Anda di halaman 1dari 17

Text Book

Reading
“Hepatitis B
Kronik”
Wialda Dwi Rodyah.S
11120182112
DEFENISI
Hepatitis B kronik adalah suatu penyakit
hati yang disebabkan oleh adanya persistensi virus
Hepatitis B (VHB) lebih dari 6 bulan. Virus
Hepatitis B merupakan suatu anggota famili
hepadnavirus.
Epidemiologi
Hepatitis B kronik merupakan masalah kesehatan besar
terutama di Asia, dimana terdapat sedikitnya 75% dari
seluruhnya 300 juta individu HbsAg positif menetap diseluruh
dunia. Sedangkan di Indonesia dilaporkan berkisar antara 3-
17%.
Transmisi Hepatitis B
Melalui darah : penerima produk darah, pasien hemodialisis, pekerja
kesehatan, pekerja yang terpapar darah

Transmisi seksual

Penetrasi jaringan (perkutan) atau permukosa : tertusuk jarum, penggunaan


ulang alat medis yang terkontaminasi, penggunaan bersama pisau cukur,
tato, akupuntur, penggunaan sikat gigi bersama

Transmisi maternal neonatal


GAMBARAN KLINIS

Hepatitis B kronik yang masih aktif Carrier VHB inaktif

• HBsAg (+) • HBsAg (+)


Gambaran klinis hepatitis B kronik • DNA VHB >105 • DNA VHB rendah <105
sangat bervariasi. Pada banyak • kenaikan ALT yang menetap dan • ALT normal
intermitten, • Pemeriksaan histologik terdapat
kasus tidak didapatkan keluhan • didapatkan tanda-tanda penyakit kelainan jaringan minimal
maupun gejala dan pemeriksaan kronik.
tes faal hati hasilnya normal. • Pada biopsi hati didapatkan
peradangan yang aktif
Virus

Patogenesis Persistensi VHB


Hepatitis B
(VHB)

Mekanisme kerusakan hati yang kronis Sitoplasma sel


hepar

Virus Hepatitis B
dilepaskan ke Melepas nukleokapsid menembus
peredaran darah sel hati

DNA VHB Menempel pada Asam nukleat VHB keluar dari


Membentuk protein DNA Hospes nukleokapsid
bagi virus baru

Ada 3 fase penting dalam perjalanan penyakit
hepatitis B kronik :
1. Fase Imunotoleransi
2. Fase imunoaktif atau fase Immune clearence
3. Fase Non replikatif atau fase residual
Penatalaksanaan Hepatitis B Kronik
Kelompok Kelompok Terapi
Imunomodulasi : Antivirus :
• Interferon • Lamivudin
• Timosin Alfa 1 • Adefovir
• Vaksinasi Terapi Dipivoksil
KELOMPOK
IMUNOMODULASI
01
IFN adalah kelompok
IFN tidak memiliki khasiat
protein intrasesullar
antivirus langsung tetapi
yang normal didalam
merangsang terbentuknya berbagai
tubuh dan diproduksi.
macam protein efektor yang
Dosis IFN yang
mempunyai khasiat anti virus.
dianjurkan untuk
hepatitis B kronik
dengan HbsAg positif
Kontraindikasi IFN adalah sirosis adalah 5-10 MU 3x
dekompensata, depresi dan adanya seminggu selama 16-24
penyakit jantung yang berat. minggu
02

Timosin Alfa 1 merangsang fungsi Timosin Alfa 1 adalah


sel limfosit. Pemberian Timosin suatu jenis sitotoksin
alfa 1 pada pasien hepatitis B yang dalam keadaan
kronik dapat menurunkan replikasi alami ada dalam ekstrak
VHB dan menurunkan konsentrasi pinus. Obat ini sudah
atau menghilangkan DNA VHB dapat dipakai untuk
terapi baik sebagai
sediaan parenteral
maupun oral
03

Penggunaan vaksin yang


menyertakan epitop yang
mampu merangsang sel T Vaksinasi hepatitis B
sitotoksik . adalah kemungkinan
penggunaan vaksin
hepatitis B untuk
pengobatan infeksi
VHB.
KELOMPOK ANTIVIRUS
Lamivudin adalah suatu analog nukleosid oral yang berkhasiat
menghambat enzim reverse transkriptase yang berfungsi dalam transkripsi
balik dari RNA menjadi DNA yang terjadi dalam VHB. Lamivudin
menghambat produksi VHB baru dan mencegah terjadinya infeksi
hepatosit sehat yang belum terinfeksi. Kalau diberikan dalam dosis 100
mg tiap hari, lamivudin akan menurunkan konsentrasi DNA VHB sebesar
95 %.
Adenofir dipivoksil adalah suatu nukleosid oral yang mekanisme
nya hampir sama dengan lamivudin, menghambat enzim reverse
transkriptase. Dosis 10 atau 30 mg tiap hari selama 48 minggu.
Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai