Anda di halaman 1dari 50

Dewi Marfuah,

S.Gz.MPH
PEMANTAUAN STATUS GIZI
Pemantauan Status Gizi
Dalam membahas pemantauan status
gizi perlu dipahami beberapa pengertian
yang berkaitan dengan hal tersebut
status gizi, keadaan gizi, malnutrisi, &
KEP
MANUSIA makan untuk …???
MAKANAN ZAT GIZI STATUS GIZI
STATUS GIZI
Status gizi  keadaan yg diakibatkan oleh status
keseimbangan antara jml asupan (intake) zat gizi
dan jml yg dibutuhkan (requirement) oleh tubuh
untuk berbagai fungsi biologis.
Contoh :
Gondok keadaan ketidakseimbangan
pemasukan dan pengeluaran iodium dalam tubuh
Anemia keadaan ketidakseimbangan pemasukan
dan pengeluaran zat besi dalam tubuh
KEADAAN GIZI
Keadaan gizi  suatu keadaan akibat
dari keseimbangan antara konsumsi,
penyerapan zat gizi, dan penggunaan
zat-zat gizi tersebut.
Keadaan gizi  keadaan fisiologik
akibat dari tersedianya zat gizi dalam sel
tubuh
Malnutrisi (gizi salah)
Malnutrisi  keadaan patologis akibat
kekurangan atau kelebihan secara relatif
maupun absolut satu atau lebih zat gizi.
- Under nutrition  kekurangan konsumsi pangan
untuk periode tertentu
- Specific defisiency  kekurangan zat gizi
tertentu
- Over nutrition  kelebihan konsumsi pangan
untuk periode tertentu
- Imbalance  disproporsi zat gizi, ex: profil lipid
Indikator Status Gizi:
Tanda-tanda yang dapat memberikan
gambaran tentang keadaan keseimbangan
antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh
tubuh.
contoh: pertumbuhan fisik ukuran tubuh
antropometri (berat badan, tinggi badan,
dan lainnya
Gizi Baik = Gizi seimbang
(Asupan zat gizi = Kebutuhan Gizi)

MAKANAN

KEBUTUHAN
TUBUH
TUJUAN PEMANTAUAN/PENILAIAN STATUS GIZI
Individu
 menentukan keadaan gizi
 mendeteksi defisiensi nutrisi
 memantau pertumbuhan fisik
hasil peniliaian : intervensi yg sesuai
 Masyarakat
menentukan keadaan/status gizi
masyarakat
hasil penilaian : kebijakan pemerintah
METODE PEMANTAUAN/PENILAIAN
STATUS GIZI
Ada 2 cara/metode untuk melakukan penilaian
status gizi yaitu,
secara langsung  metode yg berkaitan langsung
dengan individu dan mengukur secara obyektif
secara tidak langsung metode lebih berkaitan
dg indeks kesehatan masyarakat yang
mencerminkan pengaruh nutrisi terhadap kondisi
status gizi di masyarakat
Metode Penilaian Status Gizi
Secara langsung
a. Antropometri
b. Klinis
c. Biokimia
d. Biofisik
Secara tidak langsung
a. Survei konsumsi pangan
b. Data statistik vital
c. Faktor ekologi
Metode Penilaian Status Gizi Langsung
Metode antropometri
digunakan untuk mengukur defisiensi gizi
berupa penurunan tingkat fungsional
dalam jaringan, terutama untuk
mengetahui ketidakseimbangan protein
dan energi kronik dan malnutrisi sedang,
dan dapat menunjuk riwayat gizi masa lalu.
Ukuran Antopometri = BB, TB, LLA, LK dll
Metode klinik: digunakan untuk
mendeteksi tanda2 klinik dan tanda
anatomik sebagai gejala malnutrisi, dengan
cara melihat riwayat medis dan
pemeriksaan fisik.
contoh :
pemeriksaan klinis pada penderita gondok,
KEP, Anemia, dll
Metode Biokimiawi/Biofisik: untuk
mengetahui terjadinya defisiensi berupa
berkurangnya derajat simpanan zat gizi
Dalam jaringan atau cairan tubuh atau
pengukuran fungsi fisiologis/tingkah laku
yang berkaitan dg zat gizi tertentu.
contoh :
pemeriksaan biokimia dan biofisik pada
penderita KEP, Anemia dll
Metode Penilaian Status Gizi Tidak Langsung
Metode Survei Konsumsi : mengidentifikasi tahap
pertama dari defisiensi gizi, yaitu
ketidakseimbangan diet (dietary inadequacy)
dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi
Contoh metode survey konsumsi :
a. food recall e. food frequency
b. food record
c. food weighing
d. food list
Metode Statistik Vital : mengidentifikasi
outcome (berupa morbiditas dan
mortalitas) yang diakibatkan oleh defisiensi
gizi melalui berdasarkan statistik kesehatan
contoh :
- statistik mortalitas bayi dan balita
- statisik morbiditas suatu penyakit di
suatu wilayah
- statistik layanan kesehatan di suatu
wilayah
Metode Faktor Ekologi mengidentifikasi
faktor non gizi yang yang dapat
mempengaruhi status gizi masyarakat,
meliputi faktor fisik, biologis dan
lingkungan budaya
contoh :
- faktor geografis suatu daerah yang
menyebabkan terjadinya KLB malnutrisi
- faktor budaya pantangan makanan suatu
daerah sehingga masyarakat defisiensi zat
gizi tertentu
Antropometri Indikator Status Gizi
Antropometri adalah ukuran tubuh manusia
Keuntungan menggunakan antropometri :
Prosedur sederhana, aman, non-invasif
Obyektif
Ekonomis
Mudah dimengerti awam
Hasil dapat digradasi dg jelas
Keterbatasan Antropometri
Berpotensi terhadap kesalahan pengukuran.
a. Alat, diatasi dengan peneraan berkala
b. Pemeriksa (observer error)pembacaan dan
pencatatan, diatasi dengan pelatihan dan
quality control
Butuh data umur yg tepat
Hanya mengukur kekurangan/kelebihan
masukan energi dan/protein
Problem dalam pemilihan standar acuan
Pengukuran Antropometri
Jika umur diketahui :
Berat badan
Tinggi / panjang badan
Lingkar kepala
Lingkar lengan atas
Subcutaneous (tebal lemak bawah kulit) –
skinfold
Jika umur tidak diketahui :
Berat badan menurut tinggi badan
Pengukuran untuk Anak
Berat Badan
Panjang Badan
Lingkar Kepala
Lingkar dada
Lingkar lengan atas
STATUS GIZI
(Istilah yg sudah umum dipakai)
Status berat badan (berat badan menurut
umur atau BB/UM) “Underweight”
indicator.
Status tinggi badan (Tinggi badan menurut
umur atau TB/UM) “Stunting” indicator.
Status kekurusan (Berat badan menurut
Tinggi badan atau BB/TB) “Wasting”
indicator.
Pengukuran untuk Dewasa
Berat badan
Tinggi badan
Lingkar lengan atas
Tebal lemak bawah kulit
Tinggi lutut/chumlea
Lingkar pinggang
Lingkar pinggul
Penilaian status gizi utk Dewasa
BMI (BODY MASS INDEX)
Merupakan standart internasional untuk
menganalisis status gizi pada golongan
dewasa
Formula BMI adalah :

BB (Kg)
BMI =
TB² (m)
Keterangan :
BMI/IMT : Body Mass Index/ Indeks
Massa Tubuh
BB : Berat badan dalam Kg
TB : Tinggi badan dalam m
dikuadratkan
BMI (ASIA – klasifikasi )
Jika BMI =
< 18.5 = under weight
18.5-22.9 = normal
23 - 24.9 = over weight
25 - 29.9 = obese class I
30 - 34.9 = obesity class II
> 35 = Very obese
Berat Badan
Ukuran antropometri yg penting dan paling
sering digunakan
Dapat menggunakan timbangan digital atau
timbangan manual (bathroom scale).
Ketelitian penimbangan sebaiknya maks o,1 Kg
Cara menimbang yang benar adalah melepas baju
dan sepatu
Membaca skala harus teliti dan dekat didepan
skala yang akan dibaca
Tinggi Badan
Merupakan parameter yg penting untuk
mengetahui keadaan gizi masa lampau
Ukuran antropometri kedua yg penting,
dihubungkan dg berat badan jika umur tidak
diketahui
Pengukuran digunakan alat pengukur tinggi
badan, misal microtoa (mikrotoice) dengan
ketelitian 0,1 cm
Mengukur yg tepat dg melepas sepatu atau pita
rambut (jika ada) dan berdiri menempel tembok
mulai kepala sampai tumit
Mengukur lingkar kepala

 Ukuran rata-rata lingkar


kepala bayi ketika lahir adalah
33-35 cm
Lingkar kepala bertambah 2
cm per bulan pada usia 0-3
bulan.
Usia 4-6 bulan bertambah 1
cm per bulan,
Usia 6-12 bulan
pertambahannya 0,5 cm per
bulan
LILA (Lingkar Lengan Atas)
Lebih praktis dan ekonomis
Tidak ada pengaruh karena oedema
Menggunakan pita LILA atau methlin
Dapat menggambarkan kurang energi protein
kronik
Untuk dewasa LILA normal = 23,5 cm
Untuk anak-anak < 5 tahun LILA normal =
12,5 cm
Lingkar Pinggang
Lingkar pinggang dapat memprediksi kejadian
kesakitan lebih baik dibanding pengukuran
antropometri
Pengukuran lingkar pinggang sendiri dapat
digunakan untuk mengetahui kejadian obesitas
Ada dua level resiko dari hasil pengukuran, yaitu :

MALES FEMALE
LEVEL 1 > 94cm > 80cm
LEVEL 2 > 102cm > 88cm
Lingkar Pinggul
Lingkar pinggul diukur mengelilingi
pinggul dan tepat dibawah pusar ± 0.5 cm
Subyek yang akan diukur berdiri dan
pengukur berada disamping subyek
Saat pengukuran dilakukan secara flexibel,
pita ukur tidak terlalu kencang dan
menempel pada kulit
Interpretasi Rasio lingkar pinggang-
pinggul
Dikatakan resiko tinggi jika rasio lingkar
pinggang-pinggul > 0.80 utk perempuan
dan > 0.95 untuk laki2
Dapat menimbulkan resiko diabetes
mellitus dan cardiovaskuler akibat kejadian
obesitas
Pengukuran Kegemukan
1. IMT
kelebihan BB (overwight) : >23
2. Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul
(Waist Hip Ratio)
laki-laki : > 0.9
perempuan : > 0.8
3. Lingkar Pinggang
laki-laki : > 90 cm
perempuan : > 80 cm

40
Cara Menghitung Tubuh Ideal &
Sehat
 Dihitung dengan rumus :

 Indeks Massa Tubuh (IMT) :


 Berat badan (kg)

Tinggi badan2 (m2)


- Nilai Normal : 18,5-24,9
BMI (WHO – klasifikasi )
 Jika BMI =
 < 18.5 = under weight
 18.5-24.9 = normal
 25 - 29.9 = over weight
 30 - 34.9 = obese class I
 35 - 39.9 = obesity class II
 > 40 = Very obese
MENGUKUR
BERAT BADAN
IDEAL
Berat Badan Ideal : 90 % x (TB-
100)
 Contoh : TB 160 cm, maka berat
badan ideal adalah = 90 % x
(160-100)
= 90 % x 60 kg
= 54 kg
atau Berat Badan ideal (kg) =
(TB(cm)-100)-10%
Cara Menghitung Jumlah Kalori
 Energi yang masuk = Energi yang keluar
Makanan Aktifitas
fisik

Rumus dasar :

  BMR  Pria:
30 x  BB  
BMR Wanita: 25 x BB 
   
Kebutuhan energi = BMR x aktifitas fisik
Faktor Aktivitas fisik
Laki-laki Perempuan
• Sangat ringan : 1,30 • Sangat ringan : 1,30
• Ringan : 1,65 • Ringan : 1,55
• Sedang : 1,76 • Sedang : 1,70
• Berat : 2,10 • Berat : 2,00
Soal

 Seorang anak perempuan usia


19 tahun, sehari-harinya
sebagai mahasiswi, dan dia
tidak pernah melakukan
olahraga. Dia mempunyai tinggi
badan 155 cm dan berat badan
50 kg. Ativitas fisik sedang.
 Berapa kebutuhan energinya?
Jawab
BMR  Wanita = 25 x  BB
= 25 x 50 = 1.250
 Kebutuhan energi
= BMR x 1,7
= 1.250 x 1,7= 2.125 kkal
= 2.100 kkal
Soal

 Seorang anak laki-laki usia 16


tahun, sehari-harinya sebagai
pelajar SMA. Dia mempunyai
tinggi badan 160 cm dan berat
badan 55 kg. Aktivitas fisik
sedang
 Berapa kebutuhan energinya?
Jawab
BMR  Laki-laki = 30 x  BB
= 30 x 55 = 1.800
 Kebutuhan energi
= BMR x 1,76
= 1.650 x 1,76 = 2.904 kkal
= 2.900 kkal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai