Anda di halaman 1dari 21

PEMBAYARAN

INTERNASION
AL & LC KELOMPOK 4 :
 Firli Febiyoti Putri 190110019
 Salsabila Shafa 190110030
 Rasya Maharani 190110035
PEMBAYARAN
INTERNASION
AL
Dalam transaksi perdagangan internasional, tentu saja tidak
akan terlepas dari system pembayaran internasional. System
pembayran internasional diperlukan karena negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional pasti memiliki mata uang
berbeda. Secara umum, pengertian Pembayaran internasional adalah
pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-negara yang

PENGERTIA terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan


yang telah dirundingkan sebelumnya.. Sedangkan system
pembayaran internasional adalah metode yang digunakan untuk
N menyelesaikan transaksi.
Dalam transaksi internasional, system pembayaran yang
dilakukan lebih kompleks. Selain dikarenakan perbedaan mata uang,
pembayaran internasional juga dipengaruhi oleh jauhnya jarak antara
pihak yang bertransaksi. Oleh karena itu, pada umumnya, dalam
berbagai mecam cara pembayaran internasional, manusia
mengandalkan jasa-jasa perbankan. Pada umumnya transaksi-
transaksi ekonomi berupa pemindah tanganan hak milik atas suatu
benda dari tangan orang yang satu ke tangan orang yang lain ataupun
berupa penunaian jasa yang dilakukan oleh orang yang satu untuk
orang yang lain. Selain itu, perubahan susunan dan nilai hutang
piutang serta kekayaan penduduk negara bersangkutan di negara lain
juga tercakup dalam istilah transaksi ekonomi internasional.
GAMBARAN UMUM LALU LINTAS
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak akan menjumpai masalah-masalah
semacam yang di jumpai dalam lalu lintas pembayaran internasional, karena semua daerah
kekuasaan sebuah negara pada umumnya menggunakan mata uang yang sama. Sedangkan
pembayaran dengan menggunakan cek dan giro akan hanya merupakan pemindah bukuan
perkiraan bank saja dari saldo kredit pembayar ke saldo kredit penerima pembayaran.
dalam lalu lintas pembayaran antar negara, tidak demikian hal nya. Misalnya seorang
importir idonesia membeli sejumah barang dari eksportir Amerika Serikat. Transaksi jual beli ini
pelaksanaan pembayarannya lebih kompleks dibandingkan dengan pembayaran yang timbul dari
adanya transaksi jual beli antar dua orang penduduk yang tinggal pada satu negara yang sama. Hal
ini di sebabkan antara lain karena mata uang yang berlaku diAmerika Serikat berbeda dengan mata
uang yang berlaku di negara kita. Mata uang yang berlaku di negara kta adalah mata uang Rupiah,
sedangkan mata uang yang berlaku di Amerika Serikat adalah Dollar Amerika Serikat (US $). Di
negaranya eksportir Amerika tidak dapat membelanjakan uang rupiah untuk membeli barang
dagangan, menggaji para karyawan, dan sebagainya. Untuk semua pengeluaran-pengeluaran
tersebut eksportir Amerika Serikat menggunakan US $. Oleh karena itu merekamengharapkan
barang yang di ekspornya di bayar dengan US $.
Sebaliknya, importir kita yang diharapkan membayar barang yang diimpor
mengggunakan US $, menerima uang hasil penjualan barang yang di impornya bukan dalam
bentuk US $ melainkan dalam bentuk Rupiah. Dengan demikian untuk melaksanakan
pembayaran yang di butuhkan, importir harus terlebih dahulu memberi US $ pada salah satu
bank devisa sejumah yang dibutuhkan dengan kurs yang berlaku saat pembelian Dollar tersebut
untuk kemudian ditransfer kepada si penjual atau eksportir di Amerika Serikat.
sering juga pembayarn terjadi dengan mata uang negara ketiga. Misalnya dengan
membeli barang dari Jepang kita dapat membayarnya dengan Dollar Amerika Serikat. Hingga
dengan demikian, sebelum kita mengadakan transaksi pembelian barang-barang dari Jepang,
kita harus terlebih dahulu memperhitungkan kurs-kurs devisa yang memungkinkan kita
membandingkan nilai barang tersebut di nyatakan dalam Dollar Amerika Serikat, dalam Yen
Jepang, dan dalam Rupiah. Masalah-masalah semacam inilah yang menyebabkan lalu lintas
pembayaran internasional.
ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL

DEVISA VALUTA ASING


CARA PEMBAYARAN INTERNASIONAL

CASH COMMERCIAL
PAYMEN 01 OPEN 02 BILLS of 03
PAYMEN EXCHANGE
T
T

LETTER of
CREDIT
04 COLLECTI 05 KONSINYA 06
ON SI
(LC)
LETTER OF
CREDIT (LC)
Menurut Amir M. S Letter of Credit adalah Suatu surat yang
dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir
nasabah bank devisa bersangkutan & di tujukan kepada
eksportir di luar negara yang menjadi relasi dari importir
tersebut. isi surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima
L/C diberi hak oleh importir unuk menarik wesel (surat
perintah untuk melunasi hutang) atas importir bersangkutan,

PENGERTI untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. Bank
bersangkutan menjamin untuk mengakseptir
menghonorir wesel yang ditarik tersebut asal sesuai &
memenuhi semua syarat yang tercantum didalam surat itu.
atau

AN L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas


permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut
yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh
penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan
suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin
pembayaran bagi eksportir. Pihak yang terkait dalam L/C
adalah opener (importir), issuer (bank yang mengeluarkan l/c),
beneficiary atau penjual (eksportir), dan dalam praktiknya ada
satu pihak lagi yaitu confirming bank, yaitu bank di negara
eksportir.
FUNGSI LETTER OF CREDIT (LC)

• Untuk menjadi • Untuk mengurangi • Untuk membuat


metode pembayaran resiko terjadinya transaksi antara
dalam perdagangan pencurian barang saat penjual dan pembeli
internasional, apabila barang tersebut ingin menjadi lebih aman.
pembeli dan penjual diserahkan dari
tidak saling mengenal penjual kepada
secara pribadi dan pembeli
dipisahkan oleh jarak
yang jauh
KELEBIHAN PENGGUNAAN LETTERR OF
CREDIT (LC)

● Adanya jaminan penerimaan barang bagi ● L/C tidak mengharuskan importir untuk
importir melalui perbankan yang akan menyediakan dana sepenuhnya
menyerahkan pembayaran sesuai dengan ● Importir dapat menggunakan hak
syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C. kepemilikan dokumen berdasarkan L/C
● Setelah semua dokumen sesuai dengan untuk memperoleh pembiayaan
persyaratan selanjutnya
● L/C yang diserahkan, eksportir akan segera ● Jaminan terhadap importir, dimana bank
menerima pembayaran dari bank akan menolak pembayaran kepada
● L/C dapat digunakan oleh eksportir untuk eksportir apabila eksportir tidak memenuhi
pembayaran selanjutnya persyaratan L/C.
KEKURANGAN PENGGUNAAN LETTER OF
CREDIT (LC)
• Tidak ada jaminan • Diperlukan waktu
terhadap importir untuk memproses
bahwa barang yang surat-surat yang
dipesan akan sesuai diperlukan melalui
dengan barang yang bank
dikapalkan

• Ada beberapa biaya • Bank hanya terlibat


bank yang harus dalam urusan yang
dibayarkan oleh menyangkut dokumen
importir saja sedangkan untuk
urusan lainnya bank
tidak bertanggung
jawab.
Hal yang harus diperhatikan dalam LC Pihak yang terkait dalam LC

● Sifat L/C, apakah revocable atau irrevocable. ● opener (importir), adalah pihak yang
● Tanggal expired L/C. mengajukan permintaan pembukaan L/C
● Tanggal pengapalan. kepada bank
● Syarat-syarat dalam L/C, misalnya apakah dapat ● issuer (issuing bank), adalah bank di negara
dilakukan transhipment atau partial shipment. importir yang mengeluarkan L/C atas
permintaan importir.
● Beneficiary (eksportir), adalah pihak yang
menerima pembukaan L/C oleh importir.
Mekanisme Letter of Credit (LC)
TUJUAN PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT
(LC)

Bagi Eksportir Bagi Importir


Untuk memberikan jaminan. Untuk memberikan jaminan
Keamanan guna bahwa bank mitranya (issuing
mendapatkan pembayaran bank) tidak akan melakukan
pembayaran sebelum
atas komoditi. persyaratan yang ditentukan
dalam L/C dipenuhi.
JENIS-JENIS
LETTER OF
CREDIT (LC)
JENIS L/C UMUM

Irrevocable L/C
Revocable L/C
• Irrevocable sight L/C
• Irrevocable usance
L/C

Irrecovable Inrrevocable
Comfirmed L/C unconfirmed
L/C
JENIS L/C KHUSUS

Red Clause Restricted Unrestricted


A B C
L/C L/C L/C

Transferable D Untransferable E Revolving F


L/C L/C L/C
Back to back Preliminary Merchant’s
/counter
G (Pre-advice
H I
L/C
L/C L/C)

Standby L/C J Straight L/C K


STUDI KASUS
PT. San San Saudaratex Jaya, menggunakan L/C dalam transaksi ekspor dan
impor. Dalam hal ini perusahaan menggunakan L/C dengan cara
pembayaran Sight dan Usance, sedangkan kemungkinan penggunaannya
oleh Beneficiary lain digunakan Transferable L/C. Perusahaan memilih jenis-
jenis L/C tersebut, karena dianggap menguntungkan ditinjau dari segi
eksportir maupun importir. Hambatan-hambatan yang berupa
discrepancies, pembayaran biaya bank, didalam pengurusan dokumen
merupakan salah satu hambatan didalam penggunaan L/C. Akan lebih baik
lagi jika perusahaan menggunakan metode pembayaran internasional yang
lainnya, tentunya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak untuk
menekan biaya-biaya yang timbul didalam penggunaan L/C, yang dirasakan
cukup besar.
SEKIAN
TERIMA KASIH!

Apakah ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai