TONSILITIS KRONIS
Nama : Dedian Fajar Rachman
NIM :
Pembimbing : dr.
TONSILI Merupakan peradangan pada Cincin Waldeyer : tonsil faringeal (adenoid), tonsil
TIS palatina tonsil lingual, tonsil tuba Eustachius
Disebabkan oleh infeksi (virus atau bakteri) dan inflamasi pada tonsil.
Bakteri penyebab tonsilitis : Streptococcus β hemolyticus, Streptococcus viridans dan Streptococcus pyogenes.
Tonsilitis
Tonsilitis
Tonsilitis
Tonsilitis
Tonsilitis
• Nama : An. D
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 13 Tahun
• Alamat : Dusun Gendogo, Balesari, Ngajum, Malang
• Pekerjaan : Pelajar
• Status maternal: Belum Menikah
• Agama : Islam
• No RM : 482208
• Keluhan Utama
Panas dan Nyeri Telan
Antropometri : BB - Kg TB - Cm BMI -
Kepala : Bentuk lonjong Warna rambut : hitam, Rambut mudah Deformitas (-)
mudah dicabut (-) dicabut (-)
Mata : konjungtiva anemis (-) Sklera ikterik (-/-) Reflek pupil (+/+) Edema Palpebrae (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK (Orofaring)
: Palpasi (iktus kordis teraba pada sela iga V linea midclavicularis sinistra)
DIAGNOSA BANDING
• Tonsilitis difteri
• Limfoma tonsil
• Infeksi HIV stadium 2
DIAGNOSA KERJA
• Tonsillitis folikularis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi Lengkap pg/ml
Hemoglobin 12,7 gr/dl 11,4 ⁓15.1
Eritrosit 4,63 juta/uL 4,0 – 5,0
Leukosit 9920 Sel/cmm 4700-11200
Trombosit 250.000 Sel/cmm 142000 ⁓424000
Hematokrit 36,3 % 38 ⁓42
Index Eritrosit pg/ml
MCV 78,4 fL 80 ⁓93
MCH 27,4 Pg 27 ⁓31
MCHC 35,0 % 32 ⁓36
Hitung Jenis Leukosit pg/dl
Basofil 0,4 % 0 ~ 1
Neutrofil 73,0 % 51 – 67
Limfosit 16,0 % 25 – 33
Eosinofil 0,0 % 0 ~ 4
Monosit 10,6 % 2 ⁓5
KIMIA KLINIK
Gula Darah Sewaktu 89 mg/dl <200
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Medikamentosa Prognosis
• Infus D5NS 20 tpm • Quo ad vitam : ad bonam
• Inj PPC 2 juta IU I.M • Quo ad functionam : ad bonam
• Inj Antrain 400 mg • Quo ad sanactionam : ad bonam
• Inj Gentamycin 1 x 200 mg
• Oral Betadine Kumur
• Non-medikamentosa
• Edukasi :
• Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur
• Selalu menjaga kebersihan mulut
• Menghindari makanan dan minuman yang mengiritasi
PROGNOSIS
• Pasien An. D usia 13 tahun datang ke IGD RSUD Kanjuruhan pada tanggal 30 November 2019 dengan demam naik
turun sejak 4 hari yang lalu disertai nyeri telan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri telan dirasakan ketika makan. Keluhan
tersebut dirasakan hilang timbul dan disertai dengan hidung berair. Pasien tidak mengeluhkan adanya mual dan
muntah. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal, riwayat pengobatan sebelumnya dan riwayat alergi
juga disangkal.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil vital sign: Tensi: 110/70 mmHg, Nadi: 122 x/mnt, RR: 20x/mnt, Suhu: 38,0
°C. Berat badan pasien 40 kg dan keadaan umum tampak sakit sedang. Pemeriksaan tonsil didapatkan ukuran
tonsil T1/T2 dan terdapat detritus yang jelas pada tonsila kanan.
• Pada pemeriksaan penunjangn darah lengkap didapatkan Hb 12,7 g/dl (N: 11,4-15,1), dan peningkatan neutrofil
73,0 (N: 51-67) dan monosit 10,6 (N: 2-5).
• Pada pemeriksaan mikrobiologi swab tenggorok didapatkan hasil sediaan direk kokus gram positif dan hasil biakan
staphylococcus epidermidis. Dari data yang sudah ada diagnosa kerja dari pasien adalah tonsilitis folikularis.
• Terapi yang diberikan pada pasien adalah Infus D5NS 20 tpm, Inj PPC 2 juta IU I.M, Inj Antrain 400 mg, Inj
Gentamycin 1 x 200 mg, dan Oral Betadine Kumur. Edukasi yang diberikan adalah menjaga daya tahan tubuh
dengan mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur, selalu menjaga kebersihan mulut, dan menghindari
makanan dan minuman yang mengiritasi.
Subjektif Objektif Assesment Planning
(30/11/19) Muntah (-) Mual (-) Tonsilitis follicularis Pro DL HJ
Demam sejak 4 hari yll GCS 456 Pewarnaan gram
Nyeri telan BB 20 kg Kultur swab tenggorok
TD: 110/70 N: 122x/m T: 38,7oC RR :20x/m Infus D5NS 20 tpm
Tonsil T1/T2 hiperemis Inj PPC 2 juta IU I.M
Detritus + Inj Antrain 400 mg
Oral Betadine Kumur
Tonsilitis merupakan terdapatnya peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan tonsil dengan
leukosit, sel-sel epitel mati, dan bakteri pathogen dalam kripta.
Demam mendadak
Nyeri tenggorokan Mendengkur
Resulitan menelan Nyeri pada telinga
Rasa gatal/ kering di tenggorokan Lesu
Suara serak Nyeri sendi
Serangan tonsilitis lebih dari tiga kali per tahun walaupun telah mendapatkan terapi yang adekuat.
Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan
orofasial.
Sumbatan jalan nafas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan nafas, sleep apnea,
gangguan menelan, dan gangguan bicara.
Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil, yang tidak berhasil hilang dengan
pengobatan.
Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.
Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A Sterptococcus β hemoliticus
Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.
Otitis media efusa atau otitis media supurataif
KOMPLIKASI
Abses Peritonsil
Otitis peritonsil
Mastoiditis akut
Laringitis
Sinusitis
Rhinitis
Penegakan Diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta
pemeriksaan penunjang sebagai berikut :
• Demam tinggi selama 4 hari, nyeri tenggorokan terutama saat menelan,
terdapat sekret dari hidung, ada sedikit nyeri kepala, rasa lemah dan rasa
nafsu makan berkurang.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan ukuran tonsil kanan T2 dan tonsil kiri T1
dengan kondisi hiperemis dan terdapat detritus yang jelas
• Pada pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan peningkatan
neutrofil dan monosit yang menandakan adanya infeksi bakteri. Pada
pemeriksaan mikroskopik swab tenggorok didapatkan hasil sediaan direk
kokus gram postif dengan hasil biakan Staphylococcus epidermidis
TERIMA KASIH