Anda di halaman 1dari 45

Biodata

Pendidikan:
• S1:Dokter Umum FK UGM
• S2:Dokter ahli Saraf FK UGM
• S3:Doktor Ilmu Kesehatan UNAIR
Jabatan/organisasi
• Rektor Universitas Muhammadiyah
Gorontalo
• Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta
(APTISI) Wilayah IX C Gorontalo
• Ketua Koalisi Kependudukan Kabupaten
Gorontalo
• Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Cabang Kota Gorontalo
• Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis
Saraf Indonesia (PERDOSSI) Cabang
Manado

1
Diagnosis dan Tata Laksana Stroke
Sebagai Sosio-somatik
(Tinjauan Neurologi Sosial)

DR. Dr. H. Muhammad Isman Jusuf, Sp.S


Rektor Universitas Muhammadiyah
Gorontalo

Disampaikan pada
Konferensi Nasional Keadilan Sosial
Universitas Muhammadiyah Gorontalo,
8 Desember 2018
2
Ketimpangan Sosial

• Bentuk ketidakadilan yang terjadi dalam proses


pembangunan
• Buah dari pembangunan yang hanya berfokus
pada aspek ekonomi dan melupakan aspek
sosial
• Dampak residual dari proses pertumbuhan
ekonomi
• Kegagalan pembangunan di era globalisasi
untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psiki warga
masyarakat

3
Ketimpangan Sosial Dalam Kesehatan

• Ada banyak faktor sosial mempengaruhi


ketidakseimbangan kesehatan di antara
kelompok sosial
• Social Determinants of Health (SDH)

4
Social Determinant of Health

• SDH: kondisi sosial yang mempengaruhi


kesempatan seseorang untuk memperoleh
kesehatan
• Faktor kemiskinan, kekurangan pangan,
ketimpangan sosial dan diskriminasi,
kondisi masa kanak-kanak yang tidak
sehat, serta rendahnya status pekerjaan
penentu penting terjadinya penyakit,
kematian, ketidakseimbangan kesehatan

5
Konsep SDH

• Inequality in health: ketidakseimbangan


yang dianggap tidak adil sebagai hasil dari
berbagai proses sosial
• Inequity in health: ketidakadilan dalam
kesehatan yang merujuk pada perbedaan
status kesehatan antara kelompok yang
berbeda

6
Health Inequality Health Inequity
• Faktor biologis • Status Kesehatan
• Faktor Geografis • Pemanfaatan layanan
• Faktor sosial ekonomi kesehatan
• Faktor psikologis • Pembiayaan
• Faktor perilaku dan kesehatan
gaya hidup

7
Stroke sebagai Sosio Somatik

• Sosiosomatik penyakit yang ditandai


dengan peningkatan angka morbiditas dan
mortalitas secara signifikan yang
dipengaruhi determinan sosial.
• Salah satu yang mempengaruhi faktor
lingkungan dan perilaku, diantaranya
industrial hazard, merokok, konsumsi
alkohol berlebihan, makanan, pemanfatan
fasilitas kesehatan yang tidak tepat dan
gaya hidup yang ekstrim
8
Dampak modernisasi

• Modernisasi dan globalisasi di Indonesia


cenderung meningkatkan risiko terjadinya
penyakit vaskuler berupa penyakit jantung
koroner dan penyakit arteri perifer, termasuk
stroke.
• Modernisasi pada satu sisi akan meningkatkan
risiko stroke karena perubahan pola hidup,
sedangkan di sisi lain meningkatnya usia
harapan hidup juga akan meningkatkan risiko
terjadinya stroke karena bertambahnya jumlah
penduduk usia lanjut (PERDOSSI, 2011).

9
• Kajian Hachinski (2009) menunjukkan
bahwa peningkatan kejadian stroke di
banyak negara berkembang adalah
dampak dari urbanisasi dan westernisasi.
Urbanisasi adan westernisasi akan
berdampak pada (1) peningkatan paparan
polusi udara, (2) inaktivitas fisik, (3) stress
emosional, (4) pola makan yang tidak
sehat, dan (5) kejadian merokok yang
relatif lebih tinggi.
10
10% of All Deaths in Developed
Countries Are Due to Stroke
Tuberculosis Malaria
Diarrheal disease
Perinatal causes
2%
3% 3%
Chronic obstructive 4%
pulmonary disease 5%
Other
HIV/AIDS 5% 27%

Respiratory tract
infection 7%
Coronary heart
Injury
disease
9%
Cancer 13%
Stroke
12%
10%

HIV/AIDS = human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome.

11
Stroke
Stroke

Masalah
Masalah Kesehatan
Kesehatan Serius
Serius

Global
Global USA
USA Australia
Australia IND
IND

Stroke
Stroke strateji
strateji
12
Stroke
Stroke Global
Global
•• 5,5
5,5 juta
juta penduduk
penduduk meninggal
meninggal
-- 10%
10% nya
nya karena
karena stroke
stroke
•• 99 juta
juta cacat
cacat karena
karena stroke
stroke
•• 50
50 juta
juta disability-adjust
disability-adjust life
life years
years
hilang
hilang karena
karena stroke
stroke

13
Stroke
Stroke di
di USA
USA

•• 730.000
730.000 stroke
stroke baru
baru && stroke
stroke ulang
ulang
•• 160.000
160.000 meninggal
meninggal setiap
setiap tahun
tahun
•• 11 stroke/1
stroke/1 menit,
menit, 11 meninggal/3
meninggal/3 menit
menit
•• 51
51 milyar
milyar US$
US$ (direct
(direct &
& indirect
indirect cost)
cost)

14
Stroke
Stroke di
di Australia
Australia

•• 10%
10% penyebab
penyebab kematian
kematian
•• >> 40.000
40.000 stroke
stroke setiap
setiap tahun
tahun
–– 1/3
1/3 fatal
fatal
•• 1,67
1,67 milyar
milyar dolar
dolar
•• 70.000
70.000 stroke
stroke setiap
setiap tahun
tahun

15
Stroke
Stroke di
di Indonesia
Indonesia

•• total
total penderita
penderita stroke
stroke di
di Indonesia
Indonesia
diperkirakan
diperkirakan 500.000
500.000 setiap
setiap tahun
tahun
•• saat
saat ini
ini Indonesia
Indonesia merupakan
merupakan negara
negara
dengan
dengan jumlah
jumlah penderita
penderita stroke
stroke
terbesar
terbesar di di Asia.
Asia.
•• 52,5%
52,5% pendapatan
pendapatan penderita
penderita stroke
stroke
dan
dan keluarganya
keluarganya habis
habis hanya
hanya untuk
untuk
pengobatan
pengobatan stroke.
stroke.
16
Stroke
Stroke di
di Indonesia
Indonesia

•• prevalensi
prevalensi stroke
stroke cenderung
cenderung mengalami
mengalami
kenaikan
kenaikan daridari 8,3
8,3 per
per mil
mil pada
pada tahun
tahun 2007
2007
menjadi
menjadi 12,112,1 per
per mil
mil di
di tahun
tahun 2013.
2013.
•• Dari
Dari 33
33 Provinsi
Provinsi 22 provinsi
provinsi
kecenderungan
kecenderungan menurun:kepulauan
menurun:kepulauan Riau Riau
dan
dan Nangroe
Nangroe Aceh Aceh Darussalam
Darussalam
•• Saat
Saat ini
ini 33 provinsi
provinsi yang
yang memiliki
memiliki angka
angka
prevalensi
prevalensi stroke
stroke tertinggi
tertinggi adalah
adalah Sulawesi
Sulawesi
Selatan
Selatan (17,9‰),
(17,9‰), Daerah
Daerah Istimewa
Istimewa
Yogyakarta
Yogyakarta (16,9‰)
(16,9‰) dandan Sulawesi
Sulawesi Tengah
Tengah
(16,6‰).
(16,6‰). 17
Stroke
Stroke di
di Gorontalo
Gorontalo
•• Prevalensi
Prevalensi stroke
stroke di
di provinsi
provinsi Gorontalo
Gorontalo pada
pada
tahun
tahun 2007
2007 14,9‰.
14,9‰. Hal
Hal ini
ini menempatkan
menempatkan
Gorontalo
Gorontalo pada
pada urutan
urutan ketiga
ketiga nasional
nasional
•• Riskesdas
Riskesdas 2013
2013 peringkat
peringkat Gorontalo
Gorontalo turun
turun
menjadi
menjadi urutan
urutan ke
ke 10,
10, prevalensi
prevalensi 12,3
12,3 per
per
mil.
mil. Walaupun
Walaupun demikian
demikian angka
angka ini
ini masih
masih di
di
atas
atas prevalensi
prevalensi nasional
nasional yakni
yakni 12,1
12,1 per
per mil
mil
•• Di
Di RSAS
RSAS stroke
stroke menempati
menempati 10 10 besar
besar
penyakit
penyakit
•• Di
Di bangsal
bangsal saraf
saraf RSAS
RSAS stroke
stroke urutan
urutan 11
•• Stroke
Stroke usia
usia muda
muda >30
>30 thn
thn
18
Risk Factors for Stroke

Faktor resiko yang dapat


diubah
Faktor resiko yang tidak
•Hipertensi
dapat diubah
•Umur •Diabetes
•Jenis kelamin •Merokok
•Ras •dislipidemia
•Riwayat keluarga •Obesitas
•Penyakit jantung

19
Stroke dan Health Inequality

20
Umur

• Penderita yang mengalami stroke pada


usia di bawah 45 tahun sebesar 11,8%,
pada usia 45-64 tahun sebanyak 54,2%
dan pada kelompok usia di atas 65 tahun
sebesar 33,5%

21
• Namun saat ini kecenderungan stroke mulai
terjadi pada dekade usia yang relatif muda yaitu
20-30 tahun.
• Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan
gaya hidup terutama orang muda perkotaan
modern. Sejumlah perilaku seperti
mengkonsumsi makanan siap saji (fast food)
yang mengandung kadar lemak tinggi, kebiasaan
merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan,
kurang berolahraga dan stress, telah menjadi
gaya hidup seseorang terutama di perkotaan

22
Pola Makan

• Kemajuan ekonomi dan perdagangan  banyak


dirasakan di berbagai kota besar di Indonesia.
• Hal ini secara konsisten dibarengi oleh
perubahan pola konsumsi makan masyarakat.
• Peningkatan jumlah gerai makanan cepat saji di
banyak tempat di berbagai kota dapat menjawab
hipotesis adanya perubahan pola konsumsi
makan masyarakat

23
• Data riskesdas menunjukkan persentase
penduduk Indonesia yang kurang konsumsi
sayur dan buah (<5 porsi/hari) adalah 93,6%
sedangkan di provinsi Gorontalo hanya 83,5%.
• Secara nasional 12,8% penduduk Indonesia
sering mengkonsumsi lemak, tertinggi di provinsi
Gorontalo dengan 25,8%.
• Didapatkan pula bahwa 63,6% penduduk
Gorontalo sering mengkonsumsi makanan
manis, 11,7% konsumsi makanan asin.
24
Persentase Rumah Tangga yang Memenuhi
Kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Baik

25
Persentase Status IMT = Obese + Overweight
Pada Anggota Keluarga Dewasa (>=15 Tahun)
Menurut Propinsi

26
Prevalensi obesitas sentral pada usia
> 15 Tahun di Propinsi Gorontalo

27
August 11, 2003

28
29
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas
menurut Kebiasaan Merokok (Tiap Hari +
Kadang-kadang)

30
Rata-rata jumlah batang rokok per
hari

31
Stroke dan Health Inequity

32
Rasio ketenagaan

• Rasio dokter umum per 100.000 penduduk target


42.11 provinsi diatas 42/100.000 Tertinggi DKI
Jakarta 170/100.000. 23 Provinsi dibawah rasio
ideal, terendah NTT 14/100.000 dan Sulbar
10/100.000. Gorontalo (26/100.000)
• Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk
target 10.4.15 Provinsi di atas rasio ideal.
Tertinggi DKI Jakarta 70,6/100.000. 19 Provinsi
dibawah rasio ideal. Terendah NTT 2.8/100.000
dan Sulbar& Malut 3.5/100.000. Gorontalo
8/100.000

33
Pembiayaan

• Beban ekonomi yang ditimbulkan akibat


stroke juga sedemikian beratnya. Lamanya
perawatan, lambatnya penyembuhan, dan
adanya gejala sisa pasca stroke akan
berdampak pada sumber daya ekonomi
pasien
• Menurut WHO, rata-rata biaya langsung
dan tidak langsung yang dikeluarkan
seorang penderita stroke sebesar 55.000-
73.000 USD/tahun.
34
• Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan
dan nilai hilangnya produktifitas penderita
mencapai 10 – 30 miliar dolar setahun,
sedangkan biaya perawatan seorang
penderitanya bervariasi dari beberapa ribu
sampai 250.000 dollar
• Di Indonesia, didapatkan data bahwa
52,5% pendapatan penderita stroke dan
keluarganya habis hanya untuk
pengobatan stroke.
35
Diabetes Mellitus

10.2% Sdh didiagnosis


(1.5%)

5.7% 5.7%

84.1% Blm terdiagnosis


(4.2%)

Tdk DM TGT DM 36
Hipertensi
Tidak Hipertensi
Tdk Terdiagnosis/Obat
68,3 %
76,1%

Hipertensi
31.7%

Terdiagnosis/Minum Obat
23,9% 37
Hipertensi: Provinsi

31,7%

38
Penanganan Stroke

• Penanganan stroke dilakukan melalui


pendekatan yang menggabungkan 3
bentuk upaya pencegahan dengan 4 faktor
utama yang mempengaruhi penyakit yaitu
gaya hidup, lingkungan, biologis dan
pelayanan kesehatan.

39
Upaya pencegahan berbasis pendekatan faktor
risiko stroke meliputi:
• Prevensi primer ditujukan kepada individu sehat,
sehingga upaya yang dilakukan adalah promosi
kesehatan dan perlindungan khusus.
• Prevensi sekunder ditujukan kepada individu
yang sudah mempunyai faktor risiko. Tujuannya
untuk mencegah terjadinya stroke.
• Prevensi tertier ditujukan kepada individu yang
sudah pernah menderita stroke. Tujuannya
adalah mencegah terjadinya stroke ulangan.
40
Evidence-Based Clinical Practice
Clinical Decision Making
RF D/ P/
Primary Sec. Recovery
Prevention Prevention

Healthy Stroke Outcome Disability

Dead
Patho-physiology R/

Cost-Utility
Quality of Care 41
Masalah
Masalah

Prevensi efektif
Prevensi efektif Manejemen efektif
Sebelum Setelah
terjadi stroke terjadi stroke

Morbiditas
Morbiditas Mortalitas &
Mortalitas & QOL
QOL

Stroke
Stroke Strateji
Strateji 42
Perspektif Keadilan Sosial

• Penanganan Komprehensif stroke melalui


penanganan ke arah hulu yaitu
penanganan ketimpangan sosial dalam
bidang kesehatan mencakup Health
Inequality dan Health inequity

43
Kesimpulan

• Mengurangi ketimpangan sosial dapat


membantu mengatasi masalah kesehatan
• Solusi mengurangi ketimpangan melalui
perbaikan pendidikan, akses pelayanan
kesehatan dan program perlindungan
sosial
• Kombinasi program struktural dan
individual dapat mempersempit
ketimpangan dan mendorong kesehatan

44
Te r i m a k a s i h
45

Anda mungkin juga menyukai