Kala 1
Kala 1 disebut juga dengan pembukaan,yang dimulai
dengan pembukaan serviks dari pembukaan 1 sampai
dengan pembukaan 10 cm. Proses terjadinya
pembukaan karena HIS persalinan/kontraksi.
• Tanda dan gejala kala 1, yaitu:
• HIS sudah teratur, frekuensi minimal 2 kali dalam
10 menit.
• Penipisan dan pembukaan serviks.
• Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir
bercamput darah.
Kala ll
Kala ll persalinan dimulai ketika pembukaan servik sempurna (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
DO :
- TD:130/90 mmHg
- Pasien tampak pucat
- Konjungtiva pucat
- KU lemah
Diagnosa Keperawatan
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA PARAF
KEPERAWATAN
Sampel:
1341 wanita melahirkan di 3 rumah sakit yang berbeda
Metodelogi:
Metode pertama didasarkan pada penangkapan definisi dilatasi delfi.
Metode lain yang digunakan adaptif model multifaktorial.
Assessing first-stage labor progression and
its relationship to complications
Hasil & Kesimpulan:
- Terdapat kelompok komplikasi dengan persalinan kala I termasuk 272
wanita resiko caesar , 178 dengan perdarahan obstetri, dan 237
dengan depresi neonatal.
1. Risiko tinggi cidera pada ibu dan janin b.D penggunaan manuver valsa
secara kontinu
2. Rendah diri situasional yang b.d
Kurang pengetahuan tentang efek normal dan efek menguntungkan
bersuara atau vokalisasi selama mengedan
Ketidakmampuan untuk bertahan dalam proses melahirkan tanpa obat
3. Koping individu tidak efektif yang b.d pengarahan persalinan yang
berlawanan dengan keinginan fisiologi wanita untuk mengedan
4. Nyeri yang b.d
Usaha mengedan dan distensi perineum
Kontraksi uterus
Cont..
5. Ansietas yang b.d ketidakmampuan mengendalikan
defekasi saat mengedan
6. Ansietas b.d defisit pengetahuan dalam hal tidak
mengatahui sebab-sebab sensai pada perenium
7. Resiko tinggi cedera pada ibu yang b.d
posisi tungkai ibu pada penompang kaki tidak tepat
proses persalinan
8. Rendah diri situasional pada ayah yang b.d
ketidakmampuan mendukung ibu dalam tahap akhir
persalinan
9. Resiko infeksi b.d trauma selama persalinan
10. Kecemasan b.d proses persalinan
KASUS KALA II
Seorang ibu berusia 25 tahun G2P1A0 sedang dirawat diruang bersalin memasuki kala 2 persalinan.
Ibu mengatakan perutnya semakin sakit , tidak tahan lagi dan ingin meneran. Hasil pemeriksaan:
TD : 120/90 mmHg
HR: 80 x/menit
RR: 24 x/menit
Suhu: 36,5 C
Djj : 120 denyut/menit
Kontraksi uterus: 5 x/10 menit
Pembukaan serviks lengkap, porsio tidak teraba, ketuban pecah dan kepala janin sudah terlihat di
introitus vagina, dari pemeriksaan luar ditemukan perineum menonjol vilva vagina dan spinter anus
membuka, penegeluaran lendir bercampur darah semakin meningkat. Setelah 10 menit dipimpin
persalinan, janin tidak lolos dari vagina
ANALISA DATA
Intervensi
Hari/tanggal No.d
x Noc Nic Paraf
(tujuan dan kriteria hasil)
Rabu, 9 1. Setelah dilakukan 1. Kaji pengalaman nyeri klien, tentukan
oktober 2019 tindakan keperawatan tingkat nyeri yang di alami
Klien dapat beradaptasi 2. Pantau keluhan nyeri klien (verbal dan
dengan nyeri yang timbul non verbal)
(1hari) 3. Observasi his dan dilatasi serviks
4. Beri kesempatan untuk istirahat
Kriteria hasil: ( terutama bila nyeri), lingkungan yang
1. Klien dapat tenang, nyaman, minimalisasi stressor
melakukan upaya 5. Ajarkan tindakan penurunan nyeri non
relaksasi saat his. invasi (relaksasi)
2. Klien dapat relaksasi otot
beristirahat saat his masase pinggang belakang
tidak ada bernafas perlahan, teratur atau nafas
dalam
6. Anjurkan mobilisasi semampu klien
7. Beri informasi yang akurat untuk
mentolerir rasa sakit
8. Jelaskan alasan mengapa klien dapat
mengalami peningkatan/ penurunan
nyeri
Intervensi
Hari/tgl/ No.d Noc
jam x (tujuan dan kriteria Nic Paraf
hasil)
2. Setealah dilakukan 1. Orientasikan klien dengan
tindakan keperawatan lingkungan kamarnya
pada klien tidak 2. Jelaskan penggunaan bel dan
mengalami cedera airphone
atau komplikasi 3. Ajarkan klien/lakukan cara
persalinan (selama persalinan yang benar
persalinan) 4. Kaji dan monitor: keadaan bayi,
adanya fetal distress pengeluaran
Kriteria hasil: pervaginam (perdarahan dan air
1. Bayi lahir selamat ketuban), his, tanda komplikasi,
2. Keadaan ibu baik periksa dalam, tanda vital,
kontraksi uterus, kemajuan
persalinan.
5. Lakukan tindakan dan persiapan
persalinan yang aman, siapkan
peralatan resusutasi sebelum
kala III
6. Kolaborasika dengan dokter
untuk penangan medis.
EVALUASI
Rabu, 9 2 S:-
oktober 2019 O:
•Keadan umum ibu membaik
•Tampak perinium menonjol
•Bayi sulit dikeluarkan
•TD: 110/70, nadi : 80x/menit, pernapasan: 22x/menit
A: resiko cedera
P: kolaborasikan dengan dokter untuk penanganan medis
Jurnal
The Effects of Intrapartum Supportive Care
on Fear of Delivery and Labor Outcomes
DO :
• TD : 110/80
mmHg
• N : 95
kali/menit
• RR : 20
kali/menit
• T : 37,5ᵒC
No. Symptom Etiologi Problem
1. DS : Kontraksi uterus tidak adekuat Resiko kekurangan
“Saya merasa cairan
lemas”
“ Saya juga
pusing”
DO :
• TD : 110/80
mmHg
• N : 95
kali/menit
• RR : 20
kali/menit
• T : 37,5ᵒC
• Inspeksi : bibir
pasien tampak
kering
No. Symptom Etiologi Problem
DO :
• N : 95
kali/menit
• RR : 20
kali/menit
• Inspeksi :
wajah pasien
terlihat cemas.
Diagnosa
No Dx. Diagnosa data
ensi
Senin/19 Resiko perdarahan Setelah dilakukan perawatan
Septembe b.d luka jalan lahir selama 1x24 jam diharapkan :
1. Memonitor pasien
secara ketat untuk
r 2019 Kriteria Hasil : perdarahan.
1. Kehilangan darah yang 2. Memantau Tanda
terlihat tanda vital.
2. Tekanan darah dalam batas 3. Melindungi pasien
normal sistol dan diastole dari trauma yang
3. Tidak ada perdarahan dapat menyebabkan
pervagina perdarahan.
4. Menghindari
prosedur invasive.
Jika diperlukan,
memantau secara
ketat untuk
perdarahan.
5. Pertahankan bed rest
selama perdarahan
aktif.
6. Kolaborasi dalam
pemberian produk
darah (platelet atau
fresh frozen plasma)
Hari/ Diagnosa NOC NIC
Tanggal Keperawatan
Senin/19 Resiko Setelah dilakukan perawatan 1. Rencanakan target
Septemb kekurangan selama 1x24 jam diharapkan : pemberian asupan
er 2019 cairan b.d Kriteria Hasil : cairan untuk setiap
kontraksi uterus 1. Terjadi peningkatan shif, yaitu :
tidak adekuat asupan cairan minimal siang 1000 ml, sore
2000 ml per hari (kecuali 800 ml, dan
ada kontraindikasi). malam 200 ml.
2. Menjelaskan perlunya 2. Catat asupan dan
meningatkan asupan haluaran
cairan. 3. Pantau asupan
peroral minimal 1500
ml/ 24 jam
4. Pantau haluaran
cairan 1000-1500 ml/
24 jam
Hari/ Diagnosa NOC NIC
Tanggal Keperawatan
Senin/19 Ansietas b.d Setelah dilakukan perawatan 1. Gunakan
Septemb trauma selama 1x24 jam pendekatan yang
er 2019 perineum dan diharapkan : tenang dan
kebutuhan Kriteria Hasil : meyakinkan.
untuk 1. Tidak ada peningkatan 2. Nyatakan dengan
perbaikan ketegangan. jelas harapan
2. Mengungkapkan terhadap perilaku
kesadaran akan perasaan klien.
ansietas. 3. Jelaskan semua
3. Mengidentifikasi prosedur dan
carauntuk menurunkan perasaan yang
ataumenghilangkan akan dirasakan.
ansietas. 4. Gunakan suara
4. Melaporkan lembut dengan
bahwaansietas sudah irama lambat
menurunke tingkat yang untuk setiap kata.
dapatdiatasi. 5. Minta klien untuk
5. Kelihatan rileks rileks.
Evaluasi
No Hari/Tanggal Waktu SOAPIER
Dx.
1. Senin/19 September 13.00 WIB S : Pasien mengatakan sudah tidak
2019 merasa lemas dan pusing lagi.
O : TD =110/80 mmHg, T=36.5ᵒ,
RR=20 kali/menit, N=85
kali/menit
A : Masalah resiko perdarahan
teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.
• Memantau tanda tanda vital
pasien.
• Instruksikan pasien untuk
membatasi aktivitas yang
berat.
No Dx. Hari/Tanggal Waktu SOAPIER
1. Senin/19 September 13.00 WIB S : Pasien mengatakan sudah tidak
2019 merasa lemas lagi dan tubuh
tidak terasa hangat lagi
O : TD =110/80 mmHg, T=36.5ᵒ,
RR=20 kali/menit, N=85
kali/menit
Bibir pasien tidak terlihat kering
lagi.
A : Masalah resiko kekurangan
cairan teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.
• Pemberian asupan cairan
dilanjutkan.
• Pantau haluaran cairan.
No Dx. Hari/Tanggal Waktu SOAPIER
1. Senin/19 September 13.00 WIB S : Pasien mengatakan sudah mulai
2019 merasa tenang.
O : TD =110/80 mmHg, T=36.5ᵒ,
RR=20 kali/menit, N=85
kali/menit
Wajah pasien tidak terlihat
gelisah.
A : Masalah ansietas teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
Jurnal
• Judul: A randomised Controlled Trial of Intravenous versus
Intramuscular Oxytocin in the Prevention of Postpartum
Hemorrhage during the Third Stage of Labor
sering /parenteral
PRESENTATION TEMPLATES 8.Meningkatkan relaksasi
8. Berikan lingkungan yang dapat menurunkan ansietas
tenang dan dukungan dan kebutuhan metabolik
psikologis
1. Kamis/09-10- 14.00 S:
2019 • Pasien mengatakan nyeri telah berkurang
O:
• Skala nyeri : 3
• TD : 110/70 mmHg
• N : 80 x/menit
• Wajah tidak meringis lagi dan pasien mulai
merasa nyaman
A : Masalah belum teratasi
P:
• Observasi TTV setiap 4 jam
• Anjurkan kembali untuk melakukan teknik
nafas dalam dan relaksasi
I:
• Mengobservasi TTV setiap 4 jam
• Mengajarkan kembali teknik nafas dalam dan
relaksasi
2 Kamis/09-10- 14.00 S:
2019 • Pasien masih merasa sedikit perih akibat luka
yang masih mengeluarkan darah
• pasien menyatakan mengerti untuk melakukan
higiene pada alat genetalia, dan merawat luka
perineum
O:
• T : 36,5˚C
• Lokea tidak berbau busuk
• Pasien mampu mendemonstrasikan cara
merawat luka perineum secara mandi dan cara
menjaga kebersihan higiene
A : masalah belum teratasi
P : kolaborasi pemberian antibiotik jika perih
terus berlanjut
Kamis/09-10- 20.00 E:
2019 • CRT : 2 detik
• Pasien tidak merasa haus lagi
• Rona wajah memerah dan terlihat sudah cukup
segar
• Perdarahan dalam batas normal
• Ekstremitas hangat
R : Intervensi dihentikan
pertama setelah kala III (plasenta keluar) pada wanita dengan resiko
b. Fonotranducer
Mikrofon yang memperkuat bunyi, mencerminkan bunyi yang berlebihan
ketika ibu sedang dalam persalinan
Tidak dipakai untuk pemantauan antepartum
c. Tokotransducer
Mengukur frekuensi dan durasi kontraksi rahim secara transabdomen.
Periode antepartu & intrapartum
3. Metode Lain Untuk Mengevaluasi
Kesejahteraan Janin
• Sampel Darah
Digunakan untuk menentukan pH janin guna mencegah asidosis.
Sampel darah dari kulit kepada janin diambil secara transvertikal
setelah ketuban pecah.
• Stimulasi Janin
Stimulasi kulit kepala dengan memakai tekanan digital selama
pemeriksaan dalam dan stimulasi vibroakustik.
4. Mengenali pola EFM
a. Pola DDJ Pasti