Anda di halaman 1dari 50

PROSES KEPERAWATAN

PASIEN KANKER

DWI USWATUN K
DEFINISI

• Kanker adalah proses penyakit yang dimulai dari sel


abnormal yang bertransformasi oleh mutasi genetik sel
DNA. Sel abnormal ini membentuk sebuah clone dan
memulai untuk berproliferasi secara abnormal, mengabaikan
sinyal pengatur pertumbuhan di lingkungan sekitar sel
• Sel memperoleh karakteristik invasive dan mengubah
kejadian di sekitar jaringan. Sel menginfiltrasi/menyusup
jaringan dan mendapatkan akses ke limpfa dan pembuluh
darah , yang membawa sel ke bagian tubuh lainnya yang
disebut metastasis.
Pola proliferatif

Beberapa pola pertumbuhan sel : hyperplasia, metaplasia,


dysplasia, anaplasia, neoplasia
Sel kanker digambarkan sebagai neoplasma malignant. Mereka
menunjukkan pertumbuhan sel yg tidak terkontrol yang tidak
mengikuti tuntutan fisiologi.
Perbedaan Sel benigna dan maligna dalam berbagai karakteristik
pertumbuhan sel, termasuk didalamnya kecepatan dan metode
pertumbuhan, kemampuan metastase, dampak general,
kerusakan jaringan, dan kemampuan menyebabkan kematian
Tipe jaringan dan tumor
Tipe jaringan Tumor benigna Tumor maligna
Jaringan Epithel
Permukaan papiloma Squamous cell
carcinoma
Glandular Adenoma Adenocarcinoma
Jaringan ikat
Fibrous Fibroma Fibrosarcoma
Adipose Lipoma Liposarcoma
Cartilago Chondroma Chondrosarcoma
Tipe jaringan Tumor benigna Tumor maligna
Tulang Osteoma Osteosarcoma
Pembuluh darah Hemangioma Hemangiosarcoma
Pembuluh limfe Lymphangioma lymphangiosarcoma
Lymhosarcoma
Jaringan otot
Otot polos Leiomyoma Leiomyosarcoma
Otot lurik Rhabdomyoma Rhabdomyosarcoma
Jaringan saraf
Sel saraf Neuroma Neuroblastoma
Selubung saraf Neurilemmoma Neurilemmal sarcoma
meningen Meningioma Meningeal sarcoma
Jaringan glial Glioma Glioblastoma,
medulloblastoma,
astrocytoma,
oligodendroglioma
Karakteristik neoplasma benigna
dan maligna
Karakteristik Benigna Maligna

Karakteristik sel Sel terdiferensiasi baik Sel tidak terdiferensiasi


menyerupai sel normal dan seringkali hanya
jaringan darimana tumor menghasilkan sedikit
berasal kemunculan kembali ke
sel-sel normal dari
jaringan dari mana
mereka muncul
Mode pertumbuhan Tumor tumbuh dengan tumbuh di pinggiran dan
ekspansi dan tidak mengirimkan proses yang
menginfiltrasi/menyusup menyusup dan
sekitar jaringan ; menghancurkan jaringan
biasanya di ekapsulasi di sekitarnya
Karakteristik benigna Maligna
Kecepatan pertumbuhan Kecepatan Kecepatan pertumbuhan
pertumbuhan biasanya bervariasi dan tergantung
lambat pada tingkat diferensiasi ;
semakin anaplastik tumor,
semakin cepat
pertumbuhannya
Metastasis Tidak menyebar mendapatkan akses ke
dengan metastase saluran darah dan limfatik
dan metastasis ke area lain
dari tubuh
Karakteristik benigna Maligna
Efek general biasanya fenomena sering menyebabkan efek
lokal yang tidak umum, seperti anemia,
menyebabkan efek kelemahan dan penurunan
umum kecuali berat badan
lokasinya mengganggu
fungsi vital
Kerusakan jaringan biasanya tidak sering menyebabkan
menyebabkan kerusakan jaringan yang
kerusakan jaringan luas ketika tumor melebihi
kecuali lokasinya pasokan darahnya atau
mengganggu aliran mengganggu aliran darah ke
darah daerah tersebut; juga dapat
menghasilkan zat yang
menyebabkan kerusakan sel
Karakteristik Benigna Maligna
Kemampuan untuk biasanya tidak biasanya
menyebabkan menyebabkan menyebabkan
kematian kematian kecuali kematian kecuali
lokasinya pertumbuhan dapat
mengganggu fungsi dikendalikan
vital
Mekanisme metastasis
Penyebaran limfatik
• Penyebaran sel-sel tumor melalui sirkulasi limfatik.
• Emboli tumor memasuki saluran getah bening melalui cairan
intertitial yang berhubungan dengan cairan limfatik.
• Sel-sel ganas menembus pembuluh limfatik dengan invasi.
• Setelah memasuki sirkulasi limfatik, sel-sel ganas berada di kelenjar
getah bening atau lewat di antara sirkulasi limfatik dan vena.
• Tumor yang timbul di area tubuh dengan sirkulasi limfatik yang
cepat dan luas beresiko tinggi untuk metastasis melalui saluran
limfatik.
Penyebaran hematogen
• Sel-sel ganas disebarluaskan melalui aliran darah.
• Penyebaran hematogen secara langsung berhubungan dengan
vaskularisasi tumor.
• Beberapa sel ganas dapat bertahan dari lingkungan tidak aman
didalam aliran darah ( turbulensi sirkulasi arteri, oksigenasi
yang tidak mencukupi, atau perusakan oleh sistem kekebalan
tubuh). Selain itu struktur sebagian besar arteri dan arteriol
adalah lemak yang aman untuk memungkinkan invasi ganas.
• Sel-sel ganas yang bertahan dari lingkungan yang
bermusuhan ini dapat menempel pada endotelium dan
menarik fibrin, trombosit, dan faktor pembekuan untuk
menyegelnya dari pengawasan sistem kekebalan.
Kemudian endotelium menarik kembali, sehingga
memungkinkan sel-sel ganas memasuki membran dasar
dan mengeluarkan enzim lisosom.
• Enzim ini kemudian menghancurkan jaringan tubuh di
sekitarnya dan dengan demikian memungkinkan
implantasi
Angiogenesis
• Adalah kemampuan sel-sel ganas untuk menginduksi
pertumbuhan kapiler baru dari jaringan inang untuk
memenuhi kebutuhan mereka akan nutrisi dan oksigen.
• Melalui jaringan vaskular inilah emboli tumor dapat
memasuki sirkulasi sistemik dan melakukan perjalanan ke
tempat yang jauh.
• Emboli tumor besar yang terperangkap dalam sirkulasi
mikro tempat yang jauh dapat bermetastasis ke tempat lain.
Carcinogenesis

• Proses Karsinogenesis setidaknya melalui 3


tahapan proses seluler yaitu :
• Inisiasi
• promosi
• perkembangan
Inisiasi
• Kondisi awal tjdnya perkembangan kanker di dalam tubuh.
• Inisiator karsinogenesis seperti agen kimia, agen fisik, egen biologic
melepaskan diri dari mekanisme enzimatik yang normal dan
mengubah struktur genetik DNA sel.
• Biasanya perubahan ini diperbaiki oleh mekanisme perbaikan DNA,
atau perubahan yang memulai program bunuh diri seluler (apoptosis).
• Namun kadang-kadang, sel lolos dari mekanisme perlindungan ini dan
mutasi sel permanen terjadi.
• Mutasi ini tidak signifikan bagi sel sampai langkah kedua
karsinogenesis.
Promosi

• Selama promosi, paparan berulang terhadap agen


promosi (co-karsinogen) menyebabkan ekspresi
informasi genetik yang abnormal atau mutan
bahkan setelah periode latensi yang panjang.
• Periode latensi untuk promosi mutasi sel bervariasi
dengan jenis agen dan dosis promotor serta
karakteristik bawaan sel target.
• onkogenesis seluler, hadir dalam semua sistem
mamalia bertanggung jawab atas fungsi seluler
vital pertumbuhan dan diferensiasi.
• proto onkogen seluler hadir dalam sel dan
bertindak sebagai "sakelar" untuk pertumbuhan sel.
Sama halnya, gen penekan kanker "mematikan"
atau mengatur proliferasi sel yang tidak
dibutuhkan.
• Ketika gen penekan bermutasi, disusun ulang atau diperkuat
atau kehilangan kemampuan pengaturannya, sel ganas
diizinkan untuk bereproduksi. Gen p53 adalah gen penekan
tumor yang sering bermutasi pada banyak kanker manusia.
Gen ini mengatur apakah sel akan memperbaiki atau mati
setelah kerusakan DNA. Gen p53 mutan dikaitkan dengan
prognosis yang buruk dan dapat dikaitkan dengan
menentukan respons terhadap pengobatan. Begitu ekspresi
genetik ini terjadi dalam sel, sel mulai menghasilkan
populasi sel mutan yang berbeda dari sel aslinya.
Progession

• perubahan seluler yang terbentuk selama inisiasi


dan promosi sekarang menunjukkan peningkatan
perilaku ganas.
• sel-sel ini sekarang menunjukkan kecenderungan
untuk menyerang jaringan yang berdekatan dan
bermetastasis. agen yang memulai atau
mempromosikan transformasi seluler disebut
sebagai karsinogen
Penyebab carcinogenesis
• Virus dan bakteri :
• Eipstein Barr virus: lymphoma Burkitt , kanker nasofaring
lymphoma non hodgkin dan penyakit hodgkin
• Herpes simplex tipe II, cytomegalovirus, human papilomavirus
tipe 16, 18, 31 dan 33 bd displasia dan kanker
• Virus hepatitis B : kanker hati
• Virus limpotropic sel T : leukimia limpocitic
• HIV : sarkoma kaposi
• Bakteri helycobacter pyloria : kanker lambung
Penyebab carcinogenesis
• Agen fisik
• Radiasi sinar UV matahari : kanker kulit
• Radiasi terapi : leukimia, myeloma multiple, kanker paru, tulang, payudara
dll
• iritasi atau peradangan kronik
• Agen kimia
• Asap rokok, alkohol, asbestos, uranium, pestisida, arsenic, tar, benzena dll
• Bahan kimia menghasilkan racun yg berdampak pada perubahan struktur
DNA pada bagian tubuh dimana bahan kimia tersebut terpapar. Hati, paru
dan ginjal yg paling sering karena fungsinya dalam detoksifikasi bahan
kimia dlm tubuh.
Penyebab carcinogenesis
• Faktor genetik
• Faktor genetik berperan dalam perkembangan sel kanker. Pola
kromosom abnormal, dan kanker berhungan dengan kromosom
tambahan, terlalu sedikit kromosom atau translokasi kromosom.
• Kanker yg berkaitan dengan ketidaknormalan genetik : limphoma
burkit, leukimia myelogenus kronik, leukimia akut, retinoblastoma,
tumor Wilms, melanoma maligna
• Kanker yg diwariskan : kanker payudara pre menopause, cenderung
terjadi di usia muda , pada satu atau kedua payudara. Pada kanker dg
faktor keturunan keluarga, seseorang mungkin mengalami beberapa
kanker, biasanya dua atau lebih kerabat tingkat pertama memiliki tipe
kanker yang sama
Penyebab carcinogenesis

• Faktor makanan
• Makanan yg meningkatkan risiko kanker : Makanan berlemak,
alkohol, daging asap, makanan yg mengandung nitrat dan nitrit dan
makanan tinggi kalori
• Agen hormonal
• Ketidakseimbangan hormon mendorong pertumbuhan kanker.
• Kanker payudara, prostat dan rahim, bergantung pada level
hormon endogen.
• Kontrasepsi oral dan terapi estrogen jangka lama meningkatkan
kejadian kanker payudara dan hepatoseluler
Peran sistem imun

• Sistem imun dapat mendeteksi perkembangan sel ganas dan


mereka sebelum sel sel tersebut menjadi tidak terkontrol.
Ketika sistem imun gagal untuk mengidentifikasi dan
menghentikan pertumbuhan sel ganas , tanda tanda klinis
kanker dapat berkembang .
• Seseorang yang memiliki sistem imun yang kurang berisiko
mengalami kanker
• Lansia berisiko mengalami kanker karena penurunan fungsi
organ, peningkatan penyakit kronik, penurunan imun.
Deteksi dan pencegahan kanker

• Pencegahan primer
• Menurunkan risiko kanker pada orang sehat
• Pencegahan sekunder
• Meliputi deteksi dan skrining untuk intervensi segera
untuk menghentikan proses kanker
Tumor Staging

• Staging : menentukan ukuran tumor dan


keberadaan metastasis. Biasanya menggunakan
Sistem TNM :
T : luasnya tumor primer,
N : keterlibatan nodus limfe,
M : luasnya metastasis
• Tumor (T)
• T0 : Tidak ada bukti tumor
• Tis : Carsinoma in situ (terbatas pada permukaan sel)
• T 1-4 : peningkatan ukuran tumor dan keterlibatan nodus
limfa
• Node (N)
• N0 : tidak ada keterlibatan nodul limfa
• N 1-4 : peningkatan keterlibatan nodus limfa
• Nx : keterlibatan nodus limfa tidak dapat dikaji
• Metastase (M)
• M0: tidak ada bukti metastase jauh
• M1 : terbukti ada metastase jauh
Tumor grading

• Garading : mengacu pada klasifikasi sel tumor. Grade


1-4.
• Grade 1 : sel sedikit abnormal dan berdiferensiasi
dengan baik
• Grade 2 : sel lebih abnormal dan berdiferensiasi sedang
• Grade 3 : sel sangat abnormal dan berdiferensiasi buruk
• Grade 4 : sel immatur dan tidak berdiferensiasi
Manajemen kanker

• Pembedahan
• Radioterapi
• Kemoterapi
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
• Adanya infeksi: faktor yg dapat menyebabkan
infeksi (kemoterapi, radioterapi, malnutrisi,
pengobatan, kateter urin, kateter IV, keganasan sel,
penuaan, lama perawatan) monitor hasil
laboratorium (neutropenia), tanda dan gejala
infeksi (nyeri, benkak, kemerahan, demam)
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
• Perdarahan : tempat perdarahan (kulit, membran
mukosa, saluran pencernaan, perkemihan, pernafasan
dan otak) dan kaji penyebab perdarahan (kemoterapi,
radiasi, pengobatan), perdarahan masif (melena,
hematuria, hemoptysis, hematemesis), echymosis,
petech, perubahan status mental
• Masalah pada kulit yg merupakan efek dari
radioterapi/kemoterapi/pembedahan/prosedur invasif,
seperti lesi dan ulserasi.
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
• Rambut rontok / alopecia dan dampak psikologisnya
pada pasien dan keluarga
• Masalah gizi: penurunan berat badan, cachexia (kurus
dan pengecilan otot), monitor berat badan dan intake
kalori, riwayat diet, anoreksia,kesulitan mengunyah
dan menelan. Kaji antropometri, hasil laboratorium
(protein serum, elektrolit serum, Hemoglobin,
hematokrit, kadar besi serum, kreatinin urin )
• Nyeri : PQRST
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
kelelahan : kelemahan, kekurangan energi, ketidakmampuan
untuk melakukan fungsi sehari-hari yang perlu dan dihargai,
kurangnya motivasi, dan ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi. Kaji juga stressor fisiologis maupun
psikologis yang menyebabkan kelelahan, seperti nyeri, mual,
sesak nafas, konstipasi, ketakutan, dan kecemasan
Status psikososial : status psikologis pasien dan status mental
pasien pasien dan keluarga terhadap pengobatan, pemeriksaan
diagnostik dan perkembangan penyakit
Gambaran diri pasien
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DAN INTERVENSI
Risiko infeksi bd gangguan
respon imun
• Kaji pasien terhadap kejaidian infeksi
• Inisiasi untuk meminimalkan infeksi
• Kaji situs intravena setiap hari terhadap adanya
infeksi
• Cegah injeksi IM
• Cegah pemasangan kateter, jika diperlukan
gunakan tehnik aseptik
Kerusakan integritas kulit : eritema dan
deskuamasi basah sebagai reaksi terhadap
radioterapi

• Di area eritema
• Cegah penggunaan sabun, kosmetik, parfum.
Lotion
• Hanya gunakan air hangat suam suam kuku untuk
membasuh area
• Cegah penggunaan air panas dalam botol dan es ke
area eritema
• Gunakan salep vitamin A dan D ke area eritema
• Jika terjadi deskuamosa
• Cegah mencuci area terlalu sering
• Gunakan salep atau krim yang diresepkan
• Laporkan adanya lecet
Kerusakan membran mukosa
oral : stomatitis
• Kaji rongga mulut setiap hari
• Instruksikan pasien untuk melaporkan rasa nyeri, rasa
terbakar di mulut, area kemerahan, lesi terbuka di
bibir
• dukung dan bantu oral higiene
• Minimalkan ketidaknyamanan dengan
• Konsul dokter penggunaan anestesi topikal
• Berikan analgetik sesuai advis dokter
Dx : gangguan integritas
jaringan : alopecia
• Diskusikan potensi kehilangan rambut dengan pasien dan keluarga
• Eksplorasi potensi dampak dari kehilangan rambut pada gambaran
diri, hubungan interpersonal dan seksualitas
• Cegah atau minimalkan kehilangan rambut melalui : potong
rambut panjang sebelum traetment, gunakan sampo, kondisioner
ringan. Keringkan rambut dg lembut
• Cegah trauma kulit kepala : melumasi kulit kepala dg vitamin A
dan D untuk mengurangi gatal
• Sarankan cara koping menhadapi rambut rontok : gunakan wig,
topi, turban
Dx : ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh bd mual, muntah

