Anda di halaman 1dari 10

K E LO MP O K 4

Periklanan & Etika


ANGGOTA KELOMPOK 4 :
NIRDARIA 3021911063
PRASETYA JORGHI 3021911066
RIDO 3021911069
SHALLINA MARISKA A 3021911072
SITI THALITA R 3021911075
THERESIA SEPTALINA 3021911078

19 MANAJEMEN 3
TOPIK
PEMBAHASAN

• PENGERTIAN PERIKLANAN DAN ETIKA


• SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
PERIKLANAN DI INDONESIA
• FUNGSI IKLAN
• MAKNA ETIKA DAN ESTETIKA DALAM
IKLAN
• PENGONTROLAN TERHADAP IKLAN
• PRINSIP MORAL DALAM IKLAN
apa itu periklanan dan
etika??
pengertian periklanan
dan etika
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani yang artinya upaya menggiring orang pada ide atau gagasan. Menurut Thomas M. Garret, SJ, iklan
diartikan sebagai suatu aktivitas melalui pesan visual atau oral untuk disampaikan kepada masyarakat dengan bertujuan memberi informasi
atau memengaruhi mereka untuk membeli produk dan jasa yang telah diproduksi, atau untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi yang
positif terhadap ide-ide, institusi-institusi atau pribadi yang terlibat dalam iklan tersebut. (1997).
Etika merupakan suatu nilai baik atau buruk, pantas atau tidaknya suatu hal yang berkenaan dengan aktivitas manusia. Sebagaimana yang
dikemukakan K. Berteins (1994) bahwa etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik
atau buruk sebagai sebagai akibatnya.

Berdasarkan dua definisi tersebut maka periklanan mempunyai keterkaitan dengan etika. Etika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat
yang membahas tentang moral di mana dalam dunia perbisnisan, moral menjadi sebuah hal yang tidak dapat dikesampingkan karena
berkaitan dengan budaya masyarakat. Karena masyarakat berperan sebagai objek penjualan, periklanan perusahaan hendaknya dapat
diterima oleh masyarakat dan masyarakat bersedia untuk membeli produk atau mempercayai jasa perusahaan tersebut.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
PERIKLANAN DI INDONESIA
Periklanan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu sejak manusia melakukan pertukaran barang. Wright (dalam Liliweri,
1992) mencatat bahwa 3000 tahun sebelum Masehi, bangsa Mesopotamia dan Babilonia telah meletakkan dasar-dasar
periklanan seperti yang terlihat sekarang ini. Di zaman itu, para pedagang menyewa perahu, lalu menyuruh pedagang keliling
untuk mengantarkan barang yang telah diproduksi kepada konsumen yang tinggal di pedalaman dengan teknik pemasaran door
to door.
Perkembangan periklanan di Indonesia sendiri sudah ada sejak lebih dari seabad yang lalu. Buktinya yaitu iklan yang telah
diciptakan dan dimuat di surat kabar telah ditemukan di surat kabar "Tjahaja Sijang" yang terbit di Manado tahun 1869. Bukti
lainnya yaitu ditemukannya kegiatan periklanan melalui surat kabar yaitu di Semarang pada tahun 1864. Surat kabar "De
Locomotief" yang telah beredar setiap hari tersebut memuat iklan tentang hotel di Paris. Iklan pada kedua surat kabar ini masih
didominasi oleh tulisan dan belum bergambar karena kesulitan teknis cetak saat itu.
FUNGSI IKLAN

• Informing, dengan adanya iklan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta menfasilitasi penciptaan citra
merek yang positif.
• Persuading, iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba
produk dan jasa yang diiklankan.
• Reminding, iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
• Adding value, periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi
konsumen
K NA ET IK A D A N ES TETIK A
MA
D AL AM IK LA N

Pada akhirnya, iklan berfungsi sebagai pembentuk citra perusahaan di mata masyarakat. Citra ini
terbentuk dari kesesuaian antara kenyataan sebenarnya sebuah produk dengan informasi yang
disampaikan dalam iklan. Prinsip etika bisnis yang paling relevan dengan hal ini adalah nilai kejujuran.
Ciri-ciri iklan yang baik yaitu sebagai berikut:
·Etis: berhubungan dengan kepantasan iklan tersebut.
·Estetis: berhubungan dengan kelayakan (target pasar, target konsumen, serta kapan harus ditayangkan).
·Artistik: mempunyai nilai seni sehingga bisa menarik perhatian khalayak ramai.
PENGONTROLAN TERHADAP
IKLAN
3 pengontrolan yang dilakukan terhadap iklan, yaitu sebagai berikut:
a. Kontrol oleh Pemerintah
Salah satu tugas penting bagi pemerintah yaitu harus melindungi masyarakat konsumen terhadap ganasnya dunia
periklanan. Di Indonesia, iklan tentang makanan dan obat diawasi secara langsung oleh BPOM
b.Kontrol oleh para pengiklan
Dilakukan dengan menyusun sebuah kode etik, sejumlah norma dan pedoman yang telah disetujui oleh profesi periklanan
itu sendiri.
c.Kontrol oleh masyarakat
Beberapa lembaga juga turut menggalakkan etika periklanan, yaitu YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) dan
lembaga pembinaan dan perlindungan konsumen. Lembaga-lembaga tersebut sebagai pengontrol atas kualitas dan
kebenaran periklanan
PRINSIP MORAL DALAM
IKLAN
1. Prinsip Kejujuran
• Prinsip ini berhubungan dengan pengiklan yang seringkali melebih-lebihkan produk atau jasa yang diiklankan,
sehingga iklan tersebut bukannya memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen tetapi malah
mempengaruhi atau bahkan menciptakan kebutuhan baru.
2.Prinsip Martabat Manusia sebagai Pribadi
• Iklan semestinya menghormati hak dan tanggung jawab setiap orang untuk memilih barang dan jasa yang ia
butuhkan.
3.Iklan dan Tanggung Jawab Sosial
• Iklan banyak menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru karena peran utamanya sebagai media informasi mengenai
barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai