Anda di halaman 1dari 4

Resume Kuliah Umum: Staging dan Grading Kanker

Riana Khairunnisa (1906400444), Praktikum Keperawatan Medikal Bedah III F

● Staging merupakan klasifikasi keganasan beserta penyebarannya. Pada staging,


ditentukan sudah sejauh mana kanker menyebar dalam tubuh pasien
● Ada 2 tipe staging:
Staging patologik → pada saat pembedahan
Staging klinik → pada saat pemeriksaan
● Tujuan staging
a) Menentukan perencanaan pengobatan, sehingga bisa mencegah
undertreatment atau overtreatment
b) Mengidentifikasi prognosis
c) Mengevaluasi modalitas pengobatan
d) Memantau intervensi pada pasien stadium dini
● Staging berdasarkan 3 komponen:
a) (T) Tumor → kedalaman invasi, penyebaran permukaan, ukuran tumor
Tx : tidak ditemukan tumor primer
T0 : tidak bukti adanya tumor primer
Tis : karsinoma in situ
T1 : tumor menyerang submukosa
T2 : tumor menyerang muscularis propria
T3 : tumor masuk ke subserosa melalui muscularis propria
T4 : tumor melibatkan organ lain
b) (N) Nodul → penyebaran ke kelenjar getah bening regional, dengan
memperhatikan ukuran dan lokasi nodul
Nx : nodul limfa regional belum bisa dikaji
N0 : tidak ada metastasis nodul limfa regional
N1 : metastasis pada 1-3 nodul limfa regional
N2 : metastasis pada 4 atau lebih nodul limfa regional
c) (M) Metastasis → ada/tidaknya metastasis jauh
Mx : metastasis jauh tidak bisa dikaji
M0 : tidak ada metastasis jauh
M1 : metastasis jauh
● Pemeriksaan diagnostik: patologi
a) Histopatologi → biopsi
b) Sitologi → usapan
c) Imunohistokimia (IHK) → antibodi
d) Patologi molekuler → melihat DNA
● Pemeriksaan diagnostik: radiologi → X-ray, USG, CT-Scan, MRI
Untuk memvalidasi diagnosis histopatologis, deteksi adanya metastasis lokal atau
jauh, menentukan tatalaksana apakah kuratif/paliatif, evaluasi efektivitas pengobatan
a) X-ray → untuk mendeteksi massa abnormal di rongga thoraks
b) USG → untuk membedakan massa padat dan kista, membantu biopsi jaringan
c) CT-Scan → untuk menentukan stadium kanker secara akurat & deteksi
metastasis tulang, lesi jaringan lunak, dan tumor otak
d) MRI → untuk menentukan stadium tumor SSP, deteksi infiltrasi sumsum
tulang oleh lesi metastasis, identifikasi lokasi untuk biopsi, konfirmasi
pemeriksaan histologis, deteksi invasi jaringan serosa pada tumor prostat,
kandung kemih, dan rektum
● Staging
a) Kanker kolorektal

b) Kanker payudara
● Grading adalah penilaian tumor berdasarkan karakteristik histopatologi jaringan.
Derajat keganasan dinilai dengan membandingkan anaplasia seluler, diferensiasi, dan
aktivitas mitosis antara sel normal dengan sel tumor
● Kanker “low grade” cenderung lebih tidak berbahaya/agresif dibandingkan kanker
“high grade”
● Grading penting dilakukan untuk menentukan opsi treatment yang tepat bagi pasien
● Sistem grading:
- Besar morfologi dan perilaku sel → berdiferensiasi baik, berdiferensiasi
sedang, berdiferensiasi buruk
- Sel tampak masih mirip dengan sel normal = diferensiasi baik
● Manajemen kanker → kemoterapi, pembedahan, radioterapi
● Kemoterapi
a) Menggunakan obat sitostatika untuk menghambat pertumbuhan sel kanker
b) Masuk ke golongan obat keras yang butuh penanganan khusus
c) Dalam memberikannya, harus memperhatikan aspek onkologi (diagnosis,
stadium), edukasi ke pasien dan keluarga, efek samping yang mungkin muncul
d) Diberikan saat neoplasma sudah menyebar dan tidak bisa lagi dilakukan
pembedahan
e) Bisa diberikan sebelum atau sesudah pembedahan. Diberikan sebelum untuk
mengurangi volume neoplasma, dan setelah untuk menghancurkan
mikrometastasis
f) Memperpanjang masa remisi (kemoterapi maintenance)
g) Tujuan → kuratif, memperpanjang disease-free survival, memperpanjang lama
hidup, mengurangi gejala
● Jenis kemoterapi
a) Adjuvan → diberikan setelah pembedahan/radiasi
b) Neoadjuvan → diberikan sebelum pembedahan/radiasi
c) Kemoradiasi konkuren
d) Kombinasi dengan terapi lain (hormonal, imunoterapi)
● Cara pemberian kemoterapi → intravena (paling mum), oral, intraperitoneal
(konsentrasi obat lebih tinggi, digunakan pada neoplasma intraperitoneal difus dan
volume kecil), intratekal dan intraventrikuler (pada kanker dengan keterlibatan
leptomeningeal), intraarterial, prolonged intravenous infusion (mengurangi toksisitas
obat)
● Pembedahan → untuk pencegahan, diagnosis, ataupun treatment kanker
● Tujuan pembedahan → kuratif (meningkatkan kontrol lokal dan probabilitas untuk
sembuh) dan paliatif (mengurangi gejala, mengurangi nyeri, mengatasi perdarahan
pada kanker, improve quality of life)
● Radioterapi
a) External Beam Radiotherapy → radioterapi diberikan secara eksternal pada
tubuh menggunakan mesin treatment
b) Brachytherapy → radioterapi dilakukan dengan meletakkan radiation sources
pada rongga tubuh, secara sementara atau permanen

Anda mungkin juga menyukai