DENGAN GLUKOMA
NAMA KELOMPOK :
1. Faleriany Intan Wedha (241911002)
3. Wita Yulianti Barges (241911009)
4. Zela Valenza (241911011)
DEFINISI
● Glaukoma adalah gangguan ocular yang
ditandai dengan perubahan pada pusat saraf
optic (lempeng optic) dan kehilangan
sensitifitas visual dan jarak pandang (Elin,
2009)
01 02
Glaukoma primer Glaukoma congenital
03 04
Glaukoma sekunder Glaukoma absolute
Manifestasi Klinis
1. Glaukoma sudut lebar berkembang dengan pelan dan biasanya asimtomatik
sampai onset kehilangan jarak pandang. Kerusakan jarak pandang termasuk
konstriksi jarak pandang peripheral general, skotomas terisolasi atau bintik buta,
penurunan sesnitivitas kontras, penurunan akuitas, peripheral
dan prubahan penglihatan warna
1. Glaukoma kronis
2. Sinekia anterior
3. Katarak
4. Kerusakan saraf optikus
5. Kebutaan
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Klien
Nama Klien : Tn. T
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Status marital : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SLTA
Alamat Rumah : Kampung Bojonegoro
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. Z
Umur : 50 Tahun hubungan dengan klien : ibu kandung
Alamat Rumah : Kampung Bojonegoro pekerjaan : ibu rumah tangga
2. Data Medik
Diagnosa Medis
Saat masuk : gluekoma
Saat pengkajian : gluekoma
• Alasan masuk rumah sakit :
Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri pada mata kanan cenat cenut, bertambah pada saat kpela
lebih rendah, tidak begitu jelas melihat objek disekitarnya, dengan lemas , bila diraba pasien
mengatakan nyeri pada mata yang sakit. Leukosit 17.000 , Hb 12 mg/dl, TD 120mmHg, RR 24
x/menit, SUHU 38 C, HR 90 , TIO(tekanan intaokuler) 25 mmHg
• Keluhan Utama Saat Pengkajian : Nyeri pada mata sebelah kanan
• Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RS dengan keluhan nyeri pada mata kanan cenat cenut, bertambah pada saat kpela
lebih rendah, tidak begitu jelas melihat objek disekitarnya, dengan lemas , bila diraba pasien
mengatakan nyeri pada mata yang sakit. Leukosit 17000 , Hb 12 mg/dl, TD 120mmHg, RR
24x/menit, SUHU 38 C, HR 90 , TIO(tekanan intaokuler) 25 mmHg
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mengalami sakit seperti Ini
.
3. Pola Fungsi Gordon
5,000
This is the number of
recoveries made so far
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1. Mandi : 2 x/hari
8. Ektremitas: tidak ada oedem pada kedua ekstremitas atas dan bawah
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 10 Januari 2013
2. Terapi
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan Managemen Nyeri
selama 3 X 24 jam gangguan rasa 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
biologis (peningkatan Tekanan komperhensif termasuk lokasi,
nyaman dapat teratasi dengan kriteria
intaokuler) karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas
hasil:
dan faktor presipitasi
Pain Level (2102)
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidak
• Mampu mengontrol nyeri nyamanan
(tahu penyebab nyeri, mampu 3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
menggunakan tehnik non farmakologi dan menemukan dukungan
untuk mengurangi nyeri, mencari 4. Kontrol lingkungan yang dapat
bantuan) mempengaruhi nyeri seperti suhu
• Melaporkan bahwa nyeri berkurang ruangan, pencahayaan dan kebisingan
dengan menggunakan manajemen 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
nyeri 6. Kaji tipe dan sumber nyeriuntuk
• Mampu mengenali nyeri (skala, menentukan intervensi
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi :
napas dalam, relaksasi, distraksi,
• Menyatakan rasa nyaman setelah kompres hangat/dingin.
nyeri berkurang 8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
• Tanda vital dalam rentang normal 9. Tingkatkan istirahat
10. Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri , berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
11. Monitor vital sign sebelum dan
sesudahpemberian analgesik pertama kali
Diagnosa keperawatan Kriteria hasil intervensi