kewajiban
PPAT.
d. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena PPAT wajib bersikap ramah
terhadap setiap Pejabat Pasal 13 Kode Etik PPATPasal 1 angka (11) Kode
Etik PPAT Pasal 3 huruf l Kode Etik PPAT.
25. Agar masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya
sebagai warga negara dan anggota masyarakat khususnya di bidang
pertanahan, seorang PPAT berinisiatif melakukan penyuluhan hukum
pertanahan kepada masyarakat.
2
MATA UJIAN : KODE ETIK PPAT