Anda di halaman 1dari 12

Kasus :

An. E umur 5 tahun dengan diagnose medis PJBA sianotik


(penyakit jantung bawaan) sekarang Ibu klien mengatakan
anaknya mengalami sesak, demam dan batuk lalu diperiksa ke
IGD Dr. Moewardi dan sesampainya di IGD klien dilakukan
pemeriksaan terdapat suara tambahan ronchi dan terdapat sekret
yang tertahan.
Tanda-tanda vita HR: 105x/menit, RR: 35x/menit, T: 37,9ºC ,
SPO2 : 96%.
Pengkajian :
Nama : An. E
Usia : 5 Tahun
Alamat : Kepanjen Malang
Tgl lahir : 10 Februari 2008
Tgl MRS : 25 Februari 2020
Dignosa Medis : PJBA sianotik (penyakit jantung bawaan)

Pengkajian Ibu dari An. E


Ibu klien mengatakan anaknya mengalami sesak, demam dan batuk. Pada
pengkajian emosi hospitalisasi ibu pasien mengatakan anaknya tidak nyaman
di rumah sakit dan selalu mengajak untuk kembali pulang kerumah,
dikarnakan sebelumnya pasien belum pernah menjalani rawat inap, pada
pengkajian alergi ibu pasien mengatakan bawah anaknya tidak memiliki
alergi obat, makanan, maupun minuman, pada pengkajian imunisasi pasien
sudah mendapatkan imunisasi sejak umur 0 tahun sampai usia 2 tahun
Pengkajian saat kehamilan Ibu :
Saat hamil ibu memiliki riwayat penyakit DM/kencing manis. Ibu sering
mengkonsusmsi jamu tradisional, Ibu tidak merokok dan tidak minum
alkohol.

Pemeriksaan fisik :
HR: 105x/menit,
RR: 35x/menit,
T: 37,9ºC ,
SPO2 : 96%.

Kepala : rambut mudah rontok.

Wajah : Wajah tampak pucat, kelelahan dan ikterik.

Mata : anemis konjungtiva, sclera ikterik karena adanya udem di hepar,


kornea arkus sinilis dan jaundice.

Hidung : napas pendek, bunyi napas ronki kasar dan cuping hidung.

Mulut : mulut didapat bibir pucat atau membiru, lidah berwarna merah hati.
Leher : Ditemukan pelebaran tiroid (hipertiroid), dan distensi vena jugularis.

Jantung : Pada ASD dapat di jumpai takikardia, jantung berdebar, denyut


arteri pulmonalis dapat diraba di dada dengan bunyi jantung abnormal.
Bunyi jantung abnormal dapat terdengar murmur, akibat peningkatan aliran
darah yang melalui katup pulmonalis, juga dapat terdengar akibat
peningkatan aliran darah yang mengalir melalui trikuspidalis pada pirau
yang besar. Pembesaran jantung terkadang mengubah konfigurasi dada.
Batas jantung terdapat pada RIC 2 dan 3 yang disebut diastole dan RIC 5
dan 4 disebut sistole.

Paru : hasil inspeksi tampak adanya retraksi dinding dada akibat pernafasan
yang pendek dan dalam dan tampak menonjol akibat pelebaran ventrikel
kanan. Palpasi teraba desakan dinding paru yang meningkat terhadap
dinding dada, pada perkusi terdengar suara redup karena peningkatan
volume darah paru dan auskultasi terdengar ronkhi basah atau krekels
sebagai tanda adanya edema paru pada komplikasi kegagalan jantung.
Kulit : Kulit tampak kemerahan (rubella), lembab, turgor kulit jelek.

Ekstremitas : Ditemukan pada ekstremitas teraba dingin, terjadi clubbing


finger akibat kurangan oksigen ke perifer, kuku tampak sianosis, telapak
tangan pucat, udem pada tibia punggung kaki.
Diagnosa : Diagnosa keperawatan menurut data pengkajian dan observasi
pada 25 Februari 2020. Berdasarkan hasil analisa data dari pengkajian yang
didapatkan maka penulis menaik kesimpulan untuk menetapkan diagnosa
ansietas berhubungan 4 dengan hospitalisasi ditandai tampak rewel dan
gelisah sebagai fokus diagnosa.
Tujuan & Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24
jam diharapkan masalah ansietas
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
-prilaku gelisah menurun
- frekuensi
nadi menurun
- konsentrasi membaik
- pola tidur membaik
Intervensi : Terapi bermain (I.10346)
- identifikasi
perasaan anak yang diungkapkan
selama bermain
-monitor tingkat
kecemasan anak pada saat bermain
- ciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman
- sediakan peralatan yang
aman yang dapat merangsang
perkembangan anak
- jelaskan tujuan
bermain terapi puzzle
- jelaskan prosedur terapi puzzle kepada orang
tua dan anak
Implenetasi
-menjelaskan tujuan
terapi bermain kepada orang tua
-menjelaskan prosedur bermain
kepada orang tua dan anak
- memonitor respon pasien terhadap
terapi bermain
-mengidentifikasi
perasaan anak saat terapi bermain.
Lanjutan
• Selasa, 26 Februari
• 2020
• - memonitor respon anak
• terhadap terapi bermain
• - mengidentifikasi perasaan anak saat
• - terapi bermain.

• Rabu, 27 Februari 2020


• - memonitor
• respon anak terhadap terapi bermain
• - mengidentifikasi perasaan anak
• saat terapi bermain
• Rabu, 27 Februari 2020
• - memonitor
• respon anak terhadap terapi bermain
• - mengidentifikasi perasaan anak
• saat terapi bermain
Evaluasi
tanggal 27 Februari 2020 pukul
20.00 WIB
S: ibu klien mengatakan anaknya lebih
tenang, kooperatif dan tidak rewel,

O: klien tampak lebih tenang saat


diberikan tindakan keperawatan
seperti pemberian injeksi
-prilaku
gelisah menurun
- frekuensi nadi
menurun dari 135x/menit menjadi
100x/menit
-pola tidur membaik

A: masalah
ansietas teratasi,

P: hentikan

Anda mungkin juga menyukai