IJTIHAD DAN
METODE
MAZHAB
Disusun oleh :
Miftahul Jannah (2020081200057)
Periode Mekkah
Periode revolusi Aqidah untuk mengubah sistem kepercayaan masyarakat Jahiliyah menuju
penghambaan kepada Allah SWT semata. Suatu revolusi yang menghadirkan perubahan
fundamental, rekonstruksi sosial, dan moral pada seluruh dimensi kehidupan masyarakat.
Periode Madinah
periode Madinah biasa disebut dengan periode revolusi sosial dan politik. Dimana
pada periode ini turun ayat-ayat yang menerangkan hukum-hukum syariat dari
semua persoalan yang dihadapi manusia baik ibadah maupun muamalah.
SEJARAH IJTIHAD
Pada Masa Sahabat
Ali Bin Abi Thalib melakukan ijtihad dengan cara kias. Yaitu mengkiaskan hukuman
orang yang meminumkhamer dengan hukuman orang yang melakukan qadf.
PENGERTIAN
IJTIHAD
Abu ameenah philips membagi perkembangan mazhab fiqih secara traditional dibagi dalam
enam tahap yaitu:
01
02 Imam Maliki
Sejak kecil beliau telah rajin menghadiri majelis-majelis ilmu pengetahuan, sehingga
sejak kecil beliau telah hafal alquran. Ibundanya sendiri yang mendorong imam malik
untuk senantiasa giat menuntut ilmu. Karena ketekunan dan kecerdasannya, imam
malik tumbuh sebagai seorang ulama yang terkemuka, terutama dalam bidang ilmu
hadis dan fiqih. Setelah mencapai titik yang tinggi dalam bidang ilmu itulah, imam
malik mulai mengajar, karna beliau merasa memiliki kewajiban untuk membagi ilmu
pengetahuannya kepada orang lain yang membutuhkan.
MACAM-MACAM MAZHAB
01
03 Imam Syafi’i
Imam Syafi’i dilahirkan di Guzzah suatu kampung dalam jajahan Palestina, masih
wilayah Asqalan pada tahun 150H (767M). Pada usianya yang ke-20, beliau
meninggalkan Mekkah mempelajari ilmu Fiqh dari Imam Malik. Merasa masih harus
memperdalam ilmu pengetahuannya, beliau kemudian pergi ke Irak, sekali lagi
mempelajari Fiqh, dari murid Imam Abu Hanifah yang masih ada. Dalam
perantauannya tersebut, beliau juga sempat mengunjungi Persia, dan beberapa tempat
Imam Ahmad Hambali lain.
01
04 Imam Ahmad menerima didikan pertama di Baghdad, kota yang penuh dengan berbagai manusia
dengan berbagai adat istiadatnya beserta segala kejayaannya. Pada mulanya ia belajar fiqh
aliran ra’yi lebih banyak menggunakan akal dalam menggali hukum-hukum dari Al-Quran dan
Sunnah) pada imam Abu Yusuf, murid dan sahabat Imam Abu Hanifah di Baghdad, sampai ia
menjadi alim (ahli) dalam bidang tersebut. Dalam menuntut ilmu ia lebih mengandalkan catatan
dibandingkan dengan hafalan. Dalam mengajarkan hadis, bisa jadi ia menerangkannya
berdasarkan hafalannya. Predikat yang diberikan kepadanya sebagai muhaddis (ahli hadis) tidak
kalah dengan predikatnya sebagai mujtahid pendiri mazhab Hambali.
DALIL MAZHAB
TERIMAK
ASIH