:
ibu. Hatijar,S.ST.,M.Kes
Disusun
Annisa Fitri
Oleh:
Hens Rika P Dewi
Serafi K Peraru
Ayu Sagita Lasiri Novita Usman
Noviyanti Haerun L Nur Ifa
Esti Kurniawati Robu Veni
A SU H A N KE B ID AN A N
K EG AWAT D A R U RATA
N U SIA L A NJU T
Pembahasan
Definisi kegawatdaruratan
penunjang. Pada data subjektif, hal yang dikaji adalah keluhan yang
pada kasus preeklampsi berat, pada data subjektif keluhan yang ibu
JENIS Eklampsia
KEGAWAT
DARURATAN Plasenta
KEHAMILAN Previa
LANJUT
Solusio
Plasenta
P re e kl am ps i
Preeklamsia adalah kondisi yang terjadi akibat dari
tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol pada ibu
hamil, disertai dengan edema pada wajah, kaki dan
betis serta protein urin positif. Preeklamsia
biasanya dimulai setelah usia kehamilan 20 minggu.
a) Paritas
b) Kurangnya asupan ca
c) Usia ibu lebih dari 35 tahun
d) Obesitas
e) Gemelli
9). Hentikan pemberian cairan IV dan beri diuretic (mis: furosemid 40 mg IV sekali
saja jika ada edema paru).
10) Nilai pembekuan darah jika pembekuan tidak terjadi sesudah 7 menit
(kemungkinan terdapat koagulopati).
Eklampsi
Pengertian eklampsi
Epidimiologi
Frekuensi eklampsi bervariasi. Frekuensi rendah pada umumnya
merupakan petunjuk tentangadanya pengawasan antenatal yang baik
dan penanganan preeklampsi yang sempurna. Di negara yang sedang
berkembang, frekuensi dilaporkan berkisar antara 0,3 -0,7%.
Sedangkan di negara maju angka nya lebih kecil, yaitu 0,05–0,1%.
1. Tanda dan Gejala
Pada umumnya kejang di dahului oleh makin memburuknya preeklampsi
dan terjadinya gejala–gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan
penglihatan, mual yang hebat, nyeri di epigastrium dan hiper-refleksi.
Bila keadaan ini tidak segera diobati akan timbul kejang. Terutama pada
persalinan, bahaya ini besar.
(Aura) . Kejang
Klonik.
Pengobatan medikamentosa
• Obat anti kejang
• Magnesium sulfat (MgSO4)
• Perawatan pada waktu kejang
• Perawatan koma
• Perawatan edema paru
• Pengobatan obstetric
1. Asuhan Ibu Dengan Eklampsi
Penatalaksanaan asuhan pada ibu dengan eklampsi adalah:
a. Segera istirahat baring selama ½-1 jam.
b. Nilai kembali tekanan darah, nadi, pernafasan, reflek patella, bunyi jantung bayi,
dan dieresis
c. Berikan infus terapi anti kejang ( misalnya MgSO4 ) dengan catatan reflek
patella harus (+), pernafasan lebih dari 16 kali per menit serta diuresis baik
(harus sesuai instruksi dokter)
Ambil contoh darah untuk pemeriksaan laboratorium, seperti : Hb, Ht, leukosit,
LED, ureum, kreatinin, gula darah, elektolit dan urin lengkap.
d. Bila dalam 2 jam setelah pemberian obat anti kejang (MgSO4), tekanan darah
tidak turun biasanyadiberikan antihipertensi parenteral atau oral sesuai instruksi
dokter.
e. Bila pasien sudah tenang, bisa dinilai keadaan kehamilan pasien dan monitor DJJ.
f. Siapkan alat-alat pertolongan persalinan
g. Postpartum boleh diberikan uterotonika dan perinfus.
3.Plasenta Previa
a)Definisi
Plasenta Previa adalah Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen
bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan
lahir.
b)Etiologi
Mengapa Plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu dapat
diterangkan, bahwasanya vaskularisasi yang berkurang atau perubahan atrofi pada
dosidua akibat persalinan yang lampau dan dapat menyebabkan plasenta previa
tidak selalu benar, karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasentaOTHER
previa didapati
COW
untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas fungsi,ORKING
memang dapat
dimengerti bahwa apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup S PACES
atau diperlukan
lebih banyak seperti pada kehamilan kembar. Plasenta yang letaknya normal
Presentations are tools that can
sekalipun akan meluaskan permukaannya, sehingga mendekati
be usedatau menutupi sama
as demonstrations.
sekali pembukaan jalan lahir.
HASIL USG PLASENTA PREVIA
DAY PAS S S HARE D
SPACE
Presentations are Presentations are
communication tools communication tools
that can be used. that can be used.
DE DICAT ED PRIVATE
DE SK OF FICE
Presentations are Presentations are
communication tools communication tools
that can be used. that can be used.
GAMBARAN KLINIS PLASENTA PREVIA
ETIOLOGI
Penyebab utama dari solusio plasenta masih belum diketahui pasti. Meskipun
demikian ada beberapa factor yang diduga mempengaruhi nya, antara lain :
1) Penyakit hipertensi menahun
2)Pre-eklampsia
3)Tali pusat yang pendek
4)Trauma
5)Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior uterus yang
sangat mengecil ( hidramnion pada waktu ketuban pecah, kehamilan ganda
pada waktu anak pertama lahir
Di samping hal-hal di atas, ada
juga pengaruh dari :
1) Umur lanjut
2) Multiparitas
3) ketuban pecah sebelum waktunya
4) defisiensi asam folat
5) merokok, alcohol, kokain
6) mioma uteri a. Klasifikasi
Secara klinis solusio plasenta
dibagi dalam :
1. solusio placenta ringan
2.solusio placenta sedang
3.solusio placenta berat
a. Gejala Klinis
1)Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his.
2)Anemi dan syok, beratnya anemi dan syok sering tidak sesuai
dengan banyaknya darah yang keluar.
3)Uterus keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi
uterus bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang
placenta sehingga uterus teregang (uterus en bois).
4)Palpasi sukar karena rahim keras.
5)Fundus uteri makin lama makin naik
6)Bunyi jantung biasanya tidak ada
7)Pada toucher teraba ketuban yang tegang terus menerus
(karena isi uterus bertambah
8)Sering ada proteinuri karena disertai preeclampsia
a. Penanganan solusio plasenta
1) Solusio plasenta ringan
Apabila kehamilannya kurang dari 36
minggu, perdarahannya kemudian
berhenti, perutnya tidak menjadi sakit,
uterusnya tidak menjadi tegang maka
penderita dapat dirawat secara
konservatif di rumah sakit dengan
observasi ketat.
Solusio plasenta sedang dan berat
Apabila perdarahannya berlangsung terus, dan gejala solusio
plasenta bertambah jelas, atau dalam pemantauan USG daerah
solusio plasenta bertambah luas, maka pengakhiran kehamilan
tidak dapat dihindarkan lagi. Apabila janin hidup, dilakukan
sectio caesaria. Sectio caesaria dilakukan bila serviks panjang
dan tertutup, setelah pemecahan ketuban dan pemberian
oksitosin dalam 2 jam belum juga ada his. Apabila janin mati,
ketuban segera dipecahkan untuk mengurangi regangan dinding
uterus disusul dengan pemberian infuse oksitosin 5 iu dalam
500cc glukosa 5% untuk mempercepat persalinan.