Anda di halaman 1dari 106

1

Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 2021 atas Respon Pandemi Covid-


19

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021
Sebelum BELAJAR kita ucapkan

Pernyataan B S
Huruf ALIF lebih banyak daripada huruf BA
Tanda KASHRAH lebih banyak daripada tanda
FATHAH
SUKUN muncul sebanyak 4 kali
DHAMMAH muncul sekali

Wahidin,Uhamka
2

3
3

4
4

5
5

6
6

7
7

8
8

9
9

10
10

11
LITERASI
> kecakapan dasar seseorang menggunakan segenap potensinya dalam
11

kehidupan.
> pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu.
> kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk
kecakapan hidup

(1) baca dan tulis, (2) numerasi, (3) sains, (4) digital, (5)
finansial, serta (6) budaya dan kewargaan
(Forum Ekonomi Dunia, 2015)
12

CIRI EKOSISTEM SEKOLAH YANG LITERAT

Menyenangkan dan ramah anak, sehingga Semua warganya menunjukkan emosi, peduli, dan Menumbuhkan semangat ingin tahu dan cinta Memampukan warganya untuk cakap
menumbuhkan semangat warganya dalam belajar menghargai sesama pengetahuan berkomunikasi dan dapat berkontribusi kepada
lingkungan sosialnya

Mengakomodasi partisipasi seluruh warga dan


lingkungan eksternal sekolah.
13
GERAKAN LITERASI SEKOLAH: MEMBUDAYAKAN EKOSISTEM
SEKOLAH YANG LITERAT
14
15
16

KEGIATAN BERKARYA DENGAN TEKS

Membuat Buku Besar

Menulis Interaktif

Konferensi Penulis

Menyelesaikan Cerita

Berdiskusi dengan Teman


LITERASI
17
Gerakan Literasi Sekolah (2016):
Kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas
UU No. 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan:
Kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya
Kompetensi Literasi Rendah UNESCO

Pandemi Covid-19 mengakibatkan Pembelajaran yang


Terputus (Interrupted Learning)
PISA
Survei Kemendikbud: 67,11% guru mengalami kendala
dalam mengoperasikan perangkat digital, 88,7% siswa
kekurangan fasilitas pendukung seperti laptop, listrik, jaringan
internet, dan gawai, 51,1% siswa tidak konsentrasi dalam
belajar.
Survei KPAI: 76,7% siswa tidak suka belajar dari rumah,

Indeks Alibaca 37,1%


siswa merasa kurang istirahat dan kelelahan karena mengerjakan
tugas semua mata pelajaran.
Dampak: Learning Loss, penurunan capaian
belajar.
1 AKSES
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 18

2 TATA KELOLA
MERDEKA BELAJAR Kurikulum Darurat

3 MUTU
Asesmen Nasional: Asesmen Kompetensi Minimum, Survei
Karakter, Survei Lingkungan Belajar

PP No. 57 Tahun 2021, Pasal 6 ayat (1): Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar difokuskan pada penanaman karakter yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila serta kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik.
Bagan-Bagan Pendukung Literasi di Ruang kelas 19
 Bagan, tabel, atau grafik yang dipajang di dinding
dapat digunakan guru sebagai rujukan dalam
kegiatan pembelajaran dan memfasilitasi siswa
Lingkungan di mana anak-anak berinteraksi dengan untuk terlibat dalam pembelajaran literasi.
berbagai bentuk bahan cetak, termasuk tanda-tanda,  Bisa dibuat oleh siswa dan guru
sudut belajar yang berlabel, cerita dinding, displai
kata, mural berlabel, papan buletin, grafik dan
diagram, puisi, serta berbagai bahan cetak lain
(Kadlic and Lesiak, 2003)

Sudut Baca Kelas


 Menempatkan rak buku di bagian belakang kelas
 Berisi buku nonpelajaran yang disukai siswa
 Menjadi lokasi nyaman membaca dan mendiskusikan
buku

Di Luar kelas
 Memajang karya siswa di mading
 Memajang poster kampanye membaca dan
kampanye perilaku hidup bersih dan sehat
20

Kepala sekolah tiap hari masuk kelas, menyapa


siswa dan guru.
Lingkungan yang suasananya hangat. Interaksi antara
siswa, guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan Kepala sekolah dan guru membacakan dan
begitu dekat. Semua warga sekolah dipandang penting mendiskusikan buku dengan siswa.
sebagai bagian dari komunitas sekolah.
21

Guru mengajarkan siswa strategi membaca


untuk memahami teks.
Guru menggunakan strategi pembelajaran bervariasi,
alat peraga pembelajaran, dan sarana multimoda agar Guru dan tenaga kependidikan mengikuti
siswa mudah memahami pelajaran. Penggunaan
pelatihan literasi dan menerapkannya di sekolah.
multimedia dan internet untuk mengakses beragam
sumber belajar.

Guru berkolaborasi dengan pustakawan


dalam kegiatan pembelajaran.

Kepala Sekolah memastikan kegiatan


penguatan literasi (bercerita, memaparkan
ide, membaca terbimbing, membaca nyaring,
menulis tematik, dll) terjadwal dan
terselenggara di semua kelas.
22

Pengembangan sarana penunjang


dengan memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai media pembelajaran
numerasi sehingga tercipta
ekosistem yang kaya numerasi.

Ketersediaan lingkungan atau ruang berkarya untuk numerasi


23

Interaksi kepala sekolah, guru,


orang tua, dan siswa tentang:
Tiap anak bisa jadi numerat (yaitu seorang yang dapat
1 menggunakan fakta, konsep, keterampilan, dan alat
matematika untuk memecahkan masalah pada berbagai
konteks).

Memunculkan tokoh masyarakat (figur publik) yang


2 dikenal peserta didik, untuk mengubah persepsi umum
mengenai matematika dan numerasi.

Mengubah paradigma: pengembangan kemampuan


3 literasi dan numerasi peserta didik merupakan tanggung
jawab semua pihak (guru semua mata pelajaran, staf,
orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya).
24

Penyediaan buku-buku yang berkaitan dengan numerasi,


1 baik buku bacaan fiksi, nonfiksi, cara mengajarkan
numerasi, maupun cara membuat alat peraga numerasi di
perpustakaan sekolah.

Program numerasi peserta didik PAUD dan SD melalui


2 permainan baik permainan tradisional (congklak, ular
tangga, dll)
25

Mengidentifikasi capaian
kompetensi siswa sehingga guru
dapat memetakan dan
Asesmen Kognitif mengidentifikasi siswa yang perlu
mendapatkan remedial atau
pengayaan.
Asesmen

Diagnosis Memetakan kesejahteraan


Asesmen emosional dan psikologi siswa
Nonkognitif agar mendapatkan penanganan
yang
tepat
26
Tindak lanjut dari asesmen diagnostik

Pembelajaran Remedial Metode Pembelajaran


adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan Pembelajaran individual, pemberian tugas,
kepada peserta didik yang belum mencapai diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, dan
kompetensi tertentu. tutor sebaya.

Penekanan Dapat dilakukan:


1. Keunikan peserta didik. 1. Dalam jam belajar efektif atau terintegrasi
2. Alternatif contoh dan aktivitas terkait dalam pembelajaran.
materi ajar. 2. Menetapkan waktu khusus di luar jam belajar
3. Strategi/metode pembelajaran. efektif.
TIM PENDAMPING LITERASI DAERAH (TPLD) 27

Sistem pendukung yang memiliki peran sentral dalam mendorong sekolah


sebagai motor penggerak pendidikan.

Memberi masukan kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan akselerasi kebijakan terkait
pendidikan terutama Penguatan Literasi dan Numerasi untuk mengatasi dampak learning loss.

Mendorong setiap sekolah untuk membentuk Tim Literasi Sekolah (TLS)

Unsur TPLD:
(1) Dinas Pendidikan,
(2) Dinas Perpustakaan dan Arsip
(3) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)
(4) Unsur pegiat/tokoh pendidikan
(5) Pegiat literasi
(6) Tokoh masyarakat
(7) Penerbit
(8) Penulis
(9) Media
(10)Dunia Usaha dan Dunia Industri
(11) Pemangku lain sesuai kebutuhan daerah.
28

Dukungan UPT dan Pemda pada TPLD STRUKTUR TPLD


1. Anggaran operasional, logistik, dan
infrastruktur.
2. Regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah
atau Peraturan Gubernur/Wali
Kepala Daerah
Kota/Bupati.

LPMP/PP-BP PAUD
dan Dikmas Dinas Pendidikan

TPLD dapat memetakan:


 Peran Pemerintah Daerah (Provinsi dan
Kabupaten Kota). Tim Pendamping
 Peran Pemerintah Pusat (Kemendikbud dan Literasi Daerah
UPT).
 Peran pemangku pendukung (pegiat dan
komunitas literasi, lembaga akademis,
organisasi masyarakat, media, dan DUDI) di
Tim Literasi Sekolah
daerah.
Tugas dan Tanggung Jawab 29

TIM PENDAMPING LITERASI


DAERAH
PEMETAAN ASESMEN ADVOKASI
Melakukan pemetaan terhadap Membantu TLS melakukan Membekali dan membantu TLS dalam
kebutuhan di lapangan dalam rangka asesmen untuk mempersiapkan merancang strategi yang taktis dan
penguatan literasi dan numerasi di sekolah dalam menyongsong masa efektif dalam penguatan literasi dan
sekolah berdasakan kondisi dan normal selanjutnya. numerasi pada masa normal
situasi di daerah. selanjutnya.

DUKUNGAN MONEV LAPORAN


Memberikan laporan kepada kepala
Memotivasi dan mendorong TLS Melakukan pemantauan dan evaluasi
daerah berdasarkan temuan di
dalam bentuk dukungan psikologis secara berkala untuk mengetahui
lapangan untuk menjadi
untuk bersiap dalam menyongsong keefektifan pelaksanaan program di
pertimbangan dalam pengambilan
masa normal selanjutnya. lapangan.
kebijakan.

Tugas utama TPLD yaitu melakukan penguatan kemampuan literasi dan numerasi di sekolah terutama yang
terkena dampak learning loss yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
30

DIAGRAM ALIR
Kegiatan/
Aktivitas LPMP
dan PP/BP PAUD
dan Dikmas
untuk Penguatan
Literasi dan
Numerasi
STRATEGI PEMBELAJARAN
LITERASI DI KELAS AWAL
Komponen Pembelajaran Literasi di Kelas Awal
Title Goes
Here
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3
Durasi: 30 Menit Durasi: 30 Menit
Durasi: 30 Menit
• Menulis • Baca Lima Kata
• Pesan Pagi Tematik/Menuli • Membaca Terbimbing
s
• Membaca
Interaktif/Membaca
Mandiri

Mengisi Jurnal Membaca Mingguan, Refleksi Harian


Mengerjakan Proyek
PESAN PAGI
Pesan pagi adalah pesan pembuka guru untuk memulai pembelajaran dengan siswa.
Orang tua dapat menyampaikan pesan guru ini sebagai penanda dimulainya kegiatan
pembelajaran.

• Memuat fokus pembelajaran tiap harinya


• Membahas tanggal di hari tersebut
• Memuat pertanyaan yang mengantarkan
kepada topik pembelajaran.

Tujuan:
• Menarik perhatian siswa agar fokus dan
siap belajar
• Membangun motivasi siswa untuk
belajar
dengan adanya interaksi dengan orang
dewasa.
• Meningkatkan kepercayaan diri anak
KEGIATAN 1- PESAN PAGI
Kelas-1
KEGIATAN 1- PESAN PAGI
Kelas-2
KEGIATAN 1- PESAN PAGI
Kelas-3
MEMBACA INTERAKTIF
Membaca interaktif adalah kegiatan membaca yang dirancang untuk menumbuhkan minat siswa dalam menyimak,
berpartisipasi secara lisan dalam tanya jawab dan diskusi.

• Menggunakan buku cerita bergambar yang memiliki cerita dan


ilustrasi menarik serta dekat dengan dunia anak.
• Cerita sesuai dengan subtema.
• Dapat menggunakan buku cetak atau tautan YouTube
• Dibacakan oleh orang tua atau wali siswa
• Buku yang sama akan dibacakan 2 kali

Tujuan:
• Mengembangkan kebiasaan dan keterampilan membaca
• Mengembangkan kemampuan berpikir yang kritis
• Menambah keterampilan mendengarkan, berbicara, dan
kosakata baru siswa
• Mengembangkan interaksi antara orang tua dan siswa
• Meningkatkan kepercayaan diri anak
KEGIATAN 1- MEMBACA INTERAKTIF
KEGIATAN 1- MEMBACA INTERAKTIF
KEGIATAN 1- MEMBACA INTERAKTIF
(Pertanyaan yang diajukan saat pertama sekali buku dibacakan)

Kelas-2 Kelas-3

Kelas-1
KEGIATAN 1- MEMBACA INTERAKTIF
(Kegiatan memahami kosakata setelah selesai membaca
buku saat pertama sekali buku dibacakan)

Kelas-2
Kelas-1 Kelas-3
KEGIATAN 1- MEMBACA INTERAKTIF
(Pertanyaan yang diajukan saat buku dibaca untuk kedua kalinya)

Kelas-2
Kelas-1
Kelas-3
MENUL
Siswa dipandu untuk menulis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai topik ataupun cerita yang dibaca.
IS
• Menulis sesuai dengan topik yang dibahas.
• Apabila siswa belum bisa menulis, siswa bisa
menggambar.
• Didampingi oleh orang tua atau wali.

Tujuan:
• Mengembangkan kemampuan berpikir yang kritis
• Mengembangkan keterampilan menulis siswa
KEGIATAN 2- MENULIS

Kelas-1 Kelas-2 Kelas-3


KEGIATAN 2- MENULIS

Kelas-2 Kelas-3

Kelas-1
KEGIATAN 3- BACA LIMA KATA-
BALIMA
MEMBACA TERBIMBING
Membaca terbimbing adalah kegiatan membaca yang dirancang untuk membimbing siswa berdasarkan
kemampuannya dalam peningkatan keterampilan membaca dengan menggunakan buku bacaan
berjenjang.

Tujuan:
 Menggunakan buku yang jenjangnya yang sesuai
• mengakomodir tingkat kemampuan
dengan kemampuan membaca siswa
membaca siswa
 berfokus sebagai pengayaan untuk melatih
pemahaman, berpikir kritis, kelancaran membaca, • mengembangkan motivasi membaca
pengembangan kosakata dan menulis siswa
 Dapat menggunakan buku cetak atau tautan • menggunakan strategi membaca
YouTube
sesuai dengan tingkat kesiapan
 Dibacakan oleh siswa dengan dampingan orang
membaca siswa
tua atau wali.
• sebagai jembatan untuk menjadi
 Buku yang sama akan dibacakan 2-3 kali
 Guru perlu melakukan pemetaan terhadap pembaca mandiri

kemampuan membaca siswa sehingga bisa • membantu guru mengetahui


memutuskan bahan bacaan yang tepat. perkembangan membaca siswa
KEGIATAN 3- MEMBACA TERBIMBING
(Teks berjenjang untuk
kegiatan membaca
terbimbing)

Kelas 3

Kelas 1 Kelas 2
KEGIATAN 3- MEMBACA TERBIMBING
(Pertanyaan yang
diajukan)

Kelas 1 Kelas 3
Kelas 2
KEGIATAN 3- MEMBACA
TERBIMBING

Kelas 2

Kelas 1 Kelas 3
KEGIATAN 3- MEMBACA
TERBIMBING

Kelas 3

Kelas 2

Kelas 1
KEGIATAN 3- MEMBACA TERBIMBING
(Pertanyaan yang
diajukan)

Kelas 1
Kelas 2

Kelas 3
KEGIATAN 3- MEMBACA
TERBIMBING

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3


PROYEK
MINGGUAN
❏ Proyek pada umumnya
dilakukan pada hari
keenam.

❏ Di beberapa subtema,
proyek ada yang sifatnya
sepanjang minggu.

❏ Untuk proyek sepanjang


minggu perencanaan
dan pengerjaan kegiatan
dimulai pada hari ke-1
dan pelaporan hasil
kegiatan pada hari ke-6.
CONTOH PROYEK
MINGGUAN
Kelas-1
CONTOH PROYEK
MINGGUAN
Kelas-3
JURNAL
MEMBACA

Siswa perlu membaca setiap


hari. Mereka membaca buku
yang terdapat pada modul
siswa dan menuliskan judul,
nama penulis, ilustrator, serta
pendapatnya terhadap buku
tersebut
.
REFLEKSI

Pada kegiatan ini anak menilai diri


menggunakan rubrik sejauh apa
sudah memahami dan dapat
mengerjakan kegiatan-kegiatan
sebelumnya. Tujuan dari kegiatan
ini adalah untuk melihat kemajuan
anak dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Refleksi ini juga
memberikan masukan bagi guru
untuk mengetahui dukungan apa
yang harus diberikan kepada anak
dalam proses pembelajaran.

.
Modul literasi dapat
digunakan untuk berbagai
jenis pembelajaran

 Pembelajaran Tatap Muka


 Pembelajaran Jarak Jauh
 Pembelajaran Campuran
Kegiatan Membaca
Pembelajaran Tatap Muka
• Guru membacakan
cerita langsung kepada
siswa.

• Guru mengajukan
pertanyaan
langsung kepada
siswa.

• Umpan balik dapat


diberikan guru
langsung kepada
siswa.

• Interaksi guru dan


siswa
lebih dominan
Kegiatan Membaca
Pembelajaran Tatap Muka
Kegiatan Membaca
Pembelajaran Tatap Muka
Kegiatan Membaca
Pembelajaran Jarak Jauh

• Guru membagikan
tautan YouTube atau
tautan Let’s Read via
Whatsapp

• Guru mengunduh video


membaca dengan
resolusi yang rendah
dan membagikan video
ke orang tua melalui
Whatsapp

• Guru membagikan
tangkapan layar dari
lembar cerita di modul
melalui Whatsapp
Kegiatan Membaca
Pembelajaran Jarak Jauh

• Guru membagikan lembar


cerita kepada siswa

• Guru mengunduh modul


dan membagikannya
kepada orang tua siswa
melalui flashdisk

• Guru membagikan
pertanyaan kepada siswa
melalui Whatsapp, SMS,
atau media lainnya
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran Jarak
Jauh
Kegiatan Membaca
Pembelajaran Campuran

Siswa mengerjakan lembar


tugas di rumah.

Tatap muka di sekolah. Guru


Siswa mengirimkan mengulas tugas sebelumnya.
Tatap muka di sekolah hasil kerjanya ke
atau di titik kumpul.
guru via Whatsapp
Pembelajaran
Campuran
Pembelajaran Campuran
STRATEGI PEMBELAJARAN
NUMERASI
Contoh soal

1. Berapa 50.000 dikurang 35.000?


2. 50.000
35.000 _

3. Adi memiliki uang Rp50.000. Dia ingin membayar belanjaan di pasar


sebesar Rp13.500. Bagaimana cara menghitung kembaliannya?

LPMP Sulawesi Selatan


Persamaan dan Perbedaan Penyelesaian Soal 

Berdasarkan ke tiga soal sebelumnya, apakah:

• menggunakan konsep matematika dalam penyelesaian soal?


• menggunakan prosedur?

• merupakan masalah sehari-hari?


• melibatkan konteks yang relevan? 

Apa ada perbedaan lainnya?

LPMP Sulawesi Selatan


Contoh soal
1. Seorang petani ingin membangun sebuah kandang dengan luas 12
meter persegi. Berapa panjang pagar yang paling sedikit dia
butuhkan?

2. Seorang petani ingin membangun sebuah kendang seluas mungkin


untuk hewan peliharaannya. Bagaimana dia menentukan bentuk dan
ukurannya?

LPMP Sulawesi Selatan


Persamaan dan Perbedaan Penyelesaian Soal 

Berdasarkan dua soal sebelumnya, apakah:


• menggunakan konsep matematika dalam penyelesaian soal?

• menggunakan prosedur?

• merupakan masalah sehari-hari?


• melibatkan konteks yang relevan? 

Apa ada perbedaan lainnya?

LPMP Sulawesi Selatan


Apa Pendapat Anda?

Numerasi sama saja dengan Matematika


Numerasi fokus pada angka 
Numerasi hanya dipelajari dalam Matematika
Numerasi artinya soal cerita
Numerasi adalah cara berhitung cepat 

LPMP Sulawesi Selatan


Definisi Numerasi
● Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur,
fakta, dan alat matematika, untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga
negara Indonesia dan Dunia
● Numerasi dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
dalam menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam
menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan
dalam kehidupan sehari-hari

LPMP Sulawesi Selatan


matematika-numerasi?
Guru SMPN 1 Enrekang mengadakan tur
ke Wisata Leang-leang dengan
menggunakan minibus. Banyak Guru
yang akan ikut adalah 38 orang. Satu
minibus memuat 12 orang. Berapa
minibus yang diperlukan?

37 : 12 = 3,16666…
dibulatkan ke berapa?
@officialmatematika.uhamka Pendidikan Matematika Uhamka
matematika-numerasi?
Seorang Dokter memberi 2 jenis obat
kepada pasien. Pada pembungkus obat
pertama tertulis 1 x 3 sedangkan pada
pembungkus obat kedua, tertulis 3 x 1.
Apakah tulisan 1 x 3 pada pembungkus
obat pertama sama maknanya dengan
tulisan 3 x 1 pada pembungkus obat
kedua?
1x3=3x1?
Numerasi dalam Seni Rupa

Ukuran kertas apa yang tersedia di rumah


Anda?

Berapa ukuran belah ketupat besar dan


kecil yang dapat dibuat jika membuat
ragam rias seperti gambar di samping?

LPMP Sulawesi Selatan


Numerasi dalam Sains

Mira sedang meneliti hubungan antara jumlah


kandungan lumpur dan jumlah oksigen yang
tersedia di kolam ikan di belakang sekolahnya.
Hasil dari penelitiannya terlihat dalam grafik di
bawah ini.Apa yang terjadi pada hewan dan
tumbuhan di dalam kolam setelah 6 bulan?

LPMP Sulawesi Selatan


Numerasi dalam PJOK

Di sekitar rumah ada sebidang tanah dengan ukuran tertentu.


Tanah itu dimanfaatkan untuk berolahraga. Ada beberapa jenis
olahraga yang dipertimbangkan oleh warga sekitar. Apa yang
harus dipertimbangkan untuk memilih olahraga tertentu?

LPMP Sulawesi Selatan


Numerasi di Dapur

Contoh-contoh pertanyaan yang dikembangkan


di dapur

• Berapa banyak beras yang ada di dalam


wadah?

• Apakah jumlah  telur cukup untuk dimasak


selama seminggu? 

LPMP Sulawesi Selatan


Arah
Berdasarkan informasi
pada gambar, maka dapat
ditentukan rumah ini
menghadap kemana ?

LPMP Sulawesi Selatan


Uraian
Kandungan gizi pisang Indonesia

Banu seorang atlit lari di sekolahnya. Ia latihan setiap 3 hari pada pukul 16.00 sampai
17.30. Karena keletihan, ia mengalami dehidrasi dan sariawan. Pelajaran sekolah
diikutinya secara online dengan menggunakan laptop, sehingga matanya mulai
kelelahan dan terganggu penglihatan. Pelatihnya menyarankan untuk mengkonsumsi
pisang. Jenis pisang apakah sebaiknya dikonsumsi oleh Banu? Berikan penjelasan.

LPMP Sulawesi Selatan


Konteks AKM Numerasi

LPMP Sulawesi Selatan


Konteks AKM Numerasi
Konteks yang luas sangat penting digunakan pada AKM
Numerasi sehingga peserta didik dapat mengenali peran
matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Pemilihan strategi dan penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan
alat matematika untuk menjelaskan kejadian, menyelesaikan
masalah, atau mengambil keputusan sangat bergantung pada
konteks di mana kejadian atau masalah tersebut timbul.
Konteks dalam AKM Numerasi mencakup konteks yang dekat
dengan dunia peserta didik, sosial, budaya, lingkungan, sains,
maupun keilmuan matematika.

LPMP Sulawesi Selatan


88
Katagori Konteks AKM Numerasi

Personal

Sosial-budaya

Saintifik

LPMP Sulawesi Selatan


89
Konteks Personal
■ Fokus : aktivitas seseorang, keluarganya, atau kelompoknya.
■ Jenis-jenis konteks : hal-hal yang berkaitan dengan persiapan makanan,
belanja, permainan, kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga,
perjalanan, penjadwalan pribadi, dan keuangan pribadi (Definisi Konteks
Personal, 2018, PISA Framework).
■ Mencakup juga : hobi, cita-cita, dan juga cara sesorang dalam melakukan
pekerjaan seperti mengukur, menghitung biaya, memesan bahan untuk
bangunan, penggajian, akuntansi, kontrol kualitas, penjadwalan, dan
pengambilan keputusan terkait pekerjaan (Definisi Konteks Pekerjaan,
2018, PISA Framework).
■ Yang diharapkan : peserta didik dapat mengenali peran matematika dalam
kehidupan pribadi mereka.

LPMP Sulawesi Selatan


90
Contoh Konteks Personal

LPMP Sulawesi Selatan


91
Konteks Sosial-Budaya
■ Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini : masalah komunitas
atau masyarakat (baik itu lokal/daerah, nasional, maupun global).
 Misal : sistem pemungutan suara, transportasi publik,
pemerintahan, kebijakan publik, demografi, periklanan, statistik, dan
ekonomi nasional.
■ Meskipun individu tidak terlibat secara pribadi, namun kategori
konteks ini memfokuskan masalah pada perspektif/ pandangan
masyarakat (Definisi Konteks Sosial, 2018, PISA Framework).
■ Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran matematika dalam
hidup sebagai anggota komunitas yang konstruktif.

LPMP Sulawesi Selatan


92
Contoh Konteks Sosial-Budaya

93
Konteks Saintifik
■ Masalah yang berkaitan dengan aplikasi matematika di alam
semesta dan isu serta topik yang berkaitan dengan sains dan
teknologi.
 Misal : cuaca atau iklim, ekologi, ilmu medis (obat-obatan), ilmu
ruang angkasa, genetika, pengukuran, dan keilmuan matematika
itu sendiri.
■ Ada 2 macam konteks :
 Intra-matematika : terkait dengan keilmuan matematika
 Ekstra-matematika : terkait dengan keilmuan lainnya

LPMP Sulawesi Selatan


94
Contoh Konteks intra matematika

95
Contoh Konteks ekstra matematika

96
Level Kognitif AKM Numerasi

LPMP Sulawesi Selatan


Level Kognitif AKM Numerasi
■ AKM mengharuskan peserta didik
menggunakan berbagai keterampilan kognitif
dalam menjawab soal-soal.
■ Level kognitif AKM numerasi dibagi menjadi
tiga level

LPMP Sulawesi Selatan


98
Level Kognitif AKM Numerasi

3. Reasoning (Penalaran)

2. Applying (Penerapan)

1. Knowing

99
Knowing
Menilai kemampuan pengetahuan peserta didik
tentang fakta, proses, konsep, dan prosedur
Kata kunci yang biasa digunakan antara lain:
mengingat, mengidentifikasi,
mengklasifikasikan, menghitung,
mengambil/memperoleh, dan mengukur

LPMP Sulawesi Selatan


100
Aspek kemampuan Knowing

101
Applying
Menilai kemampuan matematika dalam menerapkan
pengetahuan dan pemahaman tentang fakta-fakta, relasi,
proses, konsep, prosedur, dan metode pada konteks situasi
nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab
pertanyaan.
Kata kunci yang biasa digunakan antara lain : memilih/
menentukan, menyatakan/ membuat model, dan
menerapkan/ melaksanakan

LPMP Sulawesi Selatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten


102
Enrekang
Aspek kemampuan Applying

103
Reasoning
Menilai kemampuan penalaran peserta didik dalam menganalisis
data dan informasi, membuat kesimpulan, dan memperluas
pemahaman mereka dalam situasi baru, meliputi situasi yang
tidak diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks
Pertanyaan dapat mencakup lebih dari satu pendekatan atau
strategi.
Kata kunci yang biasa digunakan antara lain menganalisis,
memadukan (mensintesis), mengevaluasi, menyimpulkan, dan
membuat justifikasi

LPMP Sulawesi Selatan


104
Aspek kemampuan Reasoning

LPMP Sulawesi Selatan


105
31

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai