Anda di halaman 1dari 22

Mitigasi Risiko

Pada Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit

Workshop
Kesiapan Rumah Sakit (Hospital Readiness) dan Mitigasi Risiko
dalam menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Rumah Sakit Jawa Barat
Bandung, 27 – 29 April 2021
Pendahuluan
Pandemic Covid-19 memberikan tekanan yang belum pernah
terjadi sebelumnya pada sistem kesehatan di seluruh dunia

Kondisi krisis menuntut dilakukannya penyesuaian proses dan sistem


tersebut dilakukan untuk menurunkan atau bahkan menghilangkan
dampak buruk dari pandemic covid-19 terhadap sasaran atau tujuan
organisasi

Organisasi dapat menggunakan prinsip-prinsip dasar manajemen risiko


dalam menghadapi pandemi COVID-19 untuk meminimalkan dampak
negatif yang berlangsung lama
Dasar Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2019
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Di Lingkungan
Kementerian Kesehatan.

Risiko adalah Manajemen Risiko Terintegrasi


kemungkinan
terjadinya
suatu Melindungi
peristiwa petugas kesehatan
yang Mulai dari: dari infeksi dan
Proses identifikasi, • penyusunan rencana mencegah potensi
berdampak analisis, evaluasi, dan
Diterapkan terhadap strategis,
semua unit/bagian/ penyebaran covid-
negatif pengelolaan semua
program/kegiatan
• penyusunan dan
pelaksanaan program 19 di dalam
risiko yang potensial
terhadap anggaran, Fasilitas
• pertanggungjawaban
pencapaian • monitoring dan evaluasi kesehatan
sasaran pelaporan

organisasi.
Pemantauan Dan Evaluasi Kesiapan RS
Pada Masa Pandemi COVID-19

1.7. Tersedianya Bukti Verifikasi


Komponen 1 regulasi dalam
• Kepemimpinan bentuk pedoman • Risk register Covid-
atau panduan atau 19,
• Sistem • sosialisasi/
Manajemen dokumen sejenisnya
yang berkaitan implementasi upaya
Insiden pengendalian risiko
dengan manajemen
risiko Covid-19
Penerapan Manajemen Risiko (SSP)
Struktur Strategi Proses
Manajemen Risiko Manajemen Risiko Manajemen Risiko

1. Governing Body (Dewas) 1. Regulasi:Panduan, SPO 1. Komunikasi & Konsultasi


2. BOD (Direksi) 2. Penilaian, Pengendalian Risiko 2. Penetapan Konteks
3. Komite Mutu-Sub MR- 3. Sarana/Prasarana 3. Penilaian Risiko
Koord MR (sumber daya, infrastruktur) 4. Analisa Risiko
4. Kepala Instalasi/Unit 4. Intergasi MR dalam POAC 5. Evaluasi Risiko
Kerja/KSM 6. Penanganan Risiko
7. Monitoring & Review
KATEGORI RISIKO
STRATEGIC OPERATIONAL LAW/REGULATION FINANCIAL HUMAN CAPITAL TECHNOLOGY
Proses Manajemen Risiko
Suatu proses yang bersifat
berkesinambungan, sistematis, logis, dan
terukur yang digunakan untuk mengelola
instansi/organisasi
Komunikasi
• Komunikasi dan konsultasi dilakukan
kepada pihak yang berkepentingan baik
internal dan eksternal.

& • Komunikasi dan Konsultasi Risiko


merupakan tanggung jawab pemilik risiko
• Bentuk komunikasi dan konsultasi:
Konsultasi – Rapat berkala
– Rapat Insidental
– Seminar/sosialisasi/workshop
– Forum pengelola risiko
– Komunikasi melalui media
elektronik
• Rumah sakit membuat rekapitulasi risiko
tahunan dalam bentuk Risk Register
Penetapan
Konteks:
Penetapan konteks merupakan artikulasi tujuan
Konteks dan mendefinisikan parameter eksternal dan
eksternal internal untuk diperhitungkan ketika mengelola
risiko, kemudian menetapkan ruang lingkup dan
kriteria risiko untuk prosedur selanjutnya.
Penetapan konteks dilakukan dengan
Konteks internal menjabarkan kondisi lingkungan internal dan
eksternal instansi/program/kegiatan, tujuan
instansi/tujuan program/kegiatan, tugas dan
fungsi unit kerja serta pihak yang
berkepentingan.
Kriteria Risiko
Kriteria Risiko Faktor yang harus dipertimbangkan dalam mendefinisikan kriteria
risiko sebagai berikut:
1. Sifat dan jenis sebab dan akibat yang dapat terjadi dan bagaimana
Kriteria risiko harus
akan diukur;
konsisten dengan
kebijakan 2.Bagaimana kemungkinan akan didefinisikan;
manajemen risiko
3.Jangka waktu dari kemungkinan dan/atau konsekuensi;
organisasi, yang
didefinisikan pada 4.Bagaimana tingkat risiko ditentukan;
awal setiap
5.Pandangan dari pemangku kepentingan;
prosedur
manajemen risiko 6.Tingkatan atau bobot risiko yang dapat diterima atau ditoleransi,
dan akan terus
ditinjau. 7. Apakah kombinasi dari beberapa risiko harus diperhitungkan,
apabila demikian, bagaimana dan kombinasi apa yang harus
dipertimbangkan.
Penilaian/Asesmen Risiko
Ruang Lingkup Risiko di Rumah Sakit
Risiko paparan virus, Penyakit, Kematian
Asuhan Pasien
Kekerasan, tekanan kerja, stigma, Gangguan
Staf Medis/Keperawatan psikologis

Bangunan/Sarana & Prasarana Ketersediaan ruang rawat isolasi

Lingkungan
Skrining Covid
Keuangan
Perubahan bisnis dan anggaran
Metoda Penilaian Risiko
• Risk Matrix Grading

• Root Cause Analysis (RCA)

• Failure Mode Effect and Analysis (FMEA)

• Hazard Vurnerability Assesment (HVA)

• Infection Control Risk Assesment (ICRA)

• Hospital Safety Index (HSI)


Risk Matrix Grading Level Risiko ditentukan berdasarkan atas 2 (dua)
elemen atau dimensi, yaitu level kemungkinan
terjadinya risiko dan level dampak
(konsekuensi) risiko.
Kategori Dampak Tabel Dampak (Konsekuensi)
Tabel Kemungkinan (Probability)
Form Penilaian Risiko
Penanganan Risiko
• menilai penanganan risiko;

Siklus prosedur • memutuskan apakah tingkat risiko residual yang ada;


• jika tidak ditoleransi, menghasilkan penanganan risiko baru, dan
• menilai efektivitas penanganan itu.

• Menghindari risiko
Pemilihan •

Mengambil atau meningkatkan risiko untuk memanfaatkan peluang;
Menghilangkan sumber risiko;
penanganan •

Mengubah kemungkinan;
Mengubah konsekuensi;
risiko •

Berbagi risiko ke pihak lain atau pihak tertentu (termasuk kontrak dan pembiayaan risiko), dan
Mempertahankan risiko dengan keputusan.

Langkah-langkah • Berdasarkan hasil penilaian risiko


dalam merancang • Kegiatan pengendalian dinilai efektifitasnya
• Perhatikan pengendalian alternative
kegiatan • Revisi kegiatan pengendalian yang tidak efektif
• Terapkan kegiatan pengendalian risiko yang telah dirancang
pengendalian
Form Penanganan Risiko
Monitoring dan Reviu
Monitoring dan reviu dimaksudkan untuk memastikan bahwa Manajemen Risiko dan usulan
perbaikan telah dilaksanakan sesuai rencana penanganan risiko

pengendalian rutin pelaksanaan penanganan Risiko dengan cara membandingkan antara kinerja
aktual dengan kinerja yang diharapkan

monitoring efektivitas semua langkah dalam proses penanganan Risiko berdasarkan laporan
pelaksanaan tahap sebelumnya guna memastikan bahwa prioritas penanganan Risiko masih
selaras dengan perubahan di dalam lingkungan kerja;

monitoring dan reviu dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali dengan
memeriksa ukuran dan parameter yang ada; dan

Monitoring dan reviu menghasilkan keluaran dalam bentuk laporan hasil monitoring dan reviu
Form Pemantauan
Diskusi….?
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai