Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI KEBERHASILAN

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

DALAM IMPLEMENTASI REKAM


MEDIS ELEKTRONIK DI RUMAH SAKIT

Arif Kurniadi
SIKNAS yang terbentuk atas jaringan  virtual sistem informasi
kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian Kesehatan  
berupa infrastruktur jaringan komunikasi data terintegrasi dengan
menggunakan WAN dan LAN.
berdasar KEPMENKES No. 837 Tahun 2007.

Selain kualitas infrastuktur dan komponen SDM yang handal,


keberjhasilan SIKNAS ini juga harus
ditunjang dengan kualitas data yang didapat dari berbagai
fasyankes.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN

Sistem Rujukan Terintegrasi


(SISRUTE)
01 Sistem informasi untuk memudahkan Sistem Rawat Inap
komunikasi dan informasi rujukan di RS. (SIRANAP)
Sebanyak 117 Faskes di Provinsi Sulsel dan
13 RS Vertikal telah terintegrasi.
04 Memudahkan masyarakat Untuk
mengetahui ketersediaan Tempat
Tidur (TT) di RS. Saat ini
sebanyak 30 RS Vertikal telah
terintegrasi di SIRANAP.
Telemedicine
02 Sebanyak 8 RS (RS Vertikal dan RSUD)
mengampu 21 RS dan 9 Puskesmas untuk
layanan telemedice
Rekam Medik Elektronik
05 Saat ini sedang dikembangkan
Rekam Medik Elektronik
Pendaftaran Online
03 Memudahkan masyarakat memperoleh
nomor antrian melalui internet dan SMS.
FAKTA DI RUMAH SAKIT
Untuk memberikan layanan yang lebih berkualitas kepada pasien, banyak rumah
sakit (RS) mengadopsi sistem informasi (SI).
SI mendukung alur kerja klinis dengan berbagai cara, yang pada akhirnya
memberikan kontribusi pada perawatan pasien yang lebih baik.

Misi utama yang diemban SIRS adalah menyediakan informasi, terutama


tentang pasien, dalam cara yang benar, relevan dan terbarukan, diakses oleh pihak
(individu atau lembaga) yang berhak dalam tersedia dalam format yang dapat
digunakan.

SIRS harus dapat berperan sebagai sarana komunikasi yang berkualitas


antar aktor di RS dan pihak ekternal terkait seperti lembaga pemerintah.
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN

1. UU RI NO.36/2009: KESEHATAN
2. UU RI NO.29/2004: PRAKTIK KEDOKTERAN
3. UU RI NO.11/2008: ITE
4. UU RI NO. 19/2016 ATAS PERUBAHAN UU RI
NO.11/ 2008: ITE
5. PERMENKES RI 269/2008: REKAM MEDIS
6. PERMENKES RI NO. 1171/2011: SIRS
7. PERATURAN PEMERINTAH RI NO.46/2014: SIK
PERMENKES RI NO.269/2008:
REKAM MEDIS

BAB II PASAL 2 (1) :

REKAM MEDIS HARUS DIBUAT SECARA


TERTULIS, LENGKAP DAN JELAS ATAU SECARA
ELEKTRONIK

MENJADI DASAR HUKUM RME


DI INDONESIA
INFORMASI ELEKTRONIK
Satu atau sekumpulan data elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
suara, gambar, peta, rancangan, foto,
electronic data interchange (EDI), surat
elektronik (electronic mail), telegram,
teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf,
tanda, angka, kode akses, simbol, atau
perforasi yang telah diolah yang memiliki
arti atau dapat dipahami oleh orang yang
mampu memahaminya (UU RI No.19/2016)
TANDA TANGAN ELEKTRONIK
Adalah tanda tangan
yang terdiri atas
informasi elektronik
yang dilekatkan,
terasosiasi atau terkait
dengan informasi
elektronik lainnya yang
digunakan sebagai alat
verifikasi & autentikasi
(UU RI No.19/2016)
SISTEM ELEKTRONIK
KESEHATAN
• Adalah serangkaian perangkat dan
prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan,
mengolah, menganalisis, menyimpan,
menampilkan, mengumumkan,
mengirimkan, dan/atau menyebarkan
data dan informasi kesehatan.
(PP RI NO.46/2014: SIK Pasal 1)
PENGUMPULAN DATA &
INFORMASI KESEHATAN:

1. Pelayanan kesehatan rutin atau berkala


oleh tenaga kesehatan yang berwenang
2. Penyelenggaraan RM, meliputi RME dan
RM nonelektronik
3. dst

(PP RI NO.46/2014: SIK Pasal 17)


PENGELOLAAN SIK-FASYANKES
1) Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
mengoperasikan sendiri sistem elektronik
rekam medik.
2) Sistem elektronik rekam medik tidak
terintegrasi dengan sistem elektronik rekam
medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan lain.
3) Sistem elektronik rekam medik harus mampu
interkonektivitas dengan Sistem Elektronik
Kesehatan dan sistem elektronik lainnya.

(PP RI NO.46/2014: SIK Pasal 40)


REKAM MEDIS
ELEKTRONIK…?
REKAM KESEHATAN ELEKTRONIK

• Catatan elektronik ttg informasi yang


berhubungan dengan kesehatan
individu yang sesuai dengan
interoperabilitas yg diakui secara
nasional dan dibuat, dikelola, dan
berkonsultasi dengan dokter dan staf di
lebih dari satu fasilitas pelayanan
kesehatan.
(Electronic Health Record, a Practical Guide for Professionals and Organizations,
Margret K. Amatayakul, AHIMA, Fifth Edition, 2013)
REKAM MEDIS
ELEKTRONIK

• Catatan elektronik ttg informasi


yang berhubungan dengan
kesehatan individu yang dibuat,
dikumpulkan, dihasilkan, dari
berkonsultasi dengan dokter dan
staf dalam satu fasilitas pelayanan
kesehatan.
(Electronic Health Record, a Practical Guide for Professionals and
Organizations, Margret K. Amatayakul, AHIMA, Fifth Edition, 2013)
MIRM
INFORMASI DIPERLUKAN UNTUK:

• MEMBERIKAN PELAYANAN
• MENGKOORDINASIKAN
RUMAH SAKIT
• MENGINTEGRASIKAN

INFORMASI SEBAGAI DIKELOLA


SUMBER DAYA DI RS SECARA EFEKTIF
MIRM
RS HARUS:
• Mengidentifikasi kebutuhan informasi
• Merancang sistem manajemen informasi
• Mengidentifikasikan, mendapatkan data
dan informasi
• Menganalisis datainformasi
• Mengirim, melaporkan data dan informasi
• Mengintegrasikan dan menggunakan
informasi
MIRM
REKAM MEDIS:
• BUKTI TERTULIS YG MEREKAM TENTANG
BERBAGAI INFORMASI KESEHATAN PASIEN:
– HASIL ASESMEN
– RINCIAN ASUHAN DAN PENGOBATAN
– CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
– RINGKASAN KEPULANGAN PASIEN YG
DIBUAT OLEH PPA
Kenyataan di lapangan
PERMASALAHAN DALAM
IMPLEMENTEASI

Masalah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam


tujuh domain:
1. data,
2. teknologi,
3. proses bisnis,
4. kognisi personel,
5. kapabilitas personel,
6. manajemen,
7. lingkungan
Hasil Survey Permasalahan RS dalam
implementasi SIMRS ( hari setiaji dkk)
Survey kepada dokter di Amerika
tentang penggunaan EHR
Secara keseluruhan kepuasan dengan sistem EHR turun 12% pada
2012 dibandingkan tahun 2010, menurut penelitian.
Selain itu, di antara 4.200 dokter yang disurvei,
Pada tahun 2012 terdapat 39% dokter mengatakan mereka tidak
akan merekomendasikan sistem EHR kepada rekan kerja
Ini justru meningkat dari survey tahun 2010 yaang hanya 24%
dokter mengatakan yang sama.
Mereka menyatakan :
1. EHR sulit digunakan
2. Tidak cukup training
3. Tidak cukup dukungan dari vendor
4. EHRs kadang-kadang menurunkan efisiensi
STRATEGI SOLUSI
Strategi khusus untuk pengguna
• Model input data dipermudah
• Tidak harus input lewat keyboard tetapi bisa
dengan cara lain :

Magnetic ink Character Recognition (MICR) Optical Mark Recognition (OMR)


Optical Character Recognition (OCR)
Strategi khusus
untuk pengguna
Model
output/tampilan juga
dibuat lebih informatif
Tampilan dengan
Panel
Tampilan dengan
Emotion
Tampilan dengan
Icon kondisi pasien
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai