Anda di halaman 1dari 84

ISSUE KESEHATAN &

SOSIAL
DALAM PANDANGAN ISLAM

Oleh:
Dr. dr.Muhammad Isman Jusuf, Sp.S
Neurolog

Disampaikan dalam Pelatihan Soft Skill Mhasiswa Baru


Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Tujuan
 Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat
memahami pandangan islam terkait sejumlah
issue kesehatan dan sosial
Pokok Bahasan
 HIV AIDS
 LGBT
 NAPZA
 Aborsi
 HIV adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia dan kemudian
menimbulkan AIDS
 Terdapat dalam cairan tubuh yang telah
terinfeksi teruama di dalam darah, air
mani atau cairan vagina
Apakah itu AIDS
 Acquired (ditularkan dari orang ke orang)
 Immune (Sistem kekebalan tubuh)
 Deficiency (Tidak berfungsi dengan baik)
 Syndrome (Kumpulan tanda/gejala)

AIDS adalah :
Kumpulan gejala yang disebabkan oleh HIV
yang menyebabkan kerusakan pada sistem
kekebalan tubuh
P ERKEMBANGAN
DARI HIV MENJ ADI AIDS
Tertular

Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


Dimana Virus HIV hidup?
 Virus HIV hanya hidup dalam cairan tubuh
seseorang yang telah terinfeksi terutama di
dalam:
darah, air mani (pria), cairan vagina
(perempuan), air susu ibu, cairan ketuban
 Virus HIV tidak terdapat pada cairan
tubuh:
Keringat, air mata, air liur
Bagaimana penularan
HIV?
 HIV dapat ditularkan dari seseorang yang
terinfeksi HIV (pengidap HIV) bila seseorang
yang masih sehat terpapar atau berhubungan
dengan cairan tubuh pengidap HIV, seperti
darah, air mani, dan cairan vagina
 Petugas kesehatan/petugas jenasah yang merawat
penderita/jenasah dan terpapar cairan tubuh
penderita/ jenasah tanpa menggunakan tata cara
kewaspadaan universal
CITRA USADHA INDONESIA
PENCEGAHAN PRIMER (PRIMARY PREVENTION)

(ABSTINENSI), (Be Faithfull),


artinya absen seks artinya bersikap
atau tidak melakukan saling setia
hubungan seks bagi B kepada satu
orang yang belum A pasangan seks
menikah (tidak berganti-
Konsep ganti)
ABCD
(Condom),
artinya mencegah (Drug No),
D
penularan HIV dengan C artinya dilarang
memakai kondom. bila menggunakan
salah satu pasangan Narkoba suntik
telah terinfeksi HIV
Free sex with drugs
 Tidak efisien
 Biaya pengobatan untuk PMS Rp.164
juta/orang/tahun
 Total 33 trilyun = 1/3 APBN
 Tetap berujung maut
Free sex with Condom
 Tidak efektifkondom tidak tidak menjamin
100% aman dari penularan HIV AIDS
 Terbuat dari latex
 Tingkat kebocoran 30%; tingkat keamanan
hanya 70%
 Ukuran pori kondom 1/60 mikron sedangkan
ukuran virus 1/250 mikron
 Cacat dari pabrik 0,4%
Free sex with no sex
 Kembali kepada ajaran Al Qur’an dan hadits
 Gary Remafedi (university of minnesota) agama
dapat menjadi sarana yang handal untuk mencegah
penyakit AIDS karena agama mendidik umatnya untuk
tidak melakukan perzinahan.
 Qur’an surat al-isra:32:”dan janganlah kamu medekati
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
 Efektif dan efisien
MENUNDUKKAN
PANDANGAN
 Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah
kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya. (An-Nur [24]: 30-31).
 Dari Jarir bin Abdillah ra berkata: “Aku bertanya
kepada Rasulullah saw tentang pandangan tiba-tiba
(tanpa sengaja), lalu beliau memerintahkanku untuk
memalingkannya. (HR. Muslim).
 Wahai Ali, jangan kamu ikuti pandangan pertama
dengan pandangan berikutnya, karena yang pertama
itu boleh (dimaafkan) sedangkan yang berikutnya
tidak. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud dan di-hasan-
kan oleh Al-Bani).
PANDANGAN
 Pandangan adalah panah beracun iblis
 Masuknya setan lewat pandangan melebihi
kecepatan aliran udara di ruang hampa
 Penelitian dr.M.Jamil Al Habbal & dr.Husain
Ar Rasyid selama 25 tahun: Pandangan bisa
menimbulkan penyakit kista, jerawat dan
pusing
 Ibnul Qayyim berkata bahwa pandangan mata
kepada yang haram akan melahirkan lintasan
pikiran, lintasan pikiran melahirkan ide,
sedangkan ide memunculkan nafsu, lalu nafsu
melahirkan kehendak, kemudian kehendak itu
menguat hingga menjadi tekad yang kuat dan
biasanya diwujudkan dalam amal perbuatan
(zina).
MENJAUHI IKHTILAT
 Ikhtilat adalah berkumpulnya beberapa laki-
laki dan wanita yang bukan mahramnya di satu
tempat, yang memungkinkan terjadinya
hubungan diantara mereka apakah melaui
pandangan mata, isyarat ataupun dengan
bercakap-cakap.
 “Janganlah salah seorang diantara kalian (laki-laki)
bersepi-sepi (berkhalwat) dengan wanita malainkan
harus disertai mahramnya.” (Mutafaqqun’alaihi).
 “Tidaklah seorang laki-laki bersendirian dengan
seorang seorang wanita (yang bukan mahramnya)
melainkan syaithan yang ketiganya.” (HR.Ahmad,
Tirmidzi dan Hakim, dan Hakim
 Dr.Alex Carlyle: saat naluri sex bergerak
dalam diri seseorang, hormon yang tersimpan
dalam darah sampai ke otaknya, membuat dia
tidak sadar akhirnya tidak mampu berpikir
jernih
MENYEGERAKAN NIKAH
 Rasulullah SAW besabda:”barang siapa yang
telah mampu untuk kawin, tetapi tidak
melakukannya, maka tidak termasuk golonganku
 Melalui pernikahan berarti seseorang telah
mempersiapkan diri untuk menjaga
kehormatannya, untuk istiqamah, dan untuk
beribadah kepada Allah. Itulah sebabnya Islam
menganggap perkawinan sebagai separuh dari
agama.
 Dengan menikah, maka seseorang dapat menyalurkan
nafsu seksualnya secara terukur dan terarah.
 Rasulullah menegaskan bahwa apabila seorang laki-
laki dikagumkan oleh perempuan dan syahwatnya
bangkit, maka hendaklah ia menuju istrinya dan
bersetubuh dengannya karena yang demikian ini
menolak syahwat dan menenangkan nafsu yang
sedang bergejolak dalam hatinya.
 Pasangan suami istri seharusnya tidak
melakukan hubungan seksual dengan orang
lain misalnya pelacuran atau pergaulan bebas,
dan tetap setia pada pasangannya.
 Menurut perhitungan seorang ilmuwan bila
sesorang telah melakukan perzinahan dengan
seorang pelacur, berarti orang ini telah
melakukan perzinahan dengan pelacur tadi
untuk yang ke 5182 kalinya.
Fatwa MUI
 Untuk penderita AIDS yaitu bahwa penderita
yang belum menikah harus berhenti melakukan
kegiatan seks bebas, penderita yang sudah
menikah harus memberitahu status positifnya
kepada pasangannya, semua penderita HIV
positif dilarang menularkan penyakitnya
dengan cara apa pun dan semua penderita HIV
positif wajib memberitahukan status positifnya
kepada pihak yang berwenang.
 Untuk kelompok perilaku berisiko tinggi bahwa
mereka harus mengecek status kesehatannya dan
pasangan yang akan menikah harus mengecek status
kesehatannya juga. Adapun
 Bagi masyarakat umum, MUI memfatwakan untuk
meningkatkan ibadah dan keimanan kepada Allah,
para ulama harus memperbarui metode dakwah untuk
mendidik umat tentang moralitas serta ulama dan
pemerintah harus bekerja sama dalam rangka
meningkatkan Komunikasi, Informasi, Edukasi dan
Motivasi (KIEM) kepada masyarakat tentang bahaya
dan cara penanggulangan HIV AIDS.
 Apabila manusia melanggar aturan dan norma
yang telah disyariatkan Allah lewat rasul-Nya
dan ulil amri terutama tentang larangan berzina,
maka manusia akan menanggung akibatnya
termasuk terkena penyakit AIDS.
 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam
qur’an surat yunus ayat 44:”sesungguhnya Allah
tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit
pun, akan tetapi manusia sendirilah yang
berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri” .
KONSEP LGBT
1. Lesbian: Penyuka sesama jenis perempuan
2. Gay: Penyuka sesama jenis Laki-laki
3. Biseksual: penyuka baik sesama jenis maupun
beda jenis
4. Transgender: Secara fisik normal, tetapi
berperilaku seperti lawan jenis
5. Konsep LGBT lebih ke arah terminologi sosial
daripada medis
6. Konsep LGBT yang lebih tepat adalah SSA
(Same Sex Attraction)
7. LGBT pasti SSA, tetapi SSA belum tentu
LGBT
TINJAUAN MEDIS
 Dalam buku Pedoman Penggolongan dan
Diagnosa Gangguan Jiwa LGBT masuk dalam 2
kategori
 Lesbian, gay (homoseksual) dan
biseksualGangguan psikologis dan perilaku
yang berhubungan dengan perkembangn dan
orientasi seksual
 Transgender Gangguan identitas jenis kelamin
Homoseksualitas

 Homoseksualitas: rasa tertarik secara perasaan


(kasih sayang, hubungan emosional) dan atau
secara erotik, baik secara predominan (lebih
menonjol) maupun eksklusif (semata-mata)
terhadap orang-orang yg berjenis kelamin
sama, dengan atau tanpa hubungan fisik
(jasmaniah)
Kinsley dkk (1948-1953)
 Homoseksualitas dan heteroseksualitas
adalah suatu kontinum dengan pelbagai
gradasi diantaranya ada 7 gradasi:
7 Gradasi (Kinsley)
1. Heterosexual exclusive (semata-mata)
2. Heteroseks predominan (lebih menonjol), homoseks.
Hanya kadang-kadang (gradasi sedikit saja)
3. Heteroseks predominan, homoseks lebih sering (gradasi
lebih banyak)
4. Heteroseks dan homoseks kurang lebih sama
banyak/gradasinya
5. Homoseks predominan, heteroseks lebih sering (gradasi
lebih banyak)
6. Homoseks predominan, heteroseks hanya kadan-kadang
(gradasi sedikit saja) 7 – 13%
7. Homoseks eksklusif (semata-mata) 2 – 4%
 Epidemiologi : homoseks terdapat pada hampir semua
bentuk budaya dan lapisan masyarakat sepanjang sejarah
Epidemiologi
 Kinsley (1948): Prevalensi 10% laki-laki homoseksual, 5%
wanita
 Survei US Bureau of the cencus: angka prevalensi
homoseksual 2-3%
 Riset University of Chicago: 1% dari kedua jenis kelamin
adalah homoseksual
 Survei di Amerika Serikat pada saat dilangsungkan pemilu
2004: 4% dari seluruh pemilih pria gay.
 Di Kanada, didapatkan bahwa diantara warga Kanada yang
berumur 18 sampai 59 tahun, terdapat 1% homoseksual dan
0.7% biseksual.
 Di Indonesia, data survei menyatakan bahwa 8 sampai 10 juta
populasi pria Indonesia pada suatu waktu pernah terlibat
pengalaman homoseksual.
Penelitian

Negara Sampel Temuan


Kanada 5.514 mahasiswa tahun pertama 98% heteroseksual
di bawah 25 tahun 1% Biseksual
1% Homoseksual
Norwegia 6.155 orang dewasa usia 18-26 3,5% laki-laki dan 3%
tahun perempuan melaporkan
pengalaman homoseksual
masa lalu
Perancis 20.055 orang dewasa 4,1% laki-laki dan 2.6%
perempuan melaporkan
pengalaman homoseksual
seumur hidup

Denmark 3.178 orang dewasa usia 18-59 1% laki-laki homoseksual


tahun
Inggris 18.876 dewasa, usia 16-59 tahun 6.1% laki-laki
homoseksual
Transgender
Gangguan Identitas Jenis (Gender
Identity Disorders)
Ditandai oleh perasaan tidak senang (discomfort)
dan tidak sesuai terhadap alat jenis kelaminnya, dan
perilaku menetap yg mirip dg perilaku lawan
jenisnya
Pro Kontra LGBT Secara Medis

Konsep Dasar Konsekuensi


LGBT adalah
 Faktor Biologis  Tidak bisa diobati
 Faktor Genetik  Bisa diobati
Orang Dengan  Faktor Psikologis
Gangguan Jiwa  Faktor Lingkungan
(ODGJ)

LGBT bukan  Gaya Hidup alternatif  Tidak perlu diobati


ODGJ  Varian seksualitas

LGBT adalah  Konsep religi Fitrah  Bisa diobati


Orang Dengan manusia
Masalah Konsep yang dikembangkan di
Kejiwaan Indonesia
(ODMK)
PENDUKUNG LGBT = ODGJ
 Bell, Weinberg, Hammersmith (1981) + Kallman
(1952). Kondisi konstitusional yg berdasarkan
bawaan biologik  converdance rate 100%
diantara anak kembar monozigot homoseks
 Pengaruh peran orang tua (ayah lemah/absen, ibu
dominan)
 Bujukan orang dewasa homoseks terhadap
remaja
Alasan
 Para ilmuwan di Karolinska Institute telah
mengukur volume kedua sisi otak 90 orang
homo dan normal, wanita dan pria, melalui alat
MRI. Hasilnya menunjukkan bahwa pria gay
dan wanita normal memiliki ukuran separuh
otak yang sama, sementara otak sisi kanan
wanita lesbian ternyata lebih besar daripada
pria normal. Dengan kata lain, secara
struktural, otak pria gay lebih seperti wanita
normal dan wanita lesbian lebih mirip lelaki
normal.
 Universitas Queen Mary (London ) melakukan
pemeriksaan amygdala pria heteroseksual dan
wanita lesbian lebih banyak hubungan syaraf di sisi
kanan amygdala jika dibandingkan dengan sisi
sebelah kirinya. pria homoseksual dan wanita normal
lebih banyak hubungan syaraf di sebelah kiri
amygdala mereka.
 Amygdala manusia memiliki peranan penting dalam
melakukan orientasi atau mengarahkan seluruh otak
untuk merespons sebuah stimulus emosional. Dengan
kata lain, jaringan otak yang menentukan orientasi
seksual sebenarnya sama antara wanita normal
dengan pria gay, dan juga sama antara wanita lesbian
dengan pria normal.
 Peking University dan National Institute of Biological Science
(Beijing)  serotonin mempengaruhi orientasi seksual pria
tehadap wanita atau pria.
 Tim melakukan penelitian melalui pengurangan neuron
penghasil serotonin dalam otak tikus jantan. Tidak seperti tikus
jantan normal, tikus jantan yang kekurangan serotonin tak
memiliki hasrat seksual terhadap tikus betina. Sebaliknya,
tikus itu malah tertarik pada sesama tikus jantan. Ketika tim
menyuntik zat netralisir pada tikus yang kekurangan serotonin,
tikus kembali berhasrat pada tikus betina. Meskipun demikian,
kadar serotonin berlebih justru mengurangi aktivitas seksual
tikus, baik pada jantan maupun betina. serotonin dalam otak
harus dijaga dalam kadar tertentu guna memastikan seseorang
tetap berlaku layaknya heteroseksual.
 Ketidakseimbangan hormon.
Seorang pria memiliki hormon testoteron, tetapi juga
mempunyai hormon yang dimiliki oleh wanita yaitu
estrogen dan progesteron. Namun kadar hormon
wanita ini sangat sedikit. Tetapi bila seorang pria
mempunyai kadar hormon esterogen dan progesteron
yang cukup tinggi pada tubuhnya, maka hal inilah
yang menyebabkan perkembangan seksual seorang
pria mendekati karakteristik wanita.
PENDUKUNG LGBT BUKAN
ODGJ
 Homoseks bukan suatu gangguan atau penyakit
jiwa
 Homoseksual adalah suatu PILIHAN bukanlah
suatu TAKDIR
 Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders (DSM) yang diterbitkan oleh APA
(American Psychiatric Association)
Alasan
 Psikopatologi kalangan homoseks setara heteroseks
kalangan homoseks
(Saabter 1970, Bell + Weinberg 1978)
 Homoseks mampu mencapai taraf pendidikan, pekerjaan
dan ekonomi yg setara heteroseks (Saghir, dkk 1970)
 Homoseks dapat berfungsi secara efektif dalam bidang
seksual, sosial maupun pekerjaan (Bell + Weinberg)
 Test psikologik (Rorschach, MMPI, dll)  homo dan
heteroseks  tak ada perbedaan berarti
 Sikap tak manusiawi/tak toleran/fobik terhadap homoseks
 sumber tekanan mental bagi kalangan homoseks
PENDUKUNG LGBT ADALAH
ODMK
 Konsep sehat: Bio-Psiko-Sosio-Spiritual
 Manusia diciptakan dalam bentuk sempurna
 Fitrah manusia: orientasi seksual terhadap
lawan jenis
 Setiap penyakit pasti ada obatnya
Alasan
 Orang dengan LGBT terbagi 2 yaitu distonik
(tidak nyaman dengan masalah kejiwaan) dan
sintonik (merasa nyaman dengan masalah
kejiwaan)
 LGBT menular ke orang lain melalui duplikasi
perilaku
 LGBT terjadi lewat pemaksaan role model,
over protektif dan salah mengambil role model
PENGOBATAN LGBT
Tetapkan tujuan terapi yang jelas
 Obati masalah-masalah yg menyertainya (Hormonal)
 Pertahankan kesungguhan motivasi untuk beralih ke
heteroseks (tanpa paksaan)
 Terapi tingkah laku
 Terapi spiritual
Fokus pengobatan
 Pengurangan ansietas heteroseks
 Peningkatan respon heteroseks
 Mengembangkan rasa puas pada tingkah laku heteroseks
 Mengurangi minat penyimpangan seks
APAKAH NAPZA ITU?

NARKOTIKA
ALKOHOL
PSIKOTROPIKA
ZAT ADIKTIF LAINNYA
NARKOTIKA
 zat kimia yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menimbulkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
ALKOHOL
Minuman keras (miras) yang mengandung
berbagai kadar ethanol di dalamnya.
 Miras golongan A memiliki kadar alkohol 1 –
5% contohnya bir.
 Miras golongan B mempunyai kadar alkohol 5
– 20% contohnya Anggur Malaga
 Miras golongan C berkadar kadar alkohol 20
– 50 % misalnya Brandy, Wisky, Jenever, dan
Vodca.
PSIKOTROPIKA
 zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik
yang bukan narkotika, berkhasiat psikoaktif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku
ZAT ADITIF
 Senyawa yang dapat menimbulkan ketagihan
sampai pada ketergantungan misalnya
tembakau, kafein dan lem
Manfaat VS Mudarat
 Pada NAPZA selain memiliki mudharat juga ada
manfaatnya.
 Beberapa golongan narkotika digunakan untuk pelayanan
kesehatan yang terbatas dan berpotensi ringan
menimbulkan ketergantungan misalnya narkotika
golongan III seperti kodein, dan etil-morfin.
 Ada juga narkotika golongan II yang berkhasiat untuk
pengobatan tetapi digunakan sebagai pilihan terakhir
karena berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan
misalnya morfin, petidin dan metadon.
 Yang bahaya adalah nakotika golongan I yang tidak
digunakan dalam pengobatan namun berefek
ketergantungan yang tinggi misalnya opioit, kokain dan
ganja.
 Pada Golongan psikotropika, ada zat yang
mempunyai khasiat pengobatan namun apabila
disalahgunakan akan merugikan kesehatan
berupa efek ketergantungan contohnya
alprazolam dan diazepam (golongan IV),
amobarbital dan flunitazepam (golongan III) serta
amphetamine dan fenetilin (golongan II)
 Yang berbahaya adalah psikotropika golongan I
yang tidak memiliki khasiat terapi dan dapat
merugikan kesehatan apabila disalahgunakan
misalnya ekstasi dan meskalin.
DAMPAK NAPZA BAGI
MASYARAKAT
 menimbulkan kerugian materi,
 menimbulkan suasana disharmoni dalam keluarga,
 menimbulkan terjadinya kriminalitas,
 merusak generasi muda harapan bangsa,
 mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban
masyarakat,
 menghambat upaya mensejahterakan masyarakat,
 mengancam ketahanan nasional
 merendahkan derajat manusia dan hidup kemanusiaan
DAMPAK NAPZA BAGI PELAKU
 menimbulkan kerusakan fisik dan mental
pelakunya
 intoksikasi akut,
 sindroma ketergantungan,
 keadaan overdosis,
 kondisi sakaw.
PANDANGAN ISLAM
 NAPZA telah diungkap dalam Qur’an surat Al
Maidah ayat 90: “Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”.
 Islam memutuskan bahwa NAPZA itu
hukumnya haram sebagaimana firman Allah
SWT dalam qur’an surat Al-Baqarah ayat 219:
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr
dan judi. Katakanlah: pada keduanya itu
terdapat dosa besar dan beberapa manfaat
bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya”.
Hadist
 Rasulullah SAW melarang memakai sedikit barang yang
banyaknya memabukkan.(Imam Ahmad)
 Rasulullah SAW melarang dari pada tiap-tiap yang
memabukkan dan melemahkan badan dan aqal.(Imam
Ahmad)
 Tiap-tiap yang memabukkan Haram (Bukhari-Muslim)
 Barang siapa beriman kepada Allah dan hari qiamat
maka Janganlah Ia duduk semeja dengan Yang ada
khamar (Imam Ahmad).
 Janganlah membuat mudharat pada diri sendiri dan pada
orang lain (Ibnu Majah dan Daraqutni)
 Jauhilah khamar,karena ia adalah kunci segala keburukan
(Hakim dari Ibnu Umar)
Fatwa Ulama
 Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa obat-obat
bius menimbulkan bahaya yang tidak terdapat
pada minuman keras. Barangsiapa yang
menghalalkan benda-benda tersebut, maka
hendaklah ia bertaubat. Apabila ia bertaubat,
maka taubatnya akan diterima, sebaliknya
apabila ia tidak mau bertaubat, maka ia akan
mati dalam keadaan murtad. Ia tidak boleh
dishalatkan dan dilarang dikuburkan dalam
pemakaman kaum muslimin.
 Prof. Dr. Syaikh Mahmud Syaltut dari Al Azhar
university menyatakan bahwa diharamkan
menyalahgunakan obat bius, ganja dan opium
karena benda-benda tersebut merusak akal dan
mencegah seseorang dari mengingat Allah SWT.
 Fatwa MUI,tahun 1975, Narkotika dan
sejenisnya adalah Haram
 Fatwa MUI,tahun 1997,Menyalahgunakan
ecstasy dan zat sejenisnya adalah haram
Pencegahan NAPZA
Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Prinsip diatas sesuai dengan kaidah ayat:
”Wahai orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka”
(QS. At Tahrim: 6)
 Ketakwaan individu sejak dini
 Sosialisasi bahaya narkoba
 Pengawasan yang komprehensif
 Penegakan hukum
Pengobatan NAPZA
Bagi yang sudah jatuh dalam penyalahgunaan
NAPZA, segeralah berobat dan mengharap
pertolongan Allah, sebagaimana anjuran yang
tersirat dalam ayat
"Dan apabila aku sakit, Dia-lah (Allah) yang
menyembuhkan”. (QS. Asy Syu’araa: 80)
 Bersuci (mandi/berwudhu’)
 Talqin (dzikir)
 Ibadah dan do'a
 Disiplin
Rehabilitasi NAPZA
 Segera bertaubat dan kembali pada kebaikan.
Bagi pengguna NAPZA, taubat artinya berhenti,
tidak menggunakan atau menyalahgunakan serta
meninggalkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan NAPZA secara konsisten.
 Allah SWT telah menegaskan keutamaan taubat
bagi mahluknya seperti dalam ayat: “Hai orang-
orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan sebenar-benarnya taubat, semoga Tuhan
menghapuskan dosa-dosamu dan memasukkanmu
kedalam surga yang mengalir sungai-sungai
dibawahnya”
DEKLARASI CIBUBUR
Kami Mahasiswa Indonesia Memandang
Masalah Penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika Dan Zat Adiktif Adalah
Masalah Nasional Yang Dapat Mengancam
Masa Depan Bangsa, Sehingga Perlu Segera
Mendapatkan Perhatian Dan Kepedulian
Dari Seluruh Elemen Bangsa, Maka Dengan
Ini, Kami Mahasiswa Indonesia Menyatakan
Berdirinya:
Gerakan Mahasiswa Seluruh Indonesia
Peduli Narkotika, Psiko-tropika Dan Zat
Adiktif Disingkat Gema Si Peduli Napza

Yang Bergerak Dalam Pencegahan Dan


Penanggulangan Bahaya Narkotika,
Psikotropika Dan Zat Adiktif Di
Kalangan Masyarakat Khususnya
Generasi Muda.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa Meridhoi Kita
Semua.
 
Cibubur, 7 September 1999
Atas Nama Mahasiswa Indonesia Peduli Napza
BATASAN ABORSI
 Abortus (aborsi) adalah berakhirnya suatu kehamilan
sebelum janin mampu hidup di luar rahim (< 500
gram atau < 20-22 minggu)
 Jenis aborsi:
 aborsi spontan
aborsi yang terjadi secara alami tanpa adanya upaya -
upaya dari luar ( buatan ) untuk mengakhiri kehamilan
tersebut
 aborsi buatan

aborsi yang terjadi akibat adanya upaya - upaya tertentu


untuk mengakhiri proses kehamilan
 Aborsi tetap saja menjadi masalah kontroversial,
tidak saja dari sudut pandang kesehatan, tetapi
juga dari sudut pandang hukum dan agama.
 Aborsi biasanya dilakukan atas indikasi medis
yang berkaitan dengan ancaman keselamatan
jiwa atau adanya gangguan kesehatan yang berat
pada diri si ibu, misalnya tuberkulosis paru berat,
asma, diabetes, gagal ginjal, hipertensi, bahkan
biasanya terdapat dikalangan pecandu ( ibu yang
terinfeksi virus ).
DAMPAK ABORSI
 Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
 Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar
kandungan
 Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
 Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya
 Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon
estrogen pada wanita)
 Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
 Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
 WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap
tahunnya dilakukan 20 juta aborsi tidak aman yang
pada akhirnya sekitar 70.000 wanita meninggal akibat
aborsi tidak aman tersebut.
 Di wilayah Asia tenggara, WHO memperkirakan 4,2
juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, di antaranya
750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia.
 Risiko kematian akibat aborsi tidak aman di wilayah
Asia diperkirakan antara 1 dari 250, negara maju
hanya 1 dari 3700. Angka tersebut memberikan
gambaran bahwa masalah aborsi di Indonesia masih
cukup besar
HUKUM POSITIF TENTANG ABORSI

 Selain diatur dalam Undang-undang nomor 36


tahun 2009 tentang Kesehatan, tindak aborsi
juga diatur dalam KUHP
 pasal 342
 Pasal 346

 Pasal 347

 Pasal 348
PANDANGAN ISLAM TENTANG
ABORSI
Adapun dalam perspektif islam, hukum aborsi
dibagi menjadi 3 bagian yaitu
aborsi usia kandungan empat bulan,

aborsi usia kandungan setelah 40 hari

aborsi usia kandungan sebelum 40 hari


Aborsi usia kandungan empat bulan
 Semua ulama ahli fiqih sepakat bahwa melakukan
aborsi setelah kandungan berusia lebih dari empat
bulan hukumnya haram. Sedangkan melakukan aborsi
sebelum kandungan berusia empat bulan masih
menimbulkan kontroversi, karena sebagian ulama
berpendapat bahwa kegiatan aborsi yang dilakukan
sebelum ruh ditiupkan ( kandungan belum berusia 4
bulan) diperbolehkan melakukannya.
 Sedangkan sebagian ulama berpendapat bahwa
melakukan aborsi sebelum ditiupkannya ruh ke dalam
janin itu hukumnya haram.
 Pendapat para ulama yang mengharamkan
aborsi dikarenakan pada usia empat bulan
kehamilan telah ditiupkan ruh kedalam janin
sehingga telah terjadi kehidupan setelah ruh
ditiupkan. Rasulullah bersabda:
 “Sesungguhnya setiap kamu terkumpul
kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari
dalam bentuk ‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk
‘alaqah’ selama itu pula, kemudian dalam
bentuk ‘mudghah’ selama itu pula, kemudian
ditiupkan ruh kepadanya.” (HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi)
 Dengan ditiupkannya ruh kedalam janin maka
pada usia tersebut janin merupakan makhluk
yang telah bernyawa. Oleh karena itu, apabila
aborsi dilakukan setelah usia kehamilan empat
bulan, sama saja melakukan pembunuhan atau
menghilangkan nyawa suatu makhluk.
Sehingga aborsi hukumnya haram.
 Pendapat para ulama dipertegas dengan
adanya dalil Al- Qur’an, diantaranya:
Q.S Al An’aam ayat 151

 Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh


Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi
rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati
perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang
tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]." Demikian
itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
Q.S Al Israa’ ayat
33

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan


Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan)
yang benar[853]. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim,
maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[854]
kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu
melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia
adalah orang yang mendapat pertolongan.
Aborsi Usia Kandungan setelah 40 Hari
 Dalil syar’i yang menunjukkan bahwa aborsi haram
bila usia janin 40 hari atau 40 malam adalah hadits
Nabi SAW berikut :
“Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat puluh
dua malam, maka Allah mengutus seorang malaikat
padanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia
membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya,
dagingnya, dan tulang belulangnya. Lalu malaikat 
itu bertanya (kepada Allah),’Ya Tuhanku, apakah dia
(akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau
perempuan ?’ Maka Allah kemudian memberi
keputusan…” (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud RA)
 Hadits di atas menunjukkan bahwa permulaan
penciptaan janin dan penampakan anggota-
anggota tubuhnya, adalah setelah melewati 40
atau 42 hari. Dengan demikian, penganiayaan
terhadapnya adalah suatu penganiayaan
terhadap janin yang sudah mempunyai tanda-
tanda sebagai manusia yang terpelihara
darahnya (ma’shumud dam). Tindakan
penganiayaan tersebut merupakan
pembunuhan terhadapnya.
 Berdasarkan uraian di atas, maka pihak ibu si
janin, bapaknya, ataupun dokter, diharamkan
menggugurkan kandungan ibu tersebut bila
kandungannya telah berumur 40 hari. Siapa
saja dari mereka yang melakukan pengguguran
kandungan, berarti telah berbuat dosa.
Aborsi Usia Kandungan Sebelum 40
Hari
 Aborsi pada janin yang usianya belum
mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh
(ja’iz) dan tidak apa-apa.
 Ini disebabkan bahwa apa yang ada dalam
rahim belum menjadi janin karena dia  masih
berada dalam tahapan sebagai nutfah
(gumpalan darah), belum sampai pada fase
penciptaan yang menunjukkan ciri-ciri
minimal sebagai manusia.
 Namun demikian, dibolehkan melakukan aborsi baik
pada tahap penciptaan janin (40 hari), ataupun setelah
peniupan ruh padanya (4 Bulan), jika dokter yang
terpercaya menetapkan bahwa keberadaan janin
dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu
dan janinnya sekaligus.
 seorang wanita dibolehkan menggugurkan
kandungannya jika keberadaan kandungan itu akan
mengancam hidupnya, meskipun ini berarti
membunuh janinnya. Memang menggugurkan
kandungan adalah suatu mafsadat. Begitu pula
hilangnya nyawa sang ibu jika tetap mempertahankan
kandungannya juga suatu mafsadat.
 Secara umum, agama apapun melarang aborsi.
Dalam agama Islam, umumnya hukum-hukum
yang ada melarang aborsi. Umat Islam dilarang
melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki
uang yang cukup atau takut akan kekurangan
uang.
 Ayat Al-Quran mengingatkan akan firman Allah
dalam Q.S. Al-Isra : 31 : “Dan janganlah kamu
membunuh anak-anakmu karena takut
kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rizki
kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa
besar.”
 Aborsi yang aman merupakan bagian dalam pelayanan
reproduksi. Aborsi yang dimaksud ditujukan untuk ibu
hamil dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk
melanjutkan kehamilan dan jika dilanjutkan maka akan
membahayakan ibu.
 Tujuan aborsi yang aman adalah untuk menyelamatkan
ibu. Dalam islam hal ini diperbolehkan karena
menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang di
serukan oleh ajaran islam, sesuai firman Allah SWT
“Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya (QS Al Maidah : 32)“

Anda mungkin juga menyukai