Anda di halaman 1dari 9

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS

PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PIUTANG USAHA

OLEH : KELOMPOK 3

1. JOHANIS LAYAN 2016 30 395


2. FANY I. IMBLABLA 2016 30 385
3. PAULUS B MANTAIBORBIR 2016 30 406
4. ADRIANA FERNATUBUN 2016 30 501
5. ENGGELINA KWASUA 2016 30 383
6. HANNY S. UNTAYANA 2016 30 388
7. SAMUEL LAYABA 2016 30 414
A. Metodologi Untuk Merancang Pengujian
Atas Rincian Saldo

Mengidentifikasi risiko bisnis klien


yang mempengaruhi piutang usaha Tahap I

Menetapkan salah saji yang dapat


ditoleransi dan menilai risiko Tahap I
inheren untuk piutang usaha

Menilai risiko pengendalian untuk


siklus penjualan dan penagihan Tahap I

Merancang dan melaksanakan


pengujian pengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi
Tahap II
untuk siklus penjualan dan
penagihan

Merancang dan melaksanakan


prosedur analitis untuk piutang Tahap III
usaha

Merancang pengujian atas rincian Prosedur audit


saldo piutang usaha untuk Ukuran sampel
Tahap III
memenuhi tujuan audit yang Item yang dipilih
berkaitan dengan saldo Penetapan waktu
Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
Desain pengujian saldo rinci piutang usaha dilakukan
untuk memastikan bahwa piutang usaha:
• Telah dimasukkan sesuai dengan file induk dan buku besar
• Telah dicatat dan benar-benar ada
• Dicatat dengan tepat dan akurat
• Diklasifikasikan dengan tepat
• Dilakukan pisah batas sesuai periode keterjadian
• Disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
• Benar-benar dimiliki oleh klien
• Disajikan dalam pengungkapan penuh
Konfirmasi Piutang Usaha
Adalah konsep yang terus berulang dalam pembahasan kita mengenai perancangan
pengujian atas rincian saldo piutang usaha. Intinya lebih menekankan pada konfirmasi itu
disini, seolah-olah sebagai bukti yang bisa diandalkan. Tujuannya adalah untuk memenuhi
tujuan eksistensi, keakuratan, serta pisah batas.
Dalam melakukan prosedur konfirmasi, pertama auditor harus memutuskan :
1.jenis konfirmasi
Konfirmasi positif
Formulir konfirmasi yang kosong
Konfirmasi faktur
Konfirmasi negatif
2. Penetapan Waktu
Bukti yang paling dapat diandalkan dari konfirmasi baru akan diperoleh
Jika konfirmasi itu dikirim sedekat mungkin dengan tanggal neraca. Jika
Keputusan Untuk megkonfirmasi piutang usaha dibuat sebelum akhir
tahun, biasanya auditor akan membuat sebuah skedul di muka yang
Merekonsiliasi saldo piutang usaha pada tanggal konfirmasi dengan
piutangusaha pada tanggal neraca.
Keputusan Sampling
Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel untuk
mengkonfirmasi piutang usaha berada dalam beberapa kategori dan
mencakup hal-hal berikut:
Salah saji yang dapat ditoleransi
Risiko inheren
Risiko pengendalian
Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif lainnya
Jenis konfirmasi
• Menyelenggarakan Pengendalian
Setelah item yang akan dikonfirmasi dipilih, auditor harus
menyelenggarakan pengendalian atas konfirmasi itu hingga
dikembalikan dari pelanggan. Jika klien membantu dengan
menyiapkan konfirmasi, memasukkannya ke dalam amplop,
ataumenempelkan perangko di amplop, auditor harus
mengawasinya dengan ketat.

• Menindaklanjuti Nonrespons
Konfirmasi yang dikirim tetapi tidak dikembalikan oleh
pelanggan tidak boleh dianggap sebagai bukti audit yang
signifikan. Jika konfirmasi positif digunakan, SAS 67
mensyaratkan prosedur tindak lanjut untuk konfirmasi yang
tidak dikembalikan oleh pelanggan.
• Analisis Perbedaan
Jika permintaan konfirmasi dikembalikan oleh pelanggan, auditor harus
menentukan penyebab setiap perbedaan yang dilaporkan. Dalam banyak
kasus, perbedaan itudisebabkan oleh perbedaan waktu antara catatan
klien dan pelanggan.
• Pembayaran telah dilakukan.
• Barang belum diterima
• Barang telah dikembalikan
• Kesalahan klerikal dan jumlah yang diperdebatkan
• Menarik Kesimpulan
Jika semua perbedaan telah diselesaikan, maka auditor harus
mengevaluasi ulang pengendalian internal. Setiap salah saji klien harus
dianalisis untuk menentukan apakah hal tersebut konsisten atau tidak
konsisten dengan tingkat risiko pengendalian yang dinilai pada awal audit.
Jika sejumlah besar salah saji yang terjadi itu tidak konsisten dengan
penilaian risiko pengendalian, auditor harus merevisi penilaian itu dan
mempertimbangkan pengaruh revisi tersebut kepada audit.
• MENGEMBANGKAN PENGUJIAN PROGRAM AUDIT YANG TERINCI
UNTUK MENGILUSTRASIKAN PENGEMBANGAN PROSEDUR PROGRAM
AUDIT UNTUK PENGUJIAN YANG TERINCI DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN
PENAGIHAN, KITA AKAN MENGGUNAKAN HILLSBURG HARDWARE CO.

AUDITOR SENIOR, MENYIAPKAN KERTAS KERJA PERENCANAAN BUKTI YANG


DISAJIKAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MEMBANTUNYA MEMUTUSKAN
LUAS PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO YANG DIRENCANAKAN. SUMBER
SETIAP BARIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
• SALAH SAJI YANG DAPAT DITOLERANSI.
• RISIKO AUDIT YANG DAPAT DITERIMA.
• RISIKO INHEREN.
• RISIKO PENGENDALIAN.
• HASIL PENGUJIAN SUBTANTIF ATAS TRANSAKSI.
• PROSEDUR ANALITIS.
• RISIKO DETEKSI YANG DIRENCANAKAN.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai