Hukum Mendel I
Persilangan 1 sifat beda
TT (tinggi) × tt (pendek)
F1: 100% sifat dominan tinggi heterozigot (Tt).
Hasil F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan F2 dengan rasio fenotif 3 tinggi:
1 pendek atau 75% adalaha dominan dan 25% adalah resesif.
Hal ini karena pembentukan gamet dari proses meosis pada genrasi F1, dimana terjadi
pemisah (segregasi) gen-gen secara bebas, serta peleburan gamet jantan & gamet
betina.
Pada generasi F2 terdapat 3 macam genotip dan 2 fenotip.
1. Geneotip TT (tinggi): dominan homosigot
2. Genotip Tt (tinggi): genotip dominan heterozigot
3. Genotip tt (pendek): genotip resesif homozigot.
Fenotif tinggi dibawa oleh genotipe TT dan Tt.
Hukum mendel I atau hukum segregesi: “pada pembentukan gamet, gen yang
merupakan pasangan akan disegregasi ke dalam sel anak secara bebas”
Hukum Mandel II
Persilangan:
P: Golongan Darah A X Golongan darah B
IA, i IB,i
F: IA, IB (gol darah AB), IA, i (gol darah A) dan IB, i(gol
darah B), ii (gol darah O).
Pada manusia, sifat-sifat yang dikontrol gen-gen
terpau pada kromosom kelamin X antara lain
hemophilia
P wanita carrier hemophilia X pria hemophilia
H|h| h| |h
F1 Hh, Hh, dan hh
Kemungkinan: Anak wanita 50% normal carier dan
50% hemophilia. Anak pria 50% normal dan 50%
hemophilia.
Beberapa sifat yang terpaut pada kromosom kelamin
X antara lain bulu warna
Pada kromosom Y seperti hipertrichosis atau
pertumbuhan rambut pada telinga, keratoama atau
penebalan kulit pada telapak tangan atau kaki.
Sex Linkage