Anda di halaman 1dari 16

NEOPLASMA

KKPMT 5
D3 RMIK UDINUS
TH 2021
Neoplasma atau tumor adalah massa abnormal jaringan
yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak
terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal
serta terus demikian walaupun rangsangan yang memicu
perubahan tersebut telah berhenti.
Pengertian neoplasma

 Neoplasma = tumor = benjolan tidak normal


Neoplasma = massa abnormal dari jaringan yang
terjadi ketika sel-sel membelah lebih dari yang
seharusnya atau tidak mati ketika mereka
seharusnya mati.
 Neoplasma mungkin jinak, ganas (kanker).
 Istilah yang mungkin terkait:
 Kanker, Tumor, Keganasan, Abnormal, Jinak, Ganas
, in situ
Perubahan yang Terjadi
 Sel neoplasma mengalami transformasi , terus-
menerus membelah (proliferasi), meskipun rangsangan
yang memulainya telah hilang.
 Proliferasi neoplastik = sifat progresif, tidak bertujuan,
tidak memperdulikan jaringan sekitarnya,tidak ada
hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat
parasitic.
 Parasitic, pesaing sel/jaringan normal atas kebutuhan
metabolismenya pada penderita yang berada dalam
keadaan lemah.
 Neoplasma bersifat otonom = ukuran meningkat terus.
Proliferasi neoplastik menimbulkan massa neoplasma,
pembengkakan/ benjolan membentuk tumor.
 Neoplasma mengalami kehilangan
responsivitas/ tidak peduli terhadap faktor
pengendali/ regulator pertumbuhan yang
normal.
 Tumor otonomi yaitu tanpa bergantung pada
lingkungan lokal & status gizi penjamu (host),
 Semua neoplasma memenuhi kebutuhan gizi
dan aliran darah dari penjamu.
 Beberapa neoplasma butuh dukungan endokrin
penjamu.
KATAGORI NEOPLASMA – Perilaku
Tumor
 Neoplasma Jinak (benigna)
 Neoplasma in situ
 Neoplasma ganas (Maligna)
Neoplasma Jinak (benigna)
🡪 mikroskopik & makroskopik dianggap terlokalisasi,
tidak menyebar ketempat lain, umumnya dapat
dikeluarkan dengan bedah lokal, umumnya
selamat. Tapi kadang2 tumor jinak menimbulkan
penyakit serius. Contoh : Lipoma (benjolan lemak
di bawah kulit leher, lengan atau punggung).
Fibroid rahim, tahi lalat, hemangioma
(benjolan pembuluh darah di kulit atau organ
internal).
Neoplasma pra-ganas = neoplasma berpotensi ganas =
kanker tahap awal= carcinoma in situ (kanker di
tempat
 Tidak menyerang & merusak lama2 berubah jadi
kanker. Perubahan dg waktu lama/cepat &
menyebar.
 Neoplasma pra-ganas masih mudah disembuhkan.
Contoh: carcinoma in situ di servix atau payudara
dapat disembuhkan dengan pengobatan dan operasi.
Neoplasma Ganas (maligna) = kanker (melekat erat
kesemua permukaan yang dipijaknya = kepiting)
 Tanda: lesi, menyerbu & merusak struktur
didekatnya, menyebar ke tempat jauh (metastasis),
mematikan.
Kanker = Neoplasma Maligna
 Kanker berkembang dlm beberapa tahap, mulai
sebuah sel bermutasi kemudian menjadi kanker.
Ketika pusat kontrol sel rusak, sel-sel mulai
tumbuh & berkembang biak di luar kendali.
Terdapat jaringan yang besar, menekan jaringan
sekitar, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain
(metastasis). Metastasis dapat melalui darah &
sistem limfa (getah bening) menuju organ lain
(tumor sekunder).
 Ada dua kelompok neoplasma ganas atau kanker:
 Tumor padat = terbentuk dari sel abnormal di kulit, selaput lendir, kelenjar,
jaringan ikat, otot, tulang.
 Neoplasma cair (hemoblastosis) yang terbentuk dari komponen seluler darah dan
organ pembentuk darah, contohnya leukemia dan tumor otak.
Penentuan Tahapan Kanker
Untuk mengetahui cara penanganan, dilakukan penentuan tahapan
kanker berdasarkan Sistem Internasional, salah satunya TNM.
T merujuk pada ukuran tumor, N merujuk pada penyebaran
sel kanker ke kelenjar getah bening, dan M merujuk pada
metastasis sel kanker.
Sistem TNM, penentuan tahapan tumor (staging) dinilai dari:
 Ukuran (T) : T1 = tumor kecil, T3 dan T4 = tumor besar.
 Keterlibatan getah bening (N) : N1, tumor melibatkan kelenjar
getah bening di sekitarnya, N2 dan N3 tumor menyerang kelenjar
getah bening yang lebih jauh.
 Penyebaran (M) : M1 = tumor masih berada satu tempat di tubuh,
M2 & M3 = kanker menyebar (metastasis)
Kanker dapat dinilai segi keganasannya (G). G1 = kanker dengan
keganasan rendah, G4 = keganasan berat
Klasifikasi TNM

Tahap 1 T1N0M0 Massa terbatas pada organ


Lesi operable, resectable
Kemungkinan hidup 70-90%

Tahap 2 T2N1M0 Massa telah menyebar jaringan sekitar dan


limfonodus regional
Lesi operable, resectable
Kemungkinan hidup 45-55%
Tahap 3 T3N2M0 Massa luas, melekat pada dasarnya
Penyebaran ke limfonodus dan tulang
Lesi operable, tidak resectable
Kemungkinan hidup 15-25%
Tahap 4 T4N3M4 Metastasis jauh
Lesi inoperable
Kemungkinan hidup 0-5%
 Pemeriksaan yang dapat dilakukan diantaranya pemeriksaan fisik, radiologi, dan
endoskopi. Penentuan stadium patologis dilakukan dengan menambahkan
informasi tersebut, ditambah dengan hasil pemeriksaan mikroskopis yang
dilakukan oleh ahli patologi.

 Mengingat informasi yang mendasari kedua cara penentuan stadium berbeda,


hasil penentuan stadium yang diperoleh dapat berbeda pula. Stadium patologis
umumnya dianggap lebih tepat karena dilakukan dengan pemeriksaan langsung
dari tumor dan penyebarannya, berbeda dengan stadium klinis yang terbatas
pada informasi yang bersifat tidak langsung .

 Meskipun demikian, stadium klinis dan patologis harus saling melengkapi satu
dengan lainnya. Perlu diingat bahwa tidak semua tumor perlu dibedah, sehingga
kadang – kadang penentuan stadium patologis tidak dilakukan. Selain itu,
terkadang tindakan bedah didahului oleh tindakan pengobatan lainnya, seperti
kemoterapi dan radiasi, yang mana dengan dilakukan tindakan radiasi maka
terjadi penyusutan jaringan tumor, sehingga stadium patologis tidak dapat
ditentukan dengan tepat.
Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologi Tumor
Benigna Intermediate Maligna
Sifat tumbuh Lambat Bervariasi Cepat
infiltratif
Kemampuan Tidak ada Lokal Infiltratif, tinggi
metastasis rendah/tidak
Pengobatan Eksisi Eksisi luas Eksisi luas,
pengangkatan jaringan
tumor,pengobatan
sistemik (kemoterapi)

Kesembuhan Tinggi Cenderung Buruk, cenderung


residif residif dan metastasis
(kambuh)
Stadium Neoplasma

Neoplasma dapat pula digolongkan berdasarkan stadium


perkembangannya. Stadium itu adalah usaha untuk
menjelaskan seberapa jauh penyakit ini telah berkembang
pada saat itu. Manfaat penentuan tahapan neoplasma
adalah menunjukkan kemajuan hasil pengobatan, menilai
“survival rate”, menentukan cara pengobatan, dan
memudahkan pertukaran informasi antar pusat pengobatan.
Penyebab Kanker
Sesuatu yg menyebabkan terjadi kanker = karsinogen. Dapat dibagi
ke dalam 4 golongan :
 Bahan kimia: perubahan pada DNA, RNA, Protein sel tubuh
 Virus: Setelah mengenfeksi sel, materi genetik virus RNA
membawa bagian materi genetik sel infeksi = materi genetik
onkogen dipindahkan ke materi genetik sel yang lain.
 Radiasi (ion dan non-ionisasi): Karena pada sinar/ radiasi UV
menimbulkan dimmer yang merusak rangka fosfodiester DNA.
 Agen biologi:
 Hormon : bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis
 Mikotoksin : Mikotoksin ialah toksin yang dibuat oleh jamur
 Parasit : Parasit yang dihubungkan dengan terjadinya kanker
ialah schistosoma dan clonorchis sinensis.
Pemeriksaan Diagnosis
Pemeriksaan fisik:
 benjolan (tumor),
 kondisi fisik makin turun
Pemeriksaan histologi dan sitologi untuk
menentukan diagnosa pasti Neoplasma
 Diagnosis hispatologi = cara yang pasti untuk
menegakkan diagnosis neoplasma: Jinak – insitu --
ganas. Kedua ujung spektrum jinak – ganas
memang tidak ada. Insitu harus hati-hati.
 Klasifikasi atas dasar asal sel/ jaringan
(histogenesis )

Anda mungkin juga menyukai