Anda di halaman 1dari 13

Definisi, Etiologi, Faktor

Risiko Stroke Iskemik


Riana Khairunnisa (1906400444) / FG 4 / Kelas C
Table of contents

01 02
Definisi Etiologi
Stroke Iskemik Stroke Iskemik

03 04
Faktor Risiko Referensi
Stroke Iskemik
01
Definisi
Stroke Iskemik
Definisi
Stroke :
● Kondisi munculnya gejala neurologis secara tiba-tiba, yang berhubungan dengan
gangguan otak akibat masalah sirkulasi serebral, dan berlangsung selama 24 jam atau
lebih, atau dapat mengakibatkan kematian.
● Cedera atau kematian pada bagian otak yang diakibatkan oleh terhambatnya suplai darah
ke jaringan otak, yang kemudian menyebabkan masalah seperti kelumpuhan atau
gangguan berbicara.
● Terdapat 2 jenis stroke: stroke hemoragik dan stroke iskemik
Definisi
Stroke Hemoragik :
● Stroke yang terjadi akibat adanya ruptur dinding pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan.
Stroke Iskemik :
● Stroke yang terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otak yang diakibatkan oleh
oklusi/penyumbatan pembuluh darah.
● Stroke iskemik dikategorikan menjadi 2 jenis
 Thrombotic stroke : stroke yang disebabkan oleh obstruksi aterosklerotik pada pembuluh
darah arteri.
 Embolic stroke : stroke yang diakibatkan oleh embolus yang menyumbat pembuluh darah
arteri.
02
Etiologi
Stroke Iskemik
Stroke iskemik dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
● Adanya thrombotic dan embolic stroke pada pembuluh darah besar, disebabkan oleh hipoperfusi
(tidak adekuatnya perfusi), hipertensi, dan emboli yang bergerak dari pembuluh arteri besar ke
cabang distal
● Adanya thrombotic stroke pada pada pembuluh darah kecil, yang disebabkan oleh plak, diabetes
mellitus, atau hipertensi
● Adanya cardioembolic stroke yang terjadi karena fibrilasi atrial, penyakit katup, atau thrombus
ventricular
● Disebabkan oleh kondisi lain seperti hiperglikemia, arterial dissection, atau arteritis (radang
pembuluh arteri).
03
Faktor Risiko
Stroke Iskemik
Nonmodifiable Modifiable
Usia, jenis kelamin, ras/etnis, Hipertensi, penyakit jantung,
hereditas diabetes mellitus,
hiperkolesterolemia, kebiasaan
merokok, konsumsi alkohol
Nonmodifiable Factors
• Usia. Semakin bertambah usia, maka risiko mengalami stroke iskemik semakin meningkat.
• Jenis kelamin. Insiden stroke lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Namun, lebih
banyak perempuan yang mengalami kematian akibat stroke dibandingkan laki-laki. Penyebab pasti dari
hal ini masih belum diketahui, namun faktor-faktor seperti ansietas, depresi, nyeri dan ketidaknyamanan,
serta kurangnya mobilitas mungkin mempengaruhi lebih buruknya dampak stroke pada perempuan
(Bushnell et al., 2018).
• Ras/etnis. Ras Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke iskemik dibandingkan dengan
ras kulit putih.
• Hereditas/faktor genetik. Individu dengan riwayat anggota keluarga memiliki stroke lebih berisiko
untuk terkena stroke iskemik.
Modifiable Factors
• Hipertensi. Tekanan darah yang tinggi (>140/90 mmHg) berpotensi untuk merusak pembuluh darah
arteri yang menyuplai darah ke otak.
• Penyakit jantung. Penyakit jantung seperti fibrilasi atrial, infark miokard, kardiomiopati, kelainan katup
jantung, dan defek jantung kongenital merupakan faktor risiko terjadinya stroke iskemik.
• Diabetes mellitus. Individu dengan diabetes diketahui memiliki risiko mengalami stroke iskemik 5x lipat
lebih tinggi dibandingkan individu tanpa diabetes.
• Hiperkolesterolemia. Tingginya kadar kolesterol berpengaruh terhadap terjadinya aterosklerosis akibat
penumpukan plak pada pembuluh arteri.
• Kebiasaan merokok. Merokok diketahui dapat meningkatkan risiko mengalami stroke iskemik sebanyak
2x lipat.
• Konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol yang berlebih dapat meningkatkan tekanan darah
Referensi
• American Heart Association. (2021). 2021 Heart Disease & Stroke Statistical Update Fact Sheet Global Burden of Disease.
https://www.heart.org/-/media/PHD-Files-2/Science-News/2/2021-Heart-and-Stroke-StatUpdate/
2021_Stat_Update_factsheet_Global_Burden_of_Disease.pdf.
• Bushnell, C. D., Chaturvedi, S., Gage, K. R., Herson, P. S., Hurn, P. D., Jimenez, M. C., Kittner, S. J., Madsen, T. E.,
McCullough, L. D., McDermott, M., Reeves, M. J., & Rundek, T. (2018). Sex differences in stroke: Challenges and
opportunities. J Cereb Blood Flow Metab, 38(12): 2179 – 2191. doi: 10.1177/0271678X18793324.
• D’Aliberti, G., Longoni, M., Motto, C., Oppo, V., Perini, V., & Valvassori, L., & Vidale, S. (2017). Ischemic Stroke.
Springer International Publishing.
• Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Murr, A. C. (2014). Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing Client Care
Across the Life Span. F. A. Davis Company.
• Harding, M. M., Kwong, J., Roberts, D., Hagler, D., & Reinisch, C. (2019). Lewis’s Medical-Surgical Nursing: Assessment
and Management of Clinical Problem. 10th edition. Elsevier.
• Sacco, R. L. (1995). Risk factors and outcomes for ischemic stroke. Neurology, 45(2 Suppl 1). PMID: 7885584.
• The Johns Hopkins University. (n.d.). Risk Factors for Stroke. Retrieved from:
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/stroke/risk-factors-for-stroke.
Referensi
• Truelsen, T., Begg, S., & Mathers, C. (2006). The global burden of cerebrovascular disease. Retrieved from:
https://www.who.int/healthinfo/statistics/bod_cerebrovasculardiseasestroke.pdf.
• Wittenauer, R., & Smith, L. (2012). Update on 2004 Background Paper, Background Paper 6.6. Ischaemic and
Haemorrhagic Stroke. Retrieved from: https://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP6_6Stroke.pdf.

Anda mungkin juga menyukai