Anda di halaman 1dari 12

MENGEMBANGKAN

KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS
Anggota Kelompok 11

Resti Ari Lestari Alya Nur Rafi’ah


202154103 202154109
1. Pengertian Berfikir
Kritis

Berpikir kritis merupakan proses merumuskan alasan yang


tertib secara aktif dan terampil dari menyusun
konsep,mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan (sintesis),
atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan melalui proses
pengamatan, pengalaman, refleksi, pemberian alasan (reasoning)
atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan. Berpikir
kritis sangat penting dimiliki oleh siswa, karena memungkinkan
siswa untuk dapat menyelesaikan masalah sosial, keilmuan dan
permasalahan praktis secara efektif.
Fascione (2011) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan
kemampuan yang berpengaruh bagi kehidupan seorang kelak. Hal
ini disebabkan dengan keterampilan berpikir kritis menjadikan
seseorang menjadi pengambil keputusan yang baik
Inti Berpikir Kritis

01 02 03
Interpretasi Evaluasi
Analisis (analysis)
(interpretation) (evaluation)

04
Inferensi Penjelasan Pengaturan Diri
(inference) (explanation) (self regulation).
02
Belajar Mengajar Sebagai Sarana
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa
Berkembangnya kecakapan berpikir kritis tidak terjadi dengan sendirinya, secara
kebetulan, atau secara otomatis sebagai hasil belajar. Namun perlu adanya
kesengajaan dengan memberikan pembelajaran dan latihan yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis tersebut secara terus menerus. Hal ini
berarti, bahwa iklim dan suasana pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa,
sehingga kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan dalam setiap proses
pembelajaran. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembentukan
kemampuan berpikir kritis siswa adalah keahlian dalam memilih dan
menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Beberapa strategi yang dapat digunakan guru/pembelajar untuk
mendorong berkembangnya kemampuan berpikir kritis siswa, antara lain :
1). Seorang guru/pembelajar harus mampu menciptakan suasana kelas yang
menantang untuk memfasilitasi berkembangnya proses berpikir kritis siswa.

2). Menciptakan dan mendorong adanya interakasi diantara siswa/pebelajar,


hal ini menunjukkan bahwa berpikir kritis melibatkan proses sosial.
Dengan adanya interaksi diantara pebelajar sangat memungkinkan terdapat
perbedaan sudut pandang terhadap suatu permasalahan yang sedang dikaji

3). Melatih siswa untuk menulis, membuat tulisan dapat dijadikan sebagai
sarana untuk mendorong proses berpikir, tulisan yang dibuat oleh siswa
dapat menggambarkan proses berpikirnya.
03
Unsur-Unsur Dasar Keterampilan
Berpikir Kritis
Ennis menyatakan bahwa, Terdapat enam unsur dasar dalam berpikir kritis, yaitu :
1.Fokus (focus), merupakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui informasi.
2.Alasan (reasons), yaitu mencari kebenaran dari pernyataan yang akan dikemukakan.
3.Kesimpulan (inference), yaitu membuat pernyataan yang disertai dengan
alasan yang tepat.
4.Situasi (situation), yaitu kebenaran dari pernyataan tergantung pada situasi yang terjadi. Oleh
karena itu perlu mengetahui situasi atau keadaan permasalahan.
5.Kejelasan (clarity), yaitu memastikan kebenaran suatu pernyataan dari
situasi yang terjadi.
6.Pemeriksaan secara menyeluruh (overview), yaitu melihat kembali sebuah
proses dalam memastikan kebenaran pernyataan dalam situasi yang ada
sehingga bisa menentukan keterkaitan dengan situasi lainnya
04
Pentingnya Berpikir Kritis Di Era Informasi

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting


dalam semua aspek kehidupan, baik dalam dunia kerja, maupun aspek
kehidupan lainnya. Apalagi Di era informasi seperti sekarang ini, di mana
semua informasi di seluruh penjuru dunia bisa kita peroleh dengan mudah
bahkan hanya dalam hitungan detik, maka kemampuan berpikir kritis tentu
sangat dibutuhkan agar kita bisa menyaring semua informasi yang kita peroleh
serta dapat menentukan sikap apakah kita meyakini dan menerima informasi
tersebut atau menolak dan mengabaikannya.
05
Implementasi K13 Sebagai Sarana
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Saat ini dunia pendidikan kita sedang berupaya melakukan perbaikan kondisi
pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan dengan diluncurkannya kurikulum 2013
(K13). Salah satu tujuan diberlakukannya kurikulum 2013 adalah agar peserta didik selaku
generasi muda bangsa ini memiliki kemampuan berpikir kritis.
Seperti disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan pada era diluncurkannya
kurikulum 2013, Prof.Dr.Ir.H. Musliar Kasim M.S, bahwa kompetensi masa depan peserta
didik yang diharapkan antara lain adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir
jernih dan kritis, kemampuan memperjuangkan segi moral suatu permasalahan,
kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memilliki kecerdasan sesuai
dengan bakat/minat, hingga memiliki tanggungjawab terhadap lingkungan (Anonim,
2013). Sesuai dengan tujuan tersebut, proses pembelajaran harus menyentuh 3 ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Metode ilmiah pada kurikulum 2013 yang dikenal dengan istilah 5M, meliputi :
1. Mengamati; Dengan metode ini siswa dapat memperoleh fakta di mana keberadaan fakta
sangat penting dan menjadi dasar dalam melakukan analisis, interpretasi, maupun
pengambilan kesimpulan dalam proses berpikir kritis.
2. Menanya: Prilaku menanya berarti mengembangkan kreativitas, dan rasaingin tahu
siswa. Kemampuan merumuskan pertanyaan dapat melatih dan membentuk kemampuan
berpikir kritis.
3. Mencoba; melakukan percobaan atau sering disebut dengan praktikum merupakan suatu
cara untuk memperoleh data sebagai fakta empiris. Kegiatan praktikum adalah suatu
kegiatan eksperimen yang dirancang untuk menemukan jawaban terhadap suatu masalah.
4. Menalar; penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis yang didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh suatu kesimpulan.
5. Membentuk Jejaring Pembelajaran/Pembelajaran Kolaboratif; jejaring atau
kolaborasi; Esensinya merupakan filasafat dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja
untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama .
KESIMPULA
N
Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang penting untuk dimiliki siswa. Untuk
mengembangkan keterampilan ini dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
serta strategi yang tepat. Strategi yang dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran adalah
dengan menciptakan suasana kelas yang menantang, mendorong adanya interaksi diantara siswa,
serta melatih siswa untuk menulis.
Keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan siswa dalam menganalisis argumen,
membuat kesimpulan menggunakan penalaran, menilai atau mengevaluasi, dan membuat
keputusan atau pemecahan masalah . Keterampilan berpikir kritis seharusnya diberbedayakan
melalui pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran sains, karena keterampilan berpikir
kritis merupakan keterampilan berpikir abad 21 yang harus dimiliki
siswa . Selain itu, keterampilan berpikir kritis sangat penting diberdayakan karena dapat
mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai