Anda di halaman 1dari 82

 KEBISINGAN

 PENERANGAN
 VIBRASI
 HEAT DAN COLD STRESS
 RADIASI
MERUPAKAN:
“SUARA YANG TIDAK DIINGINKAN”
DITENTUKAN OLEH:
 FREKUENSI (Hz)
 INTENSITAS (dBA)
Suara yang tidak dikehendaki yang bersifat meng-
ganggu pendengaran & bahkan dapat menu-
runkan daya dengar seseorang yang terpapar.
( WHS,1993).

= Semua suara yang tidak dikehendaki yang bersum-


ber dari alat-alat produksi dan atau alat-alat
kerja yang pada tingkat tertentu dpt menim-
bulkan gangguan pendengaran.
( Kepmenaker,1999)

= Bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau


kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang
dapat menimbulkan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan.
( Kep Men.Negara LH No: Kep-48/MenLH/11/1996)
1. Bising kontinyu dengan spektrum luas
(mesin, kipas angin, dapur pijar, dll)
2. Bising kontinyu dengan spektrum
sempit(gergaji)
3. Bising terputus-putus/intermitten (LL,
Kapal terbang)
4. Bising impulsif (tembakan, ledakan,
pukulan)
5. Bising impulsif berulang (mesin tempa)
170 dB suara pesawat Jet
120 dB suara palu
110 dBberteriak dengan keras
70 dB suara di jalan raya
38 dB ruang tidur yang tenang
PENGARUH THDP PEKERJA:

 Mengurangi Kenyamanan
 Mengurangi Konsentrasi
 Mengganggu Komunikasi
 Mempengaruhi emosi (cemas, mudah terkejut)
 Mempengaruhi kesehatan ( denyut jantu ng bertam-
bah cepat, hipertensi, stress)
 Berdenging pada telinga
 Mengurangi Daya Dengar
 Tuli Akibat Bising (Noise Induce Hearing Loss = NIHL)
Menggunakan alat
Sound Level Meter
Octave Band Analyzer
Noise Dose Meter

Mendeteksi daya dengar dengan


menggunakan alat:
Audiometer
1. Secara Teknis
• Memilih alat yang tidak
bising
• Lubrikasi mesin
• Substitusi mesin
• Modifikasi mesin/ proses
• Pondasi mesin
• Pemeliharaan
1. Secara Administrasi
• Pengadaan ruang
kontrol
• Pengaturan jam kerja
3. Secara Medis
• Pemeriksaan audiometri
(pada awal periodik, khusus
dan akhir)
4. Penggunaan APD
• Ear Plug
• Ear Muff
EAR MUFF/TUTUP TELINGA
5. Pendidikan/ Penyuluhan
UNTUK
 Melihat obyek
 Menghindari kecelakaan
 Meningkatkan kesan menyegarkan

PENERANGAN DITEMPAT KERJA:


1. Penerangan Umum
2. Penerangan Lokal
1. Ukuran Objek Alat Untuk Mengukur
2. Derajat Kontras Intensitas Penerangan
3. Luminensi (=Bringth- =
ness) Luxmeter Satuan =
4. Lamanya melihat luks (lux)
BALAI HIPERKES DAN KK BANDUNG 8
 Intensitas Penerangan Kurang
 Distribusi Tidak Merata
 Terjadi Kesilauan
 Kurang Kontras
BALAI HIPERKES DAN KK BANDUNG 18
PERATURAN MENTERI PERBURUHAN
NOMOR 7 TAHUN 1964
TENTANG SYARAT-SYARAT KESEHATAN, KE-
BERSIHAN SERTA PENERANGAN DALAM TEM-
PAT KERJA.
MENGGUNAKAN ALAT LUXMETER YANG
HASILNYA DAPAT LANGSUNG DIBACA

Catt: alat ini mengubah energi cahaya men-


jadi energi listrik, pada alat digital energi
listrik diubah menjadi angka yang dapat
dibaca pada layar monitor
 Penerangan Lokal

Objek kerja berupa


 Meja kerja : pengukuran di-

lakukan diatas meja yang ada.

 Peralatan : pengukuran di-


lakukan dekat dengan peralatan
 Ruangan ukuran 10 m2 : titik po-
tong garis horizontal panjang dan
lebar ruangan pada jarak setiap 1
(satu) meter

 Ruangan ukuran 10 m2 – 100


m2 :titik potong garis horisontal
panjang dan lebar ruangan adalah
pada jarak setiap 3 m

 Ruangan ukuran >100 m2 : titik po-


tong horizontal panjang dan lebar
ruangan pada jarak 6 m
BALAI HIPERKES DAN KK BANDUNG 13
SECARA TEKNIK:

1. Memperbesar ukuran objek


2. Menambah intensitas penerangan
3. Menambah waktu penglihatan yang perlukan
4. Mencegah kesilauan:
 Kekontrasan antara objek dengan latar belakang
 Melapisi/mengecat permukaan mesin-mesin yang
mengkilat dengan bahan yang tidak mengkilat
 Meletakan posisi lampu disebelah belakang kiri
dan lebih tinggi dari kepala pekerja
 Penataan warna dinding dan langit-langit dengan
warna yang cerah
1. Memperkerjakan pekerja berusia muda
untuk jenis pekerjaan teliti atau malam
hari
2. Peawatan dinding, langit-langit serta
lampu dan perangkatnya
 Minimal 2 X dalam 1 tahun
 Kebersihan lampu dapat mempengaruhi in-
tensitas hingga kira-kira 35%
Merupakan:
 Getaran yang berasal dari mesin/alat mekanis
 Tidak dikehendaki  tubuh

Dilihat dari pengaruh terhadap tubuh:


1. Getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration)
Contoh: Getaran Mesin, Kendaraan, Traktor
2. Getaran tangan-lengan (Hand And Arm Vibration)
Contoh: Getaran Mesin Gergaji, peralatan jalan
Secara Umum
 Mengurangi kenikmatan bekerja
 Menambah terjadinya kelelahan
 Mengakibatkan gangguan kesehatan
Pada Tangan/Lengan:
 Sakit persendian & otot lengan
 Jari-jari & Telapak tangan berkurang fungsinya
 Bila memegang benda dingin ujung jari akan memu-
tih
 Bila berlangsung lama Noda putih pada punggung
jari & telapak tangan akan menetap (White Finger
Syndrom)
Pada Seluruh Tubuh:
 Gemetaran
 Sakit Kepala
 Penglihatan Kabur
 Kerusakan Organ dalam
 Hernia
Secara teknis:
 Menggunakan alat yang rendah getaran
 Menambah damping
 Menyimpan alat dengan benar
 Remote Control

Secara administrasi:
 Rotasi Pekerjaan

ABC ABC ABC


 Mengurangi jam kerja

Alat Pelindung Diri:


 Sarung tangan
Industry Type of Vibration Common Source of Vibration

Agriculture Whole body Tractors

Construction Whole body Heavy equipment vehicles


Hand-arm Pneumatic tools, Jackhammers

Forestry Whole body Tractors


Hand-arm Chain saws

Furniture manufacture Hand-arm Pneumatic chisels

Machine tools Hand-arm Vibrating hand tools

Textile Hand-arm Sewing machines, Looms

Transportation Whole body Vehicles

Mining Whole body Vehicle operation


Hand-arm Rock drills
Merupakan interaksi dari berbagai variabel:
 suhu udara
 Kelembaban udara
 Kecepatan gerakan udara
 Suhu radiasi
Proses produksi yang menggunakan
panas, mis. Peleburan, pengeringan,
pemanasan
Yang terkena langsung matahari, mis.
Pekerjaan jalan raya, bongkar muat,
nelayan, petani
Tempat kerja dengan ventilasi udara
kurang
 Di pabrik es
 Di kamar pendingin
 Di laboratorium
 Di ruang komputer
 Dan lain-lain
Heat exhaustion
Tekanan darah menurun,
denyut nadi lebih cepat.
Lemas, dan dapat pingsan.
Heat cramps
Akibat bertambahnya
keringat yg keluar dari
tubuh, hilangnya garam Na-
trium . Gejala: kejang otot
tubuh dan perut sakit.
Akibat: kejang-kejang,
muntah, pingsan
Heat stroke
Suhu badan naik, kulit
kering dan panas.
Pertolongan pertama:
Kompres dengan se-
limut basah, utk menu-
runkan suhu badan.
Chilbains
Bagian tubuh yang terkena, membengkak,
merah, panas dan gatal.
Trench foot
Kaki pucat, nadi tidak teraba.
Frostbite
Adalah akibat suhu yang sangat rendah di
bawah titik beku. Dapat menyebabkan cacat
menetap.
Pada Chilbains dan trench foot dapat menye-
babkan cacat sementara.
Seleksipekerja
Pemeriksaan kesehatan di-
lakukan secara periodik
 Pakaian dan rompi yang
mendinginkan
 Topi yang melindungi
dari panas
 Aklimatisasi
 Pada minggu pertama harus dihindari
pekerjaan fisik yang berat
 Tersedia cukup air minum yang telah
diberi garam 0,2 % gram / L

 Ventilasi yang tepat

 Pemasangan shielding/ penyekat


Komitmen manajemen
• Penerapan program pelati-
han
• Jadwal pekerjaan yang ter-
atur
• Pilihan pekerjaan ringan dan
berat
• Pekerjaan berat di kerjakan
pada saat suhu udara lebih
rendah
• Rotasi pada para pekerja
• Pelaksanaan program moni-
toring
Salah satu cara dengan mengukur Index Suhu
Basah Bola (ISBB)
 Untuk pekerjaan di luar gedung

ISBB= 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi +


0,1 x suhu kering
 Untuk pekerjaan di dalam gedung

ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi


SURAT KEPUTUSAN MENTERI
TENAGA KERJA
NOMOR: KEP-51/MEN/1999
ADALAH PANCARAN PARIKEL ATAU ENERGI
DALAM BENTUK GELOMBANG
1. RADIASI IONISASI
PANCARAN ENERGI UNTUK PELEPASAN
ELEKTRON DARI SUATU ATOM MEMBEN-
TUK ION NEGATIF DAN ION POSITIF
2. RADIASI NON-IONISASI
ADALAH RADIASI DENGAN ENERGI YANG
CUKUP UNTUK MENGELUARKAN ELEK-
TRON ATAU MOLEKUL TETAPI ENERGI
TERSEBUT TIDAK CUKUP UNTUK MEM-
BENTUK ION BARU
Alpha particles
Beta particles
Gamma rays (or photons)
X-Rays (or photons)
Neutrons
 AKUT
 Pusing
 Lelah
 Perubahan dalam sel darah
 Kerusakan dalam sistim syaraf
 Kematian
 KRONIS
 Kanker
 Efek genetis
SINAR INI DIGUNAKAN DALAM INDUSTRI DAN
MEDIS

DAMPAK TERHADAP KESEHATAN


 LUKA BAKAR
 IMPOTENSI
 KERUSAKAN HEMOPOITIK
 LEUKIMIA
UPAYA PENGENDALIAN
 DILAKUKAN PENGUKURAN DOSIS
(BATAS AMAN 100 mRAD DALAM SEBU-
LAN)
 MENGGUNAKAN SHIELDING
 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
KACAMATA PELINDUNG
PAKAIAN KHUSUS
SARUNG TANGAN
 MENGURANGI WAKTU KERJA
 MEMAKSIMALKAN JARAK DARI SUMBER RA-
DIASI
 PROSEDUR BILA TERJADI KECELAKAAN
 TANDA BAHAYA
 TRAINING TENTANG KESELAMATAN RADI-
Visible light
Microwaves
Radios
Video Display Terminals
Power lines
Radiofrequency Diathermy (Physical
Therapy)
Lasers
RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DEN-
GAN PANJANG GELOMBANG
1mm - 300 m

KEGUNAAN
UNTUK GELOMBANG RADIO, TELEVISI, RADAR
PERALATAN MEDIS DLL

PENGARUH TERHADAP KESEHATAN


 TERHADAP KULIT (KELAINAN KULIT)
 SISTEM SYARAF SENTRAL (PENELITI
MERUPAKAN EMISI ENERGI TINGGI

KEGUNAAN SINAR LASER UNTUK :


 PENGELASAN
 PEMOTONGAN
 PELAPISAN
 ALAT-ALAT OPTIS
 OPERASI KEDOKTERAN
 DLL
- KELAINAN KULIT
- KERUSAKAN MATA (AKIBAT EFEK TERMIS
PADA MATA)
BATAS AMAN SINAR LASER TERHADAP
KESEHATAN
1,0 W/Cm2 UNTUK MENCEGAH KELAINAN KULIT
0,01 W/Cm2 UNTUK MENCEGAH KELAINAN MATA PADA DIAM-
ETER PUPIL 3 mm
0,002 W/Cm2 UNTUK MENCEGAH KELAINAN MATA PADA DI-
AMETER PUPIL
7 mm
SUMBER :
PANCARAN PANAS DARI SUMBER PANAS
- PEMANAS
- PENGERING

EFEK TERHADAP KESEHATAN


 HEAT STRESS
 KULIT TERBAKAR
 KERUSAKAN MATA
 KATARAK
 RETINAL

PENGENDALIAN
 PENGATURAN JARAK
 SHIELDING : SCREENS, TIRAI
 GOGGLES/GLASSES
 INTERLOCK PADA PINTU
 TANDA PERINGATAN
 ISOLASI
SUMBER :
 SINAR MATAHARI
 BUNGA API PENGELASAN
 LAMPU UV
 LAMPU PIJAR HALOGEN

POTENSI BAHAYA
KULIT :
AKUT : ERITHEMA
KRONIS : PENUAAN DINI (KERIPUT), KANKER
MATA :
AKUT : CONJUNGTIVITAS ( RADANG )
KRONIS : KATARAK
SECARA TEKNIK & ADMINISTRATIF
 PENYADARAN AKAN BAHAYA SINAR UV
 TANDA PERINGATAN
 WAKTU, JARAK, SCREEN/SHIELDING
 DESIGN PERALATAN DAN PERAWATAN

ALAT PELINDUNG DIRI


 KULIT : BAJU KERJA, TOPI, SARUNG TANGAN, SUNSCREEN
 MATA : GOGGLES, KACAMATA, TAMENG MUKA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai