Anda di halaman 1dari 9

HAM DALAM PERSPEKTIF

IDEOLOGI ISLAM, LIBERAL


DAN KOMONIS
OLEH KELOMPOK II
Ageng Yoga, Asma Wati, Cindy Vatikasari, Citra
Masita, Egin Syahputra, Nindya Resmala, Nurul
Hasanah, Sitti Kaila, Wulandari, Yuyun Atika
HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM PERSPEKTIF
ISLAM

Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada manusia yang diberikan langsung oleh Tuhan yang maha
pencipta. Perbedaan prinsipil antara konsep HAM dalam pandangan Barat dan Islam adalah bahwa HAM menurut
Barat bersifat antroposentris artinya segala sesuatu berpusat pada manusia, sedangkan HAM dalam Islam bersifat
teosentris artinya segala sesuatu berpusat pada Tuhan.

Beberapa rumusan HAM menurut hukum Islam yang terdapat dalam alQur,an dan as-Sunnah diantaranya: hak hidup,
hak kebebasan beragama, hak bekerja dan mendapatkan upah, hak persamaan, hak kebebasan berpendapat, hak atas
jaminan sosial, dan hak atas harta benda.
Prinsip - prinsip Hak Asasi Manusia dalam Hukum Islam

Terdapat lima prinsip utama HAM dalam Islam seperti yang termuat dalam hukum Islam sebagai berikut:

1. Prinsip perlindungan terhadap agama.


2. Prinsip perlindungan terhadap jiwa. Menurut hukum Islam, jiwa itu harus dilindungi. Untuk itu hukum Islam
wajib memelihara dan memberikan perlindungan terhadap jiwa manusia.
3. Prinsip perlindungan terhadap akal. Menurut hukum Islam, manusia wajib memelihara akalnya karena akal
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupannya. Untuk itu akal wajib dilindungi dari berbagai
hal yang dapat merusak fungsinya.
4. Prinsip perlindungan terhadap keturunan. Dalam hukum Islam, memelihara keturunan merupakan hal yang
sangat urgen.
5. Prinsip perlindungan terhadap harta. Harta merupakan pemberian dari Allah swt kepada manusia untuk
melangsungkan hidup dan kehidupannya.
HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM PERSPEKTIF
LIBERAL

Pemahaman dan pelaknsanaan HAM di Indonesia tidak sama dengan pelaksanaan HAM di negara lain. Seperti pemahaman

dan pelaksanaan HAM di Negara yang menganut paham liberalisme. Liberalisme diartikan sebagai kebebasan untuk bertindak,

berpendapat, kebebasan untuk memeluk agama dan berbagai bentuk kebebasan yang berkaitan dengan terpenuhinya tuntutan

HAM. Paham liberalisme memandang manusia sebagai makhluk yang bebas, dimana manusia bebas untuk melakukan apa saja

yang diinginkan.

Paham liberalisme memberikan batasan hak Negara dalam urusan ekonomi, kebudayaan, agama dll. Selain itu liberalisme juga

berpendapat bahwa tunduk kepada otoritas sangat bertentangan dengan kebebasan hak asasi manusia
Sehingga liberalisme memberikan kebebasan kepada masyarakatnya untuk melakukan segala sesuatu dengan

sebebas-bebasnya. Jadi disini peran pemerintah sangat kecil dalam mengatur kehidupan masyarakatnya. Hal ini

menimbulkan dampak negative seperti pergaulan bebas, persaingan yang bebas diantara masyarakat satu

dengan masyarakat lainnya, dan kebebasan bagi perempuan untuk menentukan kehidupannya sendiri, sehingga

tidak seorang pun yang boleh memaksa ataupun melarang untuk melakukan sesuatu sehingga lahirlah

kebebasan yang sebebas-bebasnya bagi kaum perempuan dalam kehidupannya.


HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM
PERSPEKTIF KOMONIS

Komunisme memperkenalkan penggunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit
partai komunis, oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan
merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan
sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.Ideologi komunisme adalah suatu ideologi yang bersifat
otoriter , tida mengakui adanya tuhan(atheis) ataupun agama.mereka mengekang rakyat nya untuk
selalu tunduk kepada pemerintah.HAM dalam demokrasi dapat di lihat secara teologis berupa
relativitas manusia dan kemutlakan Tuhan. Konsekuensinya, tidak ada manusia yang dianggap
menempati posisi lebih tinggi, karena hanya satu yang mutlak dan merupakan prima facie, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa.
Sedangkan HAM dalam paham komunis dijelaskan bahwa dasar ajaran dalam sistem sosialis memberi
peran yang besar kepada Negara dalam aktifitas masyarakat terutama dalam bidang perekonomian
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Hak perorangan dihapuskan dan ditiadakan secar paksa
tanpa member kesempatan untuk berbeda pendapat semata-mata untuk mencapai tujuan Negara.

Terdapat tiga doktrin pokok yang mendasari konsep komunisme.


 Yang pertama ialah doktrin tentang keadaan alam yang dalam berbagai bentuk mendominasi pemikiran
zaman kuno dan dunia modern, dari zaman renaisans bersifat Utopia, rasionalis dan pasifistik.
 Doktrin kedua adalah Manichaisme yang menganggap sejarah manusia sebagai suatu perlombaan yang tiada
hentinya antara dua kekuasaan yang berdaulat, baik dan jahat, roh dan zat, terang dan gelap.
 Doktrin ketiga adalah Marxisme, atau teori ekonomi mengenai timbul dan berkembangnya tenaga produksi
masyarakat kapitalis, kecenderungan kolektif yang terkandung di dalamnya, dan kepentingan antagonistik,
dengan perjuangan kelas sebagai tenaga kekuatan manusia dalam peradaban. 
Posisi HAM dalam Paham Komunis

deologi komunis adalah sistem politik, social, ekonomi, dan kebudayaan yang didasarkan pada ajaran Marxisme-Leninnisme.
(halking.2014:212). Adapun Ciri-ciri ajaran komunis adalah:
 Distrust of god (tidak mempercayai tuhan)
 Tidak mempercayai pikiran orang lain
 Internasional /imperialism
 Interpretasi secara ekonomi terhadap sejarah
 System ekonomi yang disentralisasi
 Diktatoris
 Tidak mengakui hak-hak manusia
 Penentangan terhadap hukum dan ketertiban internasional

Pada awalnya negara komunis identik dengan atheis . sehingga sering kali terdengar bahwa negara-negara yang menganut
paham ini pemerintahnya sangat semena-mena kepada rakyatnya. Apa lagi ketika ada rakyat yang menentang dan melawan
kebijakan atau pemerintah tersebut. sehingga sering kali terjadi pelanggaran HAM di negara-negara yang menganut paham
komunis. Sekarang negara yang nenganut paham komunis juga sudah mengakui adanya HAM.karena banyak organisasi
dunia yang sudah mengecam berbagai tindakan pelanggaran HAM. Negara yang menganut paham komunisme biasanya
melarang atau tidak memper bolehkan rakyatnya untuk memeluk suatu agama karena itu dapat mempengaruhi atau meracuni
pola fikir yang akan menghambat kemajuan yang ingin di capai oleh Negara.
THANK’S
YOU

Anda mungkin juga menyukai