Anda di halaman 1dari 29

HERPES

ZOSTER
RESPONSI

HERPES ZOSTER

Pembimbing :
dr. Firdausi N. K. , Sp.KK

Oleh :
Dyah Puspa Ardani

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSU HAJI SURABAYA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
HERPES ZOSTER
penyakit neurokutan dengan manifestasi erupsi
vesikular berkelompok dengan dasar erimatosa
disertai nyeri radikular unilateral yang
umumnya terbatas di satu dermatom

(Pusponegoro et al, 2017)


Grafik Epidemiologi dari Herpes Zoster (HZ)
A, Insiden HZ dibandingkan umur.
Merah tua= data dari Hope Simpson RE. Merah terang= data dari Oxman MN et al dalam studinya yang berjudul Shingles
Prevention Study placebo recipients.
(Sewon et al, 2019)
26,5 % orang pada kasus Herpes Zoster di Indonesia menderita PHN
(Pusponegoro et al, 2014)

42% pada usia 45-64


tahun
VZV masuk ke menginfeksi sel T viremia primer VZV menuju
saluran tonsilar (VZV masuk ke RES, replikasi
pernapasan atas aliran darah dan
dan orofaring limfe)

sistem pertahanan
host turun

viremia sekunder

 Usia > 50 tahun


gejala sistemik dan
 Obat-obatan imunosupresif lesi pada kulit
 HIV/AIDS
 Stress psikologis VZV menetap pada ganglia saraf kranial, ganglia akar
dorsal, ganglia otonom

respon imun turun


VZV = Varicella Zoster Virus
RES = Reticuloendothelial system
reaktivasi VZV/HZ
(Sewon et al, 2019; Pusponegoro et al, 2017; Sterling et al, 2016)
Klinis
onset rash 4 minggu 3 bulan

Reaktivasi VZV penyembuhan rash PHN


gejala prodromal nyeri nyeri menetap
7-10 hari

papul vesikel-bula pustul krusta

24 jam 48 jam 96 jam 7-10 hari lesi baru akan terus muncul dalam 1 minggu

“beri terapi sedini mungkin dalam 72 jam


setelah erupsi kulit”
“Pemberian antivirus dapat diberikan >72 jam
apabila muncul lesi baru dengan usia <3 hari”
Pusponegoro et al, 2014
Keterangan: A. HZ klasik pada dermatom T4 sinistra B. Herpes Zoster dengan lesi pustular pada T10
dextra.
(Goldsmith, Lowell A., Stephen I. Katz, Barbara A. Gilchrest et al. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine 9th Ed. United States: McGraw Hill Education; 2019. p.3043)
Diagnosis

• Klinis

• Tzanck smear

• PCR - ketika diagnosis tidak meyakinkan, untuk mendeteksi DNA VZV

• Serologi - mengukur kadar IgG, sering false negatif

(Sterling, 2016; Pusponegoro, 2017; Wehrhnahn, 2012)


Tzanck smear yang menunjukkan gambaran Multi Nucleated Giant cells (MNGs)
ditunjukkan dengan panah berwarna merah muda sedangkan sel Tzanck pada panah merah,
terdapat pada lesi herpetik (Yaeen et al, 2015).
Diagnosis Banding

Simpleks - lesi uniformis, Zoster - lesi multiformis.


 Herpes Simplex Zosteriform herpes simpleks dibedakan dengan
pemeriksaan laboratoris (Aithal, 2013).

 Dermatitis kontak riwayat kontak dengan iritan atau alergen

 Reaksi gigitan serangga ada bekas gigitan, gatal, bekas garukan,


urtikaria

 Luka bakar riwayat kontak dengan sumber panas (sinar


matahari, api, air, listrik)
Strategi 6A
1. Attract patient early
2. Assess patient fully
3. Antiviral
Dewasa : Asiklovir 800 mg sehari 5 kali selama 7-10 hari
Anak :
<12 tahun 30mg/kgBB 7 hari ;
>12 tahun 60mg/kgBB 7 hari
4. Analgetik
5. Antidepressant/anticonvulsant
6. Allay anxietas-counselling

(Pusponegoro et al, 2014)


Komplikasi

 Kutaneus
 Neurologis
 Mata
 THT
 Viseral
Prognosis

Prognosis pada pasien dengan imunokompeten umumnya adalah bonam,


sedangkan prognosis pada pasien dengan imunokompromais adalah dubia
ad bonam
TINJAUAN
KASUS
IDENTITAS

Nama : Ny. Y
Umur : 48
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan Terakhir : S1
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Status : Menikah
Alamat : Klampis Semalang
Tanggal Pemeriksaan : Kamis, 18 April 2019
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri


• Nyeri di leher sejak 1 minggu yang lalu
• Gatal pada bintil-bintil di leher kanan sejak 4 hari yang lalu
• Bintil muncul 7 hari yang lalu, ukuran 5mm, pecah, kering, kemerahan
• Bintil baru muncul 2 hari yang lalu
• Nyeri (+) di leher kanan terutama di tempat yang ada bintil
• Bintil terasa panas
• Sebelum muncul bintil sampai saat ini leher terasa kaku
• Pusing sejak sebelum muncul bintil sampai sekarang
• Demam (-)
• Batuk pilek (-)
• Riwayat gigitan serangga disangkal
• Tidak ada obat yang dioleskan dan diminum untuk mengurangi keluhan
kuret setelah kelahiran
uji skin prick
SD anak pertama

• terinfeksi Varicella Zoster • mengetahui • hasil (-)


bahwa alergi
Penisilin

sehari-hari pasien sebagai ibu rumah tangga dan mengantar anaknya ke sekolah,
saat ini anak sedang menghadapi minggu ujian dan salah satu anaknya sakit cacar

Muncul rash
Prodormal hari 1 hari 3 hari 5 hari 7

• nyeri • muncul bintil • muncul bintil baru,


• bintil mulai Periksa ke RSU Haji
• pusing • nyeri nyeri(+), gatal (-)
terasa gatal • KU : nyeri
• pusing • beberapa bintil terasa
• nyeri • gatal (+)
gatal
• pusing • gigitan serangga (-)
• nyeri
• penggunaan obat (-)
• pusing
Riwayat Sosial

- Sehari-hari pasien sebagai ibu rumah tangga mengantar jemput anaknya, saat ini anak
sedang menghadapi ujian akhir dan pasien merasa khawatir.

- Anak sakit cacar, dirawat oleh pasien

- Dirumah ada 4 orang, pasien, suami dan 2 anak, salah satu anaknya kuliah di Malang
Pasien tidur sekamar dengan suami, sedangkan anak pasien tidur di kamar yang terpisah
dengan pasien.
Pasien mandi sehari 2x menggunakan sabun cair Lifebuoy begitu pula dengan anggota
keluarga lainnya.
Pasien dan keluarga menggunakan handuk masing-masing ketika mandi.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : CM
GCS : 456
Status Generalis

Kepala/ leher : tercantum pada status dermatologis


Thorax : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Extremitas : Dalam batas normal

Status Dermatologi

- Regio: Colli dextra


- Efloresensi: Makula eritematosa berbatas tegas dengan krusta di atasnya,
unilateral dextra mengikuti dermatom, tidak melewati garis tengah tubuh

Pemeriksaan Penunjang :
Tzank smear
RESUME

Perempuan 48 tahun datang dengan keluhan gatal pada leher


sebelah kanan. Gatal dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Sebelum
muncul gatal pasien merasa adanya nyeri dan kaku pada leher
bagian kanan lalu muncul bintil-bintil berisi air dengan dasar
berwarna merah yang terasa gatal. Keluhan tidak diberikan
bahan kimia apapun. Saat ini anak pasien sedang mengidap
cacar air.
Pada pemeriksaan fisik status dermatologis regio colli dextra
didapatkan efloresensi makula eritematosa berbatas tegas
dengan krusta diatasnya, unilateral dextra mengikuti dermatom,
tidak melewati garis tengah tubuh.
DIAGNOSIS

Herpes Zoster colli dextra


Planning Diagnosis
(-)

Planning Terapi
- Acyclovir tab 400 mg 5 dd 2 / hari selama 7 hari
- Asam mefenamat 500 mg 3 dd 1 / hari prn nyeri
- Bedak salisilat 2% ue

Planning Monitoring
- Keluhan pasien
- Proses/perkembangan terapi
- Efek samping pengobatan
Edukasi
• Tentang penyakit
• Kepatuhan minum obat dan tatacara minum obat
• Hygienitas

Prognosis
Baik jika pasien mengikuti edukasi dan terapi yang sudah dianjurkan
DAFTAR PUSTAKA
Pusponegoro E. 2017. Herpes Zoster. Dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Fakultas
Kedokteran UI. Jakarta: 121-124.
Nalamachu, S, Morley-Foster, Patricia. 2012. Diagnosting and Managing Postherpetic Neuralgia.
Drugs Aging. Volume 29 pp 863-869.
Sewon K., Masayuki A., Anna LB, et al. 2019. Viral Diseases, In: Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis
of Clinical Dermatology Ninth Edition. Mc Graw Hill Education
Pusponegoro E, Hanny Nilasari, Hans Lumintang dkk. 2014. Buku Panduan Herpes Zoster di
Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sterling, Jane C. 2016. Zoster, In: Rook’s Textbook of Dermatology, Ninth Edition. pp: 25.27-25.31
Atiya Yaeen et al. 2015. Diagnostic Value of Tzanck Smear in various erosive, vesicular and bulous
skin lesions. Indian Dermatology Online Journal. Vol 6 pp 381-386.
Wehrhahn, MC, DE Dwyer.2012. Herpes Zoster: Epidemiology, Clinical Features, Treatment and
Prevention. Australian Presciber Volume 35, Number 5, pp.143-7
Aithal, Sanath; Kuruliva, Sheela; dan Ganguly, Satyaki. 2013. Zosteriform herpes simplex and herpes
zoster : A clinical clue. Indian Dermatology Online Journal. Vol 4.

Anda mungkin juga menyukai