Anda di halaman 1dari 10

0

TENTIR IDK
KELAINAN PERKEMBANGAN DAN NEOPLASIA

Neoplasia: Menurut Sir Rupert Willis seorang onkolog dari Inggris, neoplasma ialah massa
jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan normal dan
tumbuh terus meskipun rangsangan yang menimbulkannya atau memulainya telah hilang
(Pringgoutomo et.al, 2002).

Invansi dan metastastis


Invansi merupakan penyebaran sel kanker ke jaringan sekitar. Semua jaringan tubuh dapat
dapat diinvasi, tetapi terdapat perbedaan dalam kepekaannya, contohnya arteri lebih resisten
daripada vena dan pembuluh limfe karena memiliki serabut elastin yang menghasilkan protein
inhibitor (Sudarto, 2002)

Metastasis merupakan penyebaran sel kanker ke organ lain dan membentuk tumor sekunder.
Pada tumor sekunder ini masih terdapat karakteristik tumor primer sehingga dapat digunakkan
untuk mendeteksi tempat tumor primer. Metastasis hanya terjadi pada ganas.

Cara-cara tumor bermetastatis


1. Hematogenous Metastasis : Sel kanker menyerang kapiler dan venula, karena dinding
yang lebih tebal pada arteriola dan arteri sehingga lebih resisten. Sel kanker dalam
kapiler dan venula ini kemudian berpenetrasi ke vena sistemik (vena cava) sehingga
dapat bermetastasis ke organ lainnya (Rubbin, 2014)
2. Lymphatic Metastasis : sel tumor menyerang jaringan yang memiliki pembuluh
limfatik banyak (ex: breast). Setelah menyerang pembuluh limfatik, sel bermetasasis
ke nodus limfa seluruh tubuh.
3. Seeding of Body Cavities : Sel-sel kanker (tumor ganas) dapat menyebar
(bermetastasis) dari jaringan dekat dengan kanker primernya dan dapat pula menyebar
ke organ yang jauh dari lokasi awal munculnya tumor. Salah satu cara penyebarannya
melalui rongga serosa,contohnya peritoneum.

Mekanisme invasi dan metastasis

1
Sumber : Rubbin

Karsinogen
1. Karsinogen kimia
a. Hidrokarbon polisiklik aromatik (HPA) : terdapat pada asap rokok, lemak binatang
yang diolah dengan cara dibakar atau diasap.
b. Amin aromatik dan pewarna azo (amino azo dyes): banyak dipergunakan untuk
pewarna industri, dapat menyebabkan kanker kandung kemih.
c. Nitrosamin : terbentuk di dalam saluran pencernaan dari gugus nitrat dan nitrit yg
sering dipakai sebagai bahan aditif dalam makanan, dapat menyebabkan kanker
saluran cerna atau hati
d. Unsur logam : nikel dan plumbum bersifat elektrofilik, dapat bereaksi dengan pusat
nukleofilik pada DNA, menimbulkan kanker pada orang yang sering terpajan.
2. Karsinogen virus :
a. HPV (Human Papiloma Virus)
HPV tipe 1,2, 4, dan 7 : menyebabkan papiloma skuamosa
HPV tipe 16, 18, dan 31 : menyebabkan karsinoma serviiks uteri
b. Epstein Barr Virus (EBV)
Golongan virus herpes ini dihubungkan dengan terjadinya karsinoma nasofaring,
limfoma Burrkit, dan beberapa penyakit Hodgkin
c. Virus Hepatitis B
Menyebabkan terjadinya karsinoma sel hati
d. Cytomegalovirus (CMV)
CMV juga merupakan virus herpes yang dihubungkan dengan kaposi sarkoma pada
penderita AIDS.

2
3. Karsinogen Radiasi
Radiasi UV dengan panjang gelombang 280-320 nm, berkaitan dengan terjadinya
kanker kulit (karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, melanoma maligna)
terutama pada orang putih yang sering mendapat paparan sinar matahari berlebihan.
Radiasi UV menyebabkan dimer pirimidin yang merusak fosfodiseter DNA sehingga
menimbulkan kanker.

Mekanisme karsiogenesis
Karsinogenesis merupakan proses perubahan menjadi kanker, proses ini melalui tahapan yang
disebut sebagai multistep carsinogenesis. Karsinogenesis terjadi melalui tiga tahap:

1. Inisiasi kanker
Inisiasi kanker adalah proses perubahan genetik sel somatik normal tunggal berkembang
menjadi abnormal yang berpotensi neoplastik. Sel target proses ini umumnya mempunyai
karakteristik sel seperti sel stem dan terjadi dalam waktu singkat. Sel terinisiasi antara lain
karena mutasi titik pada DNA atau kerusakan yang lebih besar pada kromosom seperti
dilesi,duplikasi, translokasi atau aneuploidi. Sel yang telah berubah ini tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan sel normal di sekitarnya. Tahap inisiasi berlangsung dalam satu sampai
beberapa hari.

2.Tahap Promosi Kanker


Promosi kanker merupakan perkembangan awal sel yang terinisiasi membentuk klon melalui
pembelahan; berinteraksi melalui komunikasi sel ke sel; stimulasi mitogenik, faktor
diferensiasi sel, dan proses mutasi dan non mutasi (epigenetik) yang semuanya mungkin
berperan dalam tahap awal pertumbuhan pra-neoplastik. Pada tahap ini sel mengalami
sejumlah perubahan tambahan dalam genom yang berpotensi mengakselerasi ketidakstabilan
genom sel. Promosi membutuhkan waktu beberapa tahun.

3. Tahap Progresi Kanker


Tahap ini diawali dari transformasi malignansi yang menggambarkan perubahan genomik yang
cepat dimana populasi klonal sel yang berevolusi akan mengarah pada perkembangan
malignansi/keganasan jika tidak dihambat oleh lingkungan mikro dalam sel. Progresi
malignansi sebagai fase karsinogenik dengan perbanyakan sel yang telah mengalami
transformasi yang relatif tertunda sampai mengalami peningkatan keganasan dan mampu untuk
bermigrasi ke jaringan normal di sekitarnya dan yang lebih jauh (metastasis). Kanker yang
dapat dideteksi secara klinis membutuhkan waktu beberapa tahun bergantung pada
perkembangan vaskularisasi kanker, proses inflamasidan interaksi dengan lingkungan mikro
dan komunitas seluler di sekitar sel transforman berada. Progresi adalah tahap karsinogenesis
yang paling dekat dengan data klinis.

3
Gen-gen yang berperan dalam karsinogenesis
 Protoonkogen  Mengatur proliferasi dan diferensiasi sel normal
 Onkogen  Bila terjadi ‘hit’ oleh bahan karsinogen, terjadilah proliferasi sel abnormal
yang berlebihan dan tak terkendali dimana protoonkogen berubah menjadi onkogen
 Antionkogen  Terjadinya onkogen tidak semata disebabkan oleh aktivasi onkogen
tapi dapat oleh inaktivasi anti onkogen (growth suppressor gen). Pada sel normal
terdapat keseimbangan antara onkogen dan anti onkogen. Jika anti onkogen tidak
bekerja, proliferasi sel akan berjalan terus menerus tak terkendali.
 Gen ‘repair’ DNA  Kegagalan mekanisme perbaikan gen dapat diturunkan pada
keturunan berikutnya sebagai mutasi permanen yang potensial menjadi kanker.
 Antiapoptosis  Berperan untuk memulai proses apoptosis sel yang menderita
kerusakan pada DNA
 Antimetastasis  Gen anti metastasis yang hilang berfungsi sebagai pertanda
agresivitas tumor
 Imunitas  Adanya keterlibatan proses imun dalam neoplasia dengan insidens tinggi
terutama pada pasien dengan imunodefisiensi dan pasien pasca transplantasi yang
diberi obat imunosupresif

Efek sistemik dan Lokal Neoplasma


Efek Sistemik

• Gejala yang timbul mungkin indikasi pertama bahwa seseorang menderita neoplasma
atau dapat menyertai penyakit metastatis yang lebih lanjut

• Contoh: mual dan anoreksia, berat badan turun, letih, lesu, anemia, dan infeksi
Efek Lokal

• Bergantung pada lokasi neoplasma dan ukuran serta kemampuan memenuhi ruangan
yang dikenainya. Gejala yang timbul bisa akibat gangguan fungsi, gangguan
pendarahan atau akibat respons imun
• Contoh:

• Neoplasma dalam rongga abdomen dapat tumbuh cukup besar tanpa memberi
gejala

• Neoplasma di atap tengkorak kecil pun sudah memberi gejala yang nyata

Stagging and Grading


STAGING merupakan suatu penilaian yang mampu mendeskripsikan seberapa jauh kanker
telah menyebar
Pertimbangan:

4
• ukuran tumor/lesi primer
• seberapa dalam penetrasi tumor tersebut

• invasi terhadap organ di sekitarnya


• luas penyebaran ke kelenjar getah bening regional
• organ yang berada jauh dari tumor primer namun ikut terkena kanker (apabila ada)
Metode 1 : TNM
T  Ukuran tumor
T1, T2, T3, dan T4 menunjukkan ukuran lesi primer yang semakin besar
N  Keterlibatan kelenjar getah bening regional
N0, N1, N2, dan N3 menunjukkan keterlibatan progresif kelenjar getah bening
M  Ada/tidaknya metastasis
M0 dan M1 menunjukkan ada dan tidak adanya metastasis

Metode 2 : AJC (American Joint Committee)

Kanker dibagi menjadi stadium 0 sampai IV, menggabungkan ukuran lesi primer, keterlibatan
kelenjar getah bening, dan metastasis

GRADING merupakan penilaian terhadap seberapa besar perkembangan (diferensiasi) dari


tumor atau neoplasma, jumlah mitosis di dalam tumor, serta derajat perbedaan antara sel kanker

dan sel normal

5
Terminologi/istilah yang berhubungan dengan neoplasia

Neoplasma Kanker
• Suatu kelompok atau rumpun •Pertumbuhan maligna disertai
neoplastik, pertumbuhan baru, pembelahan sel abnormal, invasi
maupun reproduksi selular jaringan sekitar, dan metastasis ke
abnormal jaringan yang jauh

Karsinogenesis
• Produksi atau organisasi
suatu kanker

Grade Definisi

G-1 Diferensiasi Baik

G-2 Diferensiasi Menengah

G-3 Diferensiasi Buruk

G-4 Hampir/ Sudah Anaplastik

Maligna
•Mengacu pada sel-sel neoplastik yang Tumor
tumbuh dengan menginvasi jaringan dan
•Suatu pertumbuhan sel neoplastik yang
mempunyai kemampuan bermetastasis
dikelompokkan bersam Benigna atau
pada jaringan reseptif
Maligna

Banigna
•Mengacu pada sel-sel neoplastik yang
tidak menginvasi jaringan dan tidak
bermetastasis

6
Sarkoma
Karsioma •Pertumbuhan maligna yang berasal dari
jaringan mesoderm yang membentuk
• Pertumbuhan maligna yang
jaringan penyambung, pembuluh darah,
berasal dari jaringan epitel​. dan organ limfatik.

Metastatis
•Kemampuan untuk membangun
pertumbuhan tumor sekunder pada lokasi
baru, jauh dari tumor primernya

Klasifikasi dan tata nama dalam neoplasia

Jinak (benigna)

Berdasarkan sifat
biologik Ganas (maligna)
neoplasma

Intermediate

a. Neoplasma jinak (Benigna), yaitu tumor yang tumbuhnya lambat, tidak tumbuh
infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan penyebaran pada
daerah yang jauh. Tumor jinak dapat disembukan kecuali yang mensekresi hormon atau
yang terletak pada tempat vital misalnya di sum-sum tulang belakang
b. Neoplasma ganas (maligna), yaitu tumor yang tumbuh dengan cepat, infiltrative, dan
dapat merusak jaringan sekitarnya. Tumor ganas ini juga dapat menyebar ke seluruh
tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
c. Neoplasma Intermediate, yaitu tumor yang berada diantara tumor jinak dan
ganas, berupa segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasif lokal akan tetapi
memiliki kemampuan metastasis yang kecil dan sering disebut sebagai tumor agresif
lokal atau tumor ganas berderajat rendah. Contohnya adalah karsinoma sel basal kulit.

7
Berasal dari Sel
Totipoten

Klasifikasi
Berdasarkan Asal Berasal dari Sel
Sel/Jaringan Embrional Pluripoten
(Histogenesis)

Berasal dari sel yang


berdiferensiasi

a. Berasal dari sel totipoten:


Sel totipoten  dapat berdeferensiasi ke dalam tiap jenis sel tubuh Paling sering
dijumpai pada gonad yaitu sel germinal
b. Berasal dari Sel Embrional Pluripoten:
Sel embrional pluripoten  dapat berdeferensiasi ke dalam berbagai jenis sel dan
sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Biasanya disebut
embrioma atau blastoma. Contoh: pada anak ginjal yaitu mefroblastoma, serng
berdeferensiasi ke dalam struktur yang menyerupai tubulus ginjal dan kadang-kadang
jaringan otot, tulang rawan, atau tulang rudimeter
c. Berasal dari sel yang berdiferensiasi:
Jenis  sel dewasa yang berdiferensiasi. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk
dari sel ini. Terdapat dalam bentuk sel alat-alat tubuh pada kehidupan postnatal

Klasifikasi lain neoplasia:

Simple •Terdiri dari satu tipe sel


•e.g. fibroma, fibrosarcoma, adenoma, adenocarcinoma,
Neoplasma dsb

Mixed •Terdiri dari >1 tipe sel yang berasal dari 1 lapisan sel
germinal
Neoplasma •e.g. nefroblastoma

Compound •Terdiri dari >1 tipe sel yang berasal dari >1 lapisan sel
germinal
Neoplasma •e.g. ovarian cyctic teratoma

Perbedaan Neoplasia jinak dan ganas

8
Karakteristik Neoplasma

Neoplasma Jinak (Benigna) Neoplasma Ganas (Maligna)

a. Pertumbuhan lambat j. Pertumbuhan cepat


b. Biasanya berkapsul k. Jarang berkapsul
c. Serupa dengan sel asal l. Berbeda dengan jaringan asal

d. Ekspansif; tidak menginfiltrasi jaringan m. Menginfiltrasi jaringan penunjang


penunjang
n. Menyebar melalui jaringan limfe, darah, atau akib
e. Tidak menyebar, tapi terlokalisasi
sekunder dari organ lain
f. Jarang timbul ulang (jarang kambuh)
o. Cenderung timbul ulang (cenderung kambuh)
g. Menyebabkan kerusakan jaringan minimal
p. Menyebabkan kerusakan hebat pada jaringan
h. Tidak menyebabkan cachexia
q. Menyebabkan cachexia dan anemia
i. Tidak menyebabkan kematian, kecuali letaknya
r. Selalu menyebabkan kematian jika tidak dilakuka
pada organ vital
pembedahan sebelum terjadi metasis

Anda mungkin juga menyukai