Anda di halaman 1dari 19

Tugas kelompok 3

MK : Pengantar asuhan kebidanan


Dosen pengampu : Febrina SST.M.Kes

z
Nama kelompok: Sri Deswita

Febriani

Misianti

Desty lautifah

Laila suhada
z
A. Konsep dasar bayi baru lahir

Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan
4000 gram (Kristiyanasari, 2009).
Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh dan
baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan
penyesuaian diri dari kehidupan kehidupan intrauterin ke
kehidupanekstrauterin (Dewi, 2011)

 Kesimpulannya adalah bayi baru lahir merupakan bayi lahir yang dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin
z
B.Asuhan segera bayi baru lahir

Bidan harus mengetahui kebutuhan transisional bayi dalam


beradaptasi dengan kehidupan diluar uteri sehingga ia dapat membuat
persiapan yang tepat untuk kedatangan bayi baru lahir. Adapun
asuhannya sebagai berikut (Fraser Diane, 2011):
a. Pencegahan kehilangan panas seperti mengeringkan bayi baru
lahir, melepaskan handuk yang basah, mendorong kontak kulit dari ibu
ke bayi, membedong bayi dengan handuk yang kering
z

B. Membersihkan jalan nafas.

c. Memotong tali pusat.

d. Identifikasi dengan cara bayi diberikan identitas baik berupa


gelang nama maupun kartu identitas.
 e. Pengkajian kondisi bayi seperti pada menit pertama dan
kelima setelah lahir, pengkajian tentang kondisi umum bayi
dilakukan dengan menggunakan nilai Apgar.
z
C. Prinsip asuhan bayi baru lahir normal
(Hidayat, 2010):

A. Cegah kehilangan panas berlebihan.


b. Bebaskan jalan nafas.
c. Rangsangan taktil.
 d. Laktasi (dimulai dalam waktu 30 menit
pertama).
z
D.Cara kehilangan panas pada tubuh
bayi baru lahir

Cara kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir Menurut


Yanti (2009) proses kehilangan panas pada tubuh bayi baru lahir
sebagai berikut:

A. Evaporasi yaitu proses kehilangan panas melalui cara penguapan


oleh karena temperatur lingkungan lebih rendah dari pada
temperatur tubuh (bayi dalam keadaan basah).

 b. Konduksi yaitu proses kehilangan panas tubuh melalui kontak


langsung dengan benda yang mempunyai suhu lebih rendah.
z
Lanjutan....

C. Konveksi yaitu proses penyesuaian suhu tubuh


melalui sirkulasi udara terhadap lingkungan.
 d. Radiasi yaitu proses hilangnya panas tubuh
bayi bila diletakan dekat dengan benda yang lebih
rendah suhunya dari tubuh.
z

Penanganan bayi baru lahir

Menurut Prawirohardjo (2009) menyebutkan bahwa


penanganan bayi baru lahir seperti dibawah ini:
 a. Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 menit),
kemudian meletakan bayi diatas perut ibu dengan
posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya,
bila bayi mengalami asfiksia lakukan resusitasi.
z
Lanjutan....

B. Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan kontak
kulit ibu-bayi lakukan penyuntikan oksitosin.

c. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari pusat bayi dan memasang
klem kedua 2cm dari klem pertama.

d. Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
memotong tali pusat diantara klem.

e. Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan
kain yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala.
 f. Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya
dan memulai pemberian ASI.
z Asfiksia
 1. Pengertian Asfiksia

 Asfiksia adalah keadaan dimana bayi setelah lahir tidak


bernafas secara spontan dan teratur (Asri Dwi, 2010).

Asfiksia adalah suatu keadaan bayi barulahir yang mengalami


gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga
bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat
asam arang dari tubuhnya (Dewi, 2011).

Kesimpulan dari pengertian diatas asfiksia adalah suatu keadaan


dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan setelah lahir.
z Etiologi Asfiksia Bayi Baru Lahir

Secara umum dikarenakan adanya gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari
ibu ke janin, pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir. Kegagalan
pernafasan pada bayi bisa disebabkan karena terjadi hipoksia, solusio plasenta, prematur,
tali pusat menumbung, partus lama, dll (Kristiasari, 2009).
 Menurut Asri Dwi (2010) faktor penyebab asfiksia ada tiga antara lain sebagai berikut:

 a. Ibu: preeklamsi, eklamsi, perdarahan antenatal, partus lama, partus macet, demam
selama persalinan, infeksi berat, serotinus, dll.

 b. Tali pusat: lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat,

prolapsus tali pusat.


z

Klasifikasi klinis

Menurut Kristiyanasari (2009) Asfiksia


dikelompokkan menjadi beberapa klasifikasi di bawah
ini :

a. Asfiksia Berat (nilai APGAR 0 – 3).

B. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4 – 6).


C. Asfiksia Ringan(nilai APGAR 7 – 10).
z
Manifestasi klinis

Asfiksia biasanya merupakan akibat dari hipoksia janin yang menimbulkan

tanda-tanda klinis pada janin atau bayi berikut ini (Maryunani, 2009):

a. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur.

b. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala.


c. Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada otak, otot dan organ lain.

d. Depresi pernafasan karena otak kekurangan oksigen.

e. Brakikardia (penurunan frekuensi jantung) karena kekurangan oksigen pada otot-


otot jantung atau sel-sel otak.
z
 F. Tekanan darah rendah karena kekurangan oksigen
pada otot jantung, kehilangan darah, kekurangan aliran
darah yang kembali ke plasenta sebelum dan selama
proses persalinan.

 g. Takipnu (pernafasan cepat) karena kegagalan absorbsi


cairan paruparu atau nafas tidak teratur atau megap-
megap.

• h. Sianosis (warna kebiruan) karena kekurangan oksigen


dalam darah.

• i. Pucat.
z
Pemeriksaan fisik

B. Pemeriksaan fisik

Pada saat pemeriksaan fisik bayi ditemukan (DINKES


RI, 2007):

1). Bayi tidak bernafas atau megap – megap

2). Denyut jantung kurang dari 100 x/menit

3). Kulit sianosis, pucat

 4). Tonus otot menurun


z
Prinsip dasar penanganan Bayi baru
lahir

 Tujuan menjaga jalan napas, mempertahankan suhu tubuh, cegah


infeksi & identifikasi

 Prinsip dasar penanganan faktor2 risiko kematian perinatal

( perdarahan, hipertensi kelahiran preterm,asfiksia & hiportermi)

• > 50% kematian bayi pada masa neonatal misalnya karena


hipotermi/Coldstress=hipoglikemi=hipoksia=kerusakanotak/perdarah
an otak
z
Lanjutan....

 C. Keadaan bayi: prematur, persalinan sulit,


gemelli, kelainan konginental, air ketuban
bercampur mekonium, dll
Tanda-tanda kesulitan bernafas pada bayi:
z

a. Tarikan dinding dada dalam, nafas megapp-megap frekuensi < 30 kali / > 60 kali/menit.

b. Pantau bayi berwarna pucat, biru, lemas.

c. Jaga bayi tetap hangat dan kering.

d. Tunda memandikan sampai dengan 6 – 24 jam.

e. Kondisi memburuk rujuk.Rujuk bayi bila ada tanda (setelah resusitasi):

a. Frekuensi nafas < 30 kali / > 60 kali / menit.

b. Ada tarikan dinding dada.

c. Merintih, nafas megap-megap, nafas bunyi saat ekspirasi dan inspirasi.

d. Tubuh pucat atau kebiruan.

e. Bayi lemas.
z

 Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai