KEHAMILAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Gangguan sekresi
vasopressin
Kelainan Hepar
Tingkat I.
Muntah terus menerus.
Lemah
Nafsu makan tidak ada
Berat badan menurun
Nyeri pada epigastrium.
Nadi meningkat sekitar 100x/menit.
Tekanan darah sistolik menurun.
Turgor kulit menurun.
Lidah mengering.
mata cekung
Gejala dan Tanda Klinis
Tingkat II.
Penderita tampak lebih lemas dan apatis,
Turgor kulit lebih menurun,
Lidah mengering dan nampak kotor,
Nadi kecil dan cepat,
Suhu kadang-kadang naik
Mata sedikit ikterus.
Berat badan turun
Mata menjadi cekung
Tensi turun
Hemokonsentrasi
Oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam bau pernapasan.
Gejala dan Tanda Klinis
Tingkat III.
Keadaan umum lebih buruk,
muntah berhenti,
kesadaran menurun dari somnolen sampai koma,
nadi kecil dan cepat,
suhu meningkat
tensi menurun.
Encephalopathy Wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia,
dan perubahan mental.
Timbulnya ikterus menunjukan adanya gangguan hati
DIAGNOSIS
Pencegahan :
Menjelaskan pada pasien bahwa kehamilan dan persalinan merupakan
proses fisiologis.
Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah adalah gejala yang
normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan menghilang setelah usia
kehamilan 4 bulan.
Anjurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan frekuensi
yang lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan makanan atau
minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
Makan makanan yang banyak mengandung gula dianjurkan untuk
menghindari kekurangan karbohidrat.
Defekasi yang teratur
Penatalaksanaan
Terapi Obat-obatan :
Sedatif : phenobarbital.
Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.
Anti histamin juga dianjurkan seperti dramamin dan ovamin.
Pada keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik seperti disiklomin
hidrokhloride atau khlorpromasin
Penatalaksanaan
Rawat inap :
Terapi Obat-obatan.
Isolasi.
Terapi Psikologi.
Cairan Parenteral.
Penghentian Kehamilan.
Komplikasi
Ibu :
Ensephalopati Wernicke.
Robekan Mallory-Weiss pada esofagus, pneumotoraks dan neuropati
perifer.
Janin :
Kematian janin
Pertumbuhan janin terhambat.
Preterm
Berat badan lahir rendah.
Kelainan kongenital
PREEKLAMPSIA DAN
EKLAMPSIA
• Preeklampsia : tekanan darah > 140/90 mmHg
dan ada minimal 1 dari gejala berikut :
• Protenuria : dipstick > +1 atau > 300 mg/24 jam
• Serum kreatinin > 1,1 mg/dL
• Edema paru
• Peningkatan fungsi hati > 2 kali
• Trombosit > 100.0000
• Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan gangguan
penglihatan
eklampsia = preeklampsia + kejang yang bukan
disebabkan oleh etiologi lainnya
Preklampsia berat jika ada salah satu
dari :
Trombosit <100.000
Edema paru
Preeklampsia
Perawatan poliklinik
- Kontrol 2 kali perminggu
- Evaluasi gejala pemberatan preeklmapsia (tekanan darah,
Terminasi
tanda impending, edemia paru Kehamilan
- Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, albumin,
(AST/ALT) setiap minggu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari, kesejahteraan janin (NST dan
USG) 2 kali/minggu, evaluasi pertumbuhan janin setipa 2 minggu)
Preeklampsia
Tidak
< 34 minggu
Jika
didapatkan :
Eklampsa
Jika usia kehamilan ≥ 24
Edema paru minggu, janin hidup :
DIC Berikan pematangan paru Terminasi kehamilan
HT berat, tidak terkontrol (dosis tidak harus selalu setelah stabilisasi
Gawat janin lengkap) tanpa menunda
Solusio plasenta Iya
terminasi
IUFD
Janin tidak viabel (tergantung kasus)
Tidak
Tidak
Perawatan konservatif :
• Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap jam
Memperbaiki
↓produksi faktor biovailabilitas
↓iskemi plasenta antiangiogenik faktor
angiogenik( PIG
F dan VEGF )
Meningkatka
MgSO4 n
fleksibilitas
arteri
KOMPLIKASI