Anda di halaman 1dari 42

LATIHAN SOAL SOAL

MATA UJIAN : KODE ETIK PPAT


1. Menurut K. Bertens etika dapat mengandung arti :
a. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.
b. Kumpulan asas atau nilai moral.
c. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
d. a, b, c benar.
2. Menyamakan arti moral dan etika dalam pengertian,
menurut K. Bertens, :
a. Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya.
b. Kumpulan asas atau nilai.
c. Ilmu tentang yang baik atau buruk.
d. a, b, c benar.
3. Dibawah ini pernyataan yang benar hubungan antara etika
dan etiket, yaitu:
a. Etika dan etiket dapat diartikan sama yaitu sopan santun.
b. Etika dan etiket sama sama hanya menyangkut cara suatu
perbuatan harus dilakukan.
c. Etiket dari segi lahiriah saja sedangkan etika menyangkut
manusia dari segi dalam.
d. Etika dan etiket sama-sama hanya berlaku dalam pergaulan.
Apabila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka
etika dan etiket tidak berlaku.
4. Dibawah ini adalah ciri profesi, kecuali :
a. Adanya pengetahuan khusus.
b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
c. Kegiatan yang mengandalkan suatu keahlian.
d. Bersifat temporer.
5. Seseorang disebut profesional apabila:
a. Meluangkan hanya sebagian waktunya untuk pekerjaan
atau profesinya.
b. Seseorang tersebut mengetahui akan keahlian dan
keterampilannya.
c. Melaksanakan pekerjaan atau profesinya bukan sebagai
sumber nafkah utama.
d. a dan c benar.
6. Pernyataan di bawah ini yang benar sesuai ketentuan dalam Per
Ka.BPN No. 1 Tahun 2006, terkait dengan keberadaan organisasi
profesi PPAT dan/atau PPAT Sementara, adalah :
a. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT.
b. Bukan merupakan suatu kewajiban dibentuk organisasi
PPAT dan/atau PPAT sementara.
c. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan/atau PPAT
sementara.
d. Wajib dibentuk organisasi profesi PPAT dan PPAT
sementara.
7. Organisasi PPAT dan PPAT serta Kode Etik Profesi
PPAT, diatur dalam:
a. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006.
b. Pasal 68 Peraturan Kepala BPN RI No. 1 Tahun 2006.
c. Pasal 69 PP Nomor. 37 Tahun 1998.
d. Pasal 69 Peraturan Kepala BPN RI No.3 Tahun 1997
Pasal 68.
8. Kode Etik PPAT ditetapkan berdasarkan :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016.
b. Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 8 Tahun 2015.
c. Keputusan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 59/Kep5.11/Iii/2017.
d. Keputusan Menteri Agraria & Tata Ruang Kepala Badan.
Pertanahan Nasional No.112/Kep4.1/IV/2017.
9. Sanksi pelanggaran Kode Etik dapat berupa :
(1) Teguran
(2) Schorsing dari keanggotaan IPPAT
(3) Onzetting dari keanggotaan IPPAT
(4) Naasting
a. hanya 1 dan 3 yang benar.
b. hanya 2 dan 3 yang benar.
c. 1, 2, 3, 4 benar.
d. 1, 2 dan 3 yang benar.
10. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat akta
sebagai permufakatan jahat serta memberikan keterangan yang benar di
dalam akta, merupakan peranan PPAT dalam:

a. Pemberdayaan Masyarakat.
b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
c. Mencegah terjadinya sengketa, konflik dan perkara
pertanahan.
d. Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah.
11. Otentik adalah menghayati dan menunjukkan diri sesuai dengan
keasliannya, kepribadian yang sebenarnya, yang bukan otentik pribadi
profesional hukum, adalah :
a. Kemandirian moral.
b. Mendahului kepentingan klien.
c. Bertanggung jawab.
d. Tidak menyalahgunakan wewenang.
12. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali:
(1) Menerima permintaan untuk membuat akta yang rancangannya telah disiapkan
PPAT lain. (Pelanggaran Pasal 4 huruf i Kode Etik)
(2) Menggunakan rumusan yang terdapat dalam akta yang telah menjadi milik klien
yang dibuat oleh atau dihadapan PPAT lain. (Pengecualian Pasal 5 huruf d Kode
Etik)
(3) Menjadi alat pihak lain untuk semata-mata menandatangani akta buatan orang
lain sebagai akta yang dibuat oleh atau di hadapan PPAT yang bersangkutan.
(Pelanggaran Pasal 4 huruf o Kode Etik)
(4) Menggunakan kalimat atau pasal yang terdapat dalam akta yang telah menjadi
milik klien yang dibuat oleh atau di hadapan PPAT lain. (Pengecualian Pasal 5 huruf
d Kode Etik)
a. hanya 1 dan 3 yang benar.
b. hanya 4 yang benar.
c. hanya 2 dan 4 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4 benar.
13. Termasuk pelanggaran Kode Etik, kecuali
(1) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan ikut berduka cita yang
bersifat pribadi
(2) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan keagamaan yang bersifat pribadi
(3) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat pada
kesempatan adat yang bersifat pribadi
(4) Pengiriman kartu pribadi yang berisi ucapan selamat ulang tahun
yang bersifat pribadi
a. 1, 2, 3, 4 benar.
b. hanya 1 dan 3 yang benar.
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
d. hanya 4 yang benar.
14. Penjatuhan sanksi-sanksi terhadap angota IPPAT yang melakukan
pelanggaran Kode Etik disesuaikan dengan:
(1) Kualitas pelanggaran
(2) Tingkat pendidikan pelanggar
(3) Kualitas pelanggaran
(4) Senioritas pelanggar

a. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.


b. hanya 1 dan 3 yang benar.
c. hanya 4 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4 benar.
15.Apabila kesimpulan Majelis Kehormatan Daerah menyatakan adanya dugaan
kuat terjadi pelanggaran Kode Etik, maka :
(1) Majelis Kehormatan Daerah wajib memanggil anggota yang diduga melanggar
untuk didengar keterangannya
(2) Pemanggilan dilakukan dengan surat tercatat dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah
tanggal sidang Majelis Kehormatan Daerah tersebut
(3) Majelis Kehormatan Daerah wajib memanggil anggota yang diduga melanggar
untuk diberi kesempatan membela diri
(4) Keputusan harus diambil pada saat sidang Majelis Kehormatan daerah yang
mengagendakan keterangan dan pembelaan diri yang bersangkutan
a. 1, 2, 3, 4 benar.
b. hanya 1 dan 3 yang benar.
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
d. hanya 4 yang benar.
16. (1) Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Pengganti
(2) Kode Etik PPAT berlaku dalam rangka melaksanakan tugas
jabatan PPAT
(3) Kode Etik PPAT tidak berlaku bagi PPAT Khusus
(4) Kode Etik PPAT berlaku dalam kehidupan sehari-hari PPAT

a. hanya 1 dan 3 yang benar.


b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
c. hanya 2 dan 4 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4 benar.
17. Termasuk kewajiban PPAT :
(1) Memiliki perilaku profesional. (Pasal 3 huruf d Kode Etik PPAT)
(2) Memberikan jasa kepada masyarakat yang tidak atau kurang mampu
secara cuma-Cuma. (Pasal 3 huruf i Kode Etik PPAT)
(3) Memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat yang
memerlukan jasanya (Pasal 3 huruf h Kode Etik PPAT)
(4) Berbahasa Indonesia secara baik dan benar (Pasal 3 huruf c Kode
Etik PPAT)
a. 1, 2, 3, 4 benar.
b. hanya 1 yang benar.
c. hanya 1 dan 3 yang benar.
d. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
18. Termasuk larangan PPAT :
(1) Menggunakan media massa yang bersifat promosi (Pasal 4 huruf c Kode Etik
PPAT)
(2) Memasang iklan untuk keperluan pemasaran (Pasal 4 huruf d
angka 1 Kode Etik PPAT)
(3) Mengirim salesman untuk mendapatkan klien dalam pembuatan
akta Pasal 4 huruf d angka 4 Kode Etik PPAT)Pasal 9 ayat (1) dan (2) Kode Etik PPAT
Pasal 2 Kode Etik PPAT
(4) Membentuk grup alumni sesama PPAT di wilayah yang sama untuk silaturahmi
a. 1, 2, 3, 4 benar.
b. hanya 1 yang benar.
c. hanya 1 dan 3 yang benar.
d. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
19. Termasuk larangan PPAT yang dikenai sanksi pemecatan sementara
sebelum usulan pemecatan anggota IPPAT tersebut diproses Kongres :
(1) Mengirim minuta kepada klien untuk ditandatangani oleh klien
(2) Menjelek-jelekkan rekan PPAT yang lain
(3) Menahan berkas seseorang dengan maksud untuk memaksa agar
diproses di PPAT tersebut
(4) Menggunakan media massa untuk promosi
a. hanya 1 dan 3 yang benar.
b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
c. hanya 2 dan 4 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4 benar.
20. Termasuk larangan PPAT yang dikenai sanksi pemecatan sementara
sebelum usulan pemecatan anggota IPPAT tersebut diproses Kongres :
(1) Membujuk klien dengan cara/bentuk apapun untuk membuat akta
padanya
(2) Memaksa klien dengan cara/bentuk apapun untuk membuat akta
padanya
(3) Membujuk klien dengan cara/bentuk apapun untuk pindah dari PPAT
lain
(4) Memaksa klien dengan cara/bentuk apapun untuk pindah dari PPAT lain
a. 1, 2, 3, 4 benar.
b. hanya 1 dan 3 yang benar.
c. hanya 2 dan 4 yang benar.
d. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
21. Berkaitan dengan pengangkatan Kepala Kantor Pertanahan di suatu
wilayah kerja yang lain daripada wilayah kerja PPAT yang bersangkutan,
seorang PPAT mengirimkan karangan bunga dengan nama di karangan
bunga tersebut. Karangan bunga tersebut hanya dipajang dalam
ruangan kamar kerja Kepala Kantor Pertanahan tersebut dan tidak
dipajang diluar.
a. Tidak melanggar Kode Etik karena karangan bunga dikirimkan kepada
pejabat diluar wilayah kerja PPAT.
b. Tidak melanggar Kode Etik karena karangan bunga tersebut hanya
untukdipajang dalam ruangan kamar kerja dan tidak dipajang.
ditempat terbuka Pasal 12 huruf a Kode Etik PPATPasal 12 huruf a Kode Etik
PPATPasal 4 huruf d angka 3 Kode Etik PPAT.
c. Tidak melanggar Kode Etik karena hanya mengirimkan karangan bunga
tanpa disertai pemberian apapun.
d. Melanggar Kode Etik.
22. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta dan kemudian
membawa rancangan akta yang sudah disiapkan sebelumnya tetapi tidak jadi
diselesaikan. Seorang PPAT kemudian menerima permintaan dari klien tersebut untuk
membuat akta yang rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain. PPAT tersebut
kemudian meminta izin
kepada PPAT yang menyiapkan akta tersebut untuk digunaka sesuai kebutuhan klien.
(1)Tidak melanggar Kode Etik karena akta yang tidak jadi tersebut adalah milik klien
(2)Tidak melanggar Kode Etik karena klien datang dengan keinginan sendiri dan tidak
dibujuk untuk berpindah PPAT
(3)Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT sebelumnya sudah memberikan izin untuk
menggunakan rancangan akta tersebut
(4)Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT tersebut berada pada wilayah kerja yang
sama
a. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
b. hanya 2 dan 3 yang benar.
c. hanya 2 dan 4 yang benar.
d. 1, 2, 3, 4 benar.
23. Karena mengetahui Kepala Kantor Pertanahan di wilayah kerjanya
merayakan ulang tahun, seorang PPAT mengirimkan kartu ucapan
ulang tahun secara pribadi.
a. Melanggar Kode Etik karena mengirimkan kartu ucapan pribadi yang
bertuliskan nama PPAT yang bersangkutan pada kesempatan ulang
tahun secara pribadi.
b. Melanggar Kode Etik karena yang menerima sebenarnya tidak mau
dirayakan ulang tahunnya.
c. Melanggar Kode Etik karena dapat dianggap sebagai upaya promosi
PPAT yang bersangkutan.
d. Melanggar Kode Etik apabila disertai dengan karangan bunga
untuk dipajang di ruangan kerja pejabat yang bersangkutan.
24. Seorang PPAT marah kepada Pejabat BPN karena proses penerbitan
sertipikat yang diajukan berjalan sangat lambat dan dikenai biaya
tambahan yang belum jelas pertanggungjawabannya.

a. Bukan pelanggaran Kode Etik karena kesalahan ada pada pihak BPN.
b. Bukan pelanggaran Kode Etik karena Pejabat BPN diduga melakukan
pungli.
c. Bukan pelanggaran Kode Etik karena merupakan salah satu kewajiban
PPAT.
d. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena PPAT wajib bersikap ramah
terhadap setiap Pejabat Pasal 13 Kode Etik PPATPasal 1 angka (11) Kode
Etik PPAT Pasal 3 huruf l Kode Etik PPAT.
25. Agar masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya
sebagai warga negara dan anggota masyarakat khususnya di bidang
pertanahan, seorang PPAT berinisiatif melakukan penyuluhan hukum
pertanahan kepada masyarakat.

a. Termasuk pelanggaran Kode Etik karena dianggap sebagai promosi


layanan PPAT tersebut.
b. Termasuk pelanggaran Kode Etik apabila tidak menarik bayaran atas
penyuluhan hukum tersebut.
c. Bukan merupakan pelanggaran Kode Etik karena merupakan
salah satu kewajiban PPAT.
d. Bukan pelanggaran Kode Etik asalkan peserta penyuluhan hukum
membayar biaya penyuluhan.
26. Seorang klien merasa tidak puas dengan biaya pembuatan akta dan kemudian membawa
rancangan akta yang sudah disiapkan sebelumnya tetapi tidak jadi diselesaikan. Seorang
PPAT kemudian menerima permintaan dari klien tersebut untuk membuat akta yang
rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain. PPAT tersebut kemudian meminta izin kepada
PPAT yang menyiapkan akta tersebut untuk digunaka sesuai kebutuhan klien.
(1)Tidak melanggar Kode Etik karena akta yang tidak jadi tersebut adalah milik klien
(2)Tidak melanggar Kode Etik karena klien datang dengan keinginan sendiri dan tidak
dibujuk untuk berpindah PPAT
(3)Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT sebelumnya sudah memberikan izin untuk
menggunakan rancangan akta tersebut
(4)Tidak melanggar Kode Etik apabila PPAT tersebut berada pada wilayah kerja yang
sama
a. hanya 1, 2 dan 3 yang benar.
b. 1, 2, 3, 4 benar.
c. hanya 2 dan 3 yang benar.
d. hanya 2 dan 4 yang benar.
27. Apabila Majelis Kehormatan Daerah tidak sanggup menyelesaikan atau
memutuskan masalah pelanggaran Kode Etik, maka :
(1) Majelis Kehormatan Pusat melaksanakan kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh
Majelis Kehormatan Daerah
(2) Majelis Kehormatan Daerah menyerahkan masalah tersebut kepada Majelis
Kehormatan Daerah yang terdekat untuk diselesaikan
(3) Majelis Kehormatan Pusat dapat melimpahkan kewenangan Majelis Kehormatan Pusat
untuk melaksanakan kewajiban tersebut kepada Majelis Kehormatan Daerah yang
terdekat
(4) Menunggu terbentuknya kepengurusan baru :
a. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
b. hanya 1 dan 3 yang benar.
c. hanya 4 yang benar
d. 1, 2, 3, 4 benar
28. Seorang PPAT memberikan layanan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang tidak
atau kurang mampu di wilayah kerjanya dan mengumumkan hal tersebut melalui siaran
radio dalam bentuk wawancara yang disiarkan berulang-ulang agar dapat diketahui oleh
masyarakat yang membutuhkan :
(1) Melanggar Kode Etik terkait penggunaan radio untuk promosi
(2) Melanggar Kode Etik terkait persaingan tidak sehat pada penetapan jumlah biaya
pembuatan akta
(3) Melanggar Kode Etik terkait memaksa klien untuk berpindah kepadanya Pasal 6 ayat (1)
Kode Etik PPATPasal 9 ayat (10) huruf a Kode Etik PPAT Pasal 3 huruf f Kode Etik PPATPasal 4
huruf c Kode Etik PPAT
(4) Tidak melanggar Kode Etik
a. hanya 1 dan 3 yang benar
b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. hanya 4 yang benar
d. hanya 1 yang benar
29. Dalam rangka melayani kebutuhan sebuah bank dengan lebih baik dan lebih cepat,
seorang PPAT menempatkan pegawai di kantor bank tersebut untuk membuat akta yang
ditandatangani oleh klien di kantor bank tersebut untuk kemudian diselesaikan dengan
ditandatangani oleh PPAT di kantornya sendiri sehingga proses pembuatan akta dapat
dilakukan dengan cepat
(1) Tidak melanggar Kode Etik karena memudahkan klien bank dalam membuat akta
(2) Tidak melanggar Kode Etik karena persaingan usaha yang tidak sehat
(3) Tidak melanggar Kode Etik karena mempercepat pembuatan akta yang dibutuhkan klien
bank
(4) Melanggar Kode Etik

a. hanya 1 yang benar


b. hanya 1 dan 3 yang benar
c. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
d. hanya 4 yang benar
30. Majelis Kehormatan Pusat berkeajiban dan berwenang menjalankan
kewajiban dan kewenangan Majelis Kehormatan Daerah dalam rangka
penegakan Kode Etik dalam hal :

(1) Pada tingkat kepengurusan Pengurus Daerah belum terbentuk Majelis


Kehormatan Daerah
(2) Majelis Kehormatan Daerah tidak sanggup memutusPasal 3 huruf o Kode Etik
PPAT Pasal 4 huruf r Kode Etik PPATPasal 9 ayat (8) Kode Etik PPATPasal 9 ayat
(10) huruf a dan huruf b Kode Etik PPAT
(3) Majelis Kehormatan Daerah tidak sanggup menyelesaikan
(4) Belum dibentuk Pengurus Daerah
a. hanya 1 yang benar
b. hanya 1, 2 dan 3 yang benar
c. 1, 2, 3 dan 4 benar
d. hanya 4 yang benar
LATIHAN SOAL SOAL

2
MATA UJIAN : KODE ETIK PPAT

PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT (BENAR) ATAS


PERNYATAAN BERIKUT :
1. Bagaimana tindakan saudara apabila ada seorang mantan karyawan
PPAT yang katanya telah mengundurkan diri dan berkeinginan pindah
ke kantor saudara:
a. Langsung menerima karena sudah berpengalaman.
b. Langsung menolak.
c. Menanyakan terlebih dahulu alasan kepindahan kepada karyawan dimaksud
untuk memutuskan diterima atau ditolak.
d. Menanyakan terlebih dahulu alasan kepindahan kepada karyawan dimaksud
dan mengklarifikasi serta meminta pertimbangan ke rekan PPAT tempat
sebelum karyawan dimaksud bekerja untuk memutuskan diterima atau ditolak
permintaan tersebut..
e. Mengklarifikasi serta meminta pertimbangan ke rekan PPAT tempat sebelum
karyawan dimaksud bekerja untuk memutuskan diterima atau ditolak
permintaan tersebut.
2. Seseorang disebut profesional apabila:
3. Azas etika profesi yang terkait kewajiban menegakkan keadilan, tidak
memihak dan mandiri harus dijunjung tinggi , kecuali :
4. Dibawah ini adalah ciri Profesi, kecuali:
5. Sikap dan perilaku PPAT dalam menjalankan tugas sehari-
hari harus :
6. Unsur-unsur perilaku profesional seorang PPAT, adalah :
7. Melaksanakan jabatan secara nyata setelah pengambilan
sumpah merupakan:
8. Tidak membantu permufakatan jahat dan tidak membuat
akta sebagai permufakatan jahat serta memberikan keterangan
yang benar di dalam akta , merupakan peranan PPAT dalam:
a. Pendaftaran tanah.
b. Pemberdayaan masyarakat.
c. Mencegah terjadinya sengketa, dan perkara pertanahan.
d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pertanahan.
e. Pemeliharaan data pendaftaran tanah.
9. PPAT wajib menolak membuatkan akta PPAT, jika :

a. Tanah yang sudah terdaftar tidak diserahkan sertipikat asli.


b. Salah satu pihak atau para pihak dan salah satu saksi dalam
perbuatan hukum tidak memenuhi syarat atau tidak berhak.
c. belum diperoleh izin dari pejabat/instansi yang berwenang apabila
izin tersebut diperlukan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
d. Objek perbuatan hukum sedang dalam sengketa.
e. a,b, dan c benar.
10. Apabila salah satu pihak menghendaki penandatanganan
akta tidak dihadapan PPAT, apa yang akan anda lakukan:

Anda mungkin juga menyukai