RULE OF LAW
KELOMPOK 5 :
1. DINA IRENNIA (C1C020133)
2. SITI SARRA (C1C020134)
3. DINDA AGUNG TRISNA
(C1C020140)
HAK ASASI MANUSIA
1. Pengertian Hak Asasi Manusia
a. Hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir, yang melekat pada esensinya sebagai
anugrah Tuhan Yang Maha Esa (Darji Darmodiharjo, 2006).
b. Hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan
tidak dapat diganggu gugat atau bersifat mutlak (Budiyanto, 2002 : 66).
c. Seperangkat hak yang pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia (UU No. 39 Tahun 1999).
d. Hak yang telah dimiliki manusia yang telah dibawanya bersama dengan kehadiran
dan kelahirannya dalam masyarakat (M. Budiarjo).
2. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pemikiran HAM pada masa sebelum kemerdekaan dapat dilihat dalam sejarah
kemunculan organisasi. Pergerakan Nasional Budi Oetomo (1908), Sarekat Islam
(1911), Indesche Partij (1912), Perhimpunan Indonesia (1925), Partai Nasional
Indonesia (1927). Lahirnya pergerakan-pergerakan yang menunjang berdirinya HAM
seperti ini tak lepas dari pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penguasa (penjajah).
Dalam sejarah pemikiran HAM di Indonesia Boedi Oetomo merupakan organisasi
pertama yang menyuarakan kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat
melalui petisi-petisi yang ditunjukkan kepada pemerintah kolonial maupun lewat
tulisan di surat kabar.
b. Periode setelah kemerdekaan (1945 – sekarang)
Perdebatan tentang HAM berlanjut sampai periode paska kemerdekaan :
Dalam perspektif global, HAM merupakan isu yang universal bersamaan dengan
isu-isu lainnya, seperti : isu demokrasi, isu lingkungan hidup, dan isu terorisme.
Untuk menekan terjadinya tindakan pelanggaran HAM dengan mengadakan suatu
deklarasi tentang perlindungan HAM. Perjuangan HAM secara global ini mencapai
puncaknya dengan ditetapkannya deklarasi tentang perlindungan HAM sedunia atau
yang disebut dengan Universal Declaration Of Human Rights pada tahun 1948 oleh
negara-negara di dunia kedalam peraturan perundang-undangan masing-masing.
Rule of law merupakan suatu legalisme hukum yang mengandung gagasan bahwa
keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang
objektif, tidak memihak, tidak personal dan otonom.
Menurut (Fried Man, 1959) Rule of law merupakan doktrin dengan semangat dan
idealisme yang tinggi. Rule of law dibedakan antara :
a. Pengertian formal (in the formal sence) yaitu organized public power atau
kekuasaan umum yang terorganisasikan, misalnya suatu negara.
b. Pengertian hakiki (ideologi sense), erat hubungannya dengan menegakkan rule of
law karena menyangkut ukuran-ukuran tentang hukum yang baik dan buruk.
2. Fungsi Rule Of Law
Fungsi Rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap
“rasa keadilan” bagi rakyat Indonesia dan juga “keadilan sosial” sehingga diatur
pada pembukaan UUD 1945, bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan
negara. Prinsip-prinsip diatas merupakan dasar hukum pengambilan kebijakan
bagi penyelenggara negara/pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah,
yang berkaitan dengan jaminan atau rasa keadilan, terutama keadilan sosial.
3.a. Prinsp-prinsip Rule Of Law secara formaal (UUD 1945)
4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja (pasal 28D : 2).
3.b. Prinsip-prinsip Rule of law secara materil/hakiki