Anda di halaman 1dari 11

“Upaya Mempertahankan

Ergonomik dan Upaya Mencegah


Hazard Psikososial”
K3 Oleh
Regina Dwi Handani
(203310708)
 
Dosen Pengampu :
Ns. Yessi Fadriyanti, M. Kep
 
Upaya Mempertahankan Ergonomik Pada Posisi
Berbaring, Duduk, Berdiri, Dan Berjalan

DEFENISI
Ergonomik adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hiperkes yang antara lain meliputi penyerasian pekerjaan terhadap
tenaga kerja secara timbale balik untuk efisiensi dan kenyamanan kerja. Contoh : suatu perusahaan kerajinan mengubah cara kerja
duduk di lantai dengan bekerja di meja kerja, mengatur tata ruangan menjadi lebih baik, mengadakan ventilasi, menambah
penerangan, mengadakan ruang makan, mengorganisasi waktu istirahat, menyelenggarakan pertandingan olahraga, dan lain-lain.

TUJUAN

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja tambahan(fisik dan mental), mencegah
penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja
2. Meningkatkan kesejahteraan social dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesame pekerja, pengorganisasian yang lebih
baik dan menghidupkan system kebersamaan dalam tempat kerja.
3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem
manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin.
MANFAAT
Ruang Lingkup Ergonomi ERGONOMI
1. Menurunnya angka
kesakitan akibat
kerja.
1. Tehnik 2. Menurunnya
2. Fisik kecelakaan kerja.
3. Pengalaman psikis 3. Biaya pengobatan
4. Anatomi, utamanya dan kompensasi
yang berhubungan berkurang.
dengan kekuatan dan 4. Stress akibat kerja
gerakan otot dan berkurang.
persendian 5. Produktivitas
5.  Sosiologi membaik.
6. Fisiologi, kaitanya 6. Alur kerja bertambah
dengan temperature baik.
tubuh,oxygen up 7. Rasa aman karena
take, dan aktifitas otot bebas dari gangguan
7. Desain, dll cedera.
  8. Kepuasan kerja
meningkat
Posisi klien penting telentang (dorsal RACKBIKE — tergeletak di

Sikap belakang), rawan (berbaring pada perut), Sims' (semi-rawan-berbaring di


samping [biasanya kiri] — dengan atas lutut tertekuk), Fowler di (tergeletak
di belakang, dengan kepala tinggi), lutut-dada atau genupectoral (berbaring

Berbaring di lutut, dengan dada beristirahat di tempat tidur), dorsal lithotomy


(tergeletak di belakang, dengan kaki di sanggurdi), dan lateral (berbaring di
samping).

Posisi terbalik Trendelenburg dapat digunakan untuk meningkatkan tabung


pakan dan sebagai prosedur darurat untuk membantu menghentikan
pendarahan di cedera kepala.
Posisi klien penting telentang (dorsal RACKBIKE — tergeletak di

Sikap belakang), rawan (berbaring pada perut), Sims' (semi-rawan-berbaring di


samping [biasanya kiri] — dengan atas lutut tertekuk), Fowler di (tergeletak
di belakang, dengan kepala tinggi), lutut-dada atau genupectoral (berbaring

Berbaring di lutut, dengan dada beristirahat di tempat tidur), dorsal lithotomy


(tergeletak di belakang, dengan kaki di sanggurdi), dan lateral (berbaring di
samping).

Posisi terbalik Trendelenburg dapat digunakan untuk meningkatkan tabung


pakan dan sebagai prosedur darurat untuk membantu menghentikan
pendarahan di cedera kepala.
SiKap Duduk
1. Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu ke belakang. Paha menempel di
dudukan  
2. Kursi dan bokong harus menyentuh bagian belakang kursi.
3. Pusatkan beban tubuh pada satu titik agar seimbang
4. Posisi lutut mempunyai peranan penting juga. Untuk itu tekuklah lutut hingga
sejajar dengan pinggul. Usahakan untuk tidak menyilangkan kaki.
5. Gunakan pengganjal kaki juga membantu menyalurkan beban dari tungkai.
6. Gunakanlah pijakan di bawah kaki namun posisi kaki tetap sejajar dengan lantai.
7. Usahakanlah istirahat setiap 2 jam sekali dengan cara berdiri, peregangan sesaat,
untuk mengembalikan kesegaran tubuh agar dapat tetap berkonsentrasi dalam
belajar 
8. Tangan dibuat senyaman mungkin di atas meja, namun jangan lupa untuk
mengistirahatkan lengan dan siku.
9. Jika ingin mengambil sesuatu yang berada disamping atau di belakang, jangan
memuntir punggung. Putarlah keseluruhan tubuh sebagai satu kesatuan.  
 
Sikap Berdiri

Ketika mengangkat, berjalan, atau melakukan kegiatan tubuh, keselarasan tubuh yang tepat penting
untuk menjaga keseimbangan. Ketika tubuh seseorang di alignment yang benar, Semua otot bekerja sama
untuk gerakan paling aman dan paling efisien, tanpa ketegangan otot. Peregangan tubuh setinggi
mungkin menghasilkan keselarasan. Ini dapat dicapai melalui tepat postur. Ketika berdiri, berat badan
sedikit ke depan dan didukung di bagian luar kaki. Sekali lagi, kepala tegak, punggung lurus, dan perut
terselip in. (ingat bahwa klien tempat tidur harus di sekitar posisi yang sama sebagai jika dia berdiri.
Sikap Berjalan
1. Biasakan berjalan dengan punggung tegak dan mengangkat dagu agar sejajar dengan lantai. Dengan
menjaga postur ini selama berjalan, Anda bisa bernapas lebih leluasa sebab tulang punggung Anda tetap
lurus sehingga tidak menekan diafragma.
2. Gerakan berjalan yang efektif melibatkan hampir semua otot tungkai, bukan hanya satu. Visualisasikan
bahwa saat ini Anda sedang berjalan.
3. Menarik bahu sedikit ke belakang dalam kondisi rileks akan banyak manfaatnya. Postur ini menjaga tubuh
Anda agar tetap kuat dan stabil saat Anda meluruskan punggung dari leher sampai pinggul.
4. Ayunkan lengan selama Anda berjalan. Mengayunkan lengan adalah hal biasa bagi banyak orang. Biarkan
kedua lengan tergantung ke bawah secara alami. Saat mulai berjalan, lengan Anda akan berayun sedikit.
Semakin cepat Anda berjalan, semakin lebar ayunannya.
Upaya
Mencegah What is it? Bahaya psikososial kerja dapat
Hazard didefinisikan sebagai aspek-aspek dari
Psikososial desain kerja, organisasi kerja dan
manajemen kerja, serta segala aspek
yang berhubungan dengan lingkungan
Defenisi Hazard sosial kerja yang berpotensi dapat
menyebabkan gangguan pada psikologi
Suardi R. (2005) menyatakan dan fisik-fisiologi pekerja ( Cox & Griffiths,
bahwa hazards adalah sesuatu 2002 ) dalam Research on Work-Related
yang berpotensi menjadi penyebab Stress 2002.
kerusakan. Ini dapat mencakup
substansi, proses kerja, dan atau
aspek lainnya dari
Pengenalan Potensi Bahaya Ditempat Potensi Bahaya Psiko Sosial
Kerja

Potensi bahaya yang berasal atau


ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek
Merupakan dasar untuk mengetahui psikologis ketenaga kerjaan yang kurang
pengaruhnya terhadap tenaga baik atau kurang mendapatkan perhatian
kerja, serta dapat dipergunakan seperti: penempatan tenaga kerja yang
untuk mengadakan upaya-upaya tidak sesuai dengan bakat, minat,
pengendalian dalam rangka kepribadian, motivasi, temperamen atau
pencegahan penyakit akibat kerja pendidikannya, sistem seleksi dan
yagmungkin terjadi. klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai,
kurangnya keterampilan tenaga kerja
dalam melakukan pekerjaannya sebagai
akibat kurangnya latihan kerja yang
diperoleh, serta hubungan antara individu
yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam
organisasi kerja.
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai