Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

KEUANGA
N NERACA
Neng Indriani - 2201019007
Pembahasan
A. B.
Jenis Laporan
Pengantar
Keuangan

C. D.
Isi dan Elemen Laporan Periodik yang
Laporan Keuangan Diwajibkan SEC
Pembahasan
E. F.
Catatan dan Penjelasan Peristiwa Kemudian
Laporan Keuangan (Sebsequent Event)

G.
Pengungkapan Laporan
Keuangan di Pasar Modal
A.
Pengantar
Laporan keuangan merupakan output dan hasil
akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan
inilah yang menjadi bahan informasi bagi para
pemakainnya sebagai salah satu bahan dalam
Pengantar proses pengambilan keputusan. Di samping
sebagai informasi, laporan keuangan juga
sebagai pertanggung jawaban atau
accountability . Sekaligus menggambarkan
indikator kesuskesan suatu perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
B.
Jenis
Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenanrnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut
SAK hanya 3.

1 2 3
Daftar Neraca Perhitungan Laba Rugi Laporan Arus Kas
Dulu dikenal Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Dana di sini diartikan
bermacam-macam.

1. Dana diartikan sebagai kas.


2. Dana diartikan sebagai Aktiva Cepat (Quick Assets).
3. Dana diartikan sebagai Monetery Assets.
4. Dana diartikan sebagai Aktiva Lancar.
5. Dana diartikan sebagai Modal Kerja
6. Dana diartikan sebagai keseluruhan aktiva.

Pengertian dana yang paling populer adalah dana sebagai modal kerja, sedangkan jika
diartikan sebagai kas, laporannya hampir sama dengan Laporan Arus Kas. Laporan ini
(Cash Flow Statement) merupakan ikhtisar Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar yang
dibagi dalam kelompok :
7. Kegiatan Operasi
8. Kegiatan Investasi
9. Kegiatan Pendanaan Pembiayaan (Keuangan)
Laporan Kas dapat disusun dengan 2 cara

Direct Method Indirect Method

Orang sering memberikan jenis laporan keuangan lain seperti :

Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement)

Daftar Perubahan Modal (Capital Statement)

Daftar Perhitungan Harga Pokok (Cost of Good Manufactured Statement)

Daftar ini semua merupakan daftar pendukung (Supporting Statement) dari laporan keuangan utama.
Bukan laporan yang berdiri sendiri.
Isi dan Elemen
C. Laporan
Keuangan
Ada 3 hal penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu
transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu :
1. Konsep income dalam istilah tadi harus dianggap lebih luas daripada
istilah income menurut akuntansi secara tradisional.
2. Pengertian asset, lialibities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan.
Sedangkan pengertian revenues, expense, gains, dan losses menyangkut
pengaruh transaksi.
3. Nilai assets, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue,
expense, gain, loss.

Dalam SFAC No. 6 elemen akuntansi itu adalah Asset, Liabilities, Owner’s
Equity, Revenues, Gain, Expenses dan Losses.
Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungan laporan laba rugi dengan necara dikenal dua
pendekatan :

Articulated Approach Non-Articulated Approach

Pada pendekatan pertama Pada pendekatan kedua

Kedua laporan dianggap memiliki Hubungan antara neraca dan laba rugi
hubungan sistematis, di mana laba rugi dianggap tidak ada, minimal tidak
hanya merupakan perubahan modal pada otomatis dan masing-masing berdiri
periode itu dengan asumsi tidak ada sendiri antara satu sama lain.
transaksi modal dan transaksi penyesuaian
modal.
Dalam model artikulasi sistem klarifikasi dalam laporan keuangan adalah sebagai
terlihat dalam gambar berikut.
Kelemahan konsep ini adalah jika ada perkiraan yang memiliki “ambivalensi” di dua
kelompok. Misalnya Preferred Stock tertentu yang dalam hal tertentu diperlakukan
sebagai Capital, tetapi di pihak lain disebut juga Liabilities (resembles bond).

Dalam pendekatan articulated dikenal 2 konsep, yaitu :

Revenue – Expense
Approach
1 Asset Liability Approach 2
Konsep pertama menganggap bahwa Konsep kedua menganggap bahwa langkah
laporan utama adalah laporan laba rugi. pertama bukan mengukur laba, tetapi
Laba rugi diperoleh dari pengurangan mengukur harta dan kewajiban. Di sini
(matching) biaya dari hasil yang diakui. income didefinisikan sebagai perubahan
dalam net asset sehingga laporan laba rugi
dianggap merupakan pengelompokan dan
pelaporan perubahan yang terjadi dalam net
aset.
1. Laporan Neraca (Posisi Keuangan)
a. Pengertian
Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan
dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time.
b. Definisi Komponen Neraca
1) Definisi Harta
Sesuatu dianggap sebagai aset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan
memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan.
2) Pengakuan dan Penilaian Aktiva dan Kewajiban
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva dan kewajiban
sesuai yang digariskan APB. Dalam hal pengorbanan yang diberikan adalah aktiva
bukan uang (nonmoneter), nilai yang dipakai adalah harga pasar barang yang
diserahkan. Di samping nilai pertukaran ini, dalam prinsip akuntansi dikenal juga
berbagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva. Nilai itu adalah book value
(harga buku), replacement cost (nilai barang), selling price (harga penjualan) dan Net
Realizable Value.
Beberapa metode penilaian aset digambarkan oleh Wolk, et.al. sebagai berikut.
3) Definisi Kewajiban/Utang (Liabilities)
Sifat kewajiban yaitu :
a) Kewajiban itu benar ada
b) Kewajiban itu tidak dapat dihindarkan
c) Kejadian yang menyebabkan perusahaan memiliki kewajiban telah terjadi.
Dalam membahas kewajiban kita mengenal beberapa istilah penting yaitu :
Contractual liabilities, constructive obligation, equitable obligation, contigent
liabilities, deferred credit (prepaid revenue, deferred revenue) dan executory contract.
4) Pengakuan dan Penilaian Kewajiban
Menurut APB Statement No. 4 serta SFAC No. 5 kewajiban dinilai sebesar kejadian
dalam transaksi.
2. Modal Pemilik (Owner’s Equity)
Terdiri dari :
a) Equity
b) Laba ditahan
c) Cadangan (reserve)
d) Pengakuan dan penilaian modal
3. Off Balance Sheet
Transaksi ini biasanya menyangkut transaksi cash atau transaksi instrumen keuangan
lainnya yang belum direalisasi seperti giro, hak untuk menerima kas atau aset keuangan
lainnya dan hak menukar aset keuangan lainnya.
Khusus bank sesuai PSAK No. 31 masa penyajian dan pengurangan kapannya adalah sbb :
Laporan Keuangan Bank, terdiri atas ; Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan.
4. Bentuk Neraca
Bentuk Neraca Staffle Bentuk Kedua Neraca Skontro Bentuk yg menyajikan Posisi Keua
ngan
atau Report Form atau T-Account Form (Financial Position Form)

5. Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi


Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sbb :
a) Aktiva
b) Kewajiban
c) Modal
Penyajian di atas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sbb :
d) Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditas
e) Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo
f) Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan
6. Keterbatasan Neraca
Kelemahan yang paling berat dari neraca ini adalah ketidakmampuannya menyajikan
informasi current value dari aset yang dimiliki perusahaan.
D.
Laporan
Perodik yang
Diwajibkan
SEC
Di Amerika, SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan perusahaan yang go public
melaporkan secara periodik laporan keuangannya sebagai berikut.

1. Form 10 – K
2. Form 10 – Q
3. Form 8 – K

Laporan Tahunan
Biasanya inti laporan tahunan adalah :
4. Neraca yg sudah diaudit untuk 2 tahun terakhir
5. Laporan laba rugi untuk 3 tahun terakhir
6. Laporan keuangan penting selama 5 tahun terakhir
7. Penjelasan manajemen tentang situasi keuangan perusahaan
8. Ikhtisar informasi keuangan intern untuk tiap kuartal pada tahun yang bersangkutan
9. Data penting yg menyangkut segmen industri.
E.
Catatan dan Penjelasan
Laporan Keuangan
Biasanya hal-hal yang diungkapkan dalam catatan dan penjelasan laporan keuangan ini adalah

1. Kebijakan akuntansi
2. Penjelasan tentang perkara di pengadilan jika ada
3. Rencana penggabungan usaha
4. Penjelasan tentang jenis saham, program pemberian saham kepada pegawai, dividen saham dll
5. Jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan
6. Penjelasan pos penting
7. Penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi perkara di majelis perpajakan.
F.
Peristiwa Kemudian
(Subsequent Event)
Peristiwa kemudian adalah transaksi atau kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca sebelum
laporan keuangan dikeluarkan atau diumumkan. Peristiwa kemudian ini ada kemungkinan :

1. Menimbulkan penyesuaian terhadap laporan keuangan


2. Memerlukan disclosure (pengungkapan)
3. Tidak memerlukan apa-apa.

Adjusment perlu jika jumlah yang ada dalam laporan


keuangan harus disesuaikan karena adanya peristiwa
kemudian yang memberikan bukti yang berkaitan dengan
keadaan yang terjadi pada tanggal neraca dan memengaruhi
laporan keuangan secara materil.

Pengungkapan perlu jika peristiwa kemudian memberikan


bukti yang berkaitan dengan persyaratan yang tidak ada
pada tanggal neraca.
G.
Pengungkapan
Laporan Keuangan
di Pasar Modal
Elemen pengungkapan yang diterapkan BAPEPAM – LK
dan tim lain di Indonesia. Elemen pengungkapan ini disusun
oleh tim yang setiap tahun melakukan perlombaan laporan
tahunan perusahaan public. Sponsornya adalah kementrian
BUMN didukung oleh Ditjen Pajak, BAPEPAM – LK, Bank
Indonesia, Jakarta Study Exchange IAI dan NCGP.
Kriteria penjelasan :

1. Umum
2. Ikhtisar Data Keuangan Penting
3. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
4. Profil Perusahaan
5. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
6. Good Corporate Governance
7. Informasi Keuangan
Thank You
For Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai