Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH PENGUNGKAPAN EMISI KARBON DAN

KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI


PERUSAHAAN DENGAN MEDIA EXPOSURE SEBAGAI
VARIABEL MODERASI

Si Made Ngurah Purnaman


C2D017011

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Adi Wiratno, MM, Ak, CA Dr. Eliada Herwiyanti, M.Si, Ak, CA
Latar Belakang Penelitian
Elkington (1997)
Profit
Perusahaan People
Planet
Fenomena inilah yang memicu Corporate Social
Responsibility

CSR Global Warming


 Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC, 2007) menyatakan adanya peningkatan
rata-rata suhu secara global di seluruh bagian
negara di dunia selama 100 tahun terakhir.
 gas rumah kaca :
 karbondioksida (CO2),
 metana (CH4),
 dinitrooksida (N2O), dan
 chlorofluorocarbons (CFC)
 Pemanasan global dapat mengakibatkan
 kenaikan suhu global
 Upaya Global untuk mengatasi global warming :
 Paris Agreement
 Upaya Indonesia
 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2016
 Perpres No. 61 tahun 2011
 Perpres No. 71 tahun 2011
Pengungkapan emisi
karbon Stakeholder

 Dasar Hukum pengungkapan Emisi Karbon


 Undang-Undang Perseroan Terbatas (PT) No. 40
Tahun 2007 pasal 66c
 Surat Edaran OJK No. 30/SEOJK.04/2016
 pengelolaan lingkungan
 UU No.32 tahun 2009
 Menurut Suratno et al. (2006), kinerja lingkungan
perusahaan (environmental performance) adalah
kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan
yang baik (green)
 Penilaian kinerja lingkungan diukur dengan
penilaian peringkat PROPER yang dilakukan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup.
 perkembangan tren PROPER dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
Kriteria PROPER
Emas Hijau Biru Merah Hitam Jumlah
No Tahun Persentase
Perusahaan
1 2012 12 199 805 295 79 1390 71%
2 2013 12 113 1099 551 17 1792 61%
3 2014 9 121 1224 516 21 1891 72%
4 2015 12 108 1406 529 21 2076 74%
5 2016 12 172 1422 284 5 1895 85%
6 2017 19 150 1486 130 1 1784 92%
 Saka dan Oshika (2014) mengatakan bahwa
pengungkapan emisi karbon memiliki pengaruh
positif dengan market value of equity.
 Guidry dan Patten (2010) mengatakan bahwa
terdapat reaksi positif pada pasar saham ketika
laporan tambahan terkait sustainability diterbitkan.
 Hassan et al. (2009) tidak menemukan pengaruh
antara voluntary disclosure dengan nilai perusahaan
 Al Tuwarij et al. (2004) menemukan hubungan
positif yang signifikan antara kinerja lingkungan
dengan kinerja keuangan
 Pfleiger et al. (2005) menjelaskan bahwa kegiatan
perusahaan dalam bidang pelestarian lingkungan
akan mendatangkan sejumlah keuntungan,
diantaranya ketertarikan pemegang saham dan
stakeholder terhadap keuntungan perusahaan akibat
pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
 Nur dan Priantinah (2012)menyatakan Semakin
media tersebut aktif mengawasi lingkungan suatu
negara, maka perusahaan akan semakin terpacu
untuk mengungkapkan aktivitasnya
Rumusan Masalah
 Apakah terdapat pengaruh antara pengungkapan
emisi karbon terhadap nilai perusahaan?
 Apakah terdapat pengaruh antara kinerja lingkungan
terhadap nilai perusahaan?
 Apakah terdapat pengaruh moderasi media exposure
antara pengungkapan emisi karbon terhadap nilai
perusahaan?
 Apakah terdapat pengaruh moderasi media exposure
antara kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan?
Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
pengungkapan emisi karbon terhadap nilai
perusahaan
 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan
 Untuk mengetahui dan menganalisis moderasi
media exposure pada pengaruh pengungkapan
emisi karbon dan kinerja lingkungan terhadap nilai
perusahaan.
Ruang Lingkup Penelitian
 Ruang lingkup permasalahan yang akan
dibahas penelitian ini, yaitu hanya
membahas mengenai variabel
pengungkapan emisi karbon (carbon
emission disclosure) dan kinerja
lingkungan serta media exposure sebagai
variabel moderasi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2015-2017.
Manfaat Penelitian
 Manfaat Teoritis
 Manfaat praktis
 Bagi calon investor
 Bagi manajemen puncak perusahaan
 Bagi Pemerintah
Telaah Pustaka
 Teori legitimasi
 Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk
meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat
diterima oleh masyarakat.
 Teori stakeholder
 perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi
untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholdernya (pemegang saham,
kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat,
analis dan pihak yang lain).
 Emisi Karbon
 Emisi karbon adalah pelepasan karbon ke atmosfer.
 Choi et al. (2013) menentukan lima kategori besar yang
relevan dengan perubahan iklim dan emisi karbon sebagai
berikut: risiko dan peluang perubahan iklim (CC/Climate
Change), emisi gas rumah kaca (GHG/Green house Gas),
konsumsi energi (EC/Energy Consumption), pengurangan
gas rumah kaca dan biaya (RC/Reduction and Cost) serta
akuntabilitas emisi karbon (AEC/Accountability of
Emission Carbon). Dalam lima kategori tersebut, 18 item
yang diidentifikasi.
 Kinerja Lingkungan
 seluruh kegiatan dan aktivitas perusahaan yang memperlihatkan
kinerja perusahaan dalam menjaga lingkungan sekitarnya serta
melaporkannya kepada pihak yang berkepentingan
 Suratno (2006) menyatakan bahwa environmental
performance perusahaan diukur dari prestasi perusahaan
mengikuti program PROPER yang merupakan salah satu
upaya yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup
(KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi.
Media Exposure
 Media merupakan sarana pendukung yang sangat
efektif dan efisien dalam hal pengembangan
perusahaan, namun dapat berdampak sebaliknya
Nilai Perusahaan
 Suad (2008) menyatakan nilai perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayarkan oleh
calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
 Rasio Nilai Perusahaan
 Price Earning Ratio (PER)
 Price to Book Value (PBV)
 Tobins’s Q Ratio
Pengembangan Hipotesis
 Pengaruh Pengungkapan Emisi Karbon Terhadap Nilai
Perusahaan
 Penelitian Saka dan Oshika (2014) mengatakan bahwa
pengungkapan emisi karbon memiliki pengaruh positif dengan
market value of equity.
 Penelitian Guidry dan Patten (2010) mengatakan bahwa terdapat
reaksi positif pada pasar saham ketika laporan tambahan terkait
sustainability diterbitkanMenurut Qiu et al. (2014) juga
menemukan adanya pengaruh positif antara pengungkapan
lingkungan dengan nilai saham perusahaan karena masalah
lingkungan merupakan hal yang lebih penting bagi investor.
 H1: Pengungkapan emisi karbon berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai
Perusahaan
 Almilia dan Wijayanto (2007) dalam Rustiarini (2010) yang
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja
lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh
investor melalui peningkatan harga saham.
 Desgupta et al. (1998) menyatakan bahwa perusahaan yang
mempunyai kinerja lingkungan yang buruk maka berdampak
pada penurunan nilai pasar.
 H2 : Kinerja lingkungan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
 Media Exposure memoderasai Pengaruh Pengungkapan
Emisi Karbon terhadap Nilai Perusahaan
 Nur dan Priantinah, 2012 menytakan Semakin media aktif
mengawasi lingkungan suatu negara, maka perusahaan akan
semakin terpacu untuk mengungkapkan aktivitasnya.
 (Dawkins dan Fraas, 2011) bahwa visibilitas media berasosiasi
secara langsung dengan tingkat pengungkapan sukarela
perubahan iklim. Dengan demikian, maka dapat diuraikan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
 H3 : Media exposure memoderasi pengaruh pengungkapan
emisi karbon terhadap nilai perusahaan.
 Media Exposure memoderasai Pengaruh Kinerja Lingkungan
terhadap Nilai Perusahaan.
 Bansal dan Clelland (2004) menemukan bahwa perusahaan dengan
legitimasi lingkungan yang rendah lebih bertindak proaktif untuk
mengkomunikasikan informasi melalui media. Informasi liputan media
akan memberikan dampak meningkatkan legitimasi perusahaan.
 Menurut Garcia et al. (2003) semakin banyak perhatian yang
didapatkan suatu perusahaan dari stakeholders, semakin besar dorongan
bagi perusahaan untuk melakukan pengungkapan informasi lingkungan.
 H4 :Media exposure memoderasi pengaruh kinerja lingkungan terhadap
nilai perusahaan.
Model Penelitian 1

Pengungkapan Emisi Karbon

(X1)

Nilai Perusahaan

(Y)

Kinerja Lingkungan

(X2)
Model Penelitian 2 dan 3
Pengungkapan Emisi Karbon Nilai Perusahaan

(X1) (Y)

Media Exposure

(Z)

Kinerja Lingkungan Nilai Perusahaan

(X2) (Y)

Media Exposure

(Z)
BAB III
 Desain Penelitian
 Jenis Penelitian
 Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
 Populasi Dan Sampel
 Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di
Indonesia yang beroperasi periode 2016-2018. Penarikan sampel
menggunakan metode purposive sampling.
 Jenis Dan Sumber Data
 Data yang digunakan adalah laporan tahunan, laporan keuangan
dan laporan sustainability persusahan tahun 2016- 2018.
 Teknik Pengumpulan Data
 teknik dokumentasi
Operasinal Variabel
 Variabel Dependen
 Nilai perusahaan
 Tobin’s Q
 Variabel Independen
 Pengungkapan Emisi Karbon
 Choi et al. (2013)
 Kinerja Lingkungan
 Peringkat PROPER
 Variabel Moderasi
 Media Exposure
Teknik Analisis Data
 Uji Statistik Deskriptif
 Uji Asumsi Klasik
 Uji Normalitas
 Uji Multikolinieritas
 Uji Heteroskedastisitas
 Uji Autokorelasi
 Analisis Regresi Linear berganda
 Y = 1 +β1 PEK* + β2 KL*+ e
  = Konstanta
 β = Koefisien Regresi
 Y= Nilai Perusahaan
 PEK = Pengungkapan emisi karbon
 KL= Kinerja Lingkungan
 e = Variabel pengganggu
 Analisis Moderasi Variabel Dummy (Sub Group)
 Model Penelitian 2
 Y =  + β1 PEK ....................................................... (1)
 Y =  + β1 PEK + β2 ME (Dummy = 0).... (2)
 Y =  + β1 PEK + β2 ME (Dummy = 1)... (3)
 Model Penelitian 3
 Y =  + β1 KL ...............................................................
(1)
 Y =  + β1 KL + β2 ME (Dummy = 0).............. (2
 Y =  + β1 KL + β2 ME (Dummy = 1).............. (3)
Bab IV
 Deskripsi Data Penelitian
Tabel 7. Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
132
periode 2015-2018.
Perusahaan manufaktur yang tidak menyediakan laporan
(10)
tahunan atau sustainability report selama tahun 2015-2018
Perusahaan manufaktur yang tidak mengikuti program
(55)
PROPER selama tahun 2015-2018.
Perusahaan manufaktur yang tidak mengungkapkan emisi
(39)
karbon
Sampel penelitian 28
Data Sampel Akhir Penelitian 28 x 3 tahun 84
Sumber: data diolah (2019)
 Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 8. Statistik Deskriptif


Std.
Variabel n Minimum Maximum Mean
Deviation
Nilai Perusahaan 84 0,25 4,90 2,20 1,19
Pengungkapan Emisi 84 3,00 10,00 5,87
1,84
Karbon
Kinerja Lingkungan 84 2,00 4,00 3,17 0,46
Sumber: Lampiran 6, data diolah (2019)”
 Uji Normalitas
“Tabel 9. Uji Normalitas
Residual Model p-value Alpha Keterangan
Asymp. Sig 0,2 0,05 Normal
Sumber: Lampiran 7, data diolah (2019)”

 Kolmogorov-Smirnov Test menghasilkan nilai sebesar


0,2 (20%) artinya nilai signifikansi lebih besar dari α
0,05 (5%) yang menunjukkan data yang digunakan
dalam penelitian berdistribusi dengan normal
 Uji Multikolinearitas
“Tabel 10. Uji Multikoliniaritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Pengungkapan Emisi Karbon 0,984 1,016 Bebas Multikolinearitas
Kinerja Lingkungan 0,984 1,016 Bebas Multikolinearitas
Sumber : Lampiran 8, data diolah (2019)”

 Nilai VIF sebesar 1,016 dan nilai tolerance sebesar


0,984 untuk kedua variabel bebas, hal ini
menujukan bahwa nilai tolerance > 0,1 dan nilai
VIF < 10 yang berarti tidak adanya gejala
multikolinearitas antara variabel independen.
 Uji Heteroskedastisitas
Tabel 11. Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig alpha Keterangan
Pengungkapan Emisi Karbon 0,48 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Kinerja Lingkungan 0,38 0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber Lampiran 9, data diolah (2019)”

 Nilai rank spearman variabel tersebut (0,48 & 0,38)


lebih besar dari nilai alpha (0,05) yang berarti
model regresi tidak mengalami gejala
heteroskedastisitas
 Uji Autokorelasi
“Tabel 12. Uji Autokorelasi
Model Value Std.Error Keterangan
Durbin-watson 1,12 1,12 Tidak ada autokorelasi
Sumber : Lampiran 10, data diolah (2019)”

 Durbin-Watson menghasilkan nilai sebesar 1,12, nilai


tersebut berada pada interval -2 sampai dengan +2 dalam
kategori penilaian Durbin-Watson menutut Santoso
(2010), hal ini menunjukkan tidak terdapat autokorelasi
dalam model regesi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 13. Uji Regresi dan Uji Statistik t
Variabel Koefisien t-hitung sig. Simpulan
Konstanta -1,473 -1,718
Pengungkapan Emisi Karbon 0,205 3,195 0,002 Berpengaruh Signifikan
Kinerja Lingkungan 0,778 3,043 0,003 Berpengaruh Signifikan
F-hitung = 11,132
Adjusted R Square = 0,2
Signifikan pada  = 5%
Sumber : Lampiran 11, data diolah (2019)”

 Y = -1,473 + 0,205 PEK + 0,778 KL + ԑ


Analisis Uji Moderasi Variabel Dummy (Sub
Group)
 Efek Moderasi Media Exposure pada Pengaruh
Pengungkapan Emisi Karbon terhadap Nilai
Perusahaan
Tabel 14. Uji Moderasi Variabel Dummy (Sub Group) Media Exposure pada
Pengaruh Pengungkapan Emisi Karbon terhadap Nilai Perusahaan
Hasil Proses Regresi Sum Of Squares F
Regresi 1
102,66 11,82
(Sum Square Residual Total)
Regresi 2
( Sum Square Residual 1) 62,59 6,38
kategori 1
Regresi 3
( Sum Square Residual 2) 32,40 9,68
Kategori 0
Sumber : Lampiran 12, data diolah (2019)”
 Efek moderasi media exposure pada pengaruh
pengungkapan emisi karbon terhadap nilai
perusahaan
Tabel 15. Hasil Uji Moderasi Variabel Dummy (Sub Group) Media Exposure
pada Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan
Hasil Proses Regresi Sum Of Squares F
Regresi 1
103,69 10,84
(Sum Square Residual Total)
Regresi 2
( Sum Square Residual 1) 62,47 6,49
kategori 1
Regresi 3
( Sum Square Residual 2) 32,15 10,00
Kategori 0
Sumber : Lampiran 13, data diolah (2019)”
Pengujian Hipotesis
 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
 Model Penelitian 1
Tabel 16. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
F-hitung F-tabel Sig. Simpulan
11,132 3,11 0,000 Berpengaruh Simultan
Sumber : Pengolahan SPSS, data diolah (2019)”
 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
 Model Penelitian 2
((102,66 − 94,99)/2)
𝐹 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = 3,23
(94,99/80)
 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
 Model Penelitian 3

((103,69−94,62)/2)
𝐹 𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = 3,83
(94,62/80)
 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Tabel 17. Uji R2
Model R R Square Adjusted R Square
1 0,464 0,216 0,2
Sumber : Pengolahan SPSS, data diolah (2019)”
Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik-t)

 variabel pengungkapan emisi karbon mempunyai nilai


thitung 3,19 lebih besar dari ttabel 0,663 dan diperoleh nilai
signifikansi 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi
0,05 (0,002 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis diterima
 variabel kinerja lingkungan mempunyai nilai thitung
3,043 lebih besar dari ttabel 0,663 dan diperoleh nilai
signifikansi 0,003 lebih kecil dari taraf signifikansi
0,05 (0,003 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
hipotesis diterima.
Hipotesis Pengujian Kesimpulan
H1 Pengungkapan emisi karbon thitung > ttabel
berpengaruh positif terhadap 3,19 > 0,663 Hipotesis pertama diterima
nilai perusahaan. sig.0,002
H2 Kinerja lingkungan berpengaruh thitung > ttabel
positif terhadap nilai perusahaan. 3,043 > 0,663 Hipotesis kedua diterima
sig.0,003
H3 Media exposure memoderasi
pengaruh pengungkapan emisi Fhitung > Ftabel
Hipotesis ketiga diterima
karbon terhadap nilai 3,23 > 3,11
perusahaan.
H4 Media exposure memoderasi
Fhitung > Ftabel
pengaruh kinerja lingkunga Hipotesis keempat diterima
3,84 > 3,11
terhadap nilai perusahaan.
Bab IV
 Simpulan
 Pengungkapan emisi karbon berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
 Kinerja lingkungan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
 Media exposure memoderasi dan memperkuat
pengaruh pengungkapan emisi karbon dan kinerja
lingkungan terhadap nilai perusahaan
 Media exposure memoderasi dam memperkuat pengaruh
kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan.
 Implikasi
 Implikasi Teoritis
 Implikasi Praktis
 Keterbatasan Penelitian
 Penggunaan variabel pada penelitian ini, hanya memfokuskan variabel
pengungkapan emisi karbon dan kinerja lingkungan. Untuk itu, ke depannya
perlu penambahan variabel seperti variabel Corporate Social Responbility
(CSR) sehingga dapat menguji pengaruh tanggung jawab sosial dan
lingkungan perusahaan
 Jumlah sampel yang terbatas karena menggunakan variabel pengungkapan
emisi karbon yang tidak semua perusahaan manufaktur memberikan
informasi mengenai aktivitas karbon mereka, karena pada umumnya
informasi mengenai emisi karbon terdapat dalam laporan keberlanjutan
perusahaan. Untuk itu bisa mencari sampel perusahaan yang jelas-jelas
menerbitkan laporan keberlanjutan.
 Penggunaan variabel moderasi media exposure hanya menggunakan
perhitungan dummy.

Anda mungkin juga menyukai