• Cegah bau , suara yg tidak menyenangkan di lingkungan


• Gunakan distraksi, relaksasi, terapi musik sebelum dan sesudah
kemoterapi
• Berikan antiemetik sedative dan kortikosteroid sesuai advis
sebelum dan sesudah kemoterapi
• Pastikan hidrasi adekuat sebelum, selama dan setelah pemberian
obat , kaji intake output
• Lakukan oral higiene
• Kaji penyebab lain mual muntah seperti konstipasi, iritasi GI,
radioterapi, pengobatan
Dx : ketidakseimbangan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh bd tidak nafsu
makan, malabsorbsi
• Ajarkan pasien untuk menghindari bau, suara yang tidak
menyenangkan ketika waktu makan
• Dukung intake cairan yang adekuat tapi batasi cairan
ketika makan
• Sarankan makan sedikit tetapi sering
• Tingkatkan relaksasi , lingkungan yang tenang selama
makan dengan meningkatkan interaksi sosial jika
diinginkan
• Berikan makanan ketika hangat , jika diinginkan
• Berikan suplemen nutrisi dan makanan tinggi
protein diantara waktu makan
• Dukung oral higiene
• Sediakan cara-cara penghilang rasa sakit ; terapi
musik, distraksi, relaksasi
• Kontrol mual dan muntah
• Meningkatkan aktivitas sesuai toleransi
Dx : Kelelahan

Dukung periode istirahat terutama sebelum dan setelah pengerahan tenaga


Meningkatkan jumlah jam tidur malam
Menyusun kembali jadwal harian
Mendukung pasien untuk meminta bantuan orang lain pada tugas yg
diperlukan seperti membereskan rumah, merawat anak, berbelanja, memasak
Dukung pengurangan beban kerja jika memungkinkan, dengan mengurangi
jumlah jam kerja per minggu
 Dukung intake protein dan kalori
 Dukung penggunaan tehnik relaksasi
 Dukung pasien berpartisipasi dalam perencanaan exercise
 Berikan produk darah jika diresepkan
 Kaji ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
 Kaji sumber ketidaknyamanan
 Sediakan strategi untuk memfasilitasi mobilitas
Dx : nyeri kronik
• Lakukan pengkajian nyeri dan ketidak nyamanan
• Yakinkan pasien bahwa perawat mengetahui bahwa nyeri tersebut benar ada
dan akan membantu pasien untuk menurunkan nyeri
• Kaji faktor lain yg berkontribusi pada nyeri pasien : rasa takut, lelah, marah dll
• Berikan analgetik sesuai advis dokter
• Kaji respon perilaku pasien terhadap nyeri dan pengalaman nyeri
• Dukung strategi penurunan nyeri yg telah digunakan pasien dan berhasil untuk
digunakan dalam pengalaman nyeri yang akan datang
• Ajarkan pasien strategi baru untuk menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan :
distraksi, bimbingan imajinasi, relaksasi, stimulasi kulit dll
Dx : antisipasi berduka bd
kehilangan : perubahan fungsi peran
 Dukung pasien untuk mengungkapkan perasaan takut , keprihatinan, dan
pertanyaan terkait pengobatan dan implikasi di masa yang akan datang
 Dukung partisipasi aktif pasien atau keluarga dalam perawatan dan
pengobatan
 Atur kunjungan keluarga secara berkesinambungan
 Dukung perasaan negatif sperti marah , bermusuhan
 Mengizinkan pasien untuk menangis dan mengekspresikan perasaan
sedih
 Menyarankan dilakukan konselng oleh petugas profesional untuk pasien
dan keluarga
Dx : gangguan gambaran diri dan harga diri
rendah situasional bd perubahan
penampilan,fungi, dan peran
• Kaji perasaan klien ttg gambaran tubuh dan tingkat harga diri
• Identifikasi potensi ancaman harga diri klien ( perubahan
penampilan, rambut rontok, penurunan tenaga, perubahan peran
• Dorong pasien dalam aktivitas dan pengambilan keputusan
• Dorong pasien untuk mengangkapkan keprihatinannya secara
verbal
• Berikan perawatan individual ke pasien
• Bantu perawatan diri pasien jika merasa lelah, letargi, mual,
muntah , dan gejala lain yg mencegah kemandirian

Anda mungkin juga menyukai