5.1. PENDAHULUAN
Dalam dunia peternakan kita dapat membagi ternak kedalam dua golongan, yaitu
ternak ruminansia dan ternak non ruminansia. Ternak non ruminansia berarti ternak yang
tidak mengalami ruminasi atau memamah biak. Hal ini dikarenakan ternak non
ruminansia memiliki perut tunggal atau monogastrik. Contohnya: ayam, burung, kuda
serta babi. Pada ternak non ruminansia alat pencernaanya terdiri dari: mulut (cawar oris),
tekak (pharing), kerongkongan (esophagus), gastrium (lambung) intestinum tenue (usus
halus: duodenum, ileum , jejunum), usus kasar/besar (caecum dan rektum) dan anus.
Saluran pencernaan ini dinamakan dengan monogastrik, sedangkan pada hewan
ruminansia lebih kompleks. Kebutuhan karbohidrat untuk ternak non ruminansia yaitunya
dalam bentuk bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN).
Topik ini bermanfaat bagi mahasiswa yakni sebagai informasi awal dalam
mempelajari mata kuliah Ilmu Ternak Potong, setelah mempelajari modul ini mahasiswa
akan dapat menjelaskan taksonomi bangsa/jenis dan tipe ternak non - ruminansia (kuda,
babi dan kelinci) selanjutnya mahasiswa diberikan materi lanjutan berupa taksonomi
bangsa / jenis ternak unggas yang didomestikasi
5.2. PENYAJIAN.
5.2.1. Taksonomi Bangsa / Jenis Ternak Kuda
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Familia : Equidae
Genus : Equus
Spesies : Equus caballus / Equus ferus caballus, Linnaeus, 1758
Spesies : Equus quagga
Spesies : Equus asinus
106
badannya sewaktu bergerak. Kelompok ini terdiri dari beberapa ordo, ada 6 - 8 di
antaranya masih dijumpai sampai sekarang. Perissodactyla (hewan berkuku ganjil seperti
kuda, zebra, tapir, dan badak) serta Artiodactyla (hewan berkuku genap seperti babi, kuda
nil, unta, dan rusa) merupakan bagian terbesar dari ungulata
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh
spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama menjadi salah satu
hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam
pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh
manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu,
seperti kendaraan beroda, atau bajak. Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai
sumber makanan. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun
4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan sejak
2000 SM.
Kuda merupakan salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan
telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan
tahun. Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM,
bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000
SM.
Zebra merupakan salah satu binatang dari famili kuda yang tubuhnya berbelang-
belang hitam dan putih. Ada tiga jenis zebra yaitu : zebra gunung, zebra dataran dan
zebra primitif. Nama ilmiah: Equus zebra untuk Zebra Gunung, Equus quagga untuk
Zebra Dataran dan Equus Grevyi untuk Zebra Primitif. Belang-belang pada tubuh zebra
dapat membantu sistem pertahanan zebra terhadap predator. Belang zebra dapat
membingungkan predator. Zebra memiliki "warna distruptif" seperti pada beberapa jenis
katak pohon dan ular belang. Belang pada tubuh zebra memecah kontur mata hewan,
menyamarkan bentuk asli zebra. Ketika zebra bergerak, pola itu lebih membingungkan
lagi. Berbeda dengan kuda polos biasa. Para ilmuwan berpendapat bahwa belang pada
zebra terjadi karena evolusi, baik variasi maupun seleksi alam. Penyebaran habitatnya di
Afrika Selatan, Afrika Barat dan Afrika Timur. Keledai (Equus asinus) merupakan hewan
jinak yang digunakan untuk transportasi dan kerja lain, seperti menarik kereta kuda
maupun membajak ladang. Keledai bisa memiliki anak campuran dengan kuda. Anak
hasil persilangan kuda betina dan keledai jantan disebut bagal, anak persilangan keledai
107
betina dan kuda jantan disebut hinny. Bagal lebih umum, dan telah digunakan untuk
transportasi manusia .
5.2.1.1. Tipe dan Jenis Ternak Kuda
Kuda merupakan hewan yang telah lama digunakan untuk kepentingan manusia,
entah itu diambil tenaganya, kecepatannya, bahkan dagingnya sebagai makanan. Dewasa
ini, penggunaan kuda tidak terbatas sebagai pengangkut ataupun penarik. Kuda mulai
diminati dalam bidang olahraga. Sejak dahulu pun kuda telah digunakan dalam olahraga,
terutama dalam lingkup-lingkup kerajaan, baik itu untuk berburu, atau bahkan dalam
pacuan. Di Indonesia, penggunaan kuda dalam bidang olahraga terwujud pula dalam
bentuk permainan polo.
Ternak kuda selain dapat digunakan untuk konsumsi masyarakat (daging kuda
dan air susu), kuda juga dapat dimanfaatkan untuk berperang, untuk olahraga dan
rekreasi, keperluan pertanian secara luas dan untuk alat pengangkutan. Kepemilikan
ternak kuda juga dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi pada pemiliknya
(Parakkasi, 1998).
Kuda dapat diklasifikasikan menjadi tipe ringan, tipe berat maupun kuda poni
sesuai ukuran, bentuk tubuh, dan kegunaan (Ensminger, 1962) sebagai berikut.:
1. Kuda Poni memiliki tinggi kurang dari 1,45 m jika berdiri dan bobot badan 250-450
kg, berbeda kuda berukuran kecil biasanya juga terbentuk dari keturunan kuda tipe
ringan
2. Kuda Tipe Ringan mempunyai tinggi 1,45-1,7 m saat berdiri, bobot badan 450-700
kg dan sering digunakan sebagai kuda tunggang, kuda tarik atau kuda pacu. Kuda tipe
ringan secara umum lebih aktif dan lebih cepat dibanding kuda tipe berat. Kuda-kuda
yang ringan, seperti kuda Arab, Morgan, Quarter Horse, Paint/Polomino dan
Thoroughbred beratnya bisa mencapai sekitar 590 kg.
3. Kuda Tipe Berat mempunyai tinggi 1,45-1,75 m saat berdiri, dengan bobot badan
lebih dari 700 kg dan biasa digunakan untuk pekerja. Kuda yang "berat" atau Kuda
Beban, seperti misalnya Clydesdale, Draft, Percheron, dan Shire beratnya dapat
mencapai hingga 907 kg.
108
• Bangsa Kuda berdasarkan kategori /Horse breeds categories:
a) Bangsa Kuda Balap /Race horse breeds
b) Bangsa Kuda Equestrian horse breeds
c) Bangsa Kuda Hias / Dressage horse breeds
d) Bangsa Kuda Pekerja / Work horse breeds
e) Bangsa Kuda Pertunjukkan / Show jumping horse breeds
f) Bangsa Kuda Poni /Pony horse breeds
g) Bangsa Kuda Populer / Most popular horse breeds
h) Bangsa Kuda Tarik /Kemudi /Driving horse breeds
i) Bangsa Kuda Tunggang / Riding horse breeds
j) Bangsa Kuda Beban / Draft horse breeds
109
Lombok, kuda Kuningan. Kuda yang terdapat di Indonesia pemuliaannya dipengaruhi
oleh iklim tropis serta lingkungan lainnya. Tinggi badannya berkisar antara 1,15 – 1,35
meter, sehingga tergolong dalam jenis poni. Bentuk kepala umumnya besar dengan wajah
rata, tegak, sinar mata cerah serta daun telinga kecil. Sedangkan bentuk kuku kecil dan
berada di atas telapak yang kuat. Jika kuda ini Ciri-ciri laint. Letak ekornya tinggi dan
berbentuk lonjong, dada lebar, sedang tulang rusuk ber, bentuk leher tegak dan lebar.
Tengkuk umumnya kuat, punggung lurus dan pinggul kua bentuk lengkung serasi.
Kakinya berotot kuat, kening dan persendiannya baik. berdiri, akan tampak sikapnya
yang kurang serasi (kurang baik), karena kedua kaki bagian muka lebih berkembang bila
dibandingkan dengan kaki belakang. Sikap berdiri seperti ini terdapat pada berbagai jenis
kuda di Asia Tenggara.
Perkembangan kuda di Indonesia diperkaya lagi setelah kedatangan bangsa Eropa.
Armada kapal Portugis yang datang ke wilayah Indonesia bagian Timur pada abad ke-16
untuk mencari rempah-rempah, menyinggahi beberapa pelabuhan di wilayah itu antara
lain, Sulawesi Utara. Pada saat singgah itulah mereka memperkenalkan jenis kuda yang
mereka bawa kepada penduduk setempat. Terjadilah tukar-menukar barang dagangan
antara penduduk dan para pedagang Portugis tersebut. Kuda asal Eropa itu kemudian
disilangkan dengan kuda milik mereka. Hasil persilangan ini membuahkan keturunan
kuda Eropa di Minahasa. Selain jenis kuda Arab dan Eropa yang dikenal di Indonsia,
masih ada lagi satu jenis kuda yang disebut kuda Mongol, berasal dari daratan Asia.
Kuda-kuda ini kemudian disilangkan dengan jenis kuda setempat dan menghasilkan kuda
baru, berukuran tinggi 120 cm, bulu berwarna antara lain keemasan, hitam dan putih.
Kuda ini masih terdapat di Cirebon dan pegunungan Tengger di Jawa Timur.
b. Kuda Appaloosa.
Namanya berasal dari bahasa Perancis, yaitu
Palouse yang berarti padang rumput. Dikenal
karena totolnya, Appaloosa mula-mula
diternakkan oleh suku Indian Nez Percé, dan
kini merupakan salah satu bangsa kuda
Amerika yang terkenal dan sudah tersebar
diseluruh dunia, diperkenalkan dengan darah
kuda Arab akhir abad ke-19. Asal : AS bagian
Gambar 5.2. Kuda Appalosa
Barat.
Warna : terdapat enam pola totol, biasanya warna putih dan roan Tingginya : antara
142 dan 152 cm. Konformasi : badan dalam pendek/singkat, bagian kaki belakang dan
pinggang kuat, pertulangannya bagus. Karakter : patuh, berani. Kegunaan :
tunggangan, kesenangan, sirkus, dan lain-lain. Ciri khas adanya totol-totol terutama di
atas punggung dan pinggangnya. Memiliki enam pola totol yang berbeda, sebagai
berikut :.
a. Leopard Horse (Macan Tutul) yakni kuda berwarna putih dengan warna totol
yang gelap.
b. Snowflake ( Kepingan Salju ) yakni berwarna gelap dengan totol putih;
Spotted
c. Blanked ( Selimut Berbintik ) warna utamanya gelap dengan dengan totol yang
gelap
d. White Blanket merupakan kebalikannya;
e. Marble yakni saat lahir berwarna gelap selanjut berubah menjadi mendekati
putih;
f. Frost Tip yakni berwarna gelap dengan bintik putih dibagian pinggul dan
pinggang
111
c. Kuda Arab
Kuda Arab juga dikenal sebagai ras asli di
dunia., kemungkinan berasal dari Mesir dan
dikembangkan di Arab dan merupakan salah
satu bangsa kuda yang bagus dan tertua, kapan
terbentuknya bangsa kuda ini tidak diketahui
dengan pasti tetapi yang jelas kuda ini telah
hidup di Jasirah Arab sejak 3000 tahun
Gambar 5.3. Kuda Arab sebelum Masehi. Tidak ada satu kuda
pun yang mempunyai pengaruh sebesar kuda ini pada pada sekian banyak bangsa kuda
sekarang ini. Karena berasal dari gurun maka kuda ini dapat beradaptasi dengan
baik/bertahan pada daerah yang keras, terpencil dan mampu bertumbuh dengan
ransum/makanan bermutu rendah.
Ciri khas kuda ini adalah kecepatan larinya, daya tahan tubuhnya, dan
kecantikannya. Sifatnya jinak dan lebih suka bersahabat dengan manusia. Nama lain
kuda ini seperti 'Straight Egyptian, Kuda Arab Polish, Russia, Amerika, Carabbet
Arabian, Colonial Arabian dan lain-lain kuda Arab adalah hampir sama. kuda-kuda
Arab asli ini berasal dari negara-negara Arab saperti Yaman, Arab Saudi, Syria, Irak,
Lebanon, Egypt dan lain-lain, untuk mengenalkan identitas negara tersebut, maka
lahirlah ras kuda arab yang disebut di atas Hakikat sebenarnya kuda-kuda tersebut
adalah hampir sama dari segi keturunan atau istilah kuda 'strain'- ras. Warna : Buah
sarangan/chesnut, abu-abu, biru kehitaman/bay dan hitam Tingginya : antara 145 –
155cm. Konformasi : kecil dan kepala cekung, telinga kecil selalu bergerak dan
melengkung ke dalam, leher ramping dan melengkung, bahu/pundak melengkung,
dada lebar, badan dalam, punggung pendek, kaki kuat, bulu tengkuk dan ekor bagus
terutama saat berjalan/ditunggangi. Karakter: cerdas, dan renponsif/tanggap.
Penggunaan : sebagi tunggangan, pertunjukkan, ketahanan, pacuan,. Keistimewaan :
banyak digunakan untuk breeding dengan ras yg baik diseluruh dunia. Mesir
mempunyai satu ladang ternak Kuda Arab terbaik di dunia. Kini, Polandia, Hungaria,
Jerman, Perancis, Australia dan Inggris merupakan pengeksport yang besar bagi kuda-
kuda Arab dan hampir semua negara mulai membiakan ras Arab untuk di perjual
belikan.
112
d. Kuda American Quarter
Diternakkan untuk tujuan pacuan dengan jarak
diatas ¼ mil, sekarang merupakan bangsa
kuda yang paling terkenal di USA. Bila
ditelusuri maka kuda ini merupakan keturunan
dari kuda yang dibawa ke Amerka oleh
penjelajah Spanyol (Spanish Conquistadores).
Gambar 5.4. Kuda American Quarter Kuda ini dipekerjakan di Ranch / peternakan
tetapi sekarang digunakan sebagai hewan pertunjukkan Rodeo dibagian barat AS
Bangsa kuda ini merupakan hasil inovasi dari Amerika. Saat ini dikenal ada dua
tipe kuda quarter, yaitu tipe pacuan dan tipe pekerja. Tipe pacuan merupakan tipe
american quarter yang dipersilangkan dengan kuda thoroughbred untuk meningkatkan
kecepatan larinya. Sementara tipe pekerja ditujukan untuk dinaiki sebagai kesenangan.
Asal: AS. Warna: berwarga gelap. Tingginya: antara 14.3 dan 15.3hh (145 – 155 cm ).
Konformasi : pendek dan kepala besart, dada lebar dengan tubuh yang padat kaki
belakang kuat. Karakter: cerdas, masuk akal, cepat. Penggunaan: sebagai kuda pacu,
ternak penggembala, dan tunggangan.
e. Kuda Thoroughbred
Thoroughbred merupakan kuda yang paling cepat di dunia dan merupakan kuda pacuan
yang sempurna., dikembangkan oleh keluarga raja Inggris sebelum diimpor ke pada abad
ke-17 dengan cara menyilangkan kuda lokal yang tercepat dengan kuda Arab
Semua kuda yang tercatat dalam buku General
Stud Book (1791) untuk pertama kali merupakan
keturunan dari tiga pejantan Kuda Arab. Karena
penggunaannya di Inggris muncullah istilah “
olahraga raja“•karena bangsawan Inggris baik
laki-laki maupun wanitanya mengembangbiakan
dan melombakan kuda ini yang penampilannya
Gambar 5.5.. Kuda Thoroughbred bagus sekali.
Asal: United Kingdom / Inggris.Warna: gelap. Tingginya: antara 152 - 172 cm.
Konformasi : bervariasi menurut jenis/tipe. Jenis kuda yang berlomba lari jarak pendek
memilki kaki belakang yang sangat kuat; pada jenis pelompat memiilki kerangka yang
besar dan padat dengan punggung yang panjang. Semua tipe memili yangki yang kepala
113
yang mulus/rapi dengan leher yang panjang dengan bahu yang miring dan memiliki kulit
yang bagus dan ramping. Karakter: berani dan bersemangat. Penggunaan: pacuan,
tunggangan, pemuliabiakan/ kawin silang.
f. Kuda Clydesdale
Terkenal sebagai penarik kereta angkut dengan
ukuran besar. Berpenampilan kuat Merupakan
kuda beban asal Scotlandia, dilembah yang subur
dari sungai Clyde diternakkan mula-mula di
Lanarkshire pada pertengahan abad ke 18, relatif
baru dikembangkan dibanding-kan dengan kuda
beban British lainnya, merupakan kuda hasil
Gambar 5.6. Kuda Clydesdale pencampuran darah kuda jantan Flemish dengan
betina lokal dan Shire, tercatat dalam buku General Stud Book pada tahun 1878.
Merupakan kuda yang jinak, kuat dan tenang karena itu sudah banyak diekspor dan
menyebar ke Australia dan Amerika Utara. Asal: Scotlandia. Warna: bay, hitam atau
coklat. Tingginya: kuda jantan- 173 -182 cm; kuda betina- 165- 175 cm. Konformasi :
Kepalanya relatif panjang dan agak besar, tubuh juga relatif panjang dan berurat daging
baik. Kaki-kakinya kuatdengan sendi-sendi yang kokoh. Bulu pada pergelangan kaki,
terutama kaki bawah dan kepala. Karakter: jinak dan aktif. Penggunaan: penarik dan
pertunjukkan / sirkus.
g. Kuda Belgia.
Kuda Belgian Draught atau Brabant- merupakan
salah satu bangsa kuda beban yang paling tua.
Memiliki reputasi karena kekuatannya dan
mendapat penghargaan sebagai hewan/kuda
pekerja. Asal: Negeri Belgia, warna: chesnut,
merah bata, atau merah kelabu (roan) dengan bulu
tengkuk dan ekor seperti rami, Tingginya: 155 –
Gambar 5.7. Kuda Belgia 172 cm. Konformasi : kekar, berotot, berkaki dan
leher pendek, dada lebar.,Karakter: Kuat, baik hati, serbaguna dan gigih. Penggunaan:
untuk menarik kayu /logging, membajak dan menarik kereta atau gerbong.
114
h. Kuda Welsh Pony.
Bangsa kuda Welsh Pony berasal dari Wales. Daerah
yang berat, bergunung-gunung dan tumbuh-
tumbuhan yang jarang merupakan seleksi alam
sehingga hanya yang paling tangguh saja yang dapat
bertahan. Bangsa ini agak lebih besar dari Shetland
dan juga terkenal sebagai kuda pony kuda pony
untuk per tunjukan dan sering disilangkan dengan
Gambar 5.8. Kuda Welsh Pony Thoroughbred. Sering digambarkan sebagai kuda
yang kecil, kuda ini juga berguna untuk pacuan, ternak kerja dan untuk berburu. Wales
mewarisi bangsa kuda poni asli. Dalam The Welsh Pony Stud Book kuda wels pony
dibagi menjadi empat jenis, yakni :
1. The Welsh Pony ( jenis A) Dihasilkan dari
persilangan Kuda arab dengan Kuda Celtic Pony
asli. Dengan ciri-ciri sebagai berikut : berwarna
gelap, tinggi 122 cm, Konformasi : kepala kecil
dan cekung, mata besar, dahi lebar, leher pendek,
pundak melengkung, kaki pendek, kuku bulat dan
padat dan pangkal ekor yang tegak melengkung,
karakternya: pintar, semangat dan ramah,
Gambar 5.9. Kuda Welsh Pony A digunakan untuk tunggangan, breeding dan
driving
2. The Welsh Pony ( jenis B )
Kuda Wels Mountan disilangkan dengan kuda
Thoroughbred yang kecil dengan nama Merlin
untuk menghasilkan Welsh Pony. Dengan ciri-
ciri sebagi berikut : warna gelap, tinggi 134 cm,
konformasi sama dengan jenis A, namun lebih
tinggi dan ramping, digunakan sebagai
Gambar 5.10. Kuda Welsh Pony B tunggangan.
115
3. The Welsh Pony ( jenis C )
Ciri-cirinya sebagai berikut : warna gelap, tinggi
lebih dari 134 cm, konformasi sama dengan jenis
A, namun lebih tinggi dan ramping, digunakan
sebagai tunggangan.
4. Welsh Cob ( jenis D )
Hanya berbeda dalam ukuran, ke-mungkinan
Gambar 5.11. Kuda Welsh Pony C dihasilkan dari persilangan kuda Welsh Mountain
Pony dengan kuda Spanyol dan sekarang dikenal
sebagai kuda Old Welsh Carthorse, ciri-cirinya :
warna gelap, tinggi tidak ada batasan, konformasi
: padat , mata tajam, kepala besar, pinggangkuat,
persendian bahu yang kuat, pertulangan yang
kokoh, karakter berani, bertenaga,. gesit dan
pintar, di digunakan sebagai tunggangan dan
Gambar 5.12. Kuda Welsh Pony D mengemudi /driving
116
j. Kuda American Cream Draught.
Kuda American Cream Draught merupakan kuda
beban pertama dan asli dari Amerika Serikat
(1911), berasal dari seekor induk kuda Old
Grany berwarna cream yang cantik, asal Iowa,
USA, berwarna cream ( cerah, muda dan tua ),
tinggi 165 cm, konformasi kekar, berotot tetapi
tidak sebesar kuda Shire dan Clydesdale.,
karakter sangat tenang, rajin dan kuat.
k. Kuda Shire.
Kuda Shire berasal dari keturunan kuda perang
abad pertengahan Great Horse, kuda ini
dikembangkan dari persilangan kuda Fresian
dengan kuda Flander asli, berasal dari Midland
County. Inggris, berwarna hitam, bay abu-abu
dengan bintik putih., tinggi 162 – 182 cm,
konformasi kepala yang kurus, jarak mata yang
Gambar 5.15. Kuda Shire
lebar, bentuk hidung Romawi, dada lebar dan
pundak yang dalam, perototan padat dengan kaki-kaki yang kuat dengan pertulangan
25 – 39 cm dan berbulu halus, karakter jinak dan ramah, digunakan sebagai hewan
beban dan pertunjukan
l. Kuda Percheron.
Kuda Percheron merupakan kuda beban yang
berasal dari Paris daerah lembah sungai La Perche-
nenek moyangnya adalah kuda Arab dibawa ke
Eropa oleh orang Moors. Kekuatan dan
keberaniannya menjadikan kuda ini digunakan
dalam peperangan., sekarang digunakan sebagai
tenaga kerja di pertanian dan telah diekpor
Gambar 5.16. Kuda Percheron keseluruh dunia., merupakan kuda yang berkualitas.
117
.Asal: Perancis, warna: pada umumnya Abu-Abu, atau hitam, Tingginya: 154- 172 cm,
konformasi : kepala besar berbentuk segi empat, telinga tegak dan mata bersinar, leher
panjang dan melengkung dengan bulu/misai/ dan ekor yang tebal, dada dan kaki
belakang sangat kuat, pinggang yang mulus dan kaki bagus., digunakan terutama
sebagai hewan beban, tetapi dapat disilangkan dengan kuda thoroughbred untuk
menghasilkan kuda pemburu kelas berat yang berkualitas.
m. Kuda Morgan.
Kuda Morgan merupakan bangsa kuda
serbaguna Amerika, berasal dari sekor kuda
jantan bernama Justin Morgan, lahir 1789,
keturunannya adalah kuda Quarter dan
Tennessee Walker, Asal: AS. Warna: chesnut,
hitam atau coklat. Tanpa tanda warna putih
pada bagian atas lutut kecuali pada bagian
wajah.
Gambar 5.17. Kuda Morgan
Tingginya: 143- 154 cm. Konformasi : kepalanya menarik dengan dahi luas, mata
besar dan telinga rapi dan siaga, bahu melengkung dan badan ringkas dan dalam,
pinggang lebar, kaki berotot, telapak panjang, kaki serasi dan lurus, bulu
tengkuk(kuda) dan ekor penuh. Karakter: penurut dan cerdas. Penggunaan:
pertunjukkan, kuda bursa/stock dan penarikkereta.
n. Kuda Palomino.
Kuda Palomino adalah kuda berwarna bukan
merupakan bangsa kuda. kuda Palomino
memiliki warna bulu keemasan, kulit dan mata
hitam, dengan misai dan ekor berwarna putih.
Palomino buka berasal dari Amerika Serikat,
sekalipun demikian Amerika Serikat memiliki
asosiasi pencatatan untuk asal usul Palomino;
.asal warna keemasan tidak di ketahui tetapi
dipercaya berasal dari pola warna keturunan
Gambar 5.18. Kuda Palomino
kuda Arab.
118
Warna: terdiri dari berbagai warna keemasan dengan bulu tengkuk dan ekornya ber
warna cream hampir putih. Tingginya: 144 dan 172 cm. Konformasi: tergantung pada
bangsa., Karakter: bervariasi tergantung pembibitan., Penggunaan: peternakan, pacuan,
rodeo, lintas alam dan hiburan.
o. Kuda Hackney.
Kuda Hackney adalah jenis kuda dinamis, memiliki
langkah yang tinggi. Terdapat dua jenis yakni jenis
kuda dan kuda poni-- kedua-duanya diternakkan
terutama untuk penampilan brilian mereka dalam
berpakaian kuda. Asal: UK/Inggris. Warna: bay,
chesnut, warna coklat gelap atau hitam. Tingginya:
145 – 155cm untuk jenis kuda dan 124 – 144 cm
Gambar 5.19. Kuda Hackney untuk jenis pony.
Konformasi:Kepala kecil, leher panjang dengan badan yang padat, bahu rata, punggung
pendek dengan lengkunga dari bagian ekor hingga kepala semkin tinggi. derap setinggi
lutut dengan suatu gerakan tajam, daya tahan baik. Karakter: siaga dan
bangga/sombong, Penggunaan: tunggangan.
p. Kuda Pinto.
Kuda Pinto bukan merupakan bangsa kuda, tetapi
sudah lama dan disukai. Dan sudah dikenal
diseluruh dunia. Cocok untuk berbagai pekerjaan,
diminati oleh banyak orang. Asal : Amerika Serikat,
warna : overo dan tabiano, tinggi 144 cm – 154 cm
Terdapat 4 tipe kuda Pinto berdasarkan konformasi
dan latar belakangnya. Berikut ini gambaran yang
Gambar 5.20. Kuda Pinto/Overo
digunakan untuk mengidentifikasikan komformasi
dari:
Tipe Stock:.Kuda Pinto jenis ini mempunyai
konformasi yang selalu dihubungkan dengan
bangsa Kuda Quarter; cocok untuk kegiatan
berburu, kegiatan di Barat Amerika Serikat dan
Gambar 5.21. Kuda Pinto/Tobiono kegiatan lainnya. Umumnya pendaftaran ulang
119
dilakukan pada saat ini pada bagian APHA. (American Paint Horse Association ).
Tipe Stock : induk dan anaknya memiliki pola warna Overo.
Tipe Hunter. Kuda Pinto tipe ini konformasinya selalu dihubungakan dengan bangsa
kuda Thoroughbred, Warmblood atau bangsa kuda Quarter., cocok untuk kegiatan
berburu, kegiatan di bagian Barat Amerika Serikat dan kegiatan lainnya
Tipe Pleasure: Tipe ini konfirmasinya selalu dihubungkan dengan bangsa kuda Arab
atau bangsa kuda Morgan klasik. Pinto ditampilkan sebagaimana di alam dan cocok
untuk semua kegiatan dibagian Barat AS, dan di Inggris, kegiatan menunggang dan
berbagai kegiatan lainnya.
Tipe Saddle: Kuda pinto jenis ini menampilkan komformasi yang berhubungan dengan
bangsa kuda American Saddlebred, Tennessee Walking atau Missouri Foxtrotter.
Termasuk posisi kepala dan kepandaian, loyalitas, mudah di latih, serbaguna, tidak cepat
lelah dan jinak.
120
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Animalia
Super Filum : Chordata
Filum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Genera
Oryctolagus Brachylagus Bunolagus Poelagus
Nesolagus Sylvilagus Pentalagus Romerolagus
trewelu (hare)” yang dikenal dengan Lagomorpha. Kata Lagomorpha berasal dari bahasa
yunani, yaitu kata ’lagos’ yang berarti “trewelu (hare)”, dan ’morphe’ yang sepadan
artinya dengan “bentuk”. Jadi secara bahasa, Lagomorpha berarti seperti trewelu, atau
berbentuk seperti trewelu. Sebelumnya, kelinci dimasukkan dalam ordo Rodentia, tapi
pada 1945 Simpson memasukkannya ke dalam ordo Lagomorpha. Di Indonesia banyak
terdapat kelinci lokal, yakni jenis Kelinci Jawa (Lepus negricollis) dan Kelici Sumatera
(Nesolagus netseherischlegel). Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di hutan-hutan
sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya
berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4
kg. Kelinci sumatera Sylvilagus merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia.
Habitatnya adalah hutan di pegunungan Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm.
121
Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci liar
adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan Kelinci Liar (Oryctolagus cuniculus)..
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang
dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah
menjadi kelabu. Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya
Angora, Lion, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Ras
kelinci memiliki ukuran, warna dan panjang bulu, pertumbuhan dan pemanfaatan
berbeda-beda antara satu dan lainnya.
Kelinci diternakan khusus sebagai penghasil daging (Giant Chinchila), kulit
bulu (Rex, Satin), kulit bulu dan daging (New Zealand White, Flemish Giant,
Californian, English Spot), wool (Angora), fancy (Lop Dwarf, Dutch, Netherland
Dwarf). Ada lebih dari 72 jenis yang menyebar dari segala penjuru dunia. Tapi dari
sekian banyak ras, saat ini beberapa ras termasuk ternak kelinci yang di kembangkan
secara komersial di negara-negara Eropa, Amerika, dan bahkan Indonesia. Ras-ras kelinci
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Angora
Asal usul kelinci ras Angora kurang jelas. Konon,
berasal dari kelinci liar yang berkembang secara
mutasi dengan spesifik berbulu panjang. Angora
pertama kali di temukan dan di bawa oleh pelaut
Inggris, kemudian di bawa ke Perancis tahun
1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman.
Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa
Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat.
Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan
Gambar 5.23.Kelinci Angora kelinci Angora terbesar yang menhasilkan wool.
Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang
menghasilkan wool. Angora dewasa berbobot 2.7 kg, baik jantan maupun betina.
Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm perbulan, membuat kita harus
rajin mencukurnya 6-8 cm tiap tiga bulannya. Karena bila dibiarkan tumbuh, bulunya
akan cenderung kusut dan menggumpal.
122
2. Dutch
Ras Dutch (Belanda) sangat terkenal di seluruh dunia
sebagai hewan hias piaraan. bobot dewasa jantan dan
betina antara 1.5-2,5 kg. Betina bersifat keibuan,
fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan menghasilkan
anak 7-8 ekor. Warna bulunya khas, melingkar seperti
pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher
sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam,
Gambar 5.24 Kelinci Ducth cokelat atau abu-abu. Moncong dan dahi putih. Kaki
depan seluruhnya putih. Kaki belakang hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih.
Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricolored Dutch
3. Lion
Sesungguhnya kelinci Lyon adalah Angora Inggris yang
tidak jadi, kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-
bulu panjang, mirip seperti singa (lion), malah cenderung
lucu. Karena masih saudara dekat dengan Angora, maka
setiap 3 bulan sekali kita harus rajin mencukur bulunya
yang cepat tumbuh.
4. Himalaya
123
5. American Chinchilla
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu :
a) Standar (bobot dewasa 2.5-3 kg),
b) Besar (bobot dewasa 4.5-5 kg),
c) Giant (bobot dewasa 6-7 kg).
6. Havana.
Ras ini bertumbuh pendek, kepalanya kecil dan
pendek, tapi lebar. Matanya biasanya bercahaya merah
delima, telinganya berdiri tegak dengan dasar telinga
lebar, pantat dan kaki belakangnya bulat, berisi penuh.
Warna bulunya hitam,biru, dan coklat.
Gambar 5.28. Kelinci Havana
7. English Spot.
Ras ini berwarna putih dengan tutul-tutul hitam.
Sepanjang punggung ada garis hitam, dari pangkal
telinga memanjang sampai ke ujung ekor. Perut
bertutul-tutul hitam seperti puting susu. Telinga hitam,
mata dilingkari bulu hitam, sehingga tampak seperti
memakai kaca mata. Hidung diliputi bulu hitam
berbentuk kupu-kupu.
Gambar 5.29. Kelinci Spot
8. Flemish Giant.
Ras kelinci dar namanya saja kita pasti tahu bahwa
ukurannya besar, giant = raksasa. Ukurannya memang
termasuk besar buat ukuran kelinci pada umumnya.
Bahkan pernah ada yang 12 kg.
124
9. Satin
Ras satin berbulu tebal, badannya panjang, kepala
lebar, leher pendek, telinganya yang lebar tampak
seimbang dengan badannya. Tulang-tulangnya
tampak kuat. Kakinya lurus. Kukunya hitam gelap
10. Lop
Termasuk salah satu kelinci favorit, memiliki ciri
khas kepala lebar mata hitam dan telinganya koploh
atau menggatung jatuh kebawah, mirip anjing .
Telinganya panjang, lebar, tebal, menggantung dari
samping kepala ke bawah tetapi tidak sampai
menggeser di tanah. Diantara macam-macam Lop,
Gambar 5.32. Kelinci Lop yang paling terkenal English Lop.
125
13. Polish
Ras ini merupakan kelinci kecil, hampir mirip
dengan Nederland Dwarf, hanya sedikit lebih besar.
Kepala bulat, telinga tegak sekitar 6 cm
panjangnya.Matanya merah delima atau biru.
14. Rex
126
5.2.3. Taksonomi Bangsa / Jenis dan Tipe Ternak Babi.
Klasifikasi Zoologis :
Kelas : Mammalia (menyusui)
Ordo : Artiodactyla (berjari/kuku genap)
Famili : Suidae (Non Ruminansia)
Genus : Sus
Species : Sus domesticus
Sus barbatus : terdapat 6 sub spesies di Kalimantan
Sus bucculentus
Sus cebifrons
Sus celebensis : terdapat 8 spesies di Sulawesi
Sus heureni
Sus philippensis : babi liar Philipina
Sus salvanius
Sus scrofa : babi liar dari eropa ada 10 sub spesies
Sus timoriensis : babi liar Timor
Sus verrucosus
Sus vittatus : babi liar dari Asia ada 13 sub spesis antara lain: babi
Sumatra, Jawa, Flores dan Malaysia
Beberapa tipe Sus vittatus kemungkinan masuk ke Eropa pada masa awal dari
pemukiman Neolitik yang membawa ternaknya ke Timur (Williamson dan Payne, 1993)
yang ternyata adalah babi Siam yang sering disebut Sus indicus. Diperkenalkan ke daerah
mediteranis di Eropa pada zaman Romawi dan kemudian di silangkan dengan babi lokal
127
setempat dan kemudian menghasilkan babi Neopolitan. Babi piara ada 312 varietas dan
87 varietas yang resmi kini dikenal dengan babi unggul, merupakan hasil seleksi dan
persilangan beberapa bangsa babi sehingga dihasilkan bangsa baru kemudian menyebar
keseluruh dunia misalnya 60% babi potong komersial didunia adalah Yorkshire .
128
5.2.3.2. Bangsa dan Jenis Ternak Babi
a. Yorkshire dikenal dengan Large White
Babi Large White dikembangkan di Inggris pada akhir
tahun 1700-an. Ada hampir 4.000 ekor jenis babi large
white yang terdaftar di Inggris pada tahun 1981.,
dikenal juga sebagai babi Large White Inggris yang
merupakan jenis babi lokal yang berasal dari
Yorkshire oleh karena itu dikenal juga sebagai babi
Yorkshire, termasuk termasuk tipe bacon (dwiguna)
Gambar 5.39. Babi Yorkshire
dan merupakan babi yang paling dicari karena cepat
berkembang biak.
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain:
a. babi ini berwarna putih dengan muka oval, telinga tegak,
b. termasuk type keibuan karena litter sizenya banyak dan keibuannya bagus,
c. persentase karkasnya tinggi,
d. berat jantan 320-455kg, betina 225- 365kg.
b. Landrace
Berasal dari Denmark, warna putih, bertubuh panjang dan kakinya panjang,
tampilan yang khas telinganya rebah ke depan. Panjang tubuh 16 sampai 17 tulang rusuk,
subur mempunyai puting susu yang lebih banyak , jantan dewasa berbobot 320 – 410 kg
dan betina 250-340 kg. Karkas panjang, paha besar, daging dibawah dagu gemuk dengan
kaki pendek dikenal karena konversi pakannnya sangat baik dan berat badan yang tinggi.
Kelemahan kaki belakang yang lemah saat bunting dan daging pucat, lembek dan
exsudatif ini karena inbreeding yang terlalu lama, termasuk babi bacon berkualitas tinggi.
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain:
a. Tubuh panjang, besar (lebar) dan dalam
b. Warna putih dengan bulu yang halus
c. Kepala kecil agak panjang, dengan telinga terkulai
d. Leher panjang, punggung membentuk seperti busur
panjang dan lebar ,bahu rata, halus, kaki letaknya
baik dan kuat, dengan paha yang bulat dan tumit
Gambar 5.40. Babi Landrace yang kuat pula, Putting susu 6-7 buah
e. Berat jantan dewasa 320-410 betina 250-340 kg.
c. Chester White
Memiliki ukuran medium dengan telinga droopy dan
biasanya memiliki taring besar untuk mencari makan,
kemampuan mereka untuk bereproduksi tinggi. Babi
dari breed ini biasanya agresif.
129
d. Duroc
Berasal dari Amerika Serikat, warna merah mulus, tubuh padat dan prolifik, babi
siap potong 90 kg, dapat dicapai 5 bulan atau lebih,
Ciri-ciri yang dimiliki antara lain:
a. Tubuh panjang, besar, warna merah yang
bervareasi mulai dari merah muda sampai
merah tua,
b. Punggung berbentuk busur yang dimulai dari
leher sampai ekor dengan titik tertinggi di
tengah.
c. Kepala sedang dengan telinga terkulai kedepan
dan mukanya agak cekung
Gambar 5.42. Babi Duroc d. Produksi susu cukup baik dan banyak anak
c. Berat jantan 295 –455kg, betina 295 – 455kg.
e. Saddleback
Negara asal: Angeln, Bagian Utara Jerman.
a) Warna diantara Landrace hitam dan
putih dengan Wessex-Saddleback. Jalur
putih di atas badan yang hitam.
b) Ukuran besar. Jantan 350kg, betina
300kg.
c) Tipe lemak.
d) Kesuburan tinggi. maternitas yang baik
dengan susu yang banyak.
Gambar 5.43. Babi Sadlebacxk e) Bangsa babi yang sudah berkurang dan
hampir punah
f. Poland China
Gambar 5.44. Babi Poland China Gambar 5.45. Babi Spoted Poland china
Mempunyai bentuk seperti Berkshire, breed ini memiliki enam titik putih pada tubuh,
telinga berukuran sedang/droopy dan menghasilkan daging dengan mata rusuk yang
besar. Ada juga yang memilki pola warna dasar putih dengan bercak hitam, breed ini
memiliki tipe telinga yang sama dikenal sebagai Spoted Poland China. Babi ini
digunakan untuk menghasilkan ternak babi dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi
130
g. Berkshire
Mempunyai tubuh berwana hitam dengan enam titik
putih (hidung, ekor, dan kaki), babi ini memiliki
telinga tegak dan moncong pendek.dished. Dapat
berproduksi dengan baik dalam fasilitas tertutup.
i. Babi Lokal:
a). Babi Batak:
a. Tinggi pundak 54-51 cm, panjang 71-95 cm
b. Telinga tengah warna rata-rata hitam walaupun ada
warna bercak-bercak putih
c. Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal.
d. Rata-rata putting susu 10.
Gambar 5.48. Babi Batak
b). Babi Bali:
Babi di Bali terdapat dua tipe yaitu tipe pertama terdapat di bagian timur pulau
Bali yang diduga berasal dari Sus vittatus setempat. Babi ini berwarna hitam dan bulunya
agak kasar. Punggungya sedikit melengkung ke bawah namun tidak sampai menyentuh
tanah dan moncongnya relative panjang.
Tipe yang kedua terdapat di Pulau Bali bagian utara, tengah, barat dan. Babi ini
punggungnya sampai melengkung ke bawah (lordosis), perutnya besar dan sering
menyentuh tanah dalam keadaan bunting atau gemuk. Warnanya hitam kecuali di garis
perut bagian bawah dan keempat kakinya dan kadang-kadang di dahinya berwarna putih..
Babi Bali memiliki kelebihan bila sepenuhnya diberikan pakan berupa limbah dapur.
Babi inilah yang umumnya disebut babi Bali
131
Ciri-ciri babi Bali meliputi :
a. Warna kulit mayoritas hitam, perut buncit,
b. Postur tubuh pendek dan kecil.
c. Kepala pendek sekitar 24-28 cm, telinga tegak dan
pendek, yakni sekitar 10-11 cm.
d. Warna hitam dan bulu agak kasar.
e. Rata-rata banyaknya anak adalah 12 ekor per
Gambar 5. 49. Babi Bali kelahiranproduksi daging (karkas) relatif kecil
f. Induk babi bali mampu menghasilkan anak sebanyak 8-10 ekor (dalam satu kali
melahirkan).
g. Punggung melengkung kebawah, tidak sampai ketanah, cungurnya relatif pendek
h. Telinga tegak tinggi,
i. Pundak 48-54 cm, panjang tubuh 94 cm
j. Puting susu 12-14 buah dengan jumlah anak perkelahiran 12 ekor
Babi Butuan (sebutan untuk babi Bali berumur satu bulan) banyak digunakan
upacara mecaru termasuk jenis upacara lainnya. Babi Bali yang sudah menginjak usia 6
bulan sudah bisa mencapai berat 80 kg. Babi Bali yang berumur 1 bulan untuk kebutuhan
upacara bisa dihargai Rp 400.000 per ekor.
c). Babi Nias
Babi nias masih dekat hubungan dengan babi liar. Badannya
sedang, ukuran kepalanya lebih pendek dari babi Sumba.
Telinganya tegak,kecil, mulutnya runcing, bulunya agak
tebal, terutama pada leher dan bahu sedang babi ini berwarna
putih atau belang hitam. Ada satu fenomena yang akhir-akhir
ini dilakoni masyarakat di Nias Barat yaitu beternak babi di
Gambar 5.50. Babi Nias
pinggir pantai, Hanya memberi makan daging buah kelapa
sekali sehari sekedarnya saja.
Peternak babi di pantai ini memelihara ternaknya di pinggir laut dan membatasi
areal ternaknya dengan membuat parit selebar 1 meter (inoo) sehingga ternak babi
mereka tidak bisa pergi jauh. Karena dalam beternak ini boleh dikatakan beternak secara
massal maka areal yang dibatasi dengan inoo bisa luas mencapai 3 km persegi dan ini
dikerjakan oleh orang se kampung dan tiap keluarga dapat memelihara babi 10 ekor atau
lebih dengan membiarkan berkeliaran di areal yang sudah dibatasi sehingga di areal itu
ada ratusan ekor babi dengan berbagai ukuran dan pemiliknya berbeda-beda.
132
Makanan babi adalah bulu gowinasi/daun ubi jalar laut yang secara otomatis
tumbuh dipinggir pantai tanpa dipelihara sehingga babi tumbuh dengan sendirinya.
Namun untuk kesegaran ternak babi ini sekali sehari diberikan makanan variasi berupa
kelapa parut sekedarnya saja oleh pemiliknya. Cara memberikan makanan kelapa ini juga
sangat unik yaitu pemilik memanggil ternaknya dan menjaga agar hanya ternaknya yang
memakan kelapa yang yang diberikan, setelah habis baru pemiliknya pulang. Peternakan
yang sangat menguntungkan karena biaya sangat murah dan tidak membutuhkan tenaga
manusia yang banyak. Ubi jalar laut tumbuh dengan sendirinya dan sangat banyak serta
cepat pertumbuhannya dan buah kelapa sangat banyak di Nias dan tidak terlalu banyak
dibutuhkan. Salah satu desa yang telah melaksanakan peternakan massal ini adalah Desa
Togimbögi Kecamatan Sirombu sehingga orang yang membutuhkan babi selalu datang
kesana karena hampir satu kampung memiliki ternak babi.
d) Babi Tana Toraja.
a. Babi kecil (minipig)
b. Tinggi pundak 45 cm, panjang 71 cm
c. Warna hitam putih dan ada yang hitam
semua.
5.3. PENUTUP
5.3.1. Ringkasan.
Ternak non ruminansia berarti ternak yang tidak mengalami ruminasi atau
memamah biak. Hal ini dikarenakan ternak non ruminansia memiliki perut tunggal di
sebut juga dengan ternak monogastrik. Contohnya: ayam, burung, kuda serta babi.
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh
spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan merupakan salah satu hewan ternak
yang penting secara ekonomis, dan telah memegang peranan penting dalam
pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun. Kuda dapat diklasifikasikan
menjadi tipe ringan, tipe berat maupun kuda poni sesuai ukuran, bentuk tubuh, dan
kegunaan.
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis.yakni, kelinci bebas/liar.dan
kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas/liar adalah terwelu
133
(Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus). Ras kelinci ditentukan
berdasarkani ukuran, warna dan panjang bulu, pertumbuhan dan pemanfaatan. Ada lebih
dari 72 jenis yang menyebar dari segala penjuru dunia.
Berdasarkan asal usul ternak babi, ada dua teori yang saling bertentangan dalam
menerangkannya. Ada yang mengatakan babi dijinakkan di beberapa pusat peternakan
yang terpisah satu sama lain dan berdiri sendiri. Ada juga yang mengatakan babi
dijinakkan di satu pusat peternakan di Asia sebelah barat kemudian babi yang dijinakkan
secara berangsur-angsur disebarkan dari tempat lain ke Asia Tenggara, Eropa dan Afrika.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tipe babi adalah pemasaran/market,
tujuan peternak, bangsa atau strain, makanan dan saat pemotongan.
5.3.2. Evaluasi.
5.3.2.1. Soal Latihan.
1. Tulislah taksonomi ternak Kuda serta sebutkan tipenya ?
2. Tulislah taksonomi ternak Babi serta sebutkan tipenya ?
3. Tulislah taksonomi ternak Kelinci serta sebutkan 5 jenisnya ?
3. Mempunyai bentuk seperti Berkshire, breed ini memiliki enam titik putih pada tubuh
hitam
a. Poland China c). Tamworth
b. Yorkshire d). Saddleback
134
4. Ras ini merupakan kelinci kecil, hampir mirip dengan Nederland Dwarf, hanya
sedikit lebih besar. Kepala bulat, telinga tegak sekitar 6 cm panjangnya.Matanya
merah delima atau biru.
a) Angora c). Himalaya
b) New Zealand White d). Polish
6. Merupakan ras kelinci kerdil yang berasal dari Belanda, sering juga di panggil kelinci
mini, karena jenis ini merupakan jenis kelinci terkecil kelinci yang dimaksud adalah :
b) Nederland Dwarf c). New Zealand White
c) Polish d). Lop
7. Mula-mula di bawa dari Cina ke Eropa sebagai pengisi kebun binatang dan dikenal
dengan nama ‘Kelinci hidung hitam dari Cina’ himalaya, kelinci dimaksud adalah :
a) New Zealand White c). Polish
b). Angora d). Himalaya
8. Ras ini merupakan kelinci albino, tak mempunyai bulu yang mengandung pigmen
kelinci dimaksud adalah :
a) New Zealand White c). Polish
b) Angora d). Himalaya.
10. Kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua
famili, yakni :
a). Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan
b). Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu)
c). Adan b salah
d). A dan benar
11. Kuda pinto jenis ini menampilkan komformasi yang berhubungan dengan bangsa
kuda American Saddlebred, Tennessee Walking atau Missouri Foxtrotter.. Merupakan
kuda Pinto tipe :
a) Tipe Saddle: c). Tipe hunter.
b) Tipe Racing/pleasure d). Tipe Stock.
12. Terkenal sebagai penarik kereta angkut dengan ukuran besar. Berpenampilan kuat
Merupakan kuda beban asal Scotlandia, kuda tersebut adalah:
a) Kuda Clyde c). Kuda Shire
b) Kuda Clydesdale d). Percheron.
135
13. Kuda dapat diklasifikasikan menjadi:
a. tipe ringan, tipe sedang tipe berat dan kuda poni sesuai ukuran, bentuk tubuh, dan
kegunaan.
b. tipe ringan, tipe berat dan kuda poni sesuai ukuran, bentuk tubuh, dan kegunaan
c. tipe ringan, tipe sedang tipe berat dan kuda poni sesuai warna, bentuk tubuh, dan
kegunaan
d. tipe ringan, tipe sedang tipe berat dan kuda poni sesuai ukuran, bentuk tubuh, dan
kekeuatannya.
14. Ternak babi jinak sekarang berasal dari dua tipe babi liar yaitu
a. Sus sucrofa yang berasal dari Asia Timur dan Tenggara serta Sus vitasus yang
berasal dari Eropa
b. Sus vitasus yang berasal dari Asia Timur dan Tenggara serta Sus sucrofa yang
berasal dari Eropa
c. Sus sucrofa yang berasal dari Eropa dan Asia Timur Tenggara serta Sus vitasus
yang berasal dari Eropa Tenggara
d. Sus sucrofa yang berasal dari Eropa Timur dan Tenggara serta Sus vitasus yang
berasal dari Asia.
16. Kuda yang terdapat di Indonesia pemuliaannya dipengaruhi oleh iklim tropis serta
lingkungan lainnya. Tinggi badannya :
b) berkisar antara 1,45 – 1,55 meter,
c) berkisar antara 1,35 – 1,45 meter,
d) berkisar antara 1,25 – 1,35 meter,
e) berkisar antara 1,15 – 1,35 meter,
17. Kuda ini diperkenalkan di Kentucky, Amerika Serikat pada Tahun 1832 sehingga
dikenal juga sebagai Kentucky Saddler.ternak dimaksud adalah :
a. Kuda American Creamy c). Kuda American Saddlebred
b. Kuda Appolosa d). Kuda Palomino
19. Ungulata artinya "hewan berkuku" atau "hewan berkikil" adalah beberapa kelompok :
a. mamalia yang menggunakan ujung kuku belakang untuk menahan berat badannya
sewaktu bergerak.
b. mamalia yang menggunakan ujung kaki belakang untuk menahan berat badannya
sewaktu bergerak
c. mamalia yang menggunakan ujung kuku mereka untuk menahan berat badannya
sewaktu bergerak
d. salah semua.
136
20. Berdasarkan Ukuran Tubuh dan Kegunaannya ternak kuda dibedakan atas beberapa
tipe yaitu :
a) Kuda Tunggang/Bendi (Saddle and Roadster Horse): Bobot 400-600 Kg.
b) Kuda Pacu (Draft Horse): Bobot > 600 lbs
c) Kuda Tarik (Running Horse): Bobot 800-1000 Lbs.
d) Kuda Poni/ Bendi (Pony): Bobot 200 - 400 Kg
137
Bogart, R. And R. E. Tylor. 1983. Scientific Farm Animal Production. 2nd Edition.
Macmillan Publishing Company, New York.
Book of Horses: A Complete Medical Reference Guide for Horses and Foals, disunting
oleh Mordecai Siegal. (Oleh dosen dan staf, Universitas California, Davis,
Sekolah Kedokteran Hewan.) Harper Collins, 1996.
Bowling, A. T. Ruvinsky. 2004. The Genetic of the Horses. CABI Publishing. London.
Cheeke, P.R., N.M. Patton and G.S. Templeton. 1987. Rabbit Production. Fifth Ed. The
Interstate Printers and Publisher, Inc, Danville, Illinois, Usa. Pp. 144-151
Edwards, Elwyn Hartley. 1994. The Encyclopedia of the Horse. Dorling Kindersley
Ltd., London.
Ensminger, M. E. 1962. Animal Science. Animal AgriculturenSeries. 5th Edit. Printers
& Publisher, Inc. Danville, Illinois.
Exponak 1991. Kabag PENAN III-Pertasi Kencana Departemen Pertanian.
Fox, R.R. 1974. Taxonomy and Genetics. In: The Biology Of The Laboratory Rabbit.
S.H. Weisbroth, R.E. Flatt And A.L. Kraus (Eds.), 1-22. Academic Press. Inc.
New York.
Horns Rapids Rabbitry. 2004. The Flemish Giant Rabbit
http://www.animalcorner.co.uk/farm/pigs/pig_about.html
http://bhimashraf.blogspot.com/2010/07/taksonomi-hewan.html
http://blogs.unpad.ac.id/saulandsinaga/category/bangsa-babi/, 6 Maret 2010
http://blogs.unpad.ac.id/saulandsinaga/category/bangsababihttp://kanisbar.wordpress.com
/page/3/
http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/02/17/5936/
http://nyfalls.com/wildlife/Wildlife-mammals-rabbits.html
http://selebzone.com/2009/04/28/antisipasi-penyebaran-flu-babi-disnak-bali-ajukan-
bantuan-vaksin.html
http://www.bisnisbali.com/2008/03/12/news/property/ki.html
http://www.equinestudies.org/mammalian_species_2008/mammalian_species_equus_cab
allus_pdf1.pdf
http://www.horses-and-horse-information.com/horsebreeds.shtml
http://www.ilmupeternakan.co.cc/2010/03/kebutuhan-protein-pada-ternak-non.html.
http://www.nusantaraonline.org/id/content/suku-toraja,
http://www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/kelinci.pdf
http://www.worldofhorses.co.uk/horses_usa/breeds/horse_breed_
Huges dan Varley,1980. Pig Production Manual. Department of Agriculture and Rural
Affair. Melbourne.Vic.
International Commission on Zoological Nomenclature. 2003. Opinion 2027 (Case
3010). Usage of 17 specific names based on wild species which are pre-dated by
or contemporary with those based on domestic animals (Lepidoptera,
Osteichthyes, Mammalia): conserved. Bull.Zool.Nomencl., 60:81-84.
Jacoebs, T. N. 1994. Budidaya Ternak Kuda. Kanisius. Yogyakarta.
MacGregor, P., Morris, Jane Starkey, and Lucinda Prior. 1980. The Complete Book
of the Horse. The Hamlyn Publishing Group Ltd., England.
McBane, S. 1991. Horse Care and Ridding a Thinking Approach. Paperback. United
Kingdom.
McBane, S. 1994. Modern Stables Management. Ward Lock. United Kingdom.
Parakasi Aminuddin. 1998. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik. Universitas
indonesia ( UI-press ). Jakarta.
138
Petplanet.Co.Uk. 2004. Small Animal Breed: Rabbit-Flemish Giant Profile.
http://www.petplanet.co.uk/petplanet/breeds/rabbit- flemish _giant.htm.
Roberts, P. and Richard Rosenfeld. 1994. The Complete Horse. Prion, an Imprint of
Multimedia Books Ltd., London.
Ronald J. Riegal, D.V.M. dan Susan E. Hakola, B.S., R.N., C.M., 1996. Illustrated
Atlas of Clinical Equine Anatomy and Common Disorders of the Horse, Equistar
Publications, Ltd.,
Sarwono, B. 2002. Kelinci Potong dan Hias. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sihombing, D.T.H. 1997. Ilmu Ternak Babi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Indonesia.
Spacerad. com. 2004. The Scientific Classification of Rabbit. http://www.spacerad.com/
lara/ taxonomy.html.
Stone, B.A., 1982. Proc. Aust. Soc. Anim. Prod. 14, 245-6.
Suparman . Beternak Kuda Ganeca Exact Bandung.
Texas Agricultural Extension Service. 2000. Rabbit Project Reference Manual.
Agricultural Communications. The Texas A&M University System Extension
Publications. http://texaserc.tamu.edu
Theron Parlin. 2008. Kebutuhan Zat Makanan Untuk Non ruminansia. Blog at
wordpress.com.
Wikipedia. 2009. Kuda. http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda
Williamson, G. dan W. J. A. Payne. 1994. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis.
Gadjah Mada University Press, Yoyakarta (Diterjemahkan oleh SGN Djiwa
Darmadja).
139