Pertumbuhan Janin
Pertumbuhan Janin
PERKEMBANGAN
HASIL KONSEPSI
• Pertumbuhan janin itu sendiri adalah perkembangan janin atau
pertambahan struktur-struktur organ tubuh janin dari yang
tidak ada menjadi ada dan lebih sempurna sesuai dengan
tahapan-tahapan umur janin tersebut.
• Pranatal atau perkembangan di dalam rahim berlangsung
sekitar 9 bulan hitungan kalender matahari (10 bulan kalender
bulan) atau 38 – 40 minggu, bergantung metode penghitungan
yang digunakan.(Hitungan kalender bulan adalah 28 hari). Jika
dihitung dari hari terjadinya konsepsi, tahapan kehidupan ini
berlangsung selama 38 minggu atau 9,5 bulan kalender bulan.
Jika dihitung dari hari pertama haid terakhir, rata-rata lama
masa pranatal adalah 10 bulan kalender bulan atau 40 minggu.
• Biasanya, masa kehamilan dibagi ke dalam 3 periode yang
disebut trimester, masing-masing trimester berlangsung
selama 3 bulan.Setiap trimester memiliki tanda-tanda tertentu
yang menandai perubahan perkembangan pada ibu dan
janin.Dua fase perkembangan dalam rahim juga berdasarkan
penghitungan trimester.Fase embrionik di trimester pertama
dan fase janin trimester kedua dan ketiga.
Cikal bakal organ dan sistem tubuh :
Ektoderm
Membran Mukosa, Gigi
Rambut, Kuku
Kelenjar Mammae
Sistem persarafan
50 cm 3000 gr
Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus
gemuk dan merah sedikit lanugo
dan sedikit verniks kaseosa.
STRUKTUR
DAN
FUNGSI AMNION
STRUKTUR AMNION
1. Amnion berkembang
dari delaminasi
sitotrofoblas sekitar
hari ke-7 atau ke-8
perkembangan ovum
normal atau pada
dasarnya berkembang
sebagai ekstensi dari
ekstoderm janin.
2. Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion
berkembang menjadi sebuah kantong kecil
yang menutupi permukaan dorsal embrio.
3. Ketika amnion membesar, perlahan-lahan
kantong ini meliputi embrio yang sedang
berkembang yang akan prolaps kerongganya.
epitel endometrium sinsitiotrofoblas
amnion
rongga amnion
Primitif yolk sac
ekstraembrionik
mesoderm
sitotrofoblas
16
4. Distensi kantong amnion
akhirnya mengakibatkan
kantong tersebut menempel
dengan bagian interior korion.
5. Amnion dan korion, walaupun
sedikit menempel tidak pernah
berhubungan erat dan biasanya
dapat dipisahkan dengan mudah
bahkan pada waktu aterm.
6. Amnion normal mempunyai
tebal 0,02-0,5 mm.
7. merupakan bantalan bagi fetus
akibat trauma dengan
memperhalus dan
menghilangkan kekuatan
benturan dan memungkinkan
pergerakan yang bebas bagi
perkembangan sistem
muskuloskeletal.
8. Cairan amnion yang normalnya
berwarna putih,agak keruh
9. Volume rata-rata yaitu 1 liter
10. lebih dari 2 liter dinamakan
Polyhidramnion atau
Hidramnion kalau terlalu sedikit
kurang dari 500 cc disebut
Oligohidramnion
11. Cairan amnion reaksinya alkalis
dengan BJ 1.008, komposisinya
terdiri dari 99 % air, sisanya
albumin,urea, asam urik,
kreatinin, sel-sel epitel, rambut
lanugo, verniks kaseosa dan
garam organik.
12. Secara makroskopis berbau
amis, adanya lanugo, rambut,
dan verniks kaseosa,
bercampur mekonium.
13. secara mikroskopis terdapat
lanugo dan rambut, melalui
pemeriksaan laboratorium
dapat dilihat kadar urea (ureum)
lebih rendah dibanding dengan
air kencing.
Fungsi Amnion
1. Memungkinkan anak bergerak dengan
bebas dan tumbuh dengan optimal ke
segala jurusan karena tekanan pada
anak sama pada semua bagiannya. Hal
ini sangat penting karena seandainya
anak tertekan oleh organ sekitarnya
maka pertumbuhan akan terganggu.
2. Untuk melindungi anak terhadap
pukulan-pukulan dari luar dan ibu
terhadap gerakan-gerakan anak. Jika
cairan berkurang pergerakan anak
dirasakan nyeri oleh ibu.
3. Mempertahankan suhu yang tetap bagi
anak.
4. Mencegah terjadinya perlengketan
5. Waktu persalinan membuka servik
dengan mendorong selaput janin
kedalam ostium uteri. Bagian selaput
anak yang diatas ostium uteri yang
menonjol waktu his disebut ketuban dan
membuka servik pada saat persalinan.
STRUKTUR, FUNGSI
DAN
SIRKULASI TALI PUSAT
1. Tali pusat atau funis
terbentang dari umbilicus janin
sampai permukaan fetalis dari
plasenta. Bagian luarnya putih,
pucat, basah dan terbungkus
amnion, tiga pembuluh darah
umbilikal yaitu dua arteri satu
vena.
2. Pembuluh darah vena
berfungsi untuk membawa
oksigen dan memberi nutrien
ke sistem peredaran darah
fetus dari darah ibu (maternal)
3. dua pembuluh darah arteri
berfungsi untuk
mengembalikan produk sisa
(limbah) dari fetus ke plasenta
dimana produk sisa tadi
diasimilasi ke dalam
peredaran darah maternal
untuk dibuang keluar (eksresi).
4. Diameter tali pusat
1-2,5 cm dengan
panjang rata-rata 55
cm dan biasanya
berkisar dari 30-100
cm.
5. Pembuluh darah
yang berlipat-lipat
dan berkelok-kelok
yang lebih panjang
daripada tali pusat
itu sendiri, sering
membentuk nodulasi
pada permukaan
atau false knots,
yang pada dasarnya
merupakan varises.
6. Matriks tali pusat
terdiri dari jelly Wharton
yaitu zat yang berbentuk
seperti agar-agar yang
mengelilingi pembuluh-
pembuluh darah.
7. Letak tali pusat :
• biasanya di tengah:
insersio sentralis
• di pinggir: insersio
lateralis
• di luar, hubungan
ke plasenta melalui
selaput janin:
insersio
velamentosa
PLASENTA
Struktur Plasenta
1. Alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
2. Berbentuk bundar, diameter 15-20 cm dan tebal lebih
kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
3. Letak di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke
atas ke arah fundus uteri.
4. Terdiri dari 16-20 kotiledon.
5. Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat
pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari
dua;1. yang dibentuk oleh jaringan anak, 2. dibentuk
oleh jaringan ibu.
6. Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang
gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh
walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu
terakhir.
7. Terbentuk lengkap pada UK ± 16 minggu,
Trofoblas mempunyai sifat menghancurkan desidua,
termasuk arteri dan vena di dalamnya