KELOMPOK : 1
Leukimia dikenal dengan kanker darah adalah salah satu klasifikasi dalam penyakit
kanker pada darah atau sumsum tulang, ditandai dengan pertumbuhan secara tak normal
atau transformasi maligna dari sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan
limfoid
Anatomi Darah dan Sumsum Tulang
Anatomi darah
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
a. Komposisi darah
1. Plasma darah
• Berfungsi untuk melindungi tubuh dari invasi bakteri atau benda asing.
• Mempunyai inti, Ukurannya besar dan kemampuannya mengikat warna
• Dalam 1 mm3 terdapat 6000 – 9000 sel leukosit
Sel darah merah (eritrosit)
• Berbentuk cakram bikonkaf, tidak berinti, dalam 1 mm3 terdapat 5 juta buah
sel darah merah.
• Membrannya sangat tipis sehingga sangat mudah dilewati gas seperti O2 dan
CO2.
• Eritrosit Tersusun terutama oleh Hemoglobin (95%)
• Masa hidup: 120 hari.
b. Anatomi sumsum tulang
Ada dua jenis sumsum tulang:
Sumsum tulang (bone marrow, medulla
ossea) adalah jaringan lunak seperti
•Sumsum merah, dikenal juga
spons yang ditemukan pada rongga
sebagai jaringan myeloid. Sel darah
interior sebagian besar tulang yang
merah, keping darah, dan sebagian
merupakan tempat produksi sebagian
besar sel darah putih dihasilkan dari
besar sel darah baru Jaringan tersebut
sumsum merah.
memproduksi sel induk
•Sumsum kuning. Sumsum kuning
(hematopoietik), yang dapat
menghasilkan sel darah putih dan
memproduksi dan berkembang menjadi
warnanya ditimbulkan oleh sel-
sel darah merah, sel darah putih dan
sel lemak yang banyak dikandungnya.
keping darah
Epidemiologi
Leukimia merupakan keganasan yang sering dijumpai tetapi hanya merupakan sebagian
kecil dari kanker secara keseluruhan.
Etiologi
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi
ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
•Radiasi.
Sinar UV merusak DNA menginduksi kanker kulit.
•Leukemogenik.
Obat kontrasepsi oral meningkatkan risiko kanker payudara.
•Virus.
Infeksi: virus berperan dalam terjadinya kanker pada manusia.
Patofisiologi
Gejala Leukimia
Pada keadaan normal, sel darah putih
berfungsi sebagai pertahanan tubuh
Mudah lelah, lemas, sesak napas Kerap
terhadap infeksi. Leukemia
meningkatkan produksi sel darah putih terkena infeksi berulang; seperti seriawan,
pada sumsum tulang yang lebih dari
sakit tenggorokan, demam, Badan
normal. Mereka terlihat berbeda dengan
sel darah normal dan tidak berfungsi gampang memar, pendarahan, Sakit
seperti biasanya. Sel leukemi memblok
tulang, Gusi bengkak, Kulit ruam, Sakit
produksi sel darah normal, merusak
kemampuan tubuh terhadap infeksi. Sel kepala, Gangguan penglihatan, Sering
leukemi juga merusak produksi sel
muntah, Limpa bengkak, Nyeri dada.
darah lain pada sumsum tulang
termasuk sel darah merah dimana sel
tersebut berfungsi untuk menyuplai
oksigen pada jaringan.
Jenis jenis leukemia
Stadium 0
Stadium ini menggambarkan kanker in situ yang berarti di tempatnya, masih
berada pada lokasi awal dan belum menyebar ke jaringan sekitarnya. Stadium ini
memiliki harapan hidup yang baik. Biasanya dapat dilakukan pembedahan.
Stadium 1
Ukuran tumor kecil, yang bertumbuh ke jaringan sekitarnya. Kanker masih belum
menyebar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh yang lain. Stadium ini dikenal
juga dengan stadium awal/dini.
Stadium 2 & 3
Tumor sudah membesar, menyusup lebih dalam ke jaringan sekitar. Sel kanker
mungkin menyebar ke kelenjar getah bening tapi belum menyebar ke organ tubuh yang
lain.
Stadium 4
Stadium ini merupakan stadium akhir di mana kanker sudah menyebar ke organ
tubuh yang lain.
Tahapan kanker darah dibagi berdasarkan metastasis. Berikut ini adalah stadium
kanker:
Tahap 1
Kanker darah stadium 1 meliputi pembesaran kelenjar getah bening. Ini terjadi
karena peningkatan jumlah limfosit secara tiba-tiba, kanker belum menyebar atau
memengaruhi organ fisik lainnya.
Tahap 2
Limpa, hati dan kelenjar getah bening membesar. Namun, pada tahap ini salah satu
organ sudah terkena kanker, juga pertumbuhan limfosit yang sangat tinggi.
Tahap 3
Anemia berkembang pada stadium ketiga dan organ mengalami pembesaran. Pada
tahap ini, sudah pasti lebih dari dua organ sudah terpengaruh oleh kanker.
Tahap 4
Tingkat trombosit darah mulai turun dengan cepat. Sel-sel kanker mulai
memengaruhi paru-paru termasuk organ-organ lain. Pada tahapan ini, dapat terjadi
anemia akut
Pemeriksaan molekuler terkait leukemia
Bahan
• Sampel darah vena
• EDTA
Alat dan bahan untuk pewarnaan PENGECATAN GIEMSA
gyemsa 1. Cara kerja pembuatan larutan giemsa
Bone marrow puncture (BMP) atau aspirasi sumsum tulang adalah metode untuk
mendeteksi penyakit kelainan darah seperti leukemia atau limfoma. Pemeriksaan ini
juga dapat dilakukan untuk melihat perkembangan dari pengobatan yang sedang
dijalani para pengidap kelainan darah.
Tujuan : Untuk mendeteksi sejumlah kelainan darah seperti leukemia atau limfoma.
Prosedur bone marrow puncture (BMP) 6. Spuit 5 ml atau 10 ml untuk anestesi
Alat dan Bahan 7. Jarum 22 dan 25 untuk menyuntikkan
alat anestesi
1. Pisau scalpel 8. Sediaan untuk anestesi lokal yaitu larutan
2. Mallet buprenorphine 0,5% dan lidokain hidroklorida
3. Spuit 30 cc 2%
4. Jarum aspirasi yang terdiri dari jarum trokar 9. Sarung tangan steril
dan kanul bone marrow aspiration (BMA) 10. Cairan antiseptik (povidone iodine atau
5. Antikoagulan di dalam tabung EDTA, jika klorheksidin glukonat)
spesimen tidak segera langsung dibuat dalam 11. Alkohol swab
bentuk slide 12. Perekat elastoplas
Instruksi Kerja
Tujuan :
Prinsip :
Alat dan Bahan
1. Objek glass 6. Sampel sumsum tulang
2. Pipet tetes 7. Metanol
3. Cawan petri 8. Formalin
4. Tabung darah
5. Rak tabung
Cara kerja
1. Pembuatan preparat
Siapkan alat dan bahan yang digunakan
Letakkan objek glass di cawan petri dengan cara di miringkan
Teteskan 3-4 tetes sampel sumsum tulang di atas objek glass tersebut
Diambil bagian fragmen menggunakan ujung objek glass
Letakkan di atas objek glass baru
Ratakan dan tekan
Kemudian geser secara datar sampai ujung objek glass dengan cepat
Kering anginkan
Fiksasi dengan metanol
keringkan
Amati di bawah mikroskop
Gambar bone marrow di bawah mikroskop
Terimakasih ❤