Anda di halaman 1dari 20

Konsep dan langkah

pengembangan
poskesdes
Konsep dasar poskesdes
Contents
01 Pengertian

Contents
02 Tujuan, Ruang lingkup, fungsi

Contents
03 Prioritas pengembangan

Contents
04 Manfaat
Langkah pengembangan
poskesdes
Contents
01 Pendekatan inter dan eksternal

Contents
02 Survey mawas diri (SMD),
MMD
Contents
03 Pembentukan, pengembangan

Contents
04 Jejaring kerjasama
Dasar Hukum

Dalam Kepmenkes Nomor 1529 Tahun 2010 tentang


Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif, disebutkan bahwa salah satu kriteria desa dan
kelurahan siaga aktif adalah adanya kemudahan akses
masyarakat ke sarana pelayanan kesehatan (Poskesdes,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas atau sarana kesehatan
lainnya) dan pengembangan UKBM yang melaksanakan
surveilans berbasis masyarakat.
Pengertian

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah Upaya


Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Kegiatannya meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif
yg dilaksanakan terutama oleh bidan dan melibatkan kader.
Desa

Pengertian “Desa” atau yang disebut dengan nama lain


adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
Anastasia
Designer
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan
Umum Khusus
Terwujudnya masyarakat sehat yang
peduli, tanggap, dan mampu mengenali,
mencegah, dan mengatasi permasalahan 01
kesehatan yang dihadapi.
Pemberdayaan masyarakat
untuk ikut serta dalam bidang
Content Here
kesehatan

02

03 Terselenggaranya
pelayanan kesehatan
Terselenggaranya dasar oleh bidan dan
pengamatan, pencatatan dan kader
pelaporan kesehatan
masyarakat
Ruang lingkup kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Poskesdes meliputi upaya kesehatan yang


mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader kesehatan.

Kegiatan Poskesdes,
2015 utamanya adalah pelayanan kesehatan dasar
yaitu layanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, kesehatan
2016
anak dan pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit,
surveilans gizi, surveilans perilaku berisiko, surveilans lingkungan,
dan masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan
kesehatan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban maka kegiatan di Poskesdes didukung
dengan pencatatan dan pelaporan.
Fungsi

Sebagai fasilitas Sebagai wahana SebagaiAnastasia


wahana
pelayanan kewaspadaan dini pemberdayaan
Designer
kesehatan guna terhadap berbagai masyarakat dalam
lebih mendekatkan risiko dan masalah bidang
pelayanan kesehatan. kesehatan.
kesehatan dasar
kepada
masyarakat.
Prioritas pengembangan
100

90 Desa yang tidak terdapat atau yang sulit


80
mengakses fasilitas
70
pelayanan kesehatan (Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, dan
60
Rumah Sakit).
50

40
Desa di daerah tertinggal, perbatasan, dan
30 kepulauan.
20

10
Manfaat

Permasalahan kesehatan Nakes (Bidan) dapat Kader kesehatan Memperluas jangkauan


di desa dapat dideteksi lebih mudah dalam mendapatkan informasi pelayanan Puskesmas
secara dini, sehingga memberikan lebih awal di dengan
bisa ditangani dengan pelayanan kesehatan bidang kesehatan. mengoptimalkan sumber
cepat dan diselesaikan, terhadap masyarakat daya yang ada.
sesuai kondisi, potensi
dan kemampuan yang
ada.
Pengorganisasian
Tenaga

1. Kader Kesehatan min. 2 org


2. Tenaga Kesehatan (Bidan)
01

Content Here

Kepengurusan Koordinasi dan Pembinaan

Dipilih melalui MMD dan Hubungan koordinasinya


ditetapkan oleh KaDes. digambarkan sbb:
Strukturnya Pembina, Ketua,
Sekretaris, Bendahara dan
Anggota.
Hubungan Koordinasi dan Pembinaan Poskesdes
Langkah pengembangan poskesdes
Pendekatan internal Pendekatan Eksternal
Langkah ini merupakan awal
kegiatan, tujuan pendekatan Tujuannya untuk
internal adalah mempersiapkan mempersiapkan masyarakat
petugas kesehatan dan aparat khususnya tokoh
desa masyarakat, sehingga
setempat, sehingga bersedia dan Internal Eksternal bersedia mendukung
memiliki kemampuan mengelola penyelenggaraan
poskesdes. Untuk itu butuh
serta membina Poskesdes, dalam
upaya untuk meningkatkan A B pendekatan dengan tokoh
layanan kesehatan bagi masyarakat tersebut yang
masyarakat. Persiapan ini bisa bertempat tinggal di daerah
berbentuk sosialisasi, pertemuan setempat
dan pelatihan/orientasi yang
bersifat konsolidasi yang tentunya
disesuaikan dengan kondisi
setempat.
C. Survey Mawas
Diri (SMD)

Tujuan SMD adalah menimbulkan rasa memiliki masyarakat (sense of belonging) melalui
penemuan sendiri masalah kesehatan di wilayahnya serta memecahkan masalahnya
sesuai dengan sumber daya dan kearifan lokal yang dimiliki. SMD dilakukan oleh kader
Poskesdes yang merupakan masyarakat setempat bersama tokoh masyarakat serta
anggota Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang terlatih dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang sudah disepakati dengan bimbingan dari tenaga kesehatan setempat.
Hasil SMD dicatat untuk menjadi acuan dalam melaksanakan langkah-langkah
pemecahan masalah. Untuk itu, sebelumnya perlu dilakukan pemilihan dan orientasi
anggota masyarakat yang dinilai mampu melakukan SMD, seperti guru, anggota Pramuka,
kelompok dasawisma, PKK, anggota karang taruna, murid sekolah, atau kelompok
potensial lainnya yang ada di desa. Hasil dari SMD adalah data tentang masalah
kesehatan serta potensi masyarakat untuk memecahkan masalah yang ada di desa.
D. Musyawarah
Masyarakat
Desa (MMD) Tujuan MMD ini adalah mencari alternatif pemecahan masalah
kesehatan yang ditemukan pada saat SMD dengan memanfaatkan
sumber daya dan kearifan lokal yang dimiliki desa. MMD
diselenggarakan oleh semua pengurus Forum Desa Siaga Aktif
bersama seluruh masyarakat.

Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan,
terutama adalah daftar masalah kesehatan, data sumber daya,
serta skala prioritas kebutuhan penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat. Hasil pendataan tersebut dimusyawarahkan
untuk penentuan prioritas masalah yang akan ditindak lanjuti,
dukungan dan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh
masing-masing individu/organisasi kemasyarakatan (ormas)/sektor
yang diwakilinya, serta langkah-langkah pemecahan masalah untuk
pengembangan Poskesdes.
Pembentukan poskesdes

1 Pemilihan pengurus dan kader (minimal 2 orang) poskesdes

2 Pelatihan atau orientasi kader kesehatan

3 Pemenuhan/ penempatan dan pelatihan tenaga kesehatan


Pengembangan jejaring kerjasama
Mengingat permasalahan kesehatan sangat kompleks,
maka pemecahannya perlu melibatkan berbagai pihak baik
yang ada di wilayah desa maupun dukungan dari mitra
yang ada di luar desa, seperti individu/organisasi
kemasyarakatan/institusi/sektor.
Aktualisasi daripengembangan jejaring Poskesdes, dapat
dilakukan melalui temu jejaring UKBM secara internal di
dalam desa sendiri dan ataut emu jejaring antar-
Poskesdes, serta temu jejaring antar-tenaga kesehatan.
Selain jejaring program untuk proses pemberdayaan POSKESDES
dibutuhkan juga dukungan kemitraan dari pihak lain. Untuk
mendapatkan dukungan yang berasal dari organisasi
kemasyarakatan dan tanggung jawab sosial korporasi
(Corporate Social Responsibility/CSR) serta dukungan
media massa untuk publikasi yang kelak mempercepat
penyampaian informasi yang diharapkan desa sekitar
terpapar informasi dan terpacu untuk mengembangkan
upaya bidang kesehatan di wilayahnya.
Indikator Keberhasilan Poskesdes
Input Output
a. Jumlah kader aktif. a. Cakupan ibu hamil yang dilayani (K4).
b. Jumlah tenaga kesehatan b. Cakupan persalinan yang dilayani
yang tersedia. (Linakes).
c. Tersedianya sarana (alat dan c. Cakupan kunjungan neonatus (KN2).
obat). d. Cakupan bayi yang mendapatkan ASI
d. Tersedianya tempat eksklusif.
pelayanan. e. Cakupan BBLR yang dirujuk.
e. Tersedianya dana operasional f. Jumlah bayi dan anak Balita BB tidak
Poskesdes. naik (T) ditangani.
f. Tersedianya data (catatan g. Cakupan imunisasi.
jumlah bayi di imunisasi, h. Cakupan pelayanan gawat darurat dan
jumlah kematian). KLB dalam tempo 24 jam.
i. Cakupan Keluarga Sadar Gizi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai