Anda di halaman 1dari 11

MODUL 2

MACAM-MACAM TIPE PADANG RUMPUT


DAN PEMBUATAN PADANG PENGGEMBALAAN

Ir. Herayanti P. Nastiti, M.Si.

PENDAHULUAN

Tujuan utama pembuatan pastura adalah menyediakan hijauan makanan ternak


yang bergizi tinggi, efisien dan kontinyu sepanjang tahun. Dalam aspek tertentu sering
dikaitkan pula dengan usaha reklamasi tanah-tanah kritis. Membuat tanah-tanah yang
tidak mungkin lagi dibudidayakan untuk tanaman pangan menjadi lebih produktif
melalui peternakan.
Perlu diingat bahwa budidaya hijauan makanan ternak bukan semata-mata
menyangkut masalah teknis. Pengalaman lapang sering menunjukkan perlunya
pendekatan terpadu dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi terutama pola
usaha tani setempat disamping kondisi fisik yang sangat bervariasi dari satu tempat ke
tempat yang lain. Pedoman pembangunan padang rumput ini bukanlah merupakan
“resep untuk segala keadaan” tetapi lebih mengarah kepada ulasan mengenai aspek-
aspek tekhnis yang perlu dipertimbangkan masak-masak sebelum memulai kegiatan
tersebut.
Manfaat dan relevansi modul ini membahas mengenai tipe padang rumput dan
pembuatan padang penggembalaan agar mahasiswa Fakultas Peternakan dapat
memahami mengenai tipe dan cara pembuatan padang penggembalaan. Materi pada
modul dua ini mempunyai relevansi yang besar dengan semua modul.
Tujuan Pembelajaran /Kompetensi akhir yang diharapkan adalah mahasiswa
mampu menjelaskan tentang macam-macam tipe dan cara pembuatan padang
penggembalaan.
Dalam mempelajari modul ini, untuk menambah wawasan mahasiswa diharapkan
dapat menelusuri pustaka yang berkaitan dengan topik pokok bahasan ini untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan dalam bentuk paper. Apabila mahasiswa

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 16


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
mengerjakan latihan mendapat nilai mininmal 70 dan mengerjakan tugas dengan baik
maka mahasiswa akan lulus dengan nilai skor minimal B.

PENYAJIAN MATERI

I. TIPE-TIPE PADANG PENGGEMBALAAN


Padang penggembalaan dapat diklasifikasikan menjadi empat golongan utama,
yaitu:

1. Padang Rumput Alam atau Semi Alam


Spesies tumbuh-tumbuhan makanan ternak yang terdapat dalam golongan ini
belum disebar atau ditanam dan floranya relatif belum diganggu oleh campur tangan
manusia. Satu-satunya campur tangan manusia adalah pengawasan terhadap ternak yang
merumput, pada umumnya dengan menggembalakan, dan dengan jalan pembakaran
setahun sekali atau lebih jarang lagi. Hampir semua padang pengembalan tropika
termasuk golongan ini.
Padang-padang rumput alam pada umumnya merupakan tipe klimaks atau
subklimaks yang telah berkembang selaras dengan keadaan tanah, iklim dan faktor
lingkungan termasuk api dan dengan suatu cara penggembalaan ringan atau
penggembalaan berat yang tiba-tiba oleh kelompok-kelompok ternak yang berpindah-
pindah. Bukan suatu hal yang tidak mungkin bahwa padang-padang rumput tropika bila
diperbaiki dan cukup diusahakan akan merupakan pusat-pusat utama produksi ternak di
dunia. Dewasa ini padang-padang rumput alam tersebut menampung hampir setengah
dari jumlah ternak yang digembalakan dan menghasilkan sepertiga produksi daging
serta seperenam produksi susu dari seluruh dunia. Pengikut sertaan leguminosa-
leguminosa yang sesuai untuk membentuk pertanaman campuran rumput/leguminosa
dan pengaturan penggembalaan merupakan langkah pertama yang penting.

2. Padang Rumput Permanen yang Sudah Diperbaiki


Spesies-spesies hijauan makanan ternak dalam golongan ini belum disebar atau
ditanam tetapi komposisi botaninya telah diubah demi keuntungan spesies-spesies yang
lebih produktif dengan jalan mengatur penggembalaan dengan saksama atau dengan

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 17


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
pemotongan, drainase, penggunaan pupuk-pupuk, pengolahan tanah, penanaman ulang
dan pemberantasan tumbuh-tumbuhan pengganggu.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi komposisi botani dari padang rumput
tersebut adalah curah hujan dan tinggi tempat serta terbuka atau tidaknya daerah
bersangkutan. Jenis-jenis ternak yang digembalakan juga memberi suatu pengaruh.
Di Inggris, Selandia Baru, Belanda dan negara-negara pertanian intensif lainnya
dari daerah-daerah iklim sedang, budidaya padang rumput telah berkembang ke suatu
tingkat dimana memungkinkan untuk mengklasifikasikan padang penggembalaan
permanen yang sudah diperbaiki berdasarkan komposisi botaninya. Demikian pula di
Inggris padang-padang penggembalaan ini dibagi menurut mutunya, berdasarkan
perbandingan tiga spesies hijauan dalam padang rumput tersebut yakni Lolium perenne,
Agrostis spp, dan Trifolium spp. liar.
Padang penggembaaan kelas satu : Lolium perenne/Trifolium spp.
Padang penggembaaan kelas dua : Lolium perenne/Agrostis/Trifolium spp.
Padang penggembaaan kelas tiga : Agrostis/ Lolium perenne/Trifolium spp.
Padang penggembaaan kelas empat : Agrostis/ Trifolium spp
Padang penggembaaan kelas lima : Agrostis

Padang penggembalaan untuk penggemukan yang berkualitas paling baik di


negara Inggris termasuk kelas satu sedangkan padang rumput Agrostis terdapat pada
tanah-tanah miskin yang tidak subur dimana rumput penutup tanahnya telah mengalami
pengelolaan yang keliru yaitu oleh penggembalaan lebih dalam musim dingin dan/atau
penggembalaan kurang dalam musim panas, bercampur dengan spesies-spesies utama
yang telah dicantumkan di atas terdapat pula perbandingan-perbandingan kecil dari
spesies-spesies lain.
Budidaya padang rumput tropika masih jauh dari tingkat perkembangan ini
walaupun beberapa rumput dan campuran rumput/leguminosa yang produktif telah
dikembangkan di berbagai bagian di daerah tropika, misalnya rumput Cynodon
plechtostachyus/Centrosema di Nigeria dan Melinis minutiflora/Pueraria phaseoloides
di Puerto Rico.

3. Padang Rumput Buatan atau Padang Penggembalaan Temporer

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 18


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
Padang rumput yang kehadirannya telah dipengaruhi oleh tindakan manusia
dengan mengarah ke perbaikan kualitas produksi padang rumput itu, dimana tanaman-
tanaman makanan ternak telah disebar atau ditanam. Padang-padang rumput temporer
jangka panjang pada umumnya digambarkan sebagai padang penggembalaan permanen.
Padang rumput temporer jangka pendek yang digunakan untuk tiga atau empat tahun
atau lebih singkat lagi seringkali dimasukkan ke dalam pergiliran tanaman untuk tujuan
memperbaiki kesuburan tanah, misalnya di Uganda padang rumput temporer
Pennisetum purpureum selama tiga tahun, bila digilir dengan tanaman pertanian selama
tiga atau empat tahun telah membawa perbaikan tanah yang meyakinkan.

4. Padang Penggembalaan dengan Irigasi


Padang-padang penggembalaan dengan irigasi secara alam terdapat di sepanjang
sungai Nil Putih dan anak-anak sungainya di negara Sudan dan sepanjang sungai
Zambesi serta anak-anak sungainya di Rhodesia. Padang-padang penggembalaan
tersebut merupakan tempat penggembalaan musim kering untuk kelompok-kelompok
ternak yang berpindah-pindah.
Pengairan padang penggembalaan atau tanaman makanan ternak adalah suatu
yang biasa dilakukan di daerah-daerah kering (arida) dimana terdapat sumber air , dan
dengan memperkenalkan metoda pemancaran air, maka sekarang telah meluas ke
daerah-daerah lain yang curah hujannya tidak mencukupi selama sebagian musim
pertumbuhan. Metoda yang dipergunakan tergantung dari adanya sumber-sumber air,
keadaan alam daerah setempat, dan mungkin juga tergantung dari metoda irigasi yang
digunakan yaitu irigasi permukaan, irigasi pemancaran air atau penggenangan.
Pada umumnya padang-padang rumput alam di dunia dapat diklasifikasikan ke
dalam lima tipe yang sesuai dengan sifat tumbuh-tumbuhan penutupnya, yaitu padang
rumput savana, stepa-rumput, stepa-semak, belukar gurun dan padang rumput alpin
(pegunungan tinggi).

a. Padang-padang Rumput Savana


Mempunyai rumput penutup tanah yang hampir rapat dengan pohon-pohon yang
tumbuh terpencar yang kadang-kadang cukup rapat untuk membentuk hutan tetapi tidak

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 19


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
cukup rapat untuk menaungi sehingga menghambat pertumbuhan rumput. Sebagian
besar tanah-tanah penggembalaan di daerah tropika termasuk dalam kategori ini.
b. Stepa-Rumput
Hampir seluruhnya terdiri dari rumput tanpa leguminosa dan sangat sedikit
ditumbuhi semak. Pada umumnya tidak terdapat pohon-pohon dan belukar. Rumput-
rumput asli yang tumbuh disitu umumnya termasuk tipe yang membentuk rumpun.
Sebagai contoh: padang rumput pampa di Argentina.
c. Stepa-Semak
Ditumbuhi oleh semak-semak yang tumbuhnya rendah, seringkali tidak lebih
tinggi dari 90cm, misalnya di Patagonia. Ternak-ternak merenggut tunas-tunas dan
daun-daun semak tersebut.
d. Belukar Gurun
Rumput penutupnya terdiri dari tanaman tahunan yang tumbuh setelah hujan
lebat. Selama musim kemarau kehidupan ternak-ternak sebagian besar tergantung dari
pucuk-pucuk daun belukar tersebut. Belukar gurun adalah vegetasi khas daerah kering
(arida) dan setengah kering (semi arida) tropika.
e. Padang Rumput Alpin
Sangat erat hubungannya dengan stepa rumput dan dapat dijumpai di Skotlandia,
di pegunungan Alpen, di pegunungan Himalaya dan sebagainya. Tumbuh-tumbuhan
penutup terdiri dari rumput-rumput yang pendek, tidak terdapat leguminosa.

Tidak sesuai dengan topic……………………….


Ad.4. Jaringan Pengangkut ( Jaringan Vaskuler).
Jaringan ini terdiri dari jaringan pembuluh kayu (xylem) dan jaringan pembuluh
tapis (floem), yang membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler). Xylem berperan
mengangkut air dan mineral dari dalam tanah (akar) ke daun, sedangkan floem berperan
mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
1. Xylem (Jaringan pengangkut air).
Xylem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Xylem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut
dari akar ke seluruh bagian tubuh tanaman. Penyusun utamanya adalah trakeid/

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 20


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
sekatnya berpori dan trakea/sekatnya tidak berpori sebagai saluran pengangkut air
dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai
penyokong. Xylem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim
yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xylem disebut
juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang.
Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun
pembuluh xylem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari
lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati.
Perbedaan pokok antara keduanya adalah pada trakeid tidak terdapat
perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang
menghubungkan satu sel dengan sel lainnya. Sedangkan pada trakea terdapat
perforasi pada bagian ujung-ujung selnya.
Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui perforasi ini,
sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah) antar sel-selnya.
Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan
deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung ) membentuk pipa panjang (kapiler).
Bentuk penebalan pada dinding trakea dapat berupa cincin, spiral atau jala.
2. Floem ( Jaringan pengangkut pangan ).
Pada prinsipnya floem merupakan jaringan parenkim yang bertugas
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tanaman.
Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel
pengiring, parenkim, serabut dan sklerenkim. Floem juga dikenal sebagai pembuluh
tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem
terdiri atas dua bentuk, yaitu sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya
memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti
ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis
lainnya dari daun ke seluruh bagian tanaman seperti akar, batang dan umbi.
Penyatuan antara Xylem dan Floem akan membentuk jaringan ikatan
pembuluh.

Berdasarkan posisi/ letaknya maka berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga


tipe dasar yaitu :

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 21


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
1. Tipe kolateral.
a) Kolateral terbuka : berkas pengangkutan dengan kondisi xylem dan floem
berdampingan dimana xylem di bagian dalam dan floem di bagian luar dan
diantara keduanya dijumpai kambium. Berkas pengangkut tipe ini dijumpai pada
tumbuhan golongan dicotyledoneae dan gymnospermae.
b) Kolateral tertutup : berkas pengangkutan dengan kondisi xylem dan floem
berdampingan dimana antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium dan
hanya dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut seludang berkas
pengangkut. Berkas pengangkut ini dijumpai pada tumbuhan monocotyledoneae.
c) Bikolateral : berkas pengangkutan dengan kondisi xylem diapit oleh floem luar
dan floem dalam dan diantara floem luar dan xylem terdapat kambium
sedangkan antara xylem dan floem dalam terdapat parenkim penghubung.
Berkas pengangkutan tipe ini dijumpai pada tumbuhan golongan solanaceae,
cucurbitaceae dan apocynaceae.
2. Tipe konsentris. Merupakan berkas pengangkut dengan kondisi xylem dikelilingi
oleh floem atau sebaliknya. Berkas pengangkut tipe ini terbagi atas dua yaitu
a) Konsentris amphikribal (jika xylem dikelilingi oleh floem): berkas pengangkut
tipe ini dapat dijumpai pada tumbuhan golongan paku-pakuan.
b) Konsentris amfifasal (jika floem dikelilingi oleh xylem) : berkas pengangkut
tipe ini dapat dijumpai pada tumbuhan cindyline sp dan rhizome acorus calamus.
3. Tipe radial. Merupakan tipe berkas pengangkut dengan letak xylem dan floem
bergantian menurut jari-jari lingkaran. Berkas pengangkut tipe ini dijumpai pada
tumbuhan monokotil dan dikotil.

Ad.5. Jaringan Sekretoris.


Merupakan jaringan yang berkaitan dengan proses pengeluaran senyawa dari
tubuh tumbuhan. Bentuk-bentuk proses sekresi seperti pembentukan dinding sel dan
kutikula, subernisasi/penggabusan, deposisi lilin/penimbunan serta migrasi substansi
spesifik dari sitoplasma ke vakuola.
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak
kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada dikotil,
jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 22


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel
mati yang disebut felem.
Pada tumbuhan ada tiga macam proses yang berkaitan dengan proses
pengeluaran yaitu :
1. Eksresi : pembuangan hasil akhir metabolisme.
2. Sekresi : pengeluaran senyawa yang masih dipakai dalam proses metabolisme.
3. Rekresi : pengeluaran garam, suatu proses yang mengatur ion di dalam sel.
Istilah sekresi lebih dikenal dari kedua istilah lainnya sehingga proses ini sering
disebut sekresi. Struktur sekretori pada tumbuhan yang terdiri atas satu atau sekumpulan
sel dengan bentuk dan fungsinya yang berbeda dengan sel-sel di sekitarnya disebut
idioblast. Idioblast dalam jaringan tubuh tumbuhan dapat berupa alat sekresi dan sel
kelenjar. Alat sekresi merupakan suatu sel atau sekumpulan sel yang berfungsi sebagai
penghasil zat-zat.

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 23


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
PENUTUP
Rangkuman
Sel adalah satuan struktural yang terkecil dari tanaman. Sel- sel tanaman
bervariasi dalam bentuk dan ukurannya. Sel tanaman pada umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu dinding sel, protoplasma dan vakuola. Dinding sel terdiri dari lamela
tengah, dinding primer dan dinding sekunder. Sedangkan protoplasma terdiri dari
sitoplasma dan inti sel dan merupakan bagian yang hidup dari sel. Di dalam
protoplasma sel yang hidup selalu terjadi reaksi-reaksi dan perubahan-perubahan yang
teratur dan terkendali. Sitoplasma terdiri dari banyak macam zat yang kompleks dan
dinamis. Vakuola adalah bagian dari sel yang merupakan tempat penampungan dari
sisa-sisa aktivitas metabolisme sel. Vakuola pada sel muda kecil sekali (sempit),
sedangkan dalam sel dewasa vakuola membesar. Adanya vakuola merupakan ciri khas
dari sel dewasa.
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai asal, struktur dan fungsi
yang sama. Jaringan pada tumbuhan berasal dari pembelahan sel embrional yang
berdiferensiasi menjadi bermacam-macam bentuk yang memiliki fungsi khusus. Pada
umumnya jaringan pada tubuh tumbuhan dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara.
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan
sel/jaringan tumbuhan, maka jenis jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu
jaringan meristematik dan jaringan permanen (dewasa). Berdasarkan tipe sel
penyusunnya jaringan dapat diklasifikasikan atas dua yaitu jaringan sederhana dan
jaringan kompleks. Jaringan sederhana tersusun dari satu tipe sel, contoh jaringan
parenkima, kolenkhima dan sklerenkima. Jaringan kompleks tersusun lebih dari satu
tipe sel, yang termasuk jaringan kompleks yaitu xylem dan floem.

Tes Mandiri (Total skor nilai 100)


1. Pada sel dewasa bagian manakah yang paling menentukan bentuk sel?
2. Apakah fungsi utama dari inti sel?
3. Sebutkan perbedaan antara jaringan sederhana dan jaringan kompleks
4. Jaringan apakah yang berada paling luar dari tubuh tanaman?
5. Apakah ciri utama dari sel parenkim?

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 24


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
6. Mengapa jaringan meristem berperan penting bagi penggunaan tanaman rumput
sebagai tanaman pakan ternak.

Jawaban Tes Mandiri


1. Vakuola
2. Merupakan pusat pengendalian semua proses-proses yang terjadi di dalam sel
3. Jaringan sederhana : bersifat homogen dan disusun olehsatu tipe sel
Jaringan kompleks : bersifat heterogen dan disusun oleh lebih dari satu tipe sel.
4. Jaringan epidermis
5. Memiliki dinding sel yang tipis serta lentur
6. Tumbuhan rumput adalah jenis tumbuhan yang sangat sesuai sebagai tumbuhan
padang pengembalaan karena memiliki jaringan meristem yang terisolasi dekat
buku yang disebut sebagai meristem sisipan (intercalary meristem) yang
terdapat diantara jaringan dewasa, misalnya pada pangkal ruas batang oleh
karena itu defohasi rumput, baik oleh manusia atau renggutan oleh ternak tidak
menganggu daerah pertumbuhan rumput.

Tugas: Buatlah poster tentang gambar sel dan jaringan lengkap dengan penyusunnya
(Berkelompok)

Umpan Balik
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika memperhatikan hal-hal
sebagai berikut
1. Membuat ringkasan materi pada setiap pertemuanb sebelum materi tersebut
dibahas dalam diskusi (dapat dilihat pada GBPP)
2. Aktif dalam diskusi
3. Mengerjakan latihan dan tugas

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 25


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana
Daftar Pustaka

Darmawan, J dan J.S. Baharsjah. 1983. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Suryandaru


Utama. Semarang.

Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.

Harjadi, M.M. S.S. 1988. Pengantar Agronomi. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.

Harran,S., J. Kamil., S. Solahuddin dan Sudarmadi. 1984. Fisiologi Tumbuhan. Bahan


Penataran. IPB-BKS-PTN-Barat-Univ. of Kentucky.

Mata Kuliah Tatalaksana Pastura (PT. 44329) II-. 26


Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana

Anda mungkin juga menyukai