Anda di halaman 1dari 55

OBAT SISTEM SARAF PUSAT

AKFAR BINA FARMASI


PALU
1. SEDATIVA DAN HIPNOTIKA
2. PSIKOTROPIKA
3. NARKOTIKA
4. ANASTESI
SEDATIVA & HIPNOTIKA
DEFINISI
• SEDATIF – HIPNOTIK merupakan obat
antidepresan/menekan sistem saraf
pusat, mulai dari efek yang ringan yaitu
menyebabkan kantuk, menidurkan,
hingga yang berat (kecuali
benzodiazepin) yaitu hilangnya
kesadaran, anastesi, koma, dan mati
tergantung dosis.
Lanjutan ...
• Pada dosis terapi :
– Sedatif : Golongan obat yang dapat
menurunkan aktivitas, mengurangi
perangsangan dan menyebabkan keadaan
tenang hingga mengantuk.
– Hipnotik : Golongan obat yang dapat
menyebabkan kantuk hingga memudahkan
seseorang tertidur.
FISIOLOGI TIDUR
• Tidur adalah kondisi fisiologis yang
normal, penting, reversibel  Tidur
yang baik adalah cukup dalam dan
lama
APASIH FUNGSINYA TIDUR??
Lanjutan..
Fungsi tidur :
♦ Regenerasi sel-sel tubuh
♦ Memungkinkan pelaksanaan
aktivitas pada siang hari dengan
baik (memulihkan tenaga)
♦ Peningkatan daya tahan tubuh
♦ Pelepasan hormon sewaktu tidur
CIRI – CIRI TIDUR
■ Penurunan aktivitas saraf parasimpatis :
– Penyempitan pupil mata (myosis)
– Perlambatan pernapasan
– Penurunan aktivitas jantung
– Stimulasi aktivitas saluran cerna
(Penguatan peristaltik dan sekresi  getah
 lambung)
TAHAPAN/STADIUM TIDUR

Selama satu malam terjadi 4-5 siklus tidur & setiap siklus terdiri dari 2 fase,yaitu :

1. Fase Non REM ( Rapid Eye Movement ) atau deep sleep


Disebut juga dgn tidur tenang atau tidur SWS (Slow Wave Sleeps). Berlangsung +/- 1
jam. Terdiri dari 4 fase.
Ciri-ciri :
   Denyutan jantung, tek. Darah dan pernapasan teratur. Relaksasi tanpa gerakan otot
muka dan mata.
2. Fase REM ( Rapid Eye Movement ) atau disebut active sleep
Disebut juga dengan tidur paradoksal. Berlangsung 5-15 menit, pada siklus akhir rata-
rata 20-30 menit.
Ciri-ciri :
–           Aktivitas mirip dengan keadaan sadar & aktif.
–           Gerakan mata cepat ke satu arah
–           Jantung, tekanan darah dan pernafasan turun naik.
–           Aliran darah ke otak bertmbah & otot-otot mengendor
INSOMNIA

Insomnia atau tidak bisa tidur dapat disebabkan


oleh faktor-faktor, seperti : Batuk, rasa nyeri,
sesak nafas gangguan emosi, ketegangan,
kecemasan atau depresi.
GABA???
Sebelum membahas
jauh tentang terapi
obat sistem saraf
pusat… kita harus
mengenal GABA
terlebih dahulu
Lanjutan GABA
• Gamma butirat asam amino (GABA), asam
amino alami yang diproduksi di otak, Lebih
khusus lagi, GABA bertindak sebagai
neurotransmitter (senyawa organik pembawa
pesan) yang membuatnya lebih mudah untuk
vitamin dan oksigen untuk mencapai otak.
Lanjutan GABA
• GABA mempromosikan relaksasi, meredakan
ketegangan saraf.
• Penurunan tingkat asam butirat amino gamma
di otak dapat menyebabkan kejang, serangan
panik dan gangguan neurologis.

• GABA + Reseptor GABA = Relaksasi, Tenang,


Menidurkan, Menurunkan Kesadaran
TERAPI SEDATIF - HIPNOTIK
Golongan obat Sedatif Hipnotik bila
digunakan dengan dosis tinggi dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran
atau bersifat anestesia
• Golongan obat Sedatif Hipnotik
menyebabkan depresi SSP, maka obat- obat
ini dapat juga digunakan untuk Epilepsi,
pelemas otot dan penenang, amnesia dan
anestesi umum
Golongan Obat Sedatif-
Hipnotik
1. BENZODIAZEPINE
2. BARBITURATE
3. TURUNAN CHLORAL
4. GLUTETIMIDE
5. METHYPRYLON
6. MEPROBAMATE
7. METHAQUALONE
8. PARALDEHYDE
(TUGAS : carilah masing-masing mekanisme kerja
golongan obat di atas)
GOLONGAN BENZODIAZEPIN

● Memiliki 4 daya kerja :


            Khasiat anksiolitis, sedatif-hipnotis, antikonvulsif,
daya relaksasi otot.
● Penggunaan :
Pada umumnya benzodiazepin menimbulkan hasrat tidur
bila diberikan dalam dosis tinggi pada malam hari dan
memberikan efek menenangkan (sedasi) dan
mengurangi kecemasan pada pemberian dalam dosis
rendah pada siang hari.
• Benzodiazepine bekerja di reseptor ikatan
GABA.
• Benzodiazeepin memperantai kerja GABA
(Gamma Amino Butyric Acid), Benzodiazepin
menimbulkan efeknya dengan terikat ke
tempat khusus di reseptor GABA.

• (Benzodiazepin
bertindak sebagai GABA)
Contoh obat benzodiazepin
Nama Obat
Cara Pemberian Dosis
(Nama Dagang)
Alprazolam (XANAX) Oral -

Klordiazepoksid (LIBRIUM, DLL) Oral, intramuscular, intravena 5,0 – 100,0 ; 1-3x/hari

Klonazepam (KLONOPIN) Oral -

Korazepat (TRANXENE, dll) Oral 3,75 – 20,00 ; 2-4x/hari

Diazepam (VALIUM, dll) Oral, intramuscular, intravena, rectal 5 – 10 ; 3-4x/hari

Estazoyam (PROZOM) Oral 1,0 – 2,0

Flurazepam (DALMANE) Oral 15,0 – 30,0

Halazepam (PAXIPAM) Oral -

Lorazepam (ATIVAN) Oral, intramuscular, intravena, 2,0 – 4,0

Midazolam (VERSED) intramuscular, intravena -           

Oksazepam (SERAX) oral 15,0 – 30,0 ; 3- 4x/hari

Quazepam (DORAL) Oral 7,5 – 15,0

Temazepam (RESTORIL) Oral 0,75 – 30,0

Triazolam (HALCION) Oral 0,125 – 0,25


Golongan Barbiturat
GOLONGAN BARBITURAT
● Barbiturat telah digunakan sejak lama,tapi
pada 1980-an menurun karena ada
gol.Benzodiazepin yg lebih aman.
Efek utama barbiturat ialah depresi SSP. Semua
tingkat depresi dapat dicapai, mulai dari
sedasi, hypnosis, koma sampai dengan
kematian.
Contoh obat barbiturat
Nama Obat Bentuk Sediaan Dosis Dewasa (mg)

Amobarbital Kapsul,tablet,injeksi,bubuk 30-50; 3x

Aprobarbital Eliksir 40; 3x

Butabarbital Kapsul,tablet,eliksir 15-30 ; 3-4x

Pentobarbital Kapsul,eliksir,injeksi,supositoria 20 ; 3-4x

Sekobarbital Kapsul,tablet,injeksi 30-50 ; 3-4x

Fenobarbital Kapsul,tablet, eliksir,injeksi 15-40 ; 3x


PSIKOTROPIKA
DEFINISI

Psikotropika adalah zat atau obat, baik


alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan
perilaku.
• Psikotropika adalah zat-zat kimia yang
menekan kerja susunan saraf pusat dan
memberikan efek mengkhayal (halusinasi),
gangguan cara berpikir,perubahan
emosi/perasaan, dan jugamemberikan efek
stimulasi(merangsang).
• Jenis psikotropika yang dikenal adalh ekstasi 
Dan shabu-shabu
GOLONGAN PSIKOTROPIKA
• Menurut Pasal 2 ayat (2) Undang-Undang Psikotropika,
psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu :

1. Psikotropika Golongan I adalah jenis psikotropika yang


mempunyai daya menimbulkan ketergantungan sangat
kuat, hanya digunakan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, tidak untuk pengobatan, antara lain: 3-4-
Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA),
Psilobisin dan Psilosin yaitu zat yang didapat dari sejenis
jamur yang ada di Mexico, LSD (Lysergic Diethylamide),
Mescaline yaitu dalam ilmu pengetahuan diperoleh dari
sejenis kaktus di Amerika.
2. Psikotropika Golongan II adalah kelompok
psikotropika yang mempunyai daya
menimbulkan ketergantungan kuat, digunakan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
pengobatan secara terbatas, contoh :
Amphetamine (Shabu - shabu) berbentuk
kristal biasanya berwarna putih,
metamfetamin, fensiklidin, ritalin,
Metaqualon.
• 3. Psikotropika Golongan III adalah jenis
psikotropika yang mempunyai daya
menimbulkan ketergantungan sedang,
mempunyai khasiat, digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan
pengobatan. Contoh : Amobarbital,
Flunitrazepam, Pentobarbital
• 4. Psikotropika Golongan IV adalah jenis
psikotropika yang mempunyai daya
menimbulkan ketergantungan rendah,
berkhasiat dan digunakan luas untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan
pengobatan. Contoh : Diazepam, Barbital,
Klobazam, Nitrazepam, (obat sedatif –
hipnotik)
NARKOTIKA
DEFINISI
• Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
LANJUTAN
• Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
 Tanaman papaver, opium mentah, opium
masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja,
dan damar ganja, garam-garam dan turunan-
turunan dari morfina dan kokaina, serta
campuran-campuran dan sediaan-sediaan
yang mengandung bahan yang disebutkan di
atas
Golongan NARKOTIKA
 Menurut UU Narkotika No 35 Tahun 2009
Golongan Obat Narkotika ada 3, yaitu:
    a. Narkotika Golongan I : berpotensi sangat
tinggi menyebabkan ketergantungan. tidak
digunakan untuk terapi Contoh :
Heroin kokain ganja opium
  
  b. Narkotika Golongan II : berpotensi tinggi
menyebabkan ketergantungan, digunakan
pada terapi sebagai pilihan terakhir.
Contoh : Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon,
   
c. Narkotika golongan III : berpotensi ringan
menyebabkan ketergantungan dan banyak
digunakan dalam terapi
        Contoh :Codein, Buprenorfin, Etilmorfina,
Nikokodina, Polkodina, Propiram
ANESTESI
DEFINISI

• Kata anestesi berasal dari bahasa yunani yang berarti keadaan


tanpa rasa sakit.

• SEJARAH :
– Orang Mesir dan China menggunakan Canabis Indica (Ganja)
– Menggunakan kantong es untuk membungkus anggota badan
– Tahun 1776 ditemukan anestetika pertama yaitu N2O
– Abad ke-19 ditemukan Dietil eter
– Sir James Simpson menemukan Kloroform
– Terus dilakukan pengembangan untuk menemukan anestetika yang
aman hingga sekarang
PENGGOLONGAN OBAT ANESTESI

1. ANESTESI LOKAL
2. ANESTESI SISTEMIK
1. ANESTESI UMUM
• Anestesi umum adalah tindakan
menghilangkan rasa nyeri/sakit secara
sentral disertai hilangnya kesadaran dan
dapat pulih kembali (reversible) , dimana
seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan,
sehingga agak mirip keadaan pingsan.
Anestetika umum yang tersedia, tdk dpt
memenuhi → digunakan kombinasi hipnotika,
analgetika, dan relaksan otot.
• Persyaratan Anestesi Umum :
– Berbau enak dan tidak merangsang selaput lender
– Mula kerja cepat tanpa efek samping
– Sadar kembalinya tanpa kejang
– Berkhasiat analgetika baik dengan melemaskan
otot seluruhnya
– Tidak menambah pendarahan kapiler selama
waktu pembedahan
Sediaan ANESTESI UMUM

• Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk


tindakan yang singkat atau induksi anestesi. Umumnya
diberikan Tiopental, namun pada kasus tertentu dapat
digunakan ketamin, diazepam, dll. Untuk tindakan
yang lama anestesi parenteral dikombinasikan dengan
cara lain.
• Perektal. Dapat dipakai pada anak untuk induksi
anestesi atau tindakan singkat.
• Anestesi inhalasi, yaitu anestesi dengan menggunakan
gas atau cairan anestesi yang mudah menguap sebagai
zat anestesi melalui udara pernafasan. Zat anestetik
yang digunakan berupa campuran gas (dengan O2) dan
konsentrasi zat anestetik.
ANESTESI LOKAL
Merupakan tindakan menghilangkan nyeri/sakit secara lokal
tanpa disertai hilangnya kesadaran.
• Persyaratan Anestetika Lokal :
– Tidak merangsang jaringan
– Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan
saraf
– Toksisitas sistemis yang rendah
– Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada
selaput lendir
– Mulai kerjanya sesingkat mungkin, tapi bertahan cukup lama
– Dapat larut dalam air dan menghasilkan larutan yg stabil, juga
terhadap pemanasan ( sterilisasi )
Pemberian anestetik lokal dapat dengan teknik:
• Anestesi permukaan, yaitu pengolesan atau
penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa
seperti mata, hidung atau faring.
• Anestesi infiltrasi, yaitu penyuntikan larutan analgetik
lokal langsung diarahkan di sekitar tempat lesi, luka atau
insisi. Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah
blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau
subkutan.
• Anestesi blok, yaitu penyuntikan analgetik lokal langsung
ke saraf utama atau pleksus saraf.
• Analgesi regional intravena, yaitu penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena.
CONTOH OBAT ANESTESI
OBAT ANESTESI INHALASI

Dinitrogen Oksida (N2O/ gas gelak)


• N2O merupakan gas yang tidak berwarna, berbau manis, tidak
iritatif, tidak berasa, lebih berat dari pada udara, tidak mudah
terbakar/meledak dan tidak bereaksi dengan soda lime
absorber (pengikat CO2).
• Penggunaan dalam anestesi umumnya dipakai dalam
kombinasi N2O:O2 yaitu 60%:40%, 70%:30%, dan 50%:50%.
Dosis untuk mendapatkan efek analgesik digunakan dengan
perbandingan 20%;80%, untuk induksi 80%:20%, dan
pemeliharaan 70%:30%.
Halotan
• Halotan merupakan cairan tidak
berwarna, berbau enek, tidak iritatif,
mudah menguap, tidak mudah
terbakar/meledak, tidak bereaksi dengan
soda lime, dan mudah diuraikan cahaya.
Halotan merupakan obat anestetik
dengan kekuatan 4-5 kali eter atai 2 kali
kloroform.
Etil Klorida
• Merupakan cairan tidak berwarna, sangat mudah
menguap, dan mudah terbakar. Anestesi dengan
etil klorida cepat terjadi namun cepat hilang.
Induksi dapat dicapai dalam 0,5-2 menit dengan
waktu pemulihan 2-3 menit sesudah pemberian
anestesi dihentikan. Etil klorida sudah tidak
dianjurkan digunakn sebagai anestesi umum.
Sebagai anestesi lokal etil klorida digunakan
dengan cara disemprotkan pada kulit sampai
beku.
Eter (Dietil Eter)

• Merupakan cairan tidak berwarna,


mudah menguap, berbau kkhas,
mengiritasi saluran napas, mudah
terbakar/meledak, tidak bereaksi
dengan soda lime absorber, dan dapat
terurai oleh udara serta cahaya. (Eter
merupakan obat anestesi)
Enfluran (ethran)
• Merupakan obat anestetik eter berhalogen berbentuk cairan,
mudah menguap, tidak mudah terbakar, tidak bereaksi
dengan soda lime. Induksi dengan enfluran cepat dan lancar.
Oabt ini jarang menimbulkan mualdan muntah serta masa
pemulihannya cepat.
Isofluran (forane)
• Merupakan eter berhalogen, berbau tajam dan tidak mudah
terbakar. Keuntungan penggunaan isofluran adalah irama
jantung stabil dan tidak terangsang oleh adrenalin serta
induksi dan masa pulih anestesi cepat.
Sevofluran
• Obat anestesi ini merupakan turunan eter berhalogen yang
paling disukai untuk induksi inhalasi, induksinya enak dan
cepat terutama pada anak.
OBAT ANESTESI INTRAVENA
• Natrium Tiopental (tiopental,pentotal)
Tiopental berupa bubuk kuning yang bila akan
digunakan dilarutkan dalam air menjadi larutan 2,5%
atau 5%.
Indikasi pemberian tiopental adalah induksi anestesi
umum, operasi/tindakan yang singkat(reposisi fraktur,
insisi, jahit luka, dilatasi serviks, dan kuretase), sedasi
pada analgesi regional, dan untuk mengatasi kejang-
kejang eklampsia atau epilepsi.
Kontra indikasinya adalah status asmatikus, syok,
anemia, disfungsi hepar, asma bronkial, miastenia
gravis dan riwayat alergi terhadap tiopental.
• Ketamin
Ketamin adalah suatu rapid acting nonbarbiturat general
anaesthetic. Indikasi pemakaian ketamin adalah
prosedur dengan pengendalian jalan napas yang sulit,
prosedur diagnosis, tindakan ortopedi, pasien resiko
tinggi, tindakan operasi sibuk, dan asma., dan gagal
jantung.
• Droperidol (dehidrobenzperidol, droleptan)
Droperidol adalah turunan buturofenon dan merupakan
antagonis reseptor dopamin. Obat ini digunakan sebagai
premedikasi (antiemetik yang baik) dan sedasi pada
anestesi regional. Obat anestetik ini juga dapat
digunakan untuk membantu prosedur intubasi,
bronkoskopi, esofagoskopi, dan gastroskopi.
• Diprivan (diisopropil fenol, propofol)
Propofol adalah campuran 1% obat dalm air dan emulsi
berisi 10% minyak kedelai, 2,25% gliserol, dan lesitin
telur. Propofol menghambat transmisi neuron yang
dihantarkan oleh GABA.
OBAT ANESTESI REGIONAL/LOKAL

• Obat anestesi regional/lokal adalah obat yang


menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara
lokal.
• Anestesi lokal idealnya adalah yang tidak mengiritasi
atau merusak jaringan secara permanen, batas
keamanan lebar, mula kerja singkat, masa kerja
cukup lama, larut dalam air, stabil dalam larutan,
dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan, dan
efeknya reversible.
OBAT ANESTESI REGIONAL/LOKAL
• Lidokain
Lidokain (lignikaon,xylocain) adalah anestetik lokal
kuat yang digunakan secara topikal dan suntikan.
Efek anestesi terjadi lebih cepat, kuat, dan ekstensif
dibandingkan prokain.
• Bupivakain
Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan
mula kerja lambat dan masa kerja panjang.

Anda mungkin juga menyukai