Anda di halaman 1dari 11

Place Your Picture Here And Send To Back

Preventive
Maintenance
Preventive Maintenance

Program perawatan equipment yang dilakukan secara


terencana dan berkala (sesuai HM) dengan melakukan
penggantian oli, coolant, filter, inspeksi, serta pelaksanaan
minor repair dan adjustment untuk kerusakan yang
langsung ditemukan maupun yang telah direncanakan
(backlog), yang ditujukan untuk mempertahankan
performance unit sesuai standard
Pencucian Equipment Terencana
(Schedule Washing Program)
Kebijakan:
1. Program pencucian equipment dilakukan sebelum dan setelah
dilakukannya program preventive maintenance
2. Untuk equipment Track Type, terdapat tambahan untuk program
pencucian equipment yang dischedulekan dan dilakukan pada
saat equipment status stand by. Plant Planner berkoordinasi
dengan Track Type GL, membuat schedule pelaksanaan program
Secara
pencucian equipment track type secara bulanan dan harus harian 
disetujui oleh Dept. Terkait (Production Dept & Engineering Dept.) lubcar, fuel
truck
Saat
equipment
3. PIC yang melakukan program pencucian equipment wajib beroperasi 
equipment
mengetahui critical areas dalam pelaksanaan pencucian track type,
Sebelum dan excavator,
equipment untuk menghindari terjadinya insiden (grill & fin sesudah dozer, drilling
aktivitas
radiator, air cleaner area, electrical parts: lampu, connector, area maintenance
battery, dll), kaca & spion)
4. Plant Track Type Group Leader wajib bertanggung jawab
terhadap kualitas daripada program pencucian equipment
5. Untuk Support Equipment (Fuel Truck, Lubcar, TowerLamp),
pencucian dilakukan setiap hari.
Periodic Inspection
Kebijakan:
1. Program periodic inspection mengacu kepada prosedur yang telah ditetapkan
2. Diperlukan Group Leader khusus yang wajib melaksanakan supervisi, monitoring, kontrol serta final
check terhadap aktivitas yang dilakukan
3. Wajib membuat laporan, direview pada weekly plant KPI
4. Jika equipment tidak dapat dilakukan aktivitas program periodic inspection karena stand by maka
pemeriksaan dan perawatan equipment dilakukan di are tempat equipment tersebut parkir
5. Harus mengacu pada kebijakan safety
6. Standard waktu pelaksanaan program pitstp adalah 15 menit, bila melebihi batas toleransi maka
equipment dalam status Unshedule Breakdown
7. Follow up temuan kerusakan dari aktivitas program periodic inspection kepada crew repair atau mekanik
program periodic inspection
8. Perbaikan tersebut jika dilakukan bukan pada saat idle time equipment maka statusnya adalah
Unshedule Breakdown
9. Standing work order dibuat per quipment dimana digunakan untuk mencatat sparepart, consumable
equipment tersebut dan mencatat history pekerjaan mekanik. Standing work order berlaku selama 1
bulan, dibuat pada awal bulan dan ditutup pada akhir bulan
10. Equipment-equipment yang melaksanakan aktivitas program periodic inspection harus dalam kondisi
kosongan
Periodic Service (PS)

Program perawatan terhadap equipment yang telah direncanakan sebelumnya,


dengan didukung oleh perencanaan spare parts (Aplikasi Parts List), berdasarkan
check sheet masing-masing equipment, dan aktivitas yang dilakukan

Program PS Berdasarkan Ukuran HM


1. PS-1: Service yang dilakukan setelah mencapai HM 250 jam & kelipatannya
2. PS-2: Service yang dilakukan setelah mencapai HM 500 jam & kelipatannya
3. PS-3: Service yang dilakukan setelah mencapai HM 1000 jam & kelipatannya
4. PS-4: Service yang dilakukan setelah mencapai HM 2000 jam & kelipatannya

Program PS bagi equipment yang tidak memiliki ukuran HM untuk operating


statistiknya dilakukan setiap kelipatan hari operasi (30 hari - 60 hari - 90 hari, atau
kelipatan lainnya).
Periodic Service (PS)
Hal yang perlu diperhatikan:
a. Penggunaan standard formulir dan terdokumentasi dengan baik
b. Equipment dicuci sebelum dan sesudah periodic service dilakukan
c. Dilakukan Pre-Inspection Before Service untuk konfirmasi/Recheck Backlog yang ada
serta mengetahui kondisi awal unit
d. Standard formulir diisi selama periodic service masih berjalan
e. Inspeksi kondisi equipment dilakukan selama periodic service
f. Semua deviasi hasil inspeksi dicatat, dievaluasi dan ditindaklanjuti
g. Group Leader melaksanakan supervisi, monitoring control terhadap pelaksanaan Periodic
Service
h. Final check dilaksanakan sebelum equipment dinyatakan RFU
i. Kelengkapan data pengecheckan masing-masing item dalam dokumen PS sebelum
equipment dinyatakan RFU
j. Redo PS direview, dievaluasi / analisa dan ditindaklanjuti jika terjadi penyimpangan
Periodic Service (PS)
Kebijakan:
1. Harus diawali dengan adanya aktivitas Receiving & Inspection dengan menggunakan
formQA1
2. Equipment wajib dilakukan pencucian sebelum dan sesudah dilakukannya aktivitas
periodic service
3. Minimal harus ada 2 mekanik yang sudah mempunyai kompetensi Preventive
Maintenance
4. Equipment dinyatakan Ready For Use (RFU) dari proses PS oleh Plant setelah proses
final check menyatakan bahwa equipment siap dioperasikan*
5. Check sheet PS wajib digunakan sebagai guidance dalam pelaksanaan PS & harus selalu
dilakukan up dating setiap satu aktivitas selesai dilakukan, untuk menghindari adanya
aktivitas yang terlewatkan
6. Pada saat PS, wajib ada GL yang melakukan supervisi dan monitoring serta bertanggung
jawab atas kualitas pelaksanaan PS serta semua dokumentasi yang terdapat didalamnya.
Periodic Service (PS):
Dokumen
Job Card

1 Lembar instruksi kerja yang dibuat


planner dengan menggunakan system
ellipse sesuai aktivitas yang harus
Cover Check Sheet PS dikerjakan (work order)
Check sheet yang digunakan untuk
mencatat rangkuman aktivitas maupun
2
lead time setiap tahapan dalam
pelaksanaan PS, yang harus diisi oleh Check Sheet PS
mekanik maupun group leader
3 Form yang berisikan informasi
mengenai standard aktivitas yang harus
dilakukan dalam pelaksanaan aktivitas

4
Lampiran Temuan Deviasi saat PS periodic service  wajib digunakan
(Inspection Reports & Backlog Form) sebagai pedoman dalam pelaksanaan
Form yang digunakan untuk mencatat temuan PS
maupun deviasi pada saat melaksanakan
inspeksi program PS, dari temuan terhadap
kondisi yang tidak standard
Backlog Management

Backlog adalah suatu pekerjaan yang ditunda pelaksanaannya dikarenakan secara analisa
teknis kerusakan tersebut tidak mengganggu operational unit (safety dan performance).

Schedule Backlog
1. Pelaksanaan perbaikannya dilakukan pada saat
unit tidak produktif (tidak memotong jam operasi Keterbatasan
unit). 1. Terkendala dengan jumlah man power
2. Pelaksanaan perbaikan bersamaan waktunya yang kurang
dengan periodic service dan hal ini perlu 2. Belum tersedianya spare part(s)
dikomunikasikan dahulu dengan pihak produksi 3. Memerlukan persiapan dalam penyediaan
mengenai estimasi durasi perbaikannya (saat special tool(s)
daily koordinasi) 4. Ketersediaan area eksekusi (workshop)
3. Pelaksanaan perbaikan memotong jam operasi 5. Support sarana yang terbatas, seperti
unit, tapi hari sebelumnya sudah mesin las besertawelder-nya, water truck
dikomunikasikan ke pihak produksi (saat daily
koordinasi) dan tidak mempengaruhi setting fleet
Backlog Management
Kebijakan:
1. Setiap backlog harus selalu dibuatkan work ordernya sebagai history kerusakan equipment
per major component
2. Jika eksekusi backlog akan dilaksanakan, pastikan sudah dikoordinasikan 1 hari
sebelumnya dengan department terkait
3. Eksekusi backlog bisa dilakukan jika pemenuhan sparepart secara full supply (jika
membutuhkan sparepart)
4. Part backlog yang pemenuhannya sudah full supply harus diambil dalam tempo maksimal 2
x PS dan jika tidak jadi digunakan harus direturn mengacu ke point 6
5. Part backlog jika pemenuhan sparepartnya belum terpenuhi sampai 2 x PS, maka
sparepart tersebut perlu dire-confirm ke Dept. Logistik untuk pemenuhannya
6. Part backlog yang tidak jadi digunakan harus membuat Berita Acara dan direturn ke
gudang dalam tempo H+2 dengan fasilitas Credit Return
7. Untuk kriteria backlog yang kategorinya major component secara work order adalah
schedule backlog, tetapi untuk alokasi costnya adalah unschedule
8. Check sheet backlog harus divalidasi oleh group leader, apabila status daripada kerusakan
yang terjadi sudah dilakukan action perbaikan oleh mekanik (status "closed")
Midlife Overhaul
Alternator

Midlife overhaul adalah suatu


Rebuild/replacement berkala atas Starting
Water Pump motor
komponen kecil/asesoris dengan dasar
setengah standar umur komponen
besar / engine yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan pada
equipment akibat penurunan normal
performance komponen kecil (minor Turbocharge Nozzle
component).

Compressor

Anda mungkin juga menyukai