Anda di halaman 1dari 20

Etika, Moral, dan

Akhlak
Anggota Kelompok

01 02 03 04

Adisa Dwi Anggita Ela Nurun Nisaa' Slamet


Apriliani Arifiyani Choriyyah Sutrisno
21101021032 21101021022 21101021030 21101021028
Pembahasan

01 Pengertian Etika Moral dan 03 Hubungan Akhlak dengan


Akhlak tasawuf dan ilmu-ilmu
lainnya

02 Perbedaan Etika, Moral, dan 04 Indikator Berakhlak dan


Akhlak Beriman
Menu

01
Pengertian Etika,
Moral dan Akhlak
Pengertian Etika Moral dan Akhlak
• Etika • Moral
Yaitu sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu Moral secara lugawi berasal dari bahasa latin
sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Etika Lebih "mores" kata jamak dari kata "mos" yang berarti adat
banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu kebiasaaan, susila. Yang dimaksud adat kebiasaan
yang menjadi standar baik dan buruk adalah akal dalam hal ini adalah tindakan manusia yang sesuai
manusia. dengan ide-ide umum yang diterima oleh masyarakat,
mana yang baik dan wajar. Jadi bisa dikaitkan moral
adalah perilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran
• Akhlak tindakan yang oleh umum diterima meliputi kesatuan
sosial atau lingkungan tertentu.
adalah ilmu yang menjelaskan baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
sebagian manusia kepada yang lainnya, menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan
mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa yang
harus diperbuat.
Menurut Ibn Arabi, dorongan untuk melakukan perbuatan baik atau sebaliknya adalah karena
pada diri seseorang itu terdapat tiga jenis nafsu, yaitu nafsu syahwaniyyah, nafsu
ghadabiyyah, dan nafsu nathiqah.

• Nafsu syahwaniah yaitu nafsu yang mendorong seseorang untuk menikmati


kesenangan hidup. Nafsu jenis ini bukan hanya ada pada manusia, tetapi juga ada pada
binatang.

• Nafsu ghadabbiyah, seseorang yang dikendalikan oleh nafsu ghadabiyyah akan


menyebabkannya cenderung bersifat pemarah, tegas, tidak tenang, egois, tidak
kompromi, menang sendiri, dan tergesa-gesa

•Nathiq artinya berpikir atau berwawasan luas. maka yang dimaksud dengan nafsu
nathiqah adalah dorongan yang menyebabkan seseorang itu berpikir, dan berzikir
terhadap fenomena-fenomena alam dan kekuasaan Allah
Macam-Macam Akhlak

1. Akhlak kepada 2. Akhlak kepada 3. Akhlak kepada


Allah diri sendiri keluarga
● Beribadah kepada ● Sabar ● Mengembangkan
Allah ● Syukur kasih sayang antara
● Berzikir ● Tawaduk anggota keluarga
● Berdoa kepada Allah ● Berbuat baik
● Tawakal kepada Allah terhadap kedua
● Tawaduk kepada Allah orang tua
Macam-Macam Akhlak

4. Akhlak kepada sesama manusia


A. Akhlak terpuji B. Hukum husnuzan kepada manusia
● Huznuzan mubah atau jaiz (boleh dilakukan)
● Wajib Huznuzan kepada ● Tawaduk
Allah dan rasulnya ● Tasamu
● Taawun
● Hasad
● Dendam
● Gibah dan fitnah
● Namimah
Berikut adalah beberapa cara agar seseorang mampu mengendalikan nafsu
syahwaniyyah dan ghadabiyyah yang dapat menyebabkan manusia tidak berakhlak
mulia, yaitu:
•Tekun melakukan segala perintah Allah dan meninggalkan segala laranganNya (ijtinabu al
manhiyat)
•Melakukan amalan-amalan wajib (adaa al wajibah), amal-amalan sunnat (adaa al nafillah)
•Melakukan al-riyadhah, berupa latihan-latihan spiritual seperti berzikr, berpikir, bertahannus,
instropeksi diri, dan sejenisnya.

Menurut para sufi, hati manusia terbagi menjadi 3, diantaranya:


1. Hati yang mati, yaitu hatinya orang kafir.
2. Hati yang hidup, yaitu hatinya orang beriman.
3. Hati yang redup, yaitu hatinya orang munafik.
Menu

02
Perbedaan Etika
Moral Dan Akhlak
Perbedaan Etika, Moral dan Akhlak
Akhlak berbeda dengan etika dan moral. Akhlak lebih bersifat transcendental
karena berasal dan bersumber dari Allah, sedangkan etika dan moral bersifat
relatif, dinamis, dan nisbi karena merupakan pemahaman dan pemaknaan manusia
melalui elaborasi ijtihadnya terhadap persoalan baik dan buruk demi kesejahteraan
hidup manusia di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Sehingga etika dan
moral senantiasa bersifat dinamis, berobah-obah sesuai dengan perkembangan
kondisi, situasi dan tuntutan manusia. Etika sendiri baik dan buruknya ditentukan
oleh akal pikiran manusia yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan.
Perbedaan Etika, Moral dan Akhlak
Begitu juga dengan moral sebagai aturan baik buruk yang didasarkan kepada
tradisi, adat budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat juga bertujuan untuk
terciptanya keselarasan hidup manusia. Etika, moral dan akhlak merupakan salah
satu cara untuk menciptakan keharmonisan dalam hubungan antara sesama
manusia (habl minannas) dan hubungan vertikal dengan khaliq (habl minallah).
Menu

03
Hubungan Akhlak
dengan Tasawuf dan
ilmu lainnya
Hubungan Akhlak dengan Tasawuf, dan ilmu lainnya
• Hubungan vertikal antara manusia dengan Allah, dalam khazanah keislaman
dikenal dengan istilah tasawuf. Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada
Tuhan dengan cara mensucikan hati sesuci-sucinya. Orang yang suci hatinya akan
tercermin dari air muka dan perilaku yang baik (akhlak mahmudah).. Dengan
demikian, agar seorang mukmin memiliki akhlak yang baik (akhlak mahmudah)
adalah dengan mengamalkan tasawuf secara sistematis. Yaitu ada Al-Wajibaat
(melaksanakan semua kewajiban), ada Al-Nafilaat (Melaksanakan yang sunat-
sunat) dan Al-Riyaadlooh (latihan spiritual).

• akhlak juga berkaitan dengan ilmu tauhid, psikologi, dan ilmu pendidikan. Kalau
ilmu tauhid memberikan landasan terhadap ilmu akhlak, maka akhlak memberikan
penjabaran dan pengalaman dari tauhid
Hubungan Akhlak dengan Tasawuf, dan ilmu lainnya

• Kaitan akhlak dengan ilmu jiwa ada pada pokok bahasannya, yaitu sama-sama
membicarakan gejala-gejala kejiwaan yang tampak dalam tingkah laku. Melalui
ilmu jiwa dapat diketahui psikologis yang dimiliki seseorang. Jiwa yang bersih
dari dosa dan maksiat serta dekat dengan tuhan, akan melahirkan perbuatan yang
baik, dan benar, begitu pula dengan sebaliknya.

• Hubungan akhlak dengan pendidikan juga sangat erat. Tujuan pendidikan dalam
pandangan Islam adalah berhubungan dengan kualitas manusia yang berakhlak,
untuk mencapai akhlak yang sempurna
Menu

04
Indikator Berakhlak dan
Beriman
Indikator Berakhlak, dan Beriman
Hati yang bersih dan sehat merupakan indikator orang yang berakhlak dan
beriman. Hal ini sesuai dengan apa yang diisyaratkan oleh Al Ghazali bahwa
indikator manusia berakhlak (husnu al khuluq) adalah tertanamnya iman dalam
hatinya. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’ al khuluq) adalah manusia
yang ada nifaq dalam hatinya. Nifaq adalah sikap mendua terhadap Tuhan, tidak ada
kesesuaian antara hati dan perbuatan.
Dalam konteks ini, mengutip pandangan Muhammad al Ghazali, bahwa ciri atau
tanda-tanda manusia beriman adalah sebagai berikut:
1. Manusia yang khusuk dalam shalatnya;
2. Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna;
3. Selalu kembali pada Allah;
Indikator Berakhlak, dan Beriman
4. Selalu memuji dan mengagungkan Allah;
5. Selalu mengabdi kepada Allah;
6. Bergetar hatinya bila disebut-sebut nama Allah;
7. Berjalan di muka bumi dengan tawadhu tidak sombong dan angkuh;
8. Bersikap arif terhadap orang awam;
9. Mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri;
10. Menghormati tamu dan selalu menghargai tetangga;
11. Berbicara selalu baik, santun dan penuh makna;
12. Tidak banyak bicara dan bersikap tenang dalam menghadapi segala persoalan;

13. Tidak menyakiti orang lain, baik dengan ucapan, pemikiran dan perbuatan .
Indikator Berakhlak, dan Beriman

Sedangkan menurut Anwar ciri-ciri orang berakhlak adalah selalu ridho kepada
Allah, cinta dan beriman rukun iman yang enam, taat beribadah, selalu menepati janji,
amanah, sopan dalam ucapan dan perbuatan, qanaah, tawakal, sabar, syukur, dan
tawadhu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